Anda di halaman 1dari 31

Presentasi Kasus

Katarak Senilis Imatur

oleh :
Anggun Chairunnisa Chrisna Putri

Pembimbing :
dr. H.Yul Khaizar, Sp.M
dr. Yuda Saputra, Sp.M
Laporan Kasus
Identitas Pasien

Nama : Tn. P
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 70 tahun
Pekerjaan : Pedagang
Agama : Islam
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Alamat : Metro Barat
TglMasuk : 19 Juli 2016
Anamnesis (autoanamnesis)

KeluhanUtama:
Penglihatan kedua mata kabur dan seperti berkabut sejak setahun yang lalu

Keluhantambahan:
Mata kanan merah,berair, dan sering mengeluarkan kotoran

Riwayat Penyakit Sekarang :


Pasien datang ke Poliklinik Mata RSUD Jend. A. Yani dengan keluhan
penglihatan kedua mata kabur dan seperti berkabut. Keluhan dirasakan
sejak 1 tahun yang lalu dan penurunan penglihatan dirasakan semakin
parah perlahan-lahan. Pasien sudah pernah memeriksakan diri ke dokter 1
tahun sebelumnya ketika keluhan mulai muncul dan diberikan obat tetes
mata oleh dokter. Pasien rutin menggunakan obat tetes yang diberikan oleh
dokter, namun beberapa bulan belakangan, pasien mengganti obat tetes
yang diberi dokter dengan obat yang ia beli sendiri. Selain mengeluh
penglihatan kabur pada kedua mata, pasien juga mengeluh mata kanannya
memerah, berair, dan sering mengeluarkan kotoran sejak 1 minggu yang
lalu. Pasien juga mengobati mata kanannya dengan obat tetes mata yang ia
beli sendiri, namun keluhan dirasa tidak berkurang.
Riwayat Penyakit Dahulu:
Pasien belum pernah menjalani
operasi mata sebelumnya. Pasien
menderita hipertensi sejak 1 tahun
yang lalu
Riwayat Penyakit Keluarga :
Anggota keluarga tidak ada yang
mengalami penyakit serupa,
penyakit diabetes mellitus dan
hipertensi pada keluarga disangkal.
Pemeriksaan Fisik

Status Present
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Tanda vital
TD : 120/70 mmHg
HR : 82 x/m
RR : 16 x/m
Temperatur : 36,40C

Status Generalis
Kepala: Dalam batas normal,
Thoraks :Simetris, sonor +/+, ronchi -/-, wheezing -/-, vesikuler
+/+, BJ 1 dan 2 reguler.
Abdomen : Datar, nyeri epigastrium (-), timpani (+), Bisingusus
(+) normal, hepar lien tidak teraba
Ekstremitas : Dalam batas normal.
Status Ophtalmologi
Oculli Dextra Oculli sinistra
1/60 Visus 1/60
Tidak dilakukan Koreksi Tidak dilakukan
Dalam batas normal Supersilia Dalam batas normal

Edema (-),spasme (-) Palpebra superior Edema (-),spasme (-)


Edema (-),spasme (-) Palpebra inferior Edema (-),spasme (-)
Tidak ada kelainan Silia Tidak ada kelainan
Orthoforia,eksoftalmu Bulbus Oculi Orthoforia,eksoftalmu
s (-), s (-),
strabismus (-) strabismus (-)
Bebas ke segala arah Gerak bola mata Bebas ke segala arah
Injeksi konjungtiva (+) Konjungtiva Bulbi Injeksi konjungtiva (-)
Sekret (-) Konjungtiva Fornices Sekret (-)
Hiperemi (+),Sikatrik Konjungtiva Palpebra Hiperemi (-),Sikatrik
(-) (-)
Oculli Dextra Oculli sinistra

Siliar injeksi (-) Sklera Siliar injeksi (-)


Jernih Kornea Jernih
Kedalaman cukup, COA Kedalaman cukup,
Bening Bening
Kripta (+), Iris Kripta (+),
Warna: coklat Warna: coklat
Bulat, regular, sentral, Pupil Bulat, regular, sentral,
diameter 3 mm, refleks diameter 3 mm, refleks
cahaya (+) cahaya (+)
Tidak dilakukan Shadow test Tidak dilakukan
Keruh sebagian Lensa Keruh sebagian
Tidak diperiksa Fundus Refleks Tidak diperiksa
Tidak diperiksa Corpus vitreum Tidak diperiksa

Tidak diperiksa Tekanan bola mata Tidak diperiksa

Tidak diperiksa Sistem Canalis Tidak diperiksa


Lakrimalis
Resume

Pasien datang ke Poliklinik Mata RSUD Jend. A. Yani dengan


keluhan penglihatan kedua mata terasa kabur dan seperti
berkabut. Keluhan dirasakan sejak 1 tahun yang lalu dan
penurunan penglihatan dirasakan semakin parah perlahan-
lahan. Pasien sudah pernah memeriksakan diri ke dokter 1
tahun sebelumnya ketika keluhan mulai muncul dan diberikan
obat tetes oleh dokter. Pasien rutin menggunakan obat tetes
yang diberikan oleh dokter, namun beberapa bulan
belakangan, pasien mengganti obat tetes yang diberi dokter
dengan obat yang ia beli sendiri. Selain mengeluh penglihatan
kabur pada kedua mata, pasien juga mengeluh mata kanannya
memerah, berair, dan sering mengeluarkan kotoran sejak 1
minggu yang lalu. Pasien juga mengobati mata kanannya
dengan obat tetes mata yang ia beli sendiri, namun keluhan
dirasa tidak berkurang. Pada pemeriksaan kedua mata,
didapatkan visus 1/60, lensa kedua mata keruh sebagian, dan
pada mata kanan, terdapat injeksi konjungtiva dan konjugtiva
palpebra hiperemis.
Diagnosis Banding

ODS Katarak Senilis Imatur + OD


konjungtivitis
ODS Retinopati Hipertensi + OD
konjungtivitis
Anjuran Pemeriksaan

Slit
lamp
Funduskopi
Tonometri

Diagnosis
ODS Katarak Senilis Imatur + OD
Konjungtivitis
Prognosis
Quo ad
Penatalaksanaan

1. Terapi konservatif
Penggunaan kacamata sebagai alat bantu
penglihatan
Kontrol mata teratur

2. Medikamentosa
Levofloxacin 5 mg eye drop 6x2tetes
Amoxicillin tab 3x500 mg
Metyl Prednisolone tab 3x4 mg
As. Mefenamat 3x500 mg

3. Rencana operatif
Disarankan dengan metode fakoemulsifikasi
Edukasi

Kontrol mata secara teratur


Pakai kacamata rayban
Minum obat secara teratur
Tinjauan Pustaka
Anatomi dan Fisiologi Lensa
Mata
KATARAK
Definisi
Katarak adalah setiap keadaan
kekeruhan pada lensa yang dapat
terjadi akibat hidrasi (penambahan
cairan) lensa, denaturasi protein lensa,
ataupun terjadi akibat kedua-duanya.
Biasanya kekeruhan mengenai kedua
mata dan berjalan progresif ataupun
dapat tidak mengalami perubahan
dalam waktu yang lama
Faktor Penyebab
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan katarak
diantaranya:
1. Usia : Katarak umumnya terjadi pada usia lanjut
2. Kelainan kongenital
3. Penyakit mata : Beberapa penyakit mata yang dapat
menyebabkan katarak diantaranya glaukoma, uveitis
anterior, ablasi, dan retinitis pigmentosa
4. Bahan toksik khusus (kimia dan fisik)
5. Beberapa jenis obat seperti eserin (0,25-0,5%),
kortikosteroid, dan antikolinesterase topikal
6.Kelainan sistemik atau metabolik seperti diabetes
mellitus dan galaktosemi
7. Genetik dan gangguan perkembangan
8. Infeksi virus di masa pertumbuhan janin
Klasifikasi
Katarak berdasarkan usia terdiri dari :
1. Katarak kongenital
Katarak yang sudah terlihat pada usia di
bawah 1 tahun
2. Katarak juvenil
Katarak yang terjadi setelah usia 1 tahun
3. Katarak senilis
Katarak yang terjadi setelah usia 50
tahun.
Stadium Katarak Senilis
Katarak Hipermatur
insipien
Intumesen
Imatur
Matur
KATARAK SENILIS IMATUR
Definisi
Katarak senilis imatur merupakan salah
satu stadium katarak senilis, dimana
pada stadium ini kekeruhan lensa
belum terjadi di semua bagian lensa.
Kekeruhan pada stadium ini utamanya
terjadi di bagian posterior dan belakang
nukleus lensa. Pada katarak imatur,
volume lensa dapat bertambah akibat
meningkatnya tekanan osmotik bahan
degeneratif lensa
Patofisiologi
Kekeruhan lensa dapat terjadi akibat hidrasi dan
denaturasi protein lensa. Dengan bertambahnya usia,
ketebalan dan berat lensa akan meningkat sementara daya
akomodasinya akan menurun. Dengan terbentuknya
lapisan konsentris baru dari kortek, inti nucleus akan
mengalami penekanan dan pengerasan (Sklerosis nuklear)
Terjadi pula proses kristalisasi pada lensa yang terjadi
akibat modifikasi kimia dan agregasi protein menjadi high-
molecular-weight-protein
Terdapat berbagai faktor yang ikut berperan dalam
hilangnya transparasi lensa. Sel epithelium lensa akan
mengalami proses degeneratif sehingga densitasnya akan
berkurang dan terjadi penyimpangan diferensiasi dari sel-
sel fiber.
Gejala Klinis
1. Penurunan visus
2. Silau
3. Perubahan miopik
4. Diplopia monocular
5. Noda, berkabut pada lapangan
pandang.
6. Ukuran kaca mata sering
berubah
Diagnosis
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan definitif untuk
katarak senilis adalah ekstraksi
lensa. Beberapa tipe ekstraksi
lensa yaitu intra capsuler
cataract ekstraksi (ICCE), ekstra
capsuler cataract ekstraksi
(ECCE), Small Incision Cataract
Surgery (SICS) dan
Phakoemulsifikasi
Komplikasi
1. Komplikasi Intra Operatif
2. Komplikasi dini pasca operatif
3. Komplikasi lambat pasca operatif
Prognosis
Dengan tenik bedah yang mutakhir,
komplikasi atau penyulit menjadi
sangat jarang. Hasil pembedahan
yang baik dapat mencapai 95%.
Analisa Kasus
Apakah penegakan diagnosis kasus tersebut sudah tepat?

Berdasarkan dari anamnesis dan pemeriksaan fisik yang


dilakukan pada, dapat ditegakkan diagnosis ODS katarak
senilis imatur + OD konjungtivitis. Diagnosa sudah tepat
dikarenakan :
Pada pasien berumur 70 tahun didapatkan keluhan
penglihatan kedua mata kabur dan seperti berkabut sejak 1
tahun yang lalu, penurunan penglihatan makin parah
secara perlahan-lahan. Gejala yang dialami pasien
mengarah ke katarak. Katarak merupakan kekeruhan pada
lensa sehingga mengakibatkan penurunan tajam
penglihatan. Kekeruhan pada lensa juga mengakibatkan
penglihatan pasien seperti berkabut.
Umur pasien 70 tahun mengarah pada katarak senilis,
dimana katarak senilis adalah semua kekeruhan lensa yang
terdapat pada usia lanjut, yaitu usia di atas 50 tahun
Pada pemeriksaan visus, didapatkan visus kedua mata
1/60, dimana terjadi penurunan penglihatan pada kedua
mata. Pada pemeriksaan menggunakan slit lamp,
didapatkan kekeruhan sebagian pada lensa kedua mata.
Hal ini mengarah pada katarak imatur, dimana pada
katarak imatur terjadi kekeruhan lensa sebagian
Untuk menegakkan diagnosis konjungtivitis pada mata
kanan pasien, dari hasil anamnesis, pasien mengeluh mata
kanannya merah, berair, dan sering mengeluarkan kotoran.
Dari hasil pemeriksaan status opthalmologi, pada
konjungtiva bulbi terdapat injeksi konjungtiva, dan
konjungtiva palpebra hiperemi. Hal ini sesuai dengan
gambaran klinis yang dapat terlihat pada konjungtivitis
yaitu hiperemi konjungtiva bulbi (injeksi konjungtiva),
lakrimasi, eksudat dengan sekret yang lebih nyata di pagi
hari.
Apakah penatalaksanaan pada kasus ini sudah tepat?

Penatalaksanaan pada kasus ini yaitu disarankan terapi


konservatif, dikarenakan katarak masih dalam stadium
imatur. Pada terapi konservatif, pasien disarankan
menggunakan kacamata sebagai alat bantu
penglihatan sehingga pasien dapat beraktivitas dengan
baik. Selain itu, pasien diminta untuk kontrol mata
secara teratur
Namun jika hal ini masih dirasa mengganggu oleh
pasien, dapat dilakukan ekstraksi lensa
Untuk mengobati konjungtivitis pada mata kanan
pasien, diberikan tetes mata levofloxacin 5 mg (anti
infeksi), amoxicillin tab 3x 500 mg (antibiotik), metyl
prednisolone tab 3x4 (anti radang), dan as. mefenamat
3x500 mg (anti nyeri)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai