NIM : 23409021014
DEFINISI HIPERTENSI
Hipertensi adalah meningkatnya tekanan darah sistolik lebih besar dari 140
mmHg dan atau diastolik lebih besar dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan
selang waktu 5 menit dalam keadaan cukup istirahat (tenang). Hipertensi didefinisikan
oleh Joint National Committee on Detection, Evaluation and Treatment of High Blood
Pressure sebagai tekanan yang lebih tinggi dari 140 / 90 mmHg.
KLASIFIKASI HIPERTENSI
1. Hipertensi Sistolik
2. Hipertensi Diastolik
b. Stres
c. Obesitas
d. Konsumsi garam
MANIFESTASI KLINIK
Gambaran klinis pasien hipertensi meliputi nyeri kepala saat terjaga, kadang-
kadang disertai mual dan muntah, akibat peningkatan tekanan darah
intrakranial. Penglihatan kabur akibat kerusakan retina akibat hipertensi.
Ayunan langkah yang tidak mantap karena kerusakan susunan saraf pusat.
Nokturia karena peningkatan aliran darah ginjal dan filtrasi glomerulus. Edema
dependen dan pembengkakan akibat peningkatan tekanan kapiler. Gejala lain yang
umumnya terjadi pada penderita hipertensi yaitu pusing,muka merah, sakit
kepala, keluar darah dari hidung secara tiba- tiba, tengkuk terasa pegaldan
lain-lain.
PENEGAKAN DIAGNOSIS
Pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin dalam darah dipakai untuk menilai
fungsi ginjal. Pemeriksaan yang lebih tepat adalah pemeriksaan Creatinin Clearance
Test (CTC). Pemeriksaan kalium dalam serum dapat membantu menyingkirkan
kemungkinan aldosteronisme primer pada pasien hipertensi.
TATALAKSANA
a. Tujuan Pengobatan
Tujuan pengobatan hipertensi adalah :
Menurunkan morbiditas dan mortalitas.
Menurunkan tekanan darah hingga mencapai target tekanan darah.
Menghindari hipotensi, ESO (Efek Samping Obat), dan mencegah
komplikasi hipertensi.
b. Terapi Non Farmakologi
Menerapkan hidup sehat menjadi salah satu faktor utama dalam mengontrol
tekanan darah. Modifikasi gaya hidup menurut JNC8 (2014) yang dianjurkan
pada pasien hipertensi sebagai berikut :
1. Berhenti merokok.
2. Kontrol glukosa darah dan lipid.
3. Menerapkan pola makan DASH (Dietary Approach to Stop Hypertension)
yang kaya akan kalium dan kaslium. Pola makan DASH yang di
rekomendasi : diet kaya dengan buah, sayur, dan produk susu rendah lemak.
4. Membatasi konsumsi alkohol.
5. Mengurangi asupan natrium tidak lebih dari 2.400mg/hari.
6. Meningkatkan aktivitas fisik aerobic 3-4 kali dalam seminggu dengan rata-
rata 40 menit per sesi.
c. Terapi Farmakologi
1. Diuretik
2. ACE-inhibitor
3. β-bloker
a. Gangguan penglihatan
b. Stroke
c. Infark miokard
d. Gagal ginjal