Anda di halaman 1dari 21

Refarat

GIZI BURUK
(Kurang Energi Protein)

BY : Adia Fitri Septi

Pembimbing :
dr. Cherlina, Sp.A
Definisi
Status gizi yang didasarkan pada
indeks berat badan menurut umur
(BB/U) yang merupakan padanan
istilah severely underweight

WHO DEPKES

Keadaan kurang gizi tingkat berat pada


anak berdasarkan indeks berat badan
menurut tinggi badan (BB/TB) <-3 SD
dan atau ditemukan tanda-tanda klinis
marasmus, kwashiorkor dan marasmus-
kwashiorkor
Epidemiologi
 Tahun 2018 -------Perbaikan status gizi pada
balita di Indonesia.
• Proporsi status
gizi buruk dan  Proporsi status gizi buruk dan gizi kurang
kurang turun dari 19,6% menjadi 17,7%.
• Tertinggi -- NTT
• Terendah --
kep.riau
Klasifikasi
Marasmus Kwarshiorkor Marasmic-
kwarshiorkor
• Defisiensi • Defisiensi • Defisiensi
kalori protein kalori dan
protein

Masukan kalori/Protein/keduanya
yang tidak cukup karena ------ diet
yang tidak cukup, kebiasaan makan
yang tidak tepat atau karena kelainan
metabolik atau malformasi
kongenital.
Etiologi • Masukan
kalori yang
sedikit
Asidosis Pemasukan • pemberian
metabolik,galaktosemia, kalori yang makanan
intoleransi laktosa tidak cukup tidak sesuai

Kelainan Malformasi
metabolik Marasmus kongenital

Penyakit
Hubungan orang tua Kebiasaan jantung bawaan,
– anak terganggu. makan yang penyakit
Hirschprung,def
tidak tepat ormitas palatum
Etiologi
Faktor
• Kemiskinan / infeksi dan
penghasilan penyakit
rendah lain

Faktor Pola
Kwashiorkor makan
ekonomi

• Makanan gizi
• Penduduk seimbang
padat Faktor • Peralihan ASI-
• Sosial politik --Makanan
tdk stabil
sosial pengganti ASI
• Mitos
Etiologi Kebutuhan yang
meningkat,
menurunnya absorbsi
dan/atau peningkatan
Asupan protein
Marasmic- kehilangan protein
maupun energi yang
kwashiorkor maupun energi dari
tidak adekuat
tubuh.

Malnutrisi Malnutrisi
primer sekunder
Patofisiologi
Malnutrisi Malnutrisi
primer sekunder

Mobilisasi cadangan
makanan utk
menghasilkan kalori

Karbohidrat

Proses katabolik
Lemak

Protein
Manifestasi klinis
Marasmus
• Pertumbuhan berkurang atau
berhenti
• Terlihat sangat kurus
• Penampilan wajah seperti orangtua
• Perubahan mental
• Cengeng
• Kulit kering, dingin, mengendor,
keriput
• Lemak subkutan menghilang hingga
turgor kulit berkurang
• Otot atrofi sehingga kontur tulang
terlihat jelas
• Vena superfisialis tampak jelas
• Ubun – ubun besar cekung
• tulang pipi dan dagu kelihatan
menonjol
Manifestasi klinis
Kwarshiorkor

• Perubahan mental sampai


apatis
• Anemia
• Perubahan warna dan tekstur
rambut, mudah dicabut / rontok
• Gangguan sistem
gastrointestinal
• Pembesaran hati
• Perubahan kulit
• Atrofi otot
• Edema simetris pada kedua
punggung kaki, dapat sampai
seluruh tubuh.
Diagnosis
• Anamnesis
awal
Anamnesis • Anamnesis
lanjutan

Pemeriksaan
fisik
Diagnosis banding

 Gizi Buruk Tanpa  Gizi Buruk Dengan


Komplikasi Komplikasi
 BB/TB: <-3 SD  Anoreksia
 Terlihat sangat kurus  Pneumonia berat
 Adanya edema  Anemia berat
 LILA <11,5 cm untuk  Dehidrasi berat
anak 6-59 bulan  Demam sangat tinggi
 Penurunan kesadaran
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan
Prognosis
 Tingkat kegagalan pertumbuhan dan
tingkat keparahan hipoproteinemia,
hipoalbuminemia, serta ketidakseimbangan
elektrolit menyebabkan prognosis yang
lebih buruk.
 infeksi HIV yang mendasari dapat
dikaitkan dengan prognosis yang buruk
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai