Anda di halaman 1dari 32

HIPERTENSI PADA ANAK

Prof. Dr. dr. Adrian umboh, Sp.A (K)


Subdivisi Nefrologi
Ilmu Kesehatan Anak RSUP Prof R.D Kandou
Universitas Sam Ratulangi Manado
1
 Prevalensi hipertensi pada anak 1-3%
 Skrining diperlukan untuk deteksi dini hipertensi
 Penyebab tersering pada anak  hipertensi
sekunder

PENDAHULUAN
2
 199025% prevalensi
Primer  Terkini  48-69% sebagian besar
berhubungan dengan obsesitas

Hipertens
i

 Ginjal
Sekunder  Kardiovaskular
ETIOLOGI  Endokrin
 Neurologis
 Penyebab lain 3
PENYEBAB HIPERTENSI
MENURUT KELOMPOK UMUR
Gulati S. Childhood hypertension. Indian Pediatric. 2006 4
 Mean BP= CO x PR

Mean BP: mean Blood pressure


CO: cardiac output
PR: peripheral resistance

 Cardiac output dipengaruhi stroke volume dan heart rate

PATOGENESIS
5
 The Fourth Report on High Blood Pressure in Children and
Adolescents 2004

Klasifikasi Term
Normal Tekanan darah di bawah persentil 90
Prehipertensi Rerata tekanan darah sistolik atau diastolik lebih
dari atau sama dengan persentil 90, namun
kurang dari persentil 95

Hipertensi grade 1 Rerata tekanan darah sistolik atau diastolik sama


dengan atau lebih dari persentil 90 sampai
persentil 95 + 5 mmHg

Hipertensi grade 2 Rerata tekanan darah sistolik atau diastolik sama


dengan atau lebih dari persentil 95 + 5 mmHg

KLASIFIKASI
6
THE FOURTH REPORT 2004 VS.
7
CPG GUIDELINE 2017
PERUBAHAN

 (1) penggantian istilah “prehipertensi” dengan istilah


“peningkatan tekanan darah”
 (2) tabel tekanan darah anak normal baru
berdasarkan anak dengan berat badan normal
 (3) tabel skrining untuk mengidentifikasi tekanan
darah yang memerlukan evaluasi lebih lanjut
 (4) klasifikasi tekanan darah yang disederhanakan
pada remaja berusia >13 tahun yang sejalan dengan
panduan tekanan darah dewasa AHA
8
PERBARUAN ISTILAH
 Penggantian istilah “prehipertensi” dengan istilah
“peningkatan tekanan darah” dan batasan hipertensi

Sumber: Flynn JT, Kaelber DC, Baker-Smith CM, Blowey D, Caroll AE, Daniels ST, et al. Clinical Practice
9
Guideline for Screening and Management of High Blood Pressure in Children and Adolescents. Pediatrics 2017;
140.
SYARAT MENGUKUR TEKANAN DARAH
 Anak dalam keadaan tenang 3-5 menit
 Anak tidak menangis, tidak gelisah, tidak
meronta, tidak kejang

10
CARA MENGUKUR TEKANAN DARAH
 Anak besar:
 Posisi duduk, punggung ditopang/bersandar
 Kaki menapak pada lantai
 Anak kecil:
 Berbaring
 Lebih disukai lengan kanan
 Gunakan stetoskop bel
 Manset dengan ukuran yang sesuai:
 Lebar: menutupi 2/3 panjang lengan atas, ruang utk stetoskop di
fossa kubiti
 Panjang: menutupi seluruh lingkaran lengan atas 11
12  Menentukan hipertensi:
 ukur tekanan darah 3 kali berturut-turut dalam waktu
berbeda

 Kalau hipertensi: ukur tensi pada ke-4 ekstremitas

 Tungkai bawah:
 Pasien berbaring tengkurap
 Raba A. poplitea pada fossa poplitea
 Tempatkan stetoskop
UKURAN MANSET YANG
DIREKOMENDASIKAN UNTUK PENGUKURAN
TENSI PADA ANAK
Jenis Lebar Panjang Lingkar
manset kantong kantong lengan
manset manset maksimum
(cm) (cm)
Neonatus 4 8 10
Bayi 6 12 15
Anak 9 18 22
Dewasa kecil 10 24 26
Dewasa 13 30 34
Dewasa 16 38 44
besar 20 42 52
Paha
Lurbea E et al.European Society of Hypertension guidelines for the management
13
of high blood pressure in children and adolescents. Journal of Hypertension. 2016
MANIFESTASI

Hipertensi Primer
• Hipertensi ringan atau grade I
• Sering pada obesitas
• Umumnya asimptomatik

Hipertensi Sekunder
• Lebih sering pada anak
• Manifestasi berupa gejala penyakit yang mendasari
• Hipertensi sekunder akibat gangguan ginjal 
hematuria, edema
• Hipertensi akibat gangguan jantung  nyeri dada,
sesak, palpitasi 14
MANIFESTASI (2)

Hipertensi Kronik
• Komplikasi pada jantung, ginjal, otak,
mata
Hipertensi Emergensi
• Nyeri dada
• Sesak
• Nyeri kepala, mual, muntah
• Kejang
• Gangguan penglihatan 15
TEMUAN FISIK DAN
KEMUNGKINAN
ETIOLOGI

Sumber: National Institutes of Health.


The Fourth Report on the Diagnosis,
Evaluation, and Treatment of High
Blood Pressure in Children Adolescents.
United States: NIH Publication. 2005 16
Tatalaksana

Farmakologi
Nonfarmakologis s

17
TATALAKSANA (2)
Dibawah dari persentil 95→
hipertensi primer tanpa
kerusakan organ
Target
tekanan
darah

Di bawah persentil 90 untuk


anak-anak yang berisiko
tinggi untuk morbiditas dan
mortalitas kardiovaskular
18
NON-FARMAKOLOGIS

Kontrol berat
badan

Diet garam
Aerobik selama asupan natrium harian 1,2
g / hari untuk anak berusia
30-60 menit 4-8 tahun dan 1,5 g / hari
secara teratur untuk anak yang lebih
besar
19
FARMAKOLOGIS
Indikasi terapi farmakologik:

Hipertensi derajat 2

Hipertensi derajat 1 yang tidak respon


dengan terapi nonfarmakologik

Hipertensi sekunder
20
Hipertensi simtomatik (sakit kepala,
perubahan mental, gelisah)

Keterlibatan organ target

Komorbid diabetes (dengan/tanpa


albuminuria)

Terdapat faktor risiko kardiovaskular


(hiperkolesterolemia, obesitas, kelainan
jantung)
21
Sumber: National Institutes of Health. The Fourth Report on the Diagnosis, Evaluation, and 22
Treatment of High Blood Pressure in Children Adolescents. United States: NIH Publication.
2005.
Sumber: National Institutes of Health. The Fourth Report on the Diagnosis, Evaluation, and
23
Treatment of High Blood Pressure in Children Adolescents. United States: NIH Publication.
2005.
24
25
Sumber: Dhull RS, Baracco R, Jain A, Mattoo TK. Pharmacologic Treatment of Pediatric
Hypertension. Curr Hypertens Rep 2016; 18: 32. DOI: 0.1007/s11906-016-0639-4.

26
KRISIS HIPERTENSI

Anak di atas 6 tahun: kenaikan tekanan


darah sistolik ≥ 180 mmHg atau tekanan
atau
darah diastolik ≥ 120mmHg

Anak kurang dari 6 tahun: tekanan darah ≥


50% diatas persentil 95

27
KRISIS HIPERTENSI
• Peningkatan tekanan darah darah
sistolik ≥ 180 mmHg atau tekanan
Hipertensi darah diastolik ≥ 120mmHg disertai
kerusakan organ target secara akut.
Emergensi Tekanan darah diturunkan 25 – 30%
dalam 6 -8 jam pertama selanjutnya
25 – 30 % dalam 24 – 48 jam

• Kenaikan tekanan darah darah


sistolik ≥ 180 mmHg atau tekanan
Hipertensi darah diastolic ≥ 120 mmHg tanpa
Urgensi disertai kerusakan organ target
secara akut. Tekanan darah
diturunkan 25% dalam 24 jam
28
TERAPI

• Tindakan diruang perawatan intensif

• Nifedipin sublingual dikombinasi dengan furosemide


intravena. Nifedipin dosis 0,1 mg/ kgBB dinaikan
0,1/kgBB/kali setiap 5 menit pada 15 menit pertama
Lini I selanjutnya setiap 15 menit pada 1 jam selanjutnya tiap
30 menit, dosis maksimum 10 mg/kali

• Furosemide dosis 1 mg/kgBB/ kali intravena, 2 kali sehari


(dapat diberikan oral bila keadaan umu baik). Bila tekanan
darah belum turun, ditambah captopril dosis awal
0,3mg/kgBB/kali, diberikan 2-3 kali sehari dosis maksimal 2
mg/kgBB/ hari
29
• Klonidin drips (katapres) dikombinasi dengan
furosemide intravena. Klonidin dosis 0,002
mg/kgBB/8 jam + 100 ml dekstrosa 5% (mikrodrips).
Tetesan awal 12 tetes per menit, bila tekanan belum

Lini II
turun (diastolic belum  100 mmHg) tetesan dapat
dinaikkan 6 tetes per menit tiap 30 menit ( maksimal
36 tetes/ menit)

• Furosemid dosis 1 mg/kgBB/kali intravena, 2 kali


sehari. Bila 30 menit setelah tetesan 36 tetes/
menit tekanan darah belum turun, ditambah
captopril dosis awal 0,3 mg/kgBB/ kali diberikan
2 – 3 kali sehari dosis maksimal 2 mg/kgBB/hari.

30
KOMPLIKASI
• Edema pulmonal • Stroke
• Gagal jantung • Ensefalopat
• Hipertrofi ventrikel kiri i hipertensif

JANTUNG OTAK

GINJAL MATA

• Nefropati hipertensif • Retinopati


hipertensif
31
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai