LAPORAN KASUS
MEDICAL RECORD
1.1 ANAMNESIS
A IDENTITAS PENDERITA
Nama : Ny. A
Umur : 23 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan :-
Alamat : Depok Rejo
Datang di RS : 17 Januari 2017
Tanggal periksa : 23 Januari 2017
No.MR : 307871
B DATA DASAR
Anamnesis dilakukan secara alloanamnesis pada tanggal 23 Januari
2017
1
e Riwayat asma
: disangkal
f Riwayat TB
: disangkal
3 Riwayat Penyakit Keluarga
a Riwayat penyakit serupa : Ada (kakak
kandung menderita sesak nafas dan batuk lama
didiagnosis TB), namun riwayat penyakit dengan
kejang pada keluarga disangkal
b Riwayat Diabetes Melitus : disangkal
c Riwayat hipertensi : disangkal
4 Riwayat Pribadi
Pasien tidak memiliki kebiasaan merokok, jarang
bergerak/ berolahraga dan jarang minum air putih.Pola
makan pasien normal (3 kali sehari).
I.2 PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum
KU : Tampak sakit berat
Kesadaran: Compos mentis (GCS 8 : E4 V1 M3)
Vital signs
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 104x/menit
Respirasi rate : 24 x/menit
Suhu : 37,30C
A KEPALA
Bentuk normocephal, wajah simetris, rambut warna hitam,
mudah rontok (-), konjungtiva tidak anemis, tidak ada
ikterik.Pupil bulat isokhor, refleks cahaya (+).
B. LEHER
Trakea di tengah, simetris, pembesaran tiroid (-), pembesaran
kelenjar getah bening (-), JVP tidak meningkat.
Kaku kuduk (+)
C. THORAKS
Bentuk normochest, simetris, retraksi intercostalis (-), sela iga
melebar (-), pembesaran kelenjar getah bening aksilla (-).
D. JANTUNG
Ictus cordis teraba, batas jantung kanan linea sternalis dextra,
kiri linea midclavicularis kiri, atas intercostalis 3.Bunyi
2
jantung I-II reguler, intensitas BJ I sama dengan BJ II, tidak
ada suara tambahan.
E. PULMO
Simetris, sonor (+/+), ekspansi simetris, vocal fremitus (+),
wheezing (-/-), Ronki basah halus (+/+).
F. ABDOMEN
Supel, timpani, limpa tidak teraba, bising usus normal, tidak
ada nyeri tekan
G. GENITOURINARIA
Ulkus (-), sekret (-), tanda-tanda radang (-), lendir (-), nanah
(-).
H. EKSTREMITAS
Edema : -/-
4. Hematokrit 37,9 41 - 54 %
B PEMERIKSAAN RADIOLOGIS
3
1 Pemeriksaan CT Scan Kepala dengan kontras dan tanpa kontras
4
5
6
Hasil pemeriksaan CT Scan kepala tanpa kontras dan dengan
kontras :
a Gyri sulci tak prominent
b Batas white matter dan grey matter tegas
c Tak tampak gambaran vermis cerebelli, tampak pelebaran
ventrikel ke 4 (Slice 6-11) pasca pemberian bahan kontras tak
tampak penyangatan patologis
d Sistema ventrikel lateralis dan ventrikel 3 tidak melebar
e Struktur mediana di tengah, tak terdeviasi
f SPN dan air cellulae mastoidea tampak normodens
Kesan :
Dandy Walker Variant Malformation
I.4 DIAGNOSIS
7
Dandy Walker Variant Malformation
I.5 PENATALAKSANAAN
Pasien mendapatkan terapi infus Ka En 3B, Cefoperazone 2x1 gr IV,
Ranitidine 2x1 amp, dexamethason 3x1 amp, piracetam 3x1 gr, Rimstar 4
FDC (Obat TB)
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 DEFINISI
Dandy walker syndrome adalah suatu sindrom (kumpulan gejala) yang
terjadi pada seorang anak akibat tidak terbentuknya pintu keluar cairan
otak dari dalam kepala. Dalam bahasa medis, pintu keluar ini disebut
dengan suatu lubang khusus yaitu yang dinamakan dengan Foramen
Luschka dan Magendie.
2.2 ETIOLOGI
1. Idiopatik
Dalam kebanyakan kasus, penyebab sindrom Dandy Walker tidak
diketahui.
Genetik
9
Walker. Kromosom adalah struktur dalam sel seseorang yang
mengandung gen. Gen adalah unit materi yang berisi kode
instruksi seperti untuk menentukan karakteristik tubuh tertentu
(seperti warna mata) akan berkembang. Semua gen seseorang
datang dari orang tuanya. Beberapa gen normal sedangkan yang
lain mungkin abnormal. Gen yang abnormal dapat menyebabkan
penyakit.
Diabetes
Isoretinoin
10
Penyebab lainnya adalah paparan rubella, cytomegalovirus ,
toksoplasmosis, warfarin (Coumadin), dan alkohol.
2.3 KLASIFIKASI
Malformasi
11
lalu terjadi pembesaran cisterna magna, tapi vermis cerebellar
dan ventrikel keempat masih dalam ukuran normal
Varian Dandy-Walker
Tipe ketiga adalah tipe varian, yang lebih ringan dari tipe
malformasi. Banyak pasien yang tidak masuk kedalam dua
kategori diatas dikategorikan pada tipe varian. Varian Dandy-
Walker terdiri dari vermian hipoplasia dan dilatasi kistik
ventrikel IV tanpa pembesaran atau dengan pembesaran
sedikit fossa posterior
12
Keterangan: Varian dandy-walker. Sagital T1-MRI menunjukkan
agenesis corpus callosum dan vermis inferior hipoplasia.Ventrikel IV
sedikit membesar, tapi fossa posterior biasanya dalam ukuran normal.
13
2.4 PATOFISIOLOGI
TIK
meningkat
idiopati
k Gangguan Tidak Penumpukan
hidrocephalus
perkembang terbentuk cairan otak
genetik an Foramen
embriologis Luscha
Pembesara
virus Menekan
n ventrikel
Terbentuk jaringan
IV
kista di sekitarnya
cerebellum
Sebagian Kegagalan
cerebellum organ
tidak tumbuh kompleks
Disfungsi
cerebellu
m
Dalam teorinya, cairan otak manusia tersebut berada di dalam rongga
cairan otak yang setiap hari diproduksi di dalam kepala dan setiap hari
dibuang ketubuh kita. Foramen Luscha Magendie merupakan pintu
keluar cairan otak, apabila foramen tersebut terjadi obstruksi maka akan
14
terjadi gangguan aliran cairan otak yang menyebabkan penumpukan
cairan otak yang disebut hidrosefalus.
Hal ini akan berdampak terjadinya pembesaran rongga cairan otak yang
akan menekan jaringan otak di sekitarnya dan juga mengakibatkan
pembesaran pada rongga cairan otak di sekitar otak kecil (Ventrikel IV),
disertai pula dengan terbentuknya kista besar di daerah otak kecil
(cerebellum), sehingga sebagian otak kecil (bagian tengah) tidak tumbuh,
kemungkinan karena terhambat oleh kista berisi cairan otak yang
menumpuk tersebut.
1. Anamnesa
Penderita kelainan ini pada umumnya datang dengan kelainan
hambatan pertumbuhan (developmental delay), pembesaran lingkar
kepala dan hidrosefalus, yang tampak pada 90% penderita.
2. Pemeriksaan Fisik
Pembesaran lingkaran kepala
15
Kelainan pada tulang kepala, yaitu penonjolan pada occiput karena
pembesaran pada fossa posterior.
16
Pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnostik DWS meliputi foto
skull, USG kepala (cranial sonography), CT scan, MRI dan Angiography
1. Foto Skull
Secara radiologis, dari foto skull didapatkan pembesaran fossa
posterior serta penipisan dan penonjolan tualng occipital
17
3. CT Scan
18
ventrikel IV, perubahan posisi dan hipoplasia hemisfer cerebellum,
perubahan letak dari pons, penonjolan tulang pada fosa posterior,
dan hidrosefalus
4. MRI
19
struktur lain, hipoplasia vermis, pembesaran fissa posterior dan
melihat hubungan antara kista dengan ventrikel IV dengan jelas.
20
Keterangan : Hasil MRI pada Dandy Walker Varian. Potongan
Sagital TI-MRI menunjukan agenesis pada corpus callosum
dan hipoplastik vermis inferior. Venrikel VI sedikit membesar
tetapi fossa posterior masih dalam ukuran normal
5. Angiografi.
X-ray angiografi dapat menunjukkan fitur angiografik malformasi
Dandy-Walker. Pada fase arteri, pembuluh serebral posterior
terlihat naik. Arteri cerebellar superior menggantikan tempat
anterosuperiorly diatas arteri serebral posterior. Pada posterior
Arteri cerebellar inferior (picas) memendek,.Cabang Inferior
vermian Pica tidak ada. Pada beberapa pasien, seluruh Pica tidak
ada atau hipoplasia. Pada fase vena, arteriografi menunjukkan tidak
adanya vena vermian inferior, elevasi vena besar Galen, dan posisi
tinggi pada sinus tranversal
2.7 DIAGNOSIS
21
khusus dari ventrikel di otak. Ventrikel bukaan di otak yang
menghasilkan cairan yang melindungi otak dan tulang belakang.
- Dandy-Walker malformasi
- Varian Dandy-Walker
- Mega cisterna magna
- Fossa posterior arachnoid kista
22
2.9 PENATALAKSANAAN
Perawatan medis:
Perawatan Bedah
Shunt
Pengobatan biasanya terdiri dari shunt untuk mengatasi
hidrosefalus. Ahli bedah saraf dapat membuat shunt kista
(cystoperitoneal), ventrikel (ventriculoperitoneal), atau keduanya.
23
Untuk mengobati penumpukan cairan di kepala, sebuah tabung
fleksibel yang disebut shunt dapat ditempatkan dalam ventrikel
otak, bagian dalam otak, atau fossa posterior. Tabung akan
mengalirkan cairan ekstra ke dalam ruang antara lapisan yang
melapisi perut. Cairan kemudian akan diserap sepanjang dinding
perut.
24
Obat:
Tidak ada obat yang bisa mengobati kelainan bawaan ini meskipun
ada obat yang dapat mengobati masalah yang mendasari.
Diet:
2.10 KOMPLIKASI
Hydrocephalus
Peningkatan TIK
Polydactyly
Sindaktili
Papilloedema
2.11 PROGNOSIS
2.12 PENCEGAHAN
1. Asam Folat
25
folat adalah vitamin yang telah terbukti mengurangi
timbulnya cacat pada neural tube. Pusat Pengendalian dan
Pencegahan Penyakit merekomendasikan bahwa semua
wanita usia subur mengkonsumsi 0,4 mg asam folat setiap
hari untuk mencegah cacat pada neural tube.
2. Menghindari paparan
Wanita hamil harus menghindari paparan terhadap infeksi,
terutama selama trimester pertama.
3. Menghindari narkoba dan alkohol
Menghindar dari narkoba dan alkohol selama kehamilan
dapat mengurangi risiko.
4. Konseling genetik
Konseling genetik disarankan untuk orang tua yang telah
memiliki satu anak dengan anencephaly, karena
kemungkinan memiliki lain meningkat.
BAB III
ANALISIS KASUS
Pada kasus ini seorang wanita berusia 23 tahun yang datang dengan keluhan sesak
nafas. Pasien juga menderita batuk lama yaitu 2 bulan, mual, dan muntah. Pasien
belum pernah berobat sebelumnya untuk mengatasi masalah sesak nafas dan
batuknya. Pasien juga memiliki riwayat kejang berulang. Kejang pertama kali
26
terjadi saat usia pasien 3 tahun, kejang diserai dengan demam. Setelah itu, pasien
mencoba pengobatan selama beberapa bulan, namun putus berobat. Kejang
kembali muncul saat usia pasien 6 tahun sampai pasien dewasa. Untuk
menegakkan diagnosis pada pasien ini sesuai indikasi diatas akan dilakukan
anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan
radiologis yaitu CT scan kepala.
Dari hasil anamnesis, diketahui bahwa pasien datang dengan keluhan sesak nafas,
dan batuk lama yaitu 2 bulan disertai dengan mual dan muntah. Selain itu, pasien
juga memiliki riwayat kejang berulang yang pertama kali dialaminya saat usia 3
tahun, kejang disertai dengan demam. Setelah itu, pasien mencoba pengobatan
selama beberapa bulan, namun putus berobat. Kejang kembali muncul saat usia
pasien 6 tahun sampai pasien dewasa.Dari hasil anamnesis juga didapatkan
informasi bahwa kakak kandung pasien menderita TB. Dari beberapa hasil
pemeriksaan sebelumnya, pasien didiagnosis meningoensefalitis TB dan sedang
menjalani terapi OAT.
Dari hasil pemeriksaan fisik, didapat keadaan umum pasien tampak sakit berat,
dengan GCS 8 (E4V1M3). Pasien dapat membuka mata spontan, namun sulit
untuk diajak berkomunikasi (pasien tidak dapat menjawab pertanyaan yang
diajukan) sehingga untuk memperoleh informasi tentang pasien dilakukan melalui
alloanamnesis terhadap ibu kandung pasien. Selain itu, pada penilaian respon
motorik pasien tampak flexi abnormal (tangan satu atau keduanya posisi kaku di
atas dada dan kaki ekstensi saat diberi rangsang nyeri). Dari pemeriksaan fisik
juga didapat kaku kuduk (+) sehingga pasien dicurigai menderita
meningoensefalitis TB. Namun, untuk menyokong diagnosis ini diperlukan
pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan CT-Scan kepala.
Dari hasil CT Scan kepala dengan atau tanpa kontras, diperoleh kesimpulan
sebagai berikut :
27
d. Sistema ventrikel lateralis dan ventrikel 3 tidak melebar
e. Struktur mediana di tengah, tak terdeviasi
f. SPN dan air cellulae mastoidea tampak normodens
Gambaran yang terdapat pada CT-Scan kepala pasien mengarah pada Dandy
Walker Syndrome dimana keadaan utama dari sindrome ini adalah pembesaran
pada ventrikel keempat, yakni saluran kecil yang memungkinkan cairan mengalir
bebas antara daerah bawah dan atas dari otak dan sum sum tulang belakang) dan
pembentukan kista pada bagian terendah dari otak. Akibatnya terjadi peningkatan
ukuran ruang cairan dan tekanan intracranial.
28
BAB IV
KESIMPULAN
1. Pada kasus ini seorang wanita berusia 23 tahun yang datang dengan
keluhan sesak nafas, batuk, mual, dan muntah, serta memiliki riwayat
kejang berulang didiagnosis menderita Dandy Walker Syndrome
2. Pada pemeriksaan CT Scan kepala didapatkan gambaran :
a. Gyri sulci tak prominent
b. Batas white matter dan grey matter tegas
c. Tak tampak gambaran vermis cerebelli, tampak pelebaran
ventrikel ke 4 (Slice 6-11) pasca pemberian bahan kontras tak
tampak penyangatan patologis
d. Sistema ventrikel lateralis dan ventrikel 3 tidak melebar
e. Struktur mediana di tengah, tak terdeviasi
f. SPN dan air cellulae mastoidea tampak normodens
Sehingga ditarik kesimpulan : Dandy Walker Variant Malformation
29
DAFTAR PUSTAKA
Rosalina, Dewi et al. Sindroma Dandy Walker. Jurnal Oftalmologi Indonesia Vol.5
No.3, Desember 2007.Hal 227-230
30