Anda di halaman 1dari 33

REFERAT

GANGGUAN BIPOLAR DENGAN EPISODE MANIK


DAN DEPRESI

Perceptor :
Dr. Cahyaningsih, Sp.KJ

Disusun Oleh :
Anggun Chairunnisa
DwiWaskita Hutama
Kharisma Mr

KEPANITERAAN KLINIK KEDOKTERAN JIWA


RUMAH SAKIT JIWA LAMPUNG
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG
2017
Latar Belakang
Gangguan afektif manik pada pasien dengan mood yang
meninggi menunjukkan sikap meluap luap, gagasan yang
meloncat loncat, penurunan kebutuhan tidur, peninggian
harga diri dan gagasan kebesaran
Gangguan afektif depresi merupakan gangguan mental yang
sering terjadi di tengah masyarakat.Berawal dari stres yang
tidak diatasi, maka seseorang bisa jatuh ke fase depresi
Gangguan afektif bipolar adalah kondisi umum yang
dijumpai, dan diantara gangguan mental menempati posisi
kedua terbanyak sebagai penyebab ketidak mampuan atau
disabilitas
Gangguan Manik
Definisi
Manik merupakan status mental abnormal yang ditandai
dengan euforia, disinhibisi sosial, aliran pikiran yang cepat,
susah tidur, berbicara terus menerus, mudah mengambil
resiko dan bersifat iritabilitas
Etiologi

Genetik

Interaksi
Faktor

Psikososial Biologis
Gejala Klinis

Biasanya paling sedikit berlangsung selama satu minggu hampir setiap


hari, afeknya meningkat, lebih gembira, mudah tersinggung (iritabel)
atau membumbung tinggi (ekspresif) dan terdapat hendaya dalam fungsi
kehidupan sehari-hari
Manifestasi :
penurunan kemampuan bekerja, hubungan sosial dan melakukan kegiatan
rutin. Perasaannya hiperthym, mudah tersinggung, tidak mudah frustrasi,
mudah marah dan menyerang. Emosinya tidak stabil, Pikiran pasien terisi
dengan rasa percaya diri yang berlebihan, merasa hebat. mudah teralihkan
perhatiannya, sangat produktif dan tidak terkendalikan.
Kriteria Diagnosis
Mania Tanpa Gejala
Hipomania Psikotik
Derajat gangguan lebih ringan dari Episode harus berlangsung
mania, afek meninggi atau berubah sekurang kurangnya 1 minggu,
disertai peningkatan aktivitas, dan cukup berat sampai
menetap sekurang kurangnya mengacaukan seluruh atau hampir
beberapa hari berturut turut seluruh pekerjaan dan aktivitas
Pengaruh nyata atas kelancaran sosial yang biasa dilakukan.
pekerjaan dan aktivitas sosial Perubahan afek harus disertai
memang sesuai dengan diagnosis dengan energi yang bertambah
hipomania, tetapi bila kekacauan sehingga terjadi aktivitas
berat atau menyeluruh, maka berlebihan, percepatan dan
diagnosis mania harus ditegakkan kebanyakan bicara, kebutuhan tidur
yang berkurang, ide ide perihal
kebesaran dan terlalu optimistik
Mania Dengan Gejala Psikotik

Bentuk mania yang lebih berat dari mania tanpa gejala psikotik.
Harga diri yang membumbung dan gagasan kebesaran dapat
berkembang menjadi waham kejar (delusion of grandeur), iritabilitas
dan kecurigaan menjadi waham kejar (delusion of persecution)
Waham dan halusinasi sesuai dengan keadaan afek tersebut (mood
congruent).
Tatalaksana
Obat antimania
Obat profilaksis untuk mania adalah Lithium Carbonate.
Penggolongan mania akut : Haloperidol, Carbamazepine,
Valproic Acid, Divalproex.
Depresi
Definisi
Depresi merupakan penurunan mood yang
mengakibatkan berkurangnya energi dan kehilangan
minat dan kegembiraan, hal tersebut berlangsung
minimal 2 minggu.
Menurut WHO, depresi merupakan gangguan mental
yang ditandai dengan munculnya gejala penurunan
mood, kehilangan minat terhadap sesuatu, perasaan
bersalah, gangguan tdur tau nafsu makan, kehilangan
energi, dan penurunan konsentrasi.
Etiologi

Faktor Faktor
Genetik Biologis

Faktor Faktor
Psikososial kepribadian
Kriteria Diagnostik
Pedoman diagnosis menurut PPDGJ-III.
Pedoman diagnostik pada depresi dibagi menjadi:
Gejala utama depresi :
afek depresif
kehilangan minat dan kegembiraan, dan
berkurangnya energi yang menuju meningkatnya keadaan mudah lelah (rasa lelah yang
nyata sesudah kerja sedikit saja) dan menurunnya aktivitas.

Gejala lainnya:
konsentrasi dan perhatian berkurang
harga diri dan kepercayaan diri berkurang
gagasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna
pandangan masa depan yang suram dan pesimistis
gagasan atau perbuatan membahayakan diri atau bunuh diri
tidur terganggu
nafsu makan berkurang
Klasifikasi
Episode depresif ringan menurut PPDGJ III (F32.0)
Sekurang-kurangnya harus ada 2 dan 3 gejala utama depresi seperti tersebut di atas.
Ditambah sekurang-kurangnya 2 dari gejala lainnya.
Tidak boleh ada gejala yang berat diantaranya.
Lamanya seluruh episode berlangsungsekurang-kurangnya sekitar 2 minggu
Hanya sedikit kesulitan dalam pekerjaan dan kegiatan sosial yang biasa dilakukannya.
Episode depresif sedang menurut PPDGJ III (F32.1)
Sekurang-kurangnya harus ada 2 dan 3 gejala utama seperti pada episode depresi ringan
Ditambah sekurang-kurangnya 3 atau 4 dari gejala lainnya
Lamanya seluruh episode berlangsung minimum sekitar 2 minggu
Menghadapi kesulitan nyata untuk meneruskan kegiatan sosial, pekerjaan, dan
urusanrumah tangga.
Episode Depresif Berat dengan Tanpa Gejala Psikotik
menurut PPDGJ III (F32.2):

Semua 3 gejala utama depresi harus ada


Ditambah sekurang-kurangnya 4 dari gejala lainnya dan beberapa diantaranya
harus berintensitas berat
Bila ada gejala penting (misalnya agitasi atau retardasi psikomotor) yang
mencolok, maka pasien mungkin tidak mau atau tidak mampu untuk
melaporkan banyak gejalanya secara rinci. Dalam hal demikian, penilaian
secara menyeluruh terhadap episode depresi berat masih dapat dibenarkan.
Episode depresif biasanya harus berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu,
akan tetapi jika gejala amat berat dan beronset sangat cepat, maka masih
dibenarkan untuk menegakkan diagnosis dalam kurun waktu kurang dari 2
minggu.
Sangat tidak mungkin pasien akan mampu meneruskan kegiatan sosial,
pekerjaan atau urusan rumah tangga, kecuali pada taraf yang sangat terbatas.
Episode Depresif Berat dengan Gejala Psikotik
menurut PPDGJ III (F32.3)

Episode depresi berat yang memenuhi kriteria menurutF32.2


tersebut di atas;

Disertai waham, halusinasi atau stupor depresi. Waham biasanya


melibatkan ide tentang dosa, kemiskinan atau malapetaka yang
mengancam dan pasien merasa bertanggung jawab atas hal itu.
Halusinasi auditorik atau olfatorik biasanya berupa suara yang
menghina atau menuduh, atau bau kotoran.Retardasi psikomotor
yang berat dapat menuju pada stupor.
Tatalaksana
Terapi non medicamentosa
Psikoterapi
electroconvulsive therapy (ECT)

Terapi medicamentosa
AntidepresanTrisiklik (TCA)
Ex: amitriptilin, klomipramin, imipramin, desipramin,nortriptilin,
maproptilin.
Selective Serotonin Reuptake Inhibitor (SSRI)
Ex: fluoxetine, proxetin, sertralin, fluvoksamin, citalopram,
escitalopram.
Gangguan Bipolar
Definisi
Gangguan bipolar merupakan gangguan jiwa
yang bersifat episodik dan ditandai oleh gejala-
gejala manik, hipomanik, depresi, dan campuran,
Biasanya rekuren serta dapat berlangsungseumur
hidup
Setiap episode dipisahkan sekurangnya dua bulan
tanpa gejala penting mania atauhipomania.
Etiologi

Faktor Faktor
Biologis Genetik

Faktor
Psikososial
Manifestasi Klinis
Episode manik Episode Campuran
Grandiositas atau percaya diri Paling sedikit satu minggu pasien
berlebihan mengalami episode mania dan
Berkurangnya kebutuhan tidur depresi yang terjadi secara
Cepat dan banyaknya pembicaraan bersamaan. Misalnya, mood
tereksitasi (lebih sering mood
Lompatan gagasan atau pikiran
berlomba disforik), iritabel, marah, serangan
panik, pembicaraan cepat, agitasi,
Perhatian mudah teralih
menangis, ide bunuh diri,
Peningkatan energi dan insomnia derajat berat,
hiperaktivitas psikomotor
grandiositas, hiperseksualitas,
Meningkatnya aktivitas bertujuan waham kejar dan kadang-kadang
(sosial, seksual, pekerjaan dan bingung.
sekolah)
Tindakan-tindakan sembrono Kadang-kadang gejala cukup berat
(ngebut, boros, investasi tanpa disertai gambaran psikotik, dan
perhitungan yang matang) mengganggu fungsi personal, sosial
dan pekerjaan
Siklus Cepat Siklus Ultra Cepat Sindrom Psikotik

Bila terjadi Mania, Halusinasi


paling sedikit hipomania, dan (auditorik, visual,
empat episode episode depresi atau bentuk sensasi
lainnya)
depresi, bergantian
Waham (waham
hipomania, atau dengan sangat kebesaran sering
mania dalam cepat dalam terjadi pada
satu tahun beberapa hari episode mania
sedangkan waham
nihilistic terjadi
pada episode
depresi)
Diagnosa dan Klasifikasi
Berdasarkan DSM IV kriteria pada gangguan bipolar dapat
dibedakan menjadi 4 yaitu gangguan bipolar I, gangguan
bipolar II, siklotimia dan gangguan bipolarYTT.
Gangguan Mood Bipolar 1
Gangguan mood bipolar I, Gangguan mood bipolar I,
episode manik tunggal episode manik sekarang ini
Hanya mengalami satu kali episode Saat ini dalam episode manic
manik dan tidak ada rwayat depresi Sebelumnya, paling sedikit, pernah
mayor sebelumnya. mengalami satu kali episode manik,
depresi, atau campuran.
Tidak bertumpang tindih dengan
Episode mood pada kriteria 1 dan 2
skizofrenia, skizofreniform, bukan skizoafektif dan tidak bertumpang
skizoafektif, Gangguan waham, atau tindih dengan skizofrenia,
dengan Gangguan psikotik yang tidak skizofreniform, Gangguan waham, atau
dapat diklasifikasikan. dengan Gangguan psikotik yang tidak
Gejala-gejala tidak disebabkan efek dapat diklasifikasikan.
fisiologik langsung zat atau kondisi Gejala-gejala tidak disebabkan oleh efek
medik umum fisiologik langsung zat atau kondisi
Gejala mood menyebabkan medik umum.
penderitaan yang secara klinik cukup Gejala mood menyebabkan penderitaan
bermakna atau menimbulkan hendaya yang secara klinik cukup bermakna atau
dalam sosial, pekerjaan dan aspek menimbulkan hendaya dalam social,
pekerjaan dan aspek fungsi penting
fungsi penting lainnya. lainnya.
Gangguan mood bipolar I, episode Gangguan mood bipolar I, episode
campuran saat ini hipomanik saat ini

Saat ini dalam episode campuran Saat ini dalam episode hipomanik
Sebelumnya, paling sedikit, pernah
mengalami episode manik, depresi atau Sebelumnya, paling sedikit, pernah
campuran mengalami satu episode manic atau
Episode mood pada kriteria 1 dan 2
campuran
tidak dapat dikategorikan skizoafektif Gejala mood menyebabkan
dan tidak bertumpang tindih dengan penderita yang secara klinik cukup
skizofrenia, skizifreniform, gangguan bermakna atau hendaya social,
waham, atau gangguan psikotik yang pekerjaan atau aspek fungsi penting
tidak diklasifikasikan
lainnya
Gejala-gejala tidak disebabkan efek
oleh fisiologik langsung zat atau kondisi Episode mood pada kriteria 1 dan
medik umum 2 tidak dapat dikategorikan sebagai
Gejala mood menyebabkan skizoafektif dan tidak bertumpang
penderitaan yang secara klinik cukup tindih dengan skizofrenia,
bermakna atau menimbulkan hendaya skizofreniform, gangguan waham,
dalam sosial, pekerjaan, atau aspek dan dengan gangguan psikotik yang
fungsi penting lainnya. tidak dapat diklasifikasikan.
Gangguan mood bipolar I, Gangguan mood bipolar I,
episode depresi saat ini Episode Yang tidak dapat
diklasifikasikan saat ini
Saat ini dalam episode depresi mayor
kriteria, kecuali durasi, saat ini, memenuhi
Sebelumnya, paling sedikit, pernah
mengalami episode manik dan kriteria untuk manik, hipomanik,
campuran campuran atau episode depresi.
Episode mood pada kriteria 1 dan 2 Sebelumnya, paling sedikit, pernah
tidak dapat dikategorikan sebagai mengalami satu episode manik atau
skizoafektif dan tidak bertumpang campuran.
tindih dengan skizofrenia,
skizofreniform, gangguan waham, dan Episode mood pada kriteria 1 dan 2 tidak
dengan gangguan psikotik yang tidak dapat dikategorikan sebagai skizoafektif dan
dapat diklasifikasikan. tidak bertumpang tindih dengan
Gejala-gejala tidak disebabkan efek skizofrenia, skizofreniform, gangguan
fisiologik langsung zat atau kondisi waham, atau dengan gangguan psikotik
medik umum yang tidak dapat diklasifikasikan di tempat
Gejala mood menyebabkan penderitaan lain.
yang secara klinik cukup bermakna atau
menimbulkan hendaya dalam social, Gejala mood menyebabkan penderitaan
pekerjaan, atau aspek fungsi penting yang secara klinik cukup bermakna atau
lainnya. menimbulkan hendaya dalam social,
pekerjaan, atau aspek fungsi penting lainnya
Gangguan Mood Bipolar II

Satu atau lebih episode depresi


mayor yang disertai dengan paling
sedikit satu episode hipomanik.
Gangguan Siklotimia
Paling sedikit selama dua tahun, terdapat beberapa periode dengan gejala-
gejala hipomania dan beberapa periode dengan gejala-gejala depresi yang tidak
memenuhi criteria untuk Gangguan depresi mayor. Untuk anak-anak dan
remaja durasinya paling sedikit satu tahun.
Selama periode dua tahun di atas penderita tidak pernah bebas dari gejala-
gejala pada kriteria 1 lebih dari dua bulan pada suatu waktu.
Tidak ada episode depresi mayor, episode manik, episode campuran, selama
dua tahun Gangguan tersebut. Catatan: setelah dua tahun awal, siklotimia
dapat bertumpang tindih dengan manic atau episode campuran (diagnosis GB I
dan Gangguan siklotimia dapat dibuat) atau episode depresi mayor (diagnosis
GB II dengan Gangguan siklotimia dapat ditegakkan)
Gejala-gejala pada kriteria 1 bukan skizoafektif dan tidak bertumpangtindih
dengan skizofrenia, skizofreniform, gangguan waham, atau dengan gangguan
psikotik yang tidak dapat diklasifikasikan.
Gejala-gejala tidak disebabkan oleh efek fisiologik langsung zat atau kondisi
medik umum
Gejala-gejala di atas menyebabkan penderitaan yang secara klinik cukup
bermakna atau menimbulkan hendaya dalam sosial, pekerjaan atau aspek
fungsi penting lainnya.
Gangguan Afektif Bipolar (F31)

Gangguan ini tersifat oleh episode berulang (yaitu


sekurang-kurangnya dua) yang menunjukkan suasana
perasaan (mood) pasien dan tingkat aktivitasnya jelas
terganggu, dan gangguan ini pada waktu tertentu terdiri
dari peninggian suasana perasaan (mood) serta
peningkatan enersi dan aktivitas (mania atau hipomania),
dan pada waktu lain berupa penurunan suasana perasaan
(mood) serta pengurangan energi dan aktivitas depresi).
Klasifikasi

F31.0 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini hipomanik

F31.1 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Manik tanpa Gejala Psikotik

F31.2 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Manik dengan Gejala Psikotik

F31.3 Gangguan Afektif Bipolar, episode kini Depresif Ringan atau Sedang

F31.4 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Depresif Berat tanpa gejala psikotik
F31.5 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Depresif Berat dengan gejala psikotik

F31.6 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Campuran

F31.7 Gangguan Afektif Bipolar, Kini dalam Remisi

F31.8 Gangguan Afektif Bipolar Lainnya

F31.9 Gangguan Afektif Bipolar YTT


Penatalaksanaan

Psikososial Terapi
Terapi kognitif, terapi interpersonal dan terapi
perilaku
Farmakoterapi
Antidepresan (Antidepresan Trisiklik,Heterosiklik,
SSRI, Inhibitor Oksidase Monoamin-MAOI)
Antimania (Lithium, As.Valproat, Carbamazepine)
KESIMPULAN
Gangguan mood merupakan suatu sindrom yang terdiri dari tanda-
tanda dan gejala-gejala yang berlangsung dalam hitungan minggu
hingga bulan yang mempengaruhi fungsi dan pola kehidupan
sehari-hari.
Gangguan mood cenderung bersifat kronis, dan pasien cenderung
mengalami relaps. Pasien dengan gangguan mood sering
menunjukkan penurunan fungsi yang mencolok.
Faktor yang berperan penting sebagai penyebab gangguan mood
adalah faktor biologis, faktor genetika, dan faktor
psikososial.Penatalaksanaan untuk gangguan mood adalah dengan
terapi psikososial serta farmakoterapi.Pemilihan agen-agen
farmakoterpi untuk gangguan mood adalah tergantung pada
toleransi pasien terhadap efek samping dan penyesuaian efek
samping terhadap kondisi pasien.

Anda mungkin juga menyukai