A. Pengertian Stroke
Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke otak terganggu
atau berkurang akibat penyumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh
darah (stroke hemoragik).Tanpa darah,otak tidak akan mendapatkan asupan
oksigen dan nutrisi, sehingga sel-sel pada sebagian area otak akan mati.
Stroke adalah kondisi gawat darurat yang perlu ditangani secepatnya,
karena sel otak dapat mati hanya dalam hitungan menit. Tindakan penanganan
yang cepat dan tepat dapat meminimalkan tingkat kerusakan otak dan mencegah
kemungkinan munculnya komplikasi.
B. Diagnosis Stroke
Sebagai langkah awal diagnosis, dokter bertanya kepada pasien atau
anggota keluarga pasien tentang beberapa hal, yang meliputi:
1.Gejala yang dialami, awal munculnya gejala, dan apa yang sedang pasien
lakukan ketika gejala tersebut muncul,
2.Jenis obat-obatan yang sedang dikonsumsi,
3.Apakah pasien pernah mengalami cedera di bagian kepala,
4.Memeriksa riwayat kesehatan pengidap dan keluarga pengidap terkait penyakit
jantung, stroke ringan (TIA), dan stroke.
Kemudian, dokter melakukan pemeriksaan fisik pasien secara keseluruhan,
yang biasanya diawali dengan memeriksa tekanan darah, detak jantung, dan bunyi
bising abnormal di pembuluh darah leher dengan menggunakan stetoskop..
C. Komplikasi Stroke
Stroke dapat menyebabkan berbagai macam komplikasi, dan sebagian
besar komplikasi tersebut berakibat fatal. Beberapa jenis komplikasi yang
mungkin muncul, antara lain:
1.Deep vein thrombosis. Sebagian orang akan mengalami penggumpalan
darah di tungkai yang mengalami kelumpuhan. Kondisi tersebut dikenal sebagai
deep vein thrombosis. Kondisi ini terjadi akibat terhentinya gerakan otot tungkai,
sehingga aliran di dalam pembuluh darah vena tungkai terganggu. Hal ini
meningkatkan risiko untuk terjadinya penggumpalan darah. Deep vein thrombosis
dapat diobati dengan obat antikoagulan.
2.Sebagian pengidap stroke hemoragik dapat mengalami hidrosefalus,
yaitu menumpuknya cairan otak di dalam rongga jauh di dalam otak (ventrikel).
Dokter bedah saraf akan memasang sebuah selang ke dalam otak untuk
membuang cairan yang menumpuk tersebut.
3.Kerusakan yang disebabkan oleh stroke dapat mengganggu refleks
menelan, akibatnya makanan dan minuman berisiko masuk ke dalam saluran
pernapasan. Masalah dalam menelan tersebut dikenal sebagai disfagia. Disfagia
dapat menyebabkan pneumonia aspirasi.
D. Manifestasi klinis
Manifestasi klinis pasien stroke beragam tergantung dari daerah yang
terkena dan luasnya kerusakan jaringan serebral.
Manifestasi yang umumnya terjadi yaitu
Kelemahan alat gerak,
Penurunan kesadaran,
Gangguan penglihatan,
Gangguan komunikasi,
Sakit kepala,dan
Gangguan keseimbangan.
E. Pemeriksaan Diagnostik
Jenis tes diagnosis stroke yang biasanya dokter gunakan untuk melihat
kondisi otak dan pembuluh darah, yakni: CT scan.
Tes pemindaian ini menggunakan sinar X untuk menghasilkan gambaran
lebih rinci dari otak. Selama CT scan, dokter akan memberi pewarna khusus ke
salah satu pembuluh darah di lengan.
Dokter juga bisa merekomendasikan pemeriksaan lanjutan, seperti tes
darah,MRI, elektrokardiografi, USG doppler karotis, dan ekokardiografi.
F. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan stroke dilakukan berdasarkan jenis stroke.
Penatalaksanaan stroke biasanya dimulai dengan penanganan akut dalam kondisi
emergensi dan dilanjutkan dengan rehabilitasi pasien jangka panjang.
Selain itu, pemilihan jenis terapi juga dilihat dari waktu masuk layanan
kesehatan dan onset dari stroke. Stroke memiliki jendela terapi tiga sampai enam
jam. Beberapa hal yang harus dilakukan pada kegawatdaruratan stroke adalah
sebagai berikut:
1.Lakukan intubasi bila pasien tidak sadar (Glasgow Coma Scale <8). Pastikan
jalan napas pasien aman jika intubasi tidak dapat dilakukan
2.Jika pasien mengalami hipoksia (saturasi oksigen di bawah 94%), berikan
oksigen. Mulai dari pemberian 2 liter per menit menggunakan nasal kanul dan
tingkatkan hingga 4 liter per menit sesuai kondisi pasien
3.Elevasi kepala 30o tetapi penelitian terbaru mempertanyakan posisi kepala mana
yang lebih baik, apakah elevasi kepala atau tidak
4.Intubasi bila stupor atau koma atau terjadi gagal nafas
KAJIAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
Allo Anamnese :
1. IDENTIFIKASI
a. KLIEN
Nama Intial :Tuan M
Tempat/tanggal lahir (umur) :Medan,19 Desember 1959
Jenis Kelamin :Laki-laki
Status Perkawinan :Menikah
Agama/Suku :Batak Toba
Warga Negara :Indonesia
3. TANDA-TANDA VITAL
a. Kesadaran :
Apatis Soporocomatous
2). Kuantitatif :
Skala Coma Glasgow :
> Respon Motorik :6
> Respon Bicara :Apsia
> Respon Membuka Mata :4
> Jumlah :15
3). Kesimpulan :Tidak normal
b. Flapping Temor/ Asterixis : Positif Negatif
c. Tekanan darah :150/94 mmHg
MAP :112,6 mmHg
Kesimpunan :Hipertensi
d. Suhu : 38,9 0C Oral Axilla Rectal
e. Pernapasan : Frekuensi 20X/ment
1). Irama : Teratur Kusmall Cheynes Stokes
2). Jenis : Dada Perut
4. PENGUKURAN
Tinggi Badan :160cm
Berat Badan :55kg
IMT :21,4
Kesimpulan :Normal
Catatan :-
5. GENOGRAM: (3 generasi/ keturunan)
Orang tua lelaki orang tua wanita
KLIEN
Kapan Catatan
R.Illiaca
= Perkusi :Sonor
*Ascites : Negatif
Positif, Lingkar Perut/70/CM
=Tanda-tandaradang:tidakada
= Lain-lain (yang dikemuka selain yang tertera diatas)
III. POLA ELIMINASI
1. Data Subyektif
a. Keadaan sebelum sakit
Kelurga mengatakan pasien BAB 2 kali sehari berwarna kuning
lunak,bau khas feses,BAK 4 kali sehari berwarna kuning dan
tidak ada masalah
b. Keadaan saat sakit
Keluarga mengatakan pasien BAB 3 kali sehari berwarna
kuning lunak,bau khas feses,BAK 5 kali sehari berwarna kuning
jernih dan tidak ada masalah
2. Data Obyektif
a. Observasi
BAB konsisten berwarna kuning lunak dan berbau khas
feses,BAK 5 kali dalam sehari berwarna kuning jernih tidak ada
masalah.
b. Pemeriksaan Fisik
Palpasi Suprapubika : Kandung kemih
Penuh kosong
Nyeri ketuk ginjal :
= Kiri : Negatif Positif
= Kanan : Negatif Positif
Mult Urethra :=
Anus :
= Peradangan : Negatif Positif
= Hemoroid : Negatif Positif
= Penemuan lain :Tidak ada
Nama/Umur :Tuan M
Ruangan/Kamar : Laura/73-2
No TGL DATA ETIOLOGI PROBELEM
1 08 DS:
Nov Keluarga pasien mengatakan demam Hipertermia
2022 dialami 2 hari lebih disertai
kejang,dan kaku pada anggota gerak
kanan pasien.
Nama/Umur :Tuan M
Ruangan/Kamar : Laura/73-2
No TGL JAM DIAGNOSA KEPERAWATAN NAMA
JELAS
1 08 Hipertermia berhubungan dengan tubuh R
Nov terlalu panas yang berbahaya. I
2022 S
N
2. 08 Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer A
Nov berhubungan dengan penurunan sirkulasi M
2022 darah menuju perifer yang memungkinkan A
terjadinya komplikasinya yang mengganggu
kesehatan.
RENCANA KEPERAWATAN
Nama/Umur :Tuan M
Ruang/Kamar : Laura/73-2
TGL Diagnosa Hasil yang diharapkan Rencana Tindakan Rasional Nama
/ (Tujuan-Sasaran) Meliputi: tindakan keperawatan, Jelas
JAM observatif, penyuluhan, kolaborasi
08 Hipertermia Setelah dilakukan 1.Memantau suhu dan tanda-tanda vital 1.Merupakan data data R
Nov tindakan keperawatan 3 2.Memantau warna dan suhu kulit utama,untuk menentukan I
2022 berhubungan kali 24 jam diharapkan secara berkala intervensi keperawatan S
dengan tubuh hipertermia teratasi 3.Memonitoring asupan dan selanjutnya yang akan N
dengan kriteria hasil keluaran,dorong konsumsi cairan dilakukan oleh perawat A
terlalu panas berikut: 4.Berikan oksigen dan anjurkan pasien 2.Untuk menurunkan M
1.Keluarga mengatakan istirahat gejala penyakit klien, A
yang Tuan M menggigil saat 5.Berikan selimut untuk fase dingin,dan 3.Memantau dalam
berbahaya dingin pakaian ringan untuk fase demam perubahan suhu dan
2.Meningkatnya 6.Sesuaikan suhu lingkungan dengan membantu perubahan
pernafasan dari Tuan M kebutuhan pasien dan tingkatkan kebutuhan cairan klien
3.Keluarga mengatakan sirkulasi udara 4.Meningkatkan cairan
meningkatnya suhu kulit 7.Berikan obat dan cairan intravena tubuh dan mempercepat
dan penurunan suhu efek obat.
kulit yang teratur
4.Keluarga mengatakan
Tuan M sakit
kepala,sakit otot
5.Adanya perubahan
warna kulit yang bagus
6.Keluarga mengatakan
Tuan M dehidrasi
Ketidakefektif Dalam 3 kali 24 jam 1.Memonitoring adanya daerah tertentu 1.Mengoptimalkan daerah
diharapkan perfusi yang hanya peka terhadap panas yang peka terhadap panas
an perfusi jaringan perifer teratasi 2.Menginstruksikan keluarga untuk 2.Untuk menurunkan
jaringan dengan kriteria: mengobservasi kulit jika ada lesi atau gejala penyakit klien,
1.Adanya pengisian laserasi 3.Memantau keluaran yang
perifer kapiler jari 3.Monitoring BAB dan BAK terjadi pada Tuan M
2.Suhu kulit ujung kaki 4.Memasang NGTdan Kateter jika perlu 4.Memberi kenyamanan
berhubungan dan tangan 5.Kolaborasi pemberian analgetik dalam menjaga klien
dengan 3.Nilai rata-rata tekanan 6.Membatasi gerakan kepala,leher,dan 5.Membantu memberikan
darah normal punggung. rasa nyaman dan aman
penurunan 4.Keluarga mengatakan kepada klien.
adannya mati rasa,kram
sirkulasi otot,parantesia dan
darah menuju muka pucat.
perifer yang
memungkinka
n terjadinta
komplikasiny
a yang
mengganggu
kesehatan
PELAKSANAAN KEPERAWATAN
Nama/Umur :Tuan M
Ruang/Kamar : Laura/73-2
TGL NO Pelaksanaan Keperawatan Nama
JAM DP Jelas
13 Nov 1 R
2022 I
14.00 Operan shift dari shift pagi ke shift siang S
N
14.30 Menganjurkan pasien untuk istirahat dan A
meningkatkan suhu lingkiungan dengan kenutuhan M
pasien A
15.00 Memberikan oksigen 3 liter/menit
15.30 Membantu pasien untuk BAK dan menginstruksikan
kelurga untuk observasi kulit jika ada pembengkakan
dam lain lain
16.00 Memonitoring Tanda-tanda vital
16.15 Menyajikan makanan,minuman pasien,dan
menganjurkan pasien untuk istirahat setelah makan
minum obat.
17.00 Memberikan obat dan cairan intravena
18.45 Membantu pasien untuk BAB diatas tempat tidur
19.30 Memberikan selimut karena pasien merasa
20.00 kedinginan
Memerhatikan perubahan kondisi pasien
EVALUASI KEPERAWATAN
Nama/Umur :Tuan M
Ruang/Kamar :Laura/73-2
TGL NO Evaluasi (SOAP) Nama
JAM DP Jelas
13 nov 1 S:Keluarga pasien mengatakan pasien demam dan R
2022 lemas I
Obs: S
TD:150/88 N
T/P:38,8/88 A
RR:20x/mnt M
A:Masih belum teratasi A
P:Melanjutkan rencana keperawatan.