Anda di halaman 1dari 17

TATALAKSANA PASIEN

HIPERTENSI URGENSI
PADA PASIEN UPTD PKM DAMAI

DI SAMPAIKAN OLEH DR. AJI SYAID MUAMMAR


PRESENTATION TITLE

IDENTITAS
Nama : Ny. X
TTL : 31-12-1965
Usia : 57 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : RT 8, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : BURUH
Agama : Islam
Suku : Bugis
Status Perkawinan : Menikah

2
ANAMNESA
HIPERTENSI URGENSI

Keluhan Utama
Kontrol rutin tekanan darah
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke poli dewasa PKM damai, dengan keluhan bagian tengkuk dan Pundak
belakang terasa kaku
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien punya riwayat darah tinggi dan minum obat saat ada keluhan saja, kencing manis tidak
ada, stroke tidak ada, penyakit jantung tidak ada.
Riwayat Penyakit Keluarga
Hipertensi (+), diabetes melitus (-)

3
HIPERTENSI URGENSI
PEMERIKSAAN FISIK
 Keadaan Umum : Tampak lemah
 Kesadaran/GCS : E4V5M6 (Compos Mentis)
 Tanda Vital : TekananDarah : 207/116 mmHg, Respiration Rate: 20 x/menit, DenyutNadi: 88 x/menit, Suhu
Aksila: 36,00C, SpO2:98% Tanpa oksigen

 Status Generalis Kepala :normochepali, Mata :konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-), THT :dalam batas normal,
Leher: JVP tidak meningkat, pembesaran tiroid (-)
 Toraks :
1. Pulmo  Inspeksi : Bentuk normal, Retraksi dinding dada (-), Palpasi : nyeri tekan (-/-), fremitus vocal normal
simetris, Perkusi: Sonor diseluruh lapang paru, Auskultasi: vesicular (+), wheezing (-), rhonki (-).
2. Cor Inspeksi: iktus cordis terlihat di ICS 5 mid clavikula sinistra, Palpasi: iktus cordis teraba, Perkusi :dalam batas
normal, Auskultasi:S1 (+), S2 (+) tunggal, Abdomen: Inspeksi :striage gravidarum (-), luka bekas operasi (-) ,
Auskultasi : peristaltic usus (+) normal, Perkusi: timpani diseluruh regio abdomen, Palpasi : nyeri tekan regio
suprapubic (-), distensi (-)

4
 Ekstremitas :Akral hangat ++/++, Udema -/-
HIPERTENSI URGENSI
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN HASIL UNIT NILAI RUJUKAN

GDS 173 <200


Kolestrol 132 <200
Asam Urat 6.1 <6.0

5
HIPERTENSI URGENSI

DIAGNOSIS TATALAKSANA

HIPERTENSI URGENSI - AMLODIPIN 0-0-10


MG
- HCT 25 MG-0-0
- ISDN 0-5 MG-0

6
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
HT URGENSI

Hipertensi urgensi adalah tekanan darah sistolik >180 mmHg atau diastolik > 120 mmHg tanpa disertai
kerusakan pada organ target
Organ target  Otak, Mata, Ginjal, Jantung, Uterus (pada kehamilan

Contoh kerusakan organ target meliputi  ensefalopati hipertensi, stroke iskemik atau hemoragik, papil
edema, perdarahan intrakranial, sindrom koroner akut, edem paru, diseksi aorta, gagal jantung akut,
proteinuria, hematuria, gangguan ginjal akut, preeklamsia, eklamsia, dan anemia hemolitik (Tanto, 2014).

Tanto, C. Dan Ni Made H. 2014. Krisis Hipertensi dalam Kapita Selekta Kedokteran Edisi IV Jilid II. Jakarta : Media Aesculapius.

8
ETIOLOGI
HT URGENSI

Hipertensi urgensi dapat disebabkan oleh hipertensi primer (esensial) atau


hipertensi sekunder yang disebabkan oleh penyakit lain seperti stenosis arteri
renalis, penyakit parenkim ginjal, feokromositoma, hiperaldosteronisme,
dan penyebab lain
(Pak, K.J. et all. 2014).
Pak, K.J. et all. 2014. Acute Hypertension : A Systemic Review and Appraisal of Guidelines. The Ochsner Journal 14:655-663, 2014.

9
FAKTOR RESIKO
Jenis kelamin wanita, obesitas, Beberapa faktor risiko yang dapat
HT URGENSI

riwayat hipertensi sebelumnya, dimodifikasi, yakni (IDI, 2014) :


penyakit jantung koroner, a. Pola makan ( konsumsi garam berlebih )
gangguan somatoform, b. Minum-minuman beralkohol
penggunaan obat antihipertensi c. Aktivitas fisik kurang
dalam jumlah yang banyak, dan d. Kebiasaan merokok
ketidakpatuhan terhadap resep e. Obesitas
obat hipertensi yang diberikan. f. Dislipidemia
Faktor risiko lain seperti gaya g. Diabetes Melitus
hidup sedikit gerak, peningkatan h. Psikososial dan stres
usia, dan ras kaukasia. (Pak et all,
2014).
Pak, K.J. et all. 2014. Acute Hypertension : A Systemic Review and Appraisal of
Guidelines. The Ochsner Journal 14:655-663, 2014.

10
PATOFISIOLOGI
HT URGENSI

Patofisiologi krisis hipertensi hingga saat


ini masih belum diketahui dengan jelas
(Tanto, 2014)
Tanto, C. Dan Ni Made H. 2014. Krisis Hipertensi dalam Kapita Selekta
Kedokteran Edisi IV Jilid II. Jakarta : Media Aesculapius.

11
DIAGNOSIS
HT URGENSI

12
TATALAKSANA FARMAKOLOGI

NON FARMAKOLOGI
HT URGENSI

13
TATALAKSANA
Beberapa Rekomendasi Penatalaksanaan
Hipertensi Urgensi
HT URGENSI

Pada JNC 8 pilihan obat anti hipertensi secara


umum yakni ACEI, ARB, Thiazid Diuretic,
CCB serta terdapat tiga strategi yang dapat
dilakukan dalam pemberian obat anti hipertensi
(Ortiz,
Ortiz, J.A. 2014).
2014. Evidence-Based Guideline for the Management of
High Blood Pressure in Adults (JNC8). JAMA. 2014 Feb 5;311(5)-507-
20.

14
PROGNOSIS
Penyebab kematian tersering pada krisis hipertensi adalah stroke (25%), gagal
HT URGENSI

ginjal (19%), dan gagal jantung (13%). Prognosis menjadi lebih baik apabila
penanganannya tepat dan segera (Devicaesaria, 2014).

15
PEMBAHASAN
• Berdasarkan anamnesis pasien mengeluhkan nyeri kepala dan kaku leher seperti pada
HT URGENSI

keluhan kenaikan tekanan darah pada umumnya (Roesma, 2009).


• Penelitian Salkic (2014) menjelaskan bahwa gejala yang paling sering timbul pada krisis
hipertensi adalah nyeri kepala (75%), nyeri dada dan sesak napas (62.5%), vertigo
(49.41%) dan mual muntah (41.17%).
• Pada pasien ini tidak ada tanda kerusakan organ.
• Faktor resiko utama pada pasien ini adalah tidak minum obat darah tinggi secara rutin dan
teratur.

Roesma J. 2009. Krisis Hipertensi dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi V. Jakarta : Interna Publishing.
Salkic, S., Olivera B.M., Farid L., and Selmira B. 2014. Clinical Presentation of Hypertensive Crises in Emergency Medical Services.
Faculty of Medicine, Universuty of Tuzla. Mater Sociomed, 26(1) : 12-16.
Tanto, C. Dan Ni Made H. 2014. Krisis Hipertensi dalam Kapita Selekta Kedokteran Edisi IV Jilid II. Jakarta : Media Aesculapius.

16
KESIMPULA
HIPERTENSI URGENSI

N
Ny. SRY 57 tahun Pasien datang ke poli jantung RS. Pertamina balikpapan di
antar oleh keluarganya dengan keluhan kepala sering pusing, pada pemerisaan
vitalsign tekanan darah pasien 207/116 mmhg, pada pemeriksaan fisik dan
penunjang tidak ditemukan kerusakan organ target. Sehingga diagnosis pasien
ini yaitu Hipertensi urgensi adalah tekanan darah sistolik >180 mmHg atau
diastolik > 120 mmHg tanpa disertai kerusakan pada organ target. Dan terapi
yang diberikan pada pasien ini untuk mengatasi hipertensi yaitu ISDN 1x5 Mg
Sublingual, Amlodipin 1x10 Mg, dan Candersatan 1x16 Mg. Faktor resiko
hipertensi tidak terkontrol pada pasien ini yaitu tidak patuh konsumsi obat. Dan
hal yang bisa di lakukan untuk pencegahan yaitu perubahan lifestyle dan
konsumsi obat rutin

17

Anda mungkin juga menyukai