Anda di halaman 1dari 35

Hipertensi

Emergency
Grade II
Kelompok 3
C011171364 Dmytrick Ciputra C011171310 Giovanni F Popang Membia
C011171006 Surya Pratiwi C011171566 Muhammad Zaki Rahmani
C011171341 Leony Octavia C011171049 Ade Ariyanti Batti
C011171056 Siti hainun C011171369 Andi Izza Qarimah
C011171570 Anfauziyah Eka Lestari C011171050 Selyn Dion Matasik
C011171534 Asriana Ramdani C011171044 Meilani Nur Ayatullah
C011171064 Nur Fachraeni Husain C011171052 Virginia Agastia Lestari
Identitas Pasien
● Nama : AK
● Jenis kelamin : Laki-laki
● Tanggal lahir : 24-1-2012
● Usia : 9 tahun 1 bulan
● Alamat : Pangkep
● No. RM : 930080
● Pendidikan : SD
● Tgl Masuk RS : 1-3-2021
Pengkajian Awal
Keluhan utama
Anak laki-laki usia 9 tahun masuk rumah sakit dengan keluhan nyeri kepala dialami sejak 4 hari sebelum masuk rumah
sakit, memberat sejak 1 hari terakhir.

Riwayat penyakit sekarang


Tidak demam, tidak kejang. Ada riwayat kejang 1 hari sebelum masuk frekuensi 4 kali, bersifat umum, durasi 510menit,
setelah kejang anak tidak sadarkan diri.
Tidak batuk, tidak sesak
Tidak muntah, ada riwayat muntah 3 hari yang lalu frekuensi 3 kasi isi sisa makanan, tidak menyemprot
Ada nyeri perut hilang timbul
Buang air besar biasa kuning
Buang air kecil lancar kuning

Riwayat penyakit dahulu


Riwayat trauma sebelumnya tidak ada
Riwayat kejang sebelumnya tidak ada
Riwayat hipertensi tidak diketahui, riwayat hipertensi dalam keluarga tidak ada
Riwayat bengkak-bengkak tidak ada
Riwayat di rawat inap di rs. Khadija 1 hari dan di berikan antibiotik ceftriaxone, fenobarbital rectal 2 kali pemberian dan
domperidon
Riwayat Imunisasi
Status Imunisasi Belum 1 2 3 4 5
Pernah
BCG √
Hepatitis B √ √ √ √
Polio √ √ √ √
DPT √ √ √
Campak √
HIB √ √ √
Pneumokokus √
Varicella √
Typhoid √
Lain-lain √
Pemeriksaan Fisik Objektif
1. Keadaan Umum : Lemah/ Sakit Sedang/ GCS 15 (E4M6V5)
2. Tanda Vital : Tekanan Darah: 150/100 mmHg; Suhu:36,7 ºC; Nadi:88x/menit; Pernapasan:22x/menit
3. Status Antropometri:
- Berat badan:36 kg; Tinggi badan: 130 cm; LLA: 24,5 cm; Lingkar kepala: 51,5 cm
- Status Gizi :
BB/TB: Obesitas
TB/U : Perawakan normal
BB/U : Berat Badan Lebih
4. Kepala : Normocephal
5. Mata : Cekung (-)
6. Telinga : Otorrhea (-)
7. Hidung : Napas cuping hidung (-/-), sekret (-), epistaksis (-), deformitas hidung (-)
8. Mulut : Bibir hiperemis (-), bibir kering (-), lidah kotor (-), tremor (-), gusi berdarah (-), mukosa kering
(-), stomatitis (-)
9. Tenggorokan : Tonsil T-T hiperemis (-)
10. Leher : Kaku kuduk (-)
11. KGB : Limfadenopati (-)
1. Luma GB, Spiotta RT. Hypertension in Children and Adolescents. Am Fam Physician 2006/
2. National High Blood Pressure Education Program Working Group on High Blood Pressure in Children and Adolescents. The fourth Report on the Diagnosis, Evaluation, and
Treatment of High Blood Pressure in Children and Adolescents. Pediatrics 2004.
3. Feld LG, Corey H. Hypertension in childhood. Pediatr. Rev 2007.
Pemeriksaan Fisik Objektif (2)
Thoraks
Bentuk : Normochest
Jantung
- Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
- Palpasi :
- Perkusi : Batas kanan linea parasternalis kanan, Batas atas intercoastal II kiri
- Auskultasi : Bunyi jantung I/II murni reguler, bising jantung (-)
Paru
- Inspeksi : Simetris kiri dan kanan
- Palpasi : Sela iga kiri sama dengan kanan
- Perkusi : Batas paru hepar intercostal VI
- Auskultasi : Bunyi napas vesikuler, Ronkhi dan wheezing (-)
Abdomen
- Inspeksi : cembung, ikut gerak napas
- Palpasi : nyeri tekan (-)
- Perkusi : timpani
- Auskultasi : peristaltik normal
- Lien : tidak teraba
- Hati : tidak teraba
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
KIMIA DARAH, HEMATOLOGI (28/02/2021)

WBC (103/UL) 36.9 () HCT (%) 32.9 ()

PLT (103) 596 () PCT (%) 0.41 ()

HB (gr%) 10.3 () MPV (fL) 6.9 ()

MCV (fL) 77.6 () PDW (%) 17.3 ()

MCH (pg) 21.7() RDW-SD (fL) 44.4

MCHC (g/dL) 31.3 RDW-CV (%) 14.3 ()

RBC (106/UL) 4.24


Assesment

Hipertensi Cardiomegaly
Emergency

Obesitas Leukositosis
Anjuran & Terapi Obat

• Oksigen 2 liter/menit via nasal kanul


connecta
• Furosemide 40 mg/jam/intravena
• Nifedipine 5 mg/sublingual (bila TD
>150/90 mmHg)
• Amlodipine 4 mg oral
• Paracetamol 500 mg/8jam/intravena
• Ceftriaxone 2 gr/24 jam/intravena
DISKUSI
Definisi
 Hipertensi atau yang biasa disebut tekanan darah tinggi
merupakan peningkatan tekanan darah sistolik di atas batas
normal yaitu lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik
lebih dari 90 mmHg

(WHO, 2013; Ferri, 2017).


Epidemiologi
• Secara umum, kejadian hipertensi pada anak berkisar 1-
2%, bahkan sebuah penelitian di Amerika Serikat
terhadap 5100 anak sekolah mendapatkan kejadian
hipertensi sebesar 4,5%. 
• Sekitar 60-80% hipertensi sekunder pada masa anak
berkaitan dengan penyakit parenkim ginjal

Pardede, S. O. (2016). Hipertensi Krisis pada Anak. Sari Pediatri, 11(4), 289.
Trihono, P. P. (2016). Hipertensi Pada Anak. Ikatan Dokter Anak Indonesia.
Etiologi hipertensi tersering berdasarkan kelompok
umur

Usia < 1 bulan Usia > 1bln - < 6 thn


Trombosis Arteri renalis Penyakit parenkim ginjal
Koartasio Aorta Koartasio aorta
Penyakit ginjal kongenital Penyakit vaskuler ginjal
Bronkopulmonary displasia

Usia > 6 – 10 tahun Usia > 10-18 tahun


Penyakit parenkim ginjal Penyakit parenkim ginjal
Penyakit vaskuler ginjal Penyakit vaskular ginjal
Hipertensi esensial Hipertensi esensial
Klasifikasi HT
• Hipertensi emergensi : Hipertensi yang • Hipertensi krisis : Tekanan darah diastolik
berkaitan dengan gejala yang mengancam >120 mmHg dan atau tekanan darah sistolik
jiwa dan atau kerusakan organ target (otak, >180 mmHg, atau setiap tingkat hipertensi
jantung, ginjal, mata). yang disertai komplikasi ensefalopati
• Hipertensi urgensi adalah hipertensi tanpa hipertensi, dekompensasio kordis, atau kelainan
disertai gejala klinis atau kerusakan organ retina berupa perdarahan atau edema papil.
target yang bermakna, tetapi dapat • Joint National Committee on Detection,
progresif menjadi hipertensi emergensi Evaluation, and Treatment of High Blood
Pressure (1984) membagi hipertensi krisis
menjadi dua, yaitu hipertensi emergensi
(hypertensive emergencies, hipertensi gawat)
dan hipertensi urgensi (hypertensive urgencies,
hipertensi darurat)

Pardede, S. O. (2016). Hipertensi Krisis pada Anak.


Sari Pediatri, 11(4), 289.
Gejala Klinis

Sakit Mata Kabur


Kepala

Mual dan Kejang


Muntah fokal/umum

Anoreksia
Kesadaran
Menurun
Kaplan NM, Victor RG,Flynn JT. Hypertensive Emergencies. Kaplan’s
Clinical Hypertension 2015. 11th edition.Wolters Kluwer.p.263-274
Patofisiologis
Aliran darah serebral (Cerebral Blood Flow = CBF) pada berbagai level tekanan darah sistemik
subyek normotensi dan hipertensi (pergeseran autoregulasi ke-kanan terlihat pada hipertensi
kronis)

Kaplan NM, Victor RG,Flynn JT. Hypertensive Emergencies. Kaplan’s Clinical Hypertension
2015. 11th edition.Wolters Kluwer.p.263-274
Histopatologi Biopsi Ginjal pada Disfungsi Ginjal
terkait Hipertensi Emergensi

Sarafidis PA, Bakris GL. Evaluation and Treatment of Hypertensive Emergencies and Urgencies. In:
Feehally J, Floege J, Tonelli M, Johnson RJ, editors. Comprehensive Clinical Nephrology 2019. 6th
edition. Elsevier.p. 444-452
Pathofisiologi Vaskuler pada Hipertensi Emergensi

Vaughan CJ, Delanty N. Hypertensive emergency. Lancet 2000; 356: 411-417


Anamnesis
• Sakit Kepala
• Kelelahan, gangguan penglihatan, nausea dan stress
(jantung berdebar)
• Frekuensi berkemih, warna urin
• Bengkak => Tungkai
• Riwayat perdarahan
• Pola makan
• Riwayat penyakit sebelumnya
• Riwayat obat sebelumnya
• Riwayat keluarga yang mengalami hal serupa

Sekarwana N, Rachmadi D, Hilmanto D, penyunting. Konsensus tata laksana


hipertensi pada anak. Edisi ke-1. Unit Kerja Nefrologi IDAI: Jakarta.
2011.h.1-21.
Pemeriksaan Fisis
Pengukuran Tekanan Darah P50 97/58
P90 108/71
Klasifikasi Batasan P95 112/74
P95+12 124/80
Tekanan Darah Sistolik dan diastolik kurang dari persentil ke-90
Normal
Prehipertensi Sistolik atau diastolik lebih besar atau sama dengan
presentil ke-90 tetapi lebih kecil dari persentil ke-95
Hipertensi Sistolik atau diastolik lebih besar atau sama dengan
persentil ke-95
Hipertensi tingkat 1 Sistolik dan diastolik antara presentil ke-95 dan 99
ditambah 5 mmH
Hipertensi tingkat 2 Sistolik atau diastolik di atas persentil ke-99 ditambah
5 mmHg

Konsensus Tata Laksana Hipertensi Pada Anak 2019


BATASAN HT PADA ANAK

AAP Guideline for hypertension 2017

-TD persentil >90 sekarang disebut “elevated BP”


-Cut off point TD utk HT stage 1dan 2
disederhanakan
-Cut off point utk remaja ≥ 13 thn sama dengan
AHA terbaru/ACC guideline utk HT dewasa
Tabel TD yg disederhanakan telah dibuat utk
menskrining awal berdasarkan TD persentil 90 utk
anak dgn persentil 5th TB menurut umur
Tabel Tanda Kelainan yang Perlu Diperhatikan Pada
Pasien Anak Dengan Hipertensi

Supartha M, Suarta
IK, Winaya IBA.
Hipertensi pada
Anak.Majalah
Kedokteran
Indonesia, 2009; 59:
221-30.
Pemeriksaan Penunjang
Tahap 1:
- Darah Lengkap Tahap 2 (Evaluasi
- Elektrolit serum Tambahan):
- Asam urat
- Ekokardiografi
- Uji fungsi ginjal
- Sidik nuklir (DMSA,
- Lemak Darah
DTPA)
- Urinalisis
- USG dopler pada arteri
- Kultur
ginjal
- USG Abdomen
- T3, T4, TSH serum
- Katekolamin urin
- Aldosteron plasma
- Aktivitas renin plasma
- Arteriografi ginjal

UKK Nefrologi IDAI, Konsensus Tatalaksana Hipertensi Pada Anak, 2011. Hal. 5
PRINSIP 5. Cara me↓ TD :
• 6 jam I ↓ TD 25-30%
PENGOBATAN :
• 24-36 jam  ↓ TD 25-30%
1. Menurunkan TD secepatnya
• selebihnya 48 – 72 jam TD
 obat anti HT parenteral
normal
atau sublingual. Bila HT
6. Follow up TD: 15 mnt I (tiap 5
stabil obat anti HT
mnt), 1 Jam I ( tiap15 mnt), tiap 30
dilanjutkan peroral
mnt  diast<100mmHg, 1-3 jam
2. Mencaridan menanggulangi
TD normal
kelainan target organ lain
3. Menanggulangi etiologi HT
4. Hitung perbedaan TD saat
itu dgn TD persentil 90
sesuai tabel
Tatalaksana
A. Medikamentosa
Line I

Nifedipin sublingual • Bila tensi tidak turun


diberi kaptopril 0,3
0,1 mg/kgBB, di ↑0,1 mg/kg BB/kali selama 2-
mg/kgBB/kali 15 mnt I Furosemid diberikan 3 kali perhari (1 tab=12,5
dengan dosis 1 mg/kg mg, 25 mg)
tiap 5 mnt, 1 jam I tiap 15 BB/kali, selama 2 kali • Respon (+) nifedipin
mnt  setiap 30 menit sehari secara oral dan oral 0,25 -1 mg/kg/hr, 3-
iv juga bisa 4x/hr. Bisa ditambah
sampai tercapai tekanan kaptopril  di↓ perlahan
darah yang stabil.Max
dosis 10 mg/kali (1
tablet =10 mg) Pedoman Pelayanan Medis IDAI Edisi II, 2011
Line II

• Klonidin drip 0,002 • Respon (-)  tambah


mg/kg BB/8 jam + • Bila tekanan darah AH lain
belum turun
100 ml dekstrose • Respon (+)  Klonidin
ditambahkan
5%. Tetesan awal 12 kaptopril 0,3 mg/kg diturunkan bertahap 6
BB/kali diberikan 2-3
mikrodrip/menit tts/mnt tiap 30 menit,
kali sehari
• Bila tekanan darah (maksimal 2 mg kaptopril oral dilanjutkan
/kg BB/kali)
belum turun, tetesan  diturunkan bertahap
• Bersama
dinaikkan 6 furosemide 1 mg
/kg BB/kali selama 2
mikrodrip/menit
kali sehari
setiap 30 menit
(maksimum 36
mikrodrip/menit) Pedoman Pelayanan Medis IDAI Edisi II, 2011
B.Non-Medikamentosa

• Pemberian nutrisi
rendah natrium
• Turunkan berat badan
jika anak obesitas
• Olahraga
• Restriksi cairan

Pedoman Pelayanan Medis IDAI Edisi II, 2011


Prognosis
DD Prognosis tergantung
pada tercapai atau
• Hipertensi tidaknya target tekanan
urgensi darah serta adanya
• Hipertensi kerusakan target organ
sekunder seperti jantung, mata,
ginjal, otak.

Buku Ajar Patofisiologi Kowalak-


Welsh-Mayer, Jakarta: 2010
THANKS
CREDITS: This presentation template was created by ​Slidesgo​,
including icons by Flaticon​, infographics & images by ​Freepik

Anda mungkin juga menyukai