Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengertian Stroke
Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke otak terganggu
atau berkurang akibat penyumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh
darah (stroke hemoragik).Tanpa darah,otak tidak akan mendapatkan asupan
oksigen dan nutrisi, sehingga sel-sel pada sebagian area otak akan mati.
Stroke adalah kondisi gawat darurat yang perlu ditangani secepatnya,
karena sel otak dapat mati hanya dalam hitungan menit. Tindakan penanganan
yang cepat dan tepat dapat meminimalkan tingkat kerusakan otak dan mencegah
kemungkinan munculnya komplikasi.

B. Diagnosis Stroke
Sebagai langkah awal diagnosis, dokter bertanya kepada pasien atau
anggota keluarga pasien tentang beberapa hal, yang meliputi:
1.Gejala yang dialami, awal munculnya gejala, dan apa yang sedang pasien
lakukan ketika gejala tersebut muncul,
2.Jenis obat-obatan yang sedang dikonsumsi,
3.Apakah pasien pernah mengalami cedera di bagian kepala,
4.Memeriksa riwayat kesehatan pengidap dan keluarga pengidap terkait penyakit
jantung, stroke ringan (TIA), dan stroke.
Kemudian, dokter melakukan pemeriksaan fisik pasien secara keseluruhan,
yang biasanya diawali dengan memeriksa tekanan darah, detak jantung, dan bunyi
bising abnormal di pembuluh darah leher dengan menggunakan stetoskop..
C. Komplikasi Stroke
Stroke dapat menyebabkan berbagai macam komplikasi, dan sebagian
besar komplikasi tersebut berakibat fatal. Beberapa jenis komplikasi yang
mungkin muncul, antara lain:
1.Deep vein thrombosis. Sebagian orang akan mengalami penggumpalan
darah di tungkai yang mengalami kelumpuhan. Kondisi tersebut dikenal sebagai
deep vein thrombosis. Kondisi ini terjadi akibat terhentinya gerakan otot tungkai,
sehingga aliran di dalam pembuluh darah vena tungkai terganggu. Hal ini
meningkatkan risiko untuk terjadinya penggumpalan darah. Deep vein thrombosis
dapat diobati dengan obat antikoagulan.
2.Sebagian pengidap stroke hemoragik dapat mengalami hidrosefalus,
yaitu menumpuknya cairan otak di dalam rongga jauh di dalam otak (ventrikel).
Dokter bedah saraf akan memasang sebuah selang ke dalam otak untuk
membuang cairan yang menumpuk tersebut.
3.Kerusakan yang disebabkan oleh stroke dapat mengganggu refleks
menelan, akibatnya makanan dan minuman berisiko masuk ke dalam saluran
pernapasan. Masalah dalam menelan tersebut dikenal sebagai disfagia. Disfagia
dapat menyebabkan pneumonia aspirasi.

D. Manifestasi klinis
Manifestasi klinis pasien stroke beragam tergantung dari daerah yang
terkena dan luasnya kerusakan jaringan serebral.
Manifestasi yang umumnya terjadi yaitu
 Kelemahan alat gerak,
 Penurunan kesadaran,
 Gangguan penglihatan,
 Gangguan komunikasi,
 Sakit kepala,dan
 Gangguan keseimbangan.

E. Pemeriksaan Diagnostik
Jenis tes diagnosis stroke yang biasanya dokter gunakan untuk melihat
kondisi otak dan pembuluh darah, yakni: CT scan.
Tes pemindaian ini menggunakan sinar X untuk menghasilkan gambaran
lebih rinci dari otak. Selama CT scan, dokter akan memberi pewarna khusus ke
salah satu pembuluh darah di lengan.
Dokter juga bisa merekomendasikan pemeriksaan lanjutan, seperti tes
darah,MRI, elektrokardiografi, USG doppler karotis, dan ekokardiografi.
F. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan stroke dilakukan berdasarkan jenis stroke.
Penatalaksanaan stroke biasanya dimulai dengan penanganan akut dalam kondisi
emergensi dan dilanjutkan dengan rehabilitasi pasien jangka panjang.
Selain itu, pemilihan jenis terapi juga dilihat dari waktu masuk layanan
kesehatan dan onset dari stroke. Stroke memiliki jendela terapi tiga sampai enam
jam. Beberapa hal yang harus dilakukan pada kegawatdaruratan stroke adalah
sebagai berikut:
1.Lakukan intubasi bila pasien tidak sadar (Glasgow Coma Scale <8). Pastikan
jalan napas pasien aman jika intubasi tidak dapat dilakukan
2.Jika pasien mengalami hipoksia (saturasi oksigen di bawah 94%), berikan
oksigen. Mulai dari pemberian 2 liter per menit menggunakan nasal kanul dan
tingkatkan hingga 4 liter per menit sesuai kondisi pasien
3.Elevasi kepala 30o tetapi penelitian terbaru mempertanyakan posisi kepala mana
yang lebih baik, apakah elevasi kepala atau tidak
4.Intubasi bila stupor atau koma atau terjadi gagal nafas
KAJIAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

Nama Mahasiswa yang Mengkaji : Risnama simanullang NIM :012021018

Unit : Laura Tgl Pengkajian :13 Nov 2022


Ruang/Kamar : Laura /73-2 Waktu Pengkajian : 10.00 WIB

Tanggal Masuk RS :08 nov 2022 Auto Anamnese :

Allo Anamnese :

1. IDENTIFIKASI
a. KLIEN
Nama Intial :Tuan M
Tempat/tanggal lahir (umur) :Medan,19 Desember 1959
Jenis Kelamin :Laki-laki
Status Perkawinan :Menikah
Agama/Suku :Batak Toba
Warga Negara :Indonesia

Bahasa yang Digunakan : Indonesia


Asing

Pendidikan : SMA sederajat


Pekerjaan : Wiraswasta
b. PENANGGUNG JAWAB
Nama : Fransisca Ruth
Alamat : jl.MentengVII NO 51 Medan
Tenggara
Hubungan dengan klien : Anak
2. DATA MEDIK
a. Dikirim oleh : UGD
RUMAH SAKIT
b. Diagnosa Medik
b.1 Saat Masuk : Obs. Convulsi + Febris + Post stroke
b.2. Saat Pengkajian : Post stroke
KEADAAN UMUM
a. KEADAAN SAKIT : Klien tampak sakit ringan* / sedang*
/ringan* /berat
Alasan : Tak bereaksi*/ baring lemah* / duduk* /aktif* /gelisah*
/posisi tubuh* / pucat* /Cyanosis* / sesak napas*/penggunaan alat
medic yang digunakan.
b. RIWAYAT KESEHATAN
1). Keluhan Utama :
Keluarga mengatakan demam 2 hari ditambah dengan kejang 1 kali
dirumah,Pada saat masuk pasien tremor dan lemas.
2). Riwayat kesehatan :
Sudah mengalami stroke selama 3 tahun
3). Riwayat kesehatan masa lalu :
SNH,Diabetes mellitus,dan Hipertensi

3. TANDA-TANDA VITAL
a. Kesadaran :

1). Kualitatif: Compos mentis Somnolens Coma

Apatis Soporocomatous
2). Kuantitatif :
Skala Coma Glasgow :
> Respon Motorik :6
> Respon Bicara :Apsia
> Respon Membuka Mata :4
> Jumlah :15
3). Kesimpulan :Tidak normal
b. Flapping Temor/ Asterixis : Positif Negatif
c. Tekanan darah :150/94 mmHg
MAP :112,6 mmHg
Kesimpunan :Hipertensi
d. Suhu : 38,9 0C Oral Axilla Rectal
e. Pernapasan : Frekuensi 20X/ment
1). Irama : Teratur Kusmall Cheynes Stokes
2). Jenis : Dada Perut

4. PENGUKURAN
Tinggi Badan :160cm
Berat Badan :55kg
IMT :21,4
Kesimpulan :Normal
Catatan :-
5. GENOGRAM: (3 generasi/ keturunan)
Orang tua lelaki orang tua wanita

KLIEN

Keterangan: Laki laki


Perempuan
Klien
6. PENGKAJIAN POLA KESEHATAN
I. PERSEPSI KESEHATAN-PEMELIHARAAN KESEHATAN
1). Riwayat Penyakit Yang Pernah Dialami :
(Sakit berat, dirawat, kecelakaan, operasi, gangguan kehamilan/persalinana, abortus,
trasfusi, reaksi alergi).
Kapan Catatan

Kapan Catatan

2). Data Subyektif


Keliuarga mengatakan bahwa Tuan M mengalami penyakit
Hipertensi,Diabeter mellitus,dan SNH
3). Data Obyektif
 Kebersihan mulut :Tidak bersih
 Kulit kepala :Berketombe
 Kebersihan kulit :Kering
 Keberihan rongga mulut :Tidak bersih
 Kebersihan genatalisa :Bersih
 Kebersihan anus :Bersih

II. NUTRISI DAN METABOLIK


1). Data Subyektif
a. Keadaan sebelum sakit
Tuan M sangat susah makan,makan dalam satu hari hanya 2 kali
b. Keadaan setelah sakit
Tuan M tidak dapat makan makanan yang keras lagi,dan selalu
makan bubur selama sakit,terkadang habis dan terkadang tidak.
2). Data Obyektif
a. Pemeriksaan Fisik (Narasi)
 Keadaan nutrisi rambut :Berminyak
 Hidrasi kulit :Lembab
 Palpebrae :Tidak ada kelainan
 Scerala :Tidak ada kelainan
 Rongga mulut :Tidak ada lesi
 Gusi : Tidak ada lesi
 Gigi Geligi :
utuh
tidak utuh 8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8
atas
87654 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8
bawah
 Gigi Palsu :
utuh
tidak utuh 8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8
atas (diberi tanda pada gigi palsu) 8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7
8 bawah
 Kemampuan mengunyah keras :Tidak bisa
 Lidah :Tidak ada lesi
 Tonsil : Ada pembesaran

Tidak ada pembesaran


 Pharing :Tidak ada kelainan
 Kelenjar Parotis : Ada pembesaran
Tidak ada pembesaran
 Abdomen
= Inspeksi : Bentuk Soepel
= Auskultasi : Peristaltik 20X/menit
= Palpasi : Tanda nyeri umum Tidak ada
 Masa tidak ada
 Hidrasi kulit Lembab
 Nyeri tekanan : R. Epigastric
Titik Mc.Burney
R. Suprapubica

R.Illiaca
= Perkusi :Sonor
*Ascites : Negatif
Positif, Lingkar Perut/70/CM

 Kelenjar limfe inguinal : teraba ada pembesaran


tidak ada pembesaran
 Kulit
= Uremic Frost Negatif Positif
= Edema Negatif Positif
= Leteric Negatif Positif

=Tanda-tandaradang:tidakada
= Lain-lain (yang dikemuka selain yang tertera diatas)
III. POLA ELIMINASI
1. Data Subyektif
a. Keadaan sebelum sakit
Kelurga mengatakan pasien BAB 2 kali sehari berwarna kuning
lunak,bau khas feses,BAK 4 kali sehari berwarna kuning dan
tidak ada masalah
b. Keadaan saat sakit
Keluarga mengatakan pasien BAB 3 kali sehari berwarna
kuning lunak,bau khas feses,BAK 5 kali sehari berwarna kuning
jernih dan tidak ada masalah
2. Data Obyektif
a. Observasi
BAB konsisten berwarna kuning lunak dan berbau khas
feses,BAK 5 kali dalam sehari berwarna kuning jernih tidak ada
masalah.
b. Pemeriksaan Fisik
 Palpasi Suprapubika : Kandung kemih
Penuh kosong
 Nyeri ketuk ginjal :
= Kiri : Negatif Positif
= Kanan : Negatif Positif
 Mult Urethra :=
 Anus :
= Peradangan : Negatif Positif
= Hemoroid : Negatif Positif
= Penemuan lain :Tidak ada

IV. POLA AKTIVITAS DAN LATIHAN


1). Data Subyektif
a. Keadaan sebelum sakit
Keluarga pasien mengatakan tuan M dapat melakukan aktivitas
ringan seperti berjalan,duduk dan aktivitas ringan lainnya
b. Keadaan saat sakit
Keluarga pasien mengatakan tuan M berbaring lemah,tidak dapat
melakukan apapun,dengan keadaan demam dan pernah kejang 1
kaliselama sakit.
2). Data Obyektif
a. Observasi
Tuan M berbaring lemah,sedikit dengan motoric Yang lambat
b. Aktivitas Harian
4
 Makan
4
 Mandi 0 : Mandiri

 Berpakaian 4 1: Bantuan dengan alat


2 : Bantuan orang
 kerapian 4
3 : Bantuan orang dan alat
 Buang air besar 4 4 : Bantuan penuh
 Buang air kecil
4
 Mobilisasi ditempat tidur
2
 Ambulasi
-

 Postur tubuh/gaya jalan :Badan Mati sebelah/-


 Anggota gerak yang cacat :Tidak ada
c. Pemeriksaan Fisik
 Perpusi pembuluh perifer kuku : Tidak ada kelainan
 Thorax dan pernapasan :normal
= Inspeksi : Bentuk Thrax:Vesihiler
* Stidor Negatif Positif
* Dyspnea d’effort Negatif Positif
* Sianosis Negatif Positif

= Palsasi : Vocal Fremitus ..


= Perkusi: Sonor Redup Pekak
Batas paru hepar :=
Kesimpulan :normal
= Auskultasi
Suara Napas :Stidor
Suara ucapan :Tidak jelas
Suara Tambahan :Tidak ada
 Jantung :
= Inspeksi : Ictus Cordis :
= Palpasi : Ictus Cordis :
Thrill : Negatif Positif
= Perkusi (dilakukan bila penderita tidak menggunakan alat bantu pada jantung)
Batas atas jantung :
Batas kanan jantung :
Batas kiri jantung :
= Auskultasi :
Bunyi jantung IIA :
Bunyi Jantung II P :
Bunyi Jantung I T :
Bunyi Jantung I M :
Bunyi Jantung III Irama Gallop : Negatif
Positif
Murmur : Negatif
Positif : Tempat:
Grade :
HR :130 X
 Lengan dan Tungkai :
= Atrofi otot : Negatif Positif,
lokasi di kaki kanan dan kiri
= Rentang gerak :Sagital
* Mati sendi ditemukan
tidak ditemukan
* Kaku sendi ditemukan
tidak ditemukan

= Uji kekuatan otot : Kiri 1 2 3 4 5


Kanan 1 2 3 4 5
 Columna Vertebralis :
= Inspeksi : tidak ditemukan kelainan bentuk
ditemukan kelainan bentuk
= Palpasi :Tidak ada lesi
 Nyeri tekan : Negatif Positif
 N.VIII Rombeng Test :
Negatif
Positif
Tidak diperiksa, alasanya:Berbaring lemas
 Kaku duduk :ya

V. POLA TIDUR DAN ISTIRAHAT


1). Data Subyektif
a. Keadaan sebelum sakit
Keluarga mengatakan pasien selalu tidur nyenyak dan istirahat
yang teratur.
b. Keadaan saat sakit
Keluarga mengatakan pasien tidak tidur dengan tenang selalu
merasa gelisah bahkan pernah kejang.

2). Data Obyektif


a. Observasi
 Expresi wajah mengantuk : Negatif
Positif
 Palpebrae Inferior berwarna gelap : Negatif
Positif

VI. POLA PERSEPSI KOGNITIF –PERSEPTUAL


1). Data Subyektif
a. Keadaan sebelum sakit
Keluarga pasien mengatakan bahwa Tuan M masih merasakan
sentuhan ,bergerak dengan baik,indra penciuman yang
tajam,dan penglihatan yang baik juga.
b. Keadaan saat sakit
Keluarga pasien mengatakan bahwa tuan M tidak merasakan
sentuhan disebelah kanan dan jika digerakkan itu kaku sekali
dan jika dipaksa maka akan terasa sakit bagi tuan M,indra
penciumannya sepertinya berkurang dikarenakan jika BAB dan
BAK dia tidak merasa bau dan indra penglihatan yang menurun
disebabkan oleh mata yang mulai keruh.
2). Data Obyektif
a. Observasi
Jika bagian tubuh sebelah kanan diberikan sentuhan maka tidak
dapat merasakan apa-apa lagi,tetapi jika diberikan penekanan
maka akan terasa sakit sekali dan tuan M
b. Pemeriksaan fisik
 Penglihatan
= Cornea :Keruh
= Visus :6/6
= Pupil :Keruh
= Lensa mata :keruh
= Tekanan Intra Ocular (TIO) :Tidak ada
peningkatan
 Pendengaran
= Pina :Tidak ada kelainan
= Canalis :Bersih
Membran Tympani :Utuh
= Tes Pendengaran :dapat mendengar
 Pengenalan rasa nyeri pada pergerakan lengan dan tungkai:
Dapat merasakan nyeri cubit yang saya lakukan.
VII. POLA PERSEPSI DIRI/ KONSEP DIRI
(Perasaan kecemasan, ketakutan, atau penilaian terhadap dirinya mulai dari peran, ideal diri, konsep diri,
gambaran diri dan identitas dirinya)

1). Data Subyektif


a. Keadaan sebelum sakit
Keluarga pasien mengatakan tidak ada kecemasan dan ketakutan
sebelum sakit,dan tuan M menurut mereka adalah orang yang
sabar dan dapat akur kepada orang lain.
b. Keadaan sejak sakit
Ada nya ketakutan dan kecemasan yang berlebihan sehingga
ketika melihat perawat dian selalu gelisah dan teriak suara kuat.
2). Data Obyektif
a. Observasi
 Kontak mata saat berbicara :Dialihkan
 Rentang perhatian : Perhatian penuh/fokus
mudah teralihkan
tidak ada perhatian
 Suara dan cara berbicara :Suara kuat dan tidak jelas
b. Pemeriksaan fisik
 Kelainan bawaan yang nyata:Tidak ada
 Penggunaan protesa : Tidak ada
 Bila ada pada organ : Hidung Payudara
Lengan Tungkai

VIII. POLA PERAN DAN HUBUNGAN DENGAN SESAMA


(Berkaitan dengan pekerjaan klien, status pekerjaan, kemampuan bekerja, hubungan klien dengan keluarga,
dan ganggguan peran yang dilakukan)

1). Data Subyektif


a. Keadaan sebelum sakit
Keluarga pasien mengatakan tuan M adalah orang yg pekerja
keras,bekerja wiraswasta,kemampuan bekerja yang sangat
bagus,dan memiliki hubungan yang bagus dengan
keluarga,tempat bekerja atau pun didalam peran yang lain.
b. Keadaan saat sakit
Kemampuan yang semakin lamban,terkadang selalu emosi dan
memberontak
2). Data Obyektit
a. Observasi
Pasien masih dapat diajak kerja sama disaat akan melakukan
tindakan walaupun terlalu sering membantah terlebih dahulu
IX. POLA REPRODUKSI-SEKSUALITAS
1). Data Subyektif
a. Keadaan sebelum sakit
Keluarga pasien mengatakan tidak ada masalah
b. Keadaan saat sakit
Tidak ada masalah
2). Data Obyektif
a. Obervasi
b. Pemeriksaan fisik :
 Kulit : = Keringan dingin :ada
= Basah :ada
X. MEKANISME KOPING DAN TOLERASI
1). Data Subyektif
a. Keadaan sebelum sakit
Keluarga pasien mengatakan selalu berdiskusi dengan keluarga
dalam mengambil sebuah keputusan dan tukar pikiran dengan
teman saat bekerja
b. Keadaan saat sakit
Dengan adanya kesulitan dalam berbicara menyebabkan tidak
adanya pertukaran pikiran,diskusi dan lain lainnya
2). Data Objektif
Obervasi
Selalu memberontak ketika ditanya sesuatu dan kadang selalu
menyetujuinya juga.
ANALISA DATA

Nama/Umur :Tuan M
Ruangan/Kamar : Laura/73-2
No TGL DATA ETIOLOGI PROBELEM
1 08 DS:
Nov Keluarga pasien mengatakan demam Hipertermia
2022 dialami 2 hari lebih disertai
kejang,dan kaku pada anggota gerak
kanan pasien.

Keluargamengatakan kejang,tremor Ketidakefektifan


pada anggota gerak kanan. perfusi jaringan
perifer
DO:
Lemas
Inj Ring As 20 tts/I O2 3L/i
Observasi Vital sign :
TD:102/69 mmHg
T/P:380C/84Xmnt
RR: 20X /mnt
RPT:
DM,Hipertensi,Post stroke
DIAGNOSA KEPERAWATAN

Nama/Umur :Tuan M
Ruangan/Kamar : Laura/73-2
No TGL JAM DIAGNOSA KEPERAWATAN NAMA
JELAS
1 08 Hipertermia berhubungan dengan tubuh R
Nov terlalu panas yang berbahaya. I
2022 S
N
2. 08 Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer A
Nov berhubungan dengan penurunan sirkulasi M
2022 darah menuju perifer yang memungkinkan A
terjadinya komplikasinya yang mengganggu
kesehatan.
RENCANA KEPERAWATAN

Nama/Umur :Tuan M
Ruang/Kamar : Laura/73-2
TGL Diagnosa Hasil yang diharapkan Rencana Tindakan Rasional Nama
/ (Tujuan-Sasaran) Meliputi: tindakan keperawatan, Jelas
JAM observatif, penyuluhan, kolaborasi
08 Hipertermia Setelah dilakukan 1.Memantau suhu dan tanda-tanda vital 1.Merupakan data data R
Nov tindakan keperawatan 3 2.Memantau warna dan suhu kulit utama,untuk menentukan I
2022 berhubungan kali 24 jam diharapkan secara berkala intervensi keperawatan S
dengan tubuh hipertermia teratasi 3.Memonitoring asupan dan selanjutnya yang akan N
dengan kriteria hasil keluaran,dorong konsumsi cairan dilakukan oleh perawat A
terlalu panas berikut: 4.Berikan oksigen dan anjurkan pasien 2.Untuk menurunkan M
1.Keluarga mengatakan istirahat gejala penyakit klien, A
yang Tuan M menggigil saat 5.Berikan selimut untuk fase dingin,dan 3.Memantau dalam
berbahaya dingin pakaian ringan untuk fase demam perubahan suhu dan
2.Meningkatnya 6.Sesuaikan suhu lingkungan dengan membantu perubahan
pernafasan dari Tuan M kebutuhan pasien dan tingkatkan kebutuhan cairan klien
3.Keluarga mengatakan sirkulasi udara 4.Meningkatkan cairan
meningkatnya suhu kulit 7.Berikan obat dan cairan intravena tubuh dan mempercepat
dan penurunan suhu efek obat.
kulit yang teratur
4.Keluarga mengatakan
Tuan M sakit
kepala,sakit otot
5.Adanya perubahan
warna kulit yang bagus
6.Keluarga mengatakan
Tuan M dehidrasi
Ketidakefektif Dalam 3 kali 24 jam 1.Memonitoring adanya daerah tertentu 1.Mengoptimalkan daerah
diharapkan perfusi yang hanya peka terhadap panas yang peka terhadap panas
an perfusi jaringan perifer teratasi 2.Menginstruksikan keluarga untuk 2.Untuk menurunkan
jaringan dengan kriteria: mengobservasi kulit jika ada lesi atau gejala penyakit klien,
1.Adanya pengisian laserasi 3.Memantau keluaran yang
perifer kapiler jari 3.Monitoring BAB dan BAK terjadi pada Tuan M
2.Suhu kulit ujung kaki 4.Memasang NGTdan Kateter jika perlu 4.Memberi kenyamanan
berhubungan dan tangan 5.Kolaborasi pemberian analgetik dalam menjaga klien
dengan 3.Nilai rata-rata tekanan 6.Membatasi gerakan kepala,leher,dan 5.Membantu memberikan
darah normal punggung. rasa nyaman dan aman
penurunan 4.Keluarga mengatakan kepada klien.
adannya mati rasa,kram
sirkulasi otot,parantesia dan
darah menuju muka pucat.
perifer yang
memungkinka
n terjadinta
komplikasiny
a yang
mengganggu
kesehatan
PELAKSANAAN KEPERAWATAN

Nama/Umur :Tuan M
Ruang/Kamar : Laura/73-2
TGL NO Pelaksanaan Keperawatan Nama
JAM DP Jelas
13 Nov 1 R
2022 I
14.00 Operan shift dari shift pagi ke shift siang S
N
14.30 Menganjurkan pasien untuk istirahat dan A
meningkatkan suhu lingkiungan dengan kenutuhan M
pasien A
15.00 Memberikan oksigen 3 liter/menit
15.30 Membantu pasien untuk BAK dan menginstruksikan
kelurga untuk observasi kulit jika ada pembengkakan
dam lain lain
16.00 Memonitoring Tanda-tanda vital
16.15 Menyajikan makanan,minuman pasien,dan
menganjurkan pasien untuk istirahat setelah makan
minum obat.
17.00 Memberikan obat dan cairan intravena
18.45 Membantu pasien untuk BAB diatas tempat tidur
19.30 Memberikan selimut karena pasien merasa
20.00 kedinginan
Memerhatikan perubahan kondisi pasien
EVALUASI KEPERAWATAN

Nama/Umur :Tuan M
Ruang/Kamar :Laura/73-2
TGL NO Evaluasi (SOAP) Nama
JAM DP Jelas
13 nov 1 S:Keluarga pasien mengatakan pasien demam dan R
2022 lemas I
Obs: S
TD:150/88 N
T/P:38,8/88 A
RR:20x/mnt M
A:Masih belum teratasi A
P:Melanjutkan rencana keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai