Anda di halaman 1dari 20

SINDROM NEFROTIK

Kelompok 5
NO NAMA NIM
1. Cindy Noviana 12181009
2. Devi Marita Sari Sihotang 12181012
3. Fitria Ramadhani 12181017
4. Ika Bela 12181022
5. Mega Nur Halimah 12181028
6. Muhammad Fauzy Lazuardy 12181029
7. Muruah Handayani 12181032
8. Nabilla Syarifa 12181035
9. Nailul Bisyaroh 12181037
10. Reri Pahmawati 12181050
11. Rita Paulinda 12181053
12. Wirda Komala 12181062
Apa itu sindrom
nefrotik?
Sindroma Nefrotik adalah status klinis
yang ditandai dengan peningkatan
permeabilitas membran glomerulus
terhadap protein yang mengakibatkan
kehilangan urinarius yang massif.
Penyebab sindrom nefrotik

berkaitan dengan berbagai penyakit ginjal,


Primer seperti glomerulonefritis, dan nefrotik
sindrom perubahan minimal

diakibatkan infeksi, penggunaan obat, dan


Sekunder penyakit sistemik lain, seperti diabetes mellitus,
sistema lupus eritematosus, dan amyloidosis
Manifestasi Klinis
1. Edema biasanya lunak dan cekung
bila ditekan (pitting), dan umumnya
ditemukan di sekitar mata
(periorbital), pada area ekstremitas
(sekrum, tumit, dan tangan), dan
pada abdomen (asites).
2. Gejala lain seperti malaise, sakit
kepala, iritabilitas dan keletihan
umumnya terjadi.
Patofisiologi
komplikasi
1. Terjadi penggumpalan darah
2. Anemia
3. Penyakit Jantung
4. Tekanan darah tinggi
5. Gagal ginjal
6. Kadar Kolesterol dan Trigliserida
Darah Tinggi
Pemeriksaan Penunjang
1. Urinalisis 5. Pemeriksaan serologis
 Urinalisis adalah tes awal 6. USG renal
diagnosis sindrom nefrotik 7. Biopsi ginjal
 Tidak dilakukan secara rutin
 Protein urin meningkat (nilai
normal negatif) 8. Uji darah
 Hb menurun adanya anemia
 Dipstik urin positif untk
 Natrium meningkat
protein dan darah
 kalium meningkat sehubungan
2. Pemeriksaan sedimen urin
dengan retensi dengan perpindahan
3. Pengukuran protein seluler (asidosis) atau pengeluaran
4. Albumin serum jaringan (hemolisis sel darah nerah).
 kualitatif : ++ sampai ++++  Protein total menurun (N: 6,2-8,1
 kuantitatif :> 50 gm/100ml)
mg/kgBB/hari (diperiksa  Albumin menurun (N:4-5,8
dengan memakai reagen gm/100ml)
ESBACH)  Hemoglobin dan hematokrit
meningkat
Penatalaksanaan
1. Tirah baring
2. Pemantauan cairan dengan mengkaji
ketidakseimbangan elektrolit seperti
hipokalemia, hiponatremia dan
hypernatremia
3. Peberian nutrisi yang adekuat, yaitu
tinggi kalori, tnggi protein dan
menurunkan jumlah natrium.
4. Penatalaksnaan medis dlam pemberian
kortikosteroid, diuretik dan retrksi
natrium
Asuhan Keperawatan pada Sindrom Nefrotik

1. Pengkajian
a. Identitas Klien
b. Riwayat Kesehatan
 Keluhan utama: Kaki edema, wajah sembab, kelemahan fisik, perut
membesar (adanya acites)
 Riwayat kesehatan sekarang
c. Riwayat kesehatan dahulu
d. Riwayat kesehatan keluarga
e. Kebutuhan bio-psiko-sosio-spiritual
f. Pemeriksaan fisik
 Status kesehatan umum
 Keadaan umum : klien lemah dan terlihat sakit berat
 Kesadaran : biasanya compos mentis
 TTV: sering tidak didapatkan adanya perubahan.
 Pemeriksaan Diagnostik
Diagnosa Keperawatan
1. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan gangguan mekanisme regulasi
Batasan Karakteristik :
1) Edema
2) Ansietas
3) Anasarka
4) Gangguan pola nafas
5) Oliguria
6) Penambahan berat badan dalam waktu singkat
7) Perubahan berat jenis urine
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan faktor
biologis (hipoproteinemia) dan kurang asupan makanan (anoreksia)
Batasan Karakteristik :
8) Cepat kenyang setelah makan
9) Gangguan sensasi rasa
10) Kurang minat pada makanan
3. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan penyakit (edema)
Batasan Karakteristik :
1) Berfokus pada penampilan masa lalu
2) Menghindari melihat tubuh
3) Menghindari menyentuh tubuh
4) Menyembunyikan bagian tubuh
5) Takut reaksi orang lain
4. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan mokus dengan jumlah
berlebihan (efusi pleura)
Batasan Karakteristik :
1) Suara nafas tambahan
2) Perubahan frekuensi dan irama napas
3) Sianosis
4) Dipsneu
5) Gelisah
5. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan penekanan tubuh terlalu
dalam akibat edema
Batasan Karakteristik :
1) Perubahan karakteristik kulit (warna, elastisitas, rambut, kelembapan, kuku, sensasi,
suhu)
2) Waktu pengisian kapiler > 3 detik
3) Warna tidak kembali ke tungkai saat tungkai diturunkan
4) Edema
5) Paresresia
6. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan nafas tidak adekuat
Batasan Karakteristik :
1) Perubahan kedalaman pernapasan
2) Penurunan tekanan ekspirasi
3) Bradipnea
4) Dipsnea
5) Penurunan ventilasi semeniit
7. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum
Batasan Karakteristik :
1) Ketidaknyamanan setelah beraktivitas
2) Dipsnea setelah beraktivitas
3) Menyatakan merasa letih
4) Menyatakan merasa lemah
8. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan frekuensi jantung
Batasan Karakteristik :
1) Bradikardia
2) Palpitasi jantung
3) Perubahan elektrokardiogram (EKG) (mis., aritmia, abnormalitas konduksi, iskemia)
4) Takikardia

(NANDA, 2015)
Intervensi

Anda mungkin juga menyukai