OLEH :
Anggun Chairunnisa
Dwi Waskita Hutama
Kharisma Mr
PERCEPTOR :
Dr. Cahyaningsih, Sp.KJ
Nama : Tn. M
Usia : 22 tahun
Alamat : Lampung Tengah
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Tidak bekerja
Status : belum menikah
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pemeriksaan : 22 Juni 2017, pukul 11.00 WIB
II. Pemeriksaan Psikiatri
A. Keluhan Utama
Pasien datang ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Provinsi Lampung pada tanggal 19 Juni 2017, menu
rut pasien, pasien datang dengan keadaan mengamuk dan gelisah diantar oleh kakak kandungn
ya. Wawancara terhadap pasien dilakukan saat keadaan pasien mulai tenang (22 Juni 2017).
Selama dilakukan wawancara pasien bercerita tentang alasan mengapa pasien sampai dibawa
ke RSJ. Pasien mengatakan bahwa ia merupakan anak ke-9 dari 10 bersaudara. Pasien mengata
kan bahwa tiga bulan terakhir pasien mulai mendengar suara-suara bisikan yang memintanya
untuk melakukan sesuatu seperti merumput dan beternak, selain itu, suara tersebut sering mem
bisikkan satu kata yang menurut pasien, kata tersebut berbunyi pun, pasien pun kerap mengik
uti perintah dari suara-suara tersebut. Menurut pasien, suara-suara ini mulai didengarnya saat p
asien menyaksikan final pemilihan Puteri Indonesia di televisi.
Sejak saat itu, pasien sering melihat bayangan dan mendengar suara dari Puteri Indone
sia yang menjadi favoritnya. Pasien juga mengatakan pernah menggendong Puteri Indo
nesia tersebut. Selain itu, pasien mengatakan bahwa pasien sering merasa takut dan
merasa ada yang ingin mengejar dan membunuhnya, pasien juga mengaku bahwa pikir
annya sering kosong dan merasa bahwa pikirannya sering dapat ditarik keluar oleh
kekuatan luar sehingga pasien merasa seperti dihipnotis.
Pasien juga merasa dapat mendengar apa yang dipikirkan oleh orang lain, dan semua
keluhan yang dirasakan tersebut muncul 3 dalam bulan terakhir. Menurut pasien, Ia
sering memikirkan keadaan ekonominya, terutama saat pasien meminta dibelikan motor
oleh ayahnya, namun ayah pasien menolak untuk membelikannya motor disebabkan
oleh pasien sering menggadaikan motornya atau menukar motornya kepada bandar
narkoba. Pasien menolak untuk menceritakan jenis narkoba yang dikonsumsinya,
namun pasien mengaku sering meminum alkohol dan merokok. Pasien terlihat cukup
tenang, banyak bicara, namun cukup kooperatif terhadap pemeriksa.
C. Riawayat Penyakit Sebelumnya
Pasien menyelesaikan pendidikan SD, SMP, SMA tepat waktu dan tidak pernah tinggal kelas.
Riwayat pekerjaan
Riwayat perkawinan
Pasien beragama Islam. Menurut pasien, pasien telah diajari pelajaran tentang agama oleh orang tuanya
sejak pasien masih kecil.
Riwayat Keluarga
pasien merupakan ke-9 dari 10 bersaudara. Sekarang pasien tinggal bersama kedua orang tuanya. Pasien memiliki
hubungan yang baik dengan orang tua, kakak dan adiknya. Namun, menurut kakak kandung pasien, dalam 2
tahun terakhir ini pasien sering melamun dan mengamuk pada anggota keluarga yang lain. Menurut informasi
yang juga diperoleh dari kakak pasien, di dalam keluarga ada satu orang yang memiliki keluhan yang sama
dengan pasien yaitu kakak kelima pasien. Kakak kelima pasien mengalami kecelakaan yang mengakibatkan
benturan keras pada kepalanya dan sejak saat itu, kakak kelima pasien tersebut juga mengalami keluhan serupa
dengan pasien dan sudah dua kali dirawat di Rumah Sakit Jiwa.
Situasi Kehidupan Sekarang
Pasien tinggal bersama orang tua, dan kegiatan sehari-
harinya yaitu beternak dan merumput. Pasien juga mampu
melakukan aktivitas sehari-hari seperti mandi, makan, dll.
III. Status Mental
A. Deskripsi Umum
C. Gangguan Persepsi
Halusinasi Ilusi Derealisasi Depersonalisasi
Halusinasi
visual
Halusinasi
taktil
E. Proses Berpikir
Proses dan
Produktivitas Isi Pikir
arus Pikir
G. Pengendalian Impuls
Cukup
H. Daya Nilai
Norma sosial : baik
Uji daya nilai : buruk
Penilaian realitas : terganggu
G. Pengendalian Impuls
Tilikan derajat I (Pasien tidak menyadari (denial) terhadap sakitnya).
B. Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 120/80 mmHg, nadi :80x/menit, RR:20 x/menit, suhu: 36,7C
C. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan mata, hidung, telinga, paru, jantung, abdomen, dan ekstremitas dalam
batas normal.
D. Status Neurologis
Sistem sensorik, motorik dan fungsi luhur dalam batas normal.
V. Ikhtisar Penemuan Bermakna
Pasien terlihat sesuai usianya mengenakan seragam RSJD Provinsi Lampung, penampilan rapih, kulit
sawo matang, rambut pendek tercukur rapih perawatan diri cukup baik, berperilaku tenang, cukup
kooperatif dengan pemeriksa.
Berdasarkan anamnesis dengan pasien pasien didapatkan hasil berupa :
Pembicaraan lancar spontan, artikulasi jelas, intonasi sedang, volume kuat,
kualitas cukup, kuantitas cukup. Ditemukan neologisme
Mood pasien irritable, afek sempit (terbatas), dan serasi. Ditemukan gang
guan persepsi berupa halusinasi auditorik, halusinasi visual, dan halusinasi
taktil
Arus pikir pasien koheren, dengan produktivitas cukup
Ditemukan adanya waham curiga yakni pasien yakin bahwa ia merasa selal
u dipojoki dan di olok olok dan waham kejar yakni pasien merasa dikejar s
ehingga hanya diam dirumah dan takut dibunuh . Terdapat thought of with
drawal (pasien merasa pikirannya dapat dihilangkan dari ingatannya oleh k
ekuatan dari luar), thought of insertion (pasien merasa dapat mendengar pi
kiran orang lain di dalam kepalanya), dan delusion of control (pasien meras
a dikendalikan).
Pada pemeriksaan kesadaran / kognisi didapatkan kesadaran co
mpos mentis, orientasi waktu, tempat, orang, suasana pasien ba
ik, daya ingat jangka panjang, menengah, pendek dan segera b
aik, sedangkan abstraksi cukup, visuospasial baik.
Uji daya nilai pasien baik, dan tilikan pasien 1.
Kesan dapat dipercaya.
Berdasarkan rekam medis Pasien mulai timbul gejala pada tahun 2014 namun
baru kali ini dirawat. Riwayat putus obat diakui oleh keluarga pasien. Pemerik
saan fisik dan laboratorium didapatkan kesan dalam batas normal.
VI. Formulasi Diagnosis
GANGGUAN
DISTRESS
PERSEPSI
DAN GANGGUAN JIWA
DAN
DISABILITY
ISI PIKIR
Halusinasi auditorik -waham curiga
Aksis I Halusinasi visual - delusion of control
Halusinasi taktil - thought of withdrawal
F 20.0 Skizofrenia Paranoid Waham Kejar - thought of insertion
Permasalahan
keluarga
GAF 70-61
VII. EVALUASI MULTIAKSIAL
1. Psikofarmaka
Haloperidol 2 x 5mg
Chlorpromazine 1 x 50 mg
THP 2x2
Depakote 2x125mg
2. Psikoterapi
3. Psikoedukasi
4. Perawatan dirumah sakit ( hospitalization)
2. Psikoterapi
Pengenalan terhadap penyakitnya, manfaat pengobatan, cara pengobatan, efek samping
pengobatan.
Memotivasi pasien agar minum obat secara teratur dan rajin kontrol setelah pulang dari
perawatan.
Membantu pasien untuk menerima realita dan menghadapinya.
Membantu pasien agar dapat kembali melakukan aktivitas sehari-hari secara bertahap.
Menambah kegiatan dengan keterampilan yang dimiliki.
3. Psikoedukasi : Memberikan penjelasan pada pasien dan orang sekitar pasien untuk
memberikan dorongan dan menciptakan lingkungan yang kondusif.
X. PROGNOSIS
Berdasarkan data-data yang didapat memelalui anamnesis, pemeriksaan fisik dan rekam
medik, tidak ditemukan riwayat trauma kepala, ataupun kelainan organik. Namun, pada p
asien terdapat riwayat penggunaan sabu pada 2015 lalu berobat dan Kontrol di RSJ. Hal
ini dapat menjadi dasar untuk menyingkirkan diagnosis gangguan mental organik
(F.0).
Ditemukan juga gangguan persepsi berupa halusinasi auditorik, visual, dan taktil, serta g
angguan isi pikir berupa waham curiga, waham kejar dan bizzare. Terdapat thought of w
ithdrawal (pasien merasa pikirannya dapat dihilangkan dari ingatannya oleh kekuatan da
ri luar) dan thought of insertion (pasien merasa dapat mendengar pikiran orang lain di dal
am kepalanya). Gejala-gejala tersebut berlangsung sejak 3 bulan yang lalu dan menetap
hingga saat ini sehingga memenuhi kriteria umum dan didiagnosis Skizofrenia (F.20).
Namun pada pasien ini ditemukan halusinasi dan waham yang menonjol,
halusinasi yang menonjol yaitu halusinasi audiotorik berupa pasien selalu
mendengar suara-suara yang memberinya perintah dan dan terdapat waham
kejar yaitu pasien selalu merasa dirinya ketakutan dan seperti dikejar-kejar dan
ada orang yang ingin membunuhnya. Pasien juga merasa dirinya dapat dikend
alikan oleh kekuatan dari luar oleh karena itu pada pasien ini telah memenuhi
criteria umum diagnosis skizofrenia paranoid (F.20.0)
KRITERIA DIAGNOSIS PPDGJ-III
HARUS ADA SEDIKITNYA Thought echo, thought insertion, thought broadcasting
SATU GEJALA YANG Delusion of control, delusion of influence, delusion of passivity,
AMAT JELAS DAN delusion perception
Tambahan
Skizofrenia Paranoid
FAKTOR RISIKO
Seseorang mungkin memiliki suatu kerentanan spesifik (diatesis) yang jika dikenai oleh
suatu pengaruh lingkungan yang menimbulkan stress, memungkinkan perkembangan
skizofrenia. Semakin besar kerentanan seseorang maka stressor kecilpun dapat menyeba
bkan menjadi skizofren. Dan sebaliknya.
Stressor psikososial terjadi dalam kurun waktu satu tahun sebelum gangguan jiwa saat ini.
TERAPI
Beberapa penelitian menyatakan bahwa kerusakan yang terjadi membutuhkan waktu yang lama dari
yang diperkirakan bagi pasien-pasien yang menghentikan medikasi antipsikotik untuk kemudian meng
alami relaps ke fungsi klinis sebelum menghentikan obat.
TERIMA KASIH