Perceptor:
dr. Cahya, Sp.KJ
Oleh:
Anggun Chairunnisa
Dwi Waskita Hutama
Kharisma Mr
1
LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS PASIEN
Alloanamnesis didapatkan via telpon pada tanggal 22 Juni 2017 dari Tn.M ,
pasien.
A. Keluhan Utama
Menurut rekam medik, pasien datang ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Provinsi
kakak kandung pasien, pasien mulai mengamuk sejak 1 minggu yang lalu,
pasien juga tampak sering melamun, berbicara sendiri, dan sulit tidur.
2
dikarenakan pasien mengamuk dan menyudut punggung kakaknya tersebut
dengan rokok, oleh sebab itu keluarga sepakat agar pasien dirawat inap di
Pasien datang ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Provinsi Lampung pada tanggal
dilakukan saat keadaan pasien mulai tenang (22 Juni 2017). Selama
sesuatu seperti merumput dan beternak, selain itu, suara tersebut sering
membisikkan satu kata yang menurut pasien, kata tersebut berbunyi pun,
Sejak saat itu, pasien sering melihat bayangan dan mendengar suara dari
bahwa pasien sering merasa takut dan merasa ada yang ingin mengejar dan
merasa bahwa pikirannya sering dapat ditarik keluar oleh kekuatan luar
3
Pasien juga merasa dapat mendengar apa yang dipikirkan oleh orang lain,
dan semua keluhan yang dirasakan tersebut muncul 3 dalam bulan terakhir.
pemeriksa.
Pasien pertama kali berobat ke poli Rumah Sakit Jiwa pada tahun
2014. Saat itu, pasien diantar oleh keluarganya dengan alasan pasien
jiwa dan belum pernah dirawat sebelumnya. Namun, dari data yang
diperoleh pada rekam medik, pasien jarang kontrol ke poli dan pasien
4
2. Riwayat Penggunaan Zat Psikoaktif
narkoba jenis shabu sejak tahun 2015 akhir dan baru berhenti 5 bulan
beralkohol yaitu bir dan tuak namun sudah berhenti sejak 2016.
cukup bulan.
Pasien diberi ASI oleh ibu pasien. Dalam pengasuhan dan perawatan
sepenuhnya dilakukan oleh ibu dan keluarga. Pasien tidak ingat kapan
yang lainnya. Pasien tinggal bersama orang tua pasien sejak pasien
5
4. Periode Remaja ( 12-18 tahun)
maupun sekolah.
5. Periode Dewasa
a. Riwayat Pendidikan
6. Riwayat Pekerjaan
a. Riwayat Perkawinan
kecil.
c. Riwayat Militer
E. Riwayat Keluarga
bersama kedua orang tuanya. Pasien memiliki hubungan yang baik dengan
orang tua, kakak dan adiknya. Namun, menurut kakak kandung pasien,
dalam 2 tahun terakhir ini pasien sering melamun dan mengamuk pada
6
anggota keluarga yang lain. Menurut informasi yang juga diperoleh dari
kakak pasien, di dalam keluarga ada satu orang yang memiliki keluhan
yang sama dengan pasien yaitu kakak kelima pasien. Kakak kelima pasien
kepalanya dan sejak saat itu, kakak kelima pasien tersebut juga mengalami
keluhan serupa dengan pasien dan sudah dua kali dirawat di Rumah Sakit
Jiwa.
: laki laki
: perempuan
7
III. STATUS MENTAL
A. Deskripsi Umum
1. Penampilan
oleh pemeriksa.
B. Keadaan Afektif
1. Mood : irritable
2. Afek : terbatas
3. Keserasian : serasi
C. Pembicaraan
baru pun)
8
D. Gangguan Persepsi
1. Halusinasi
2. Ilusi
Tidak ada
3. Derealisasi
Tidak ada.
4. Depersonalisasi
Tidak ada
E. Pikiran
Koheren
2. Produktivitas
Cukup.
3. Isi Pikir
selalu dipojoki dan di olok olok dan waham kejar yakni pasien merasa
dikejar sehingga hanya diam dirumah dan takut dibunuh serta delusion
9
insertion (pasien merasa dapat mendengar pikiran orang lain di dalam
kepalanya).
2. Orientasi
malam).
pasien).
berlangsung)
3. Daya ingat
semasa sekolah)
10
Segera : baik (pasien mampu mengingat tiga benda yang
7. Intelegensi : baik
G. Pengendalian Impuls
cukup
H. Daya Nilai
I. Tilikan
11
IV. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK LEBIH LANJUT
i. Status Internus
dengan pemeriksa.
12
b. Mood pasien irritable,, afek sempit (terbatas), dan serasi.
selalu dipojoki dan di olok olok dan waham kejar yakni pasien
mengendalikan dirinya)
mentis, orientasi waktu, tempat, orang, suasana pasien baik, daya ingat
3. Berdasarkan rekam medis Pasien mulai timbul gejala pada tahun 2014
namun baru kali ini dirawat. Riwayat putus obat diakui oleh keluarga
normal.
13
VI. FORMULASI DIAGNOSIS
Pada pasien ini ditemukan adanya gangguan persepsi dan isi pikir yang
organik. Namun, pada pasien terdapat riwayat penggunaan sabu pada 2015
lalu berobat dan Kontrol di RSJ. Hal ini dapat menjadi dasar untuk
taktil, serta gangguan isi pikir berupa waham curiga dan waham kejar.
dari ingatannya oleh kekuatan dari luar) dan thought of insertion (pasien
merasa dapat mendengar pikiran orang lain di dalam kepalanya), dan delusion
of control (pasien merasa dirinya dapat dikendalikan oleh kekuatan dari luar).
Skizofrenia (F.20).
Namun pada pasien ini ditemukan halusinasi dan waham yang menonjol,
14
kejar yaitu pasien selalu merasa dirinya ketakutan dan seperti dikejar-kejar
dan ada orang yang ingin membunuhnya. Pasien juga merasa dirinya dapat
dikendalikan oleh kekuatan dari luar oleh karena itu pada pasien ini telah
kembang pada usia kanak-kanak dan remaja dan gangguan kepribadian belum
dapat dinilai. Pasien sekolah SMA sampai selesai. Hal ini menyingkirkan
Pada pasien ini pada anamnesis dan pemeriksaan fisik tidak ditemukan
riwayat penyakit fisik, sehingga diagnosis aksis III pada pasien ini belum
ada.
Pasien ini memiliki riwayat putus obat dan masalah dalam kepercayaan diri.
Pasien juga memiliki masalah sosial yaitu suka menyendiri dan tidak mudah
Functioning). Pada saat dilakukan wawancara, skor GAF 70-61 (saat ini)
sebagai aksis V.
15
Aksis V : GAF 70-61 (saat ini)
membutuhkan psikoedukasi.
1. Psikofarmaka :
Haloperidol 2 x 5mg
Chlorpromazine 1 x 50 mg
Depakote 2x125mg
2. Psikoterapi :
b. Memotivasi pasien agar minum obat secara teratur dan rajin kontrol
16
d. Membantu pasien agar dapat kembali melakukan aktivitas sehari-hari
secara bertahap.
3. Psikoedukasi :
Kepada keluarga :
pasien.
dikonsumsi.
17
Perawatan di rumah sakit menurunkan stres pada pasien dan
X. PROGNOSIS
XI. PEMBAHASAN
Pada pasien ini ditemukan adanya gangguan persepsi dan isi pikir yang
fisik dan rekam medik, tidak ditemukan riwayat trauma kepala, ataupun
18
kelainan organik. Namun, pada pasien terdapat riwayat penggunaan sabu
pada 2015 lalu berobat dan Kontrol di RSJ. Hal ini dapat menjadi dasar
taktil, serta gangguan isi pikir berupa waham curiga dan waham kejar.
lalu dan menetap hingga saat ini sehingga memenuhi kriteria umum dan
Namun pada pasien ini ditemkan halusinasi dan waham yang menonjol,
waham kejar yaitu pasien selalu merasa dirinya ketakutan dan seperti
dikejar-kejar dan ada orang yang ingin membunuhnya. Pasien juga merasa
dirinya dapat dikendalikan oleh kekuatan dari luar oleh karena itu pada
(F.20.0)
19
halusinasi; asosiasi terbagi-bagi sehingga timbul inkoherensi, afek dan
Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya
dua gejala atau lebih bila gejala gejal itu kurang tajam atau kurang jelas) :
broadcasting
mereka sendiri, atau jenis suara halusinasi lain yang berasal dari
20
Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini:
medikasi neuroleptika.1
Adanya gejala gejala khas seperti diatas telah berlangsung selama satu
bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase non psikotik prodromal)
Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu
21
sebagai hilangnya minat, tak bertujuan, sikap malas, sikap berdiam diri
klinis di dominasi oleh waham-waham yang secara relatif stabil, sering kali
tidak menonjol.2
Pedoman diagnostik :
Sebagai tambahan :
22
b) Halusinasi peibuuan atau pengecapan rasa, atau bersifat
paling khas;
Pada kasus ini penegakan diagnosis aksis I berdasarkan anamnesis dari pasien
berupa halusinasi auditorik, visual, dan taktil, serta gangguan isi pikir berupa
merasa pikirannya dapat dihilangkan dari ingatannya oleh kekuatan dari luar)
Namun pada pasien ini ditemukan halusinasi dan waham yang menonjol,
kejar yaitu pasien selalu merasa dirinya ketakutan dan seperti dikejar-kejar
23
dan ada orang yang ingin membunuhnya. Pasien juga merasa dirinya dapat
dikendalikan oleh kekuatan dari luar oleh karena itu pada pasien ini telah
pasien tinggal bersama kedua orang tuanya. Pasien memiliki hubungan yang
baik dengan orang tua, kakak dan adiknya. Namun, menurut kakak kandung
pasien, dalam 2 tahun terakhir ini pasien sering melamun dan mengamuk pada
anggota keluarga yang lain. Menurut informasi yang juga diperoleh dari kakak
pasien, di dalam keluarga ada satu orang yang memiliki keluhan yang sama
dengan pasien yaitu kakak kelima pasien. Kakak kelima pasien mengalami
kecelakaan yang mengakibatkan benturan keras pada kepalanya dan sejak saat
itu, kakak kelima pasien tersebut juga mengalami keluhan serupa dengan
spesifik (diatesis) yang jika dikenai oleh suatu pengaruh lingkungan yang
psikososial terjadi dalam kurun waktu satu tahun sebelum gangguan jiwa saat
ini.
24
obat, stress psikososial , dan trauma. Semakin besar kerentanan seseorang
pada jalur ini, yang didalilkan sebagai penyebab simtom positif pada psikosis.
kegoyahan dan gelisah yang dapat disebabkan oleh beberapa obat penenang.
Pasien juga diberikan obat chlorpromazine 1x50mg, pada pemberian obat ini
bisa terjadi efek samping ekstrapiramidal. Selain itu, jika timbul efek samping
25
berupa sindrom ekstra piramidal yang timbul akibat pemberian anti psikotik
namun juga digunakan dalam terapi mania dan mencegah sakit kepala
episode manic pada dewasa dan merupaka alternative terapi yang penting
untuk kasus gangguan bipolar, penderita dengan riwayat disforia atau mania
Risiko relaps pada pasien dengan gangguan skizofrenia mungkin terjadi. Hal
ini berhubungan dengan beberapa faktor seperti faktor pasien yaitu umur dan
menyimpan atau membuang obat, ragu terhadap obat yang diberikan; cara
kerja obat seperti efek samping, kerja obat yang lama, banyaknya obat dan
keluarga atau teman sekamar rawat inap; hubungan dengan dokter; serta
26
Beberapa penelitian menyatakan bahwa kerusakan yang terjadi membutuhkan
respons yang buruk dan waktu yang lebih lama untuk remisi pada episode
27
LAMPIRAN
- Pasien mulai
mengkonsu
msi narkoba
jenis shabu
pada 2015
akhir
- Pasien putus
berobat
DM : Dokter Muda
P : Pasien
DM : Perkenalkan ya, saya charisma, anggun, dwi. Kami dokter muda. Boleh
P : (mengangguk)
P : M
P : 22 tahun
P : 28 April 1995
P : Di Lampung Tengah
siapa?
P : Inget, kalau tidak salah sih 3 hari yang lalu lah..diantar sama kakak dan
tetangga
29
DM : Terus inget gak dibawa kesini kenapa?
P : Pernah, beberapa bulan yang lalu di TV..waktu itu saya nonton final
juga sih sering..justru dia itu yang suruh saya shalat, ngaji,
masih ada gak Puteri Indonesianya? Apa aja sih yang sering dia
omongin ke mas M?
30
sambil tersenyum) . Dia itu suka ngomong pun ke saya..tapi saya juga
gak ngerti itu artinya apaan.. waktu saya cari tahu pun itu apa,
gak mencium bau-bau aneh, atau merasakan rasa ludah mas tiba-tiba
aneh gittu?
DM : Coba sekarang mas sebutkan tiga benda yang mas lihat di ruangan ini?
DM : Oke, mas pernah gak merasa tangan mas jadi aneh..berubah jadi panjang
DM : Mas, tadi kan bilang kalau mas sering melamun akhir-akhir ini
ya..selain melihat Puteri Indonesia, ada lagi gak yang mas pikirin? Kan
P : Iya mbak..saya ini mikirin ekonomi saya..saya ini minta dibeliin motor
31
gadaikan..
Iya mas..ya kan saya butuh uang, saya gadai aja ke bandar..daripada
P : Iya, dulu..tapi sekarang sih udah berhenti..udah berapa bulan ini saya
berhenti..ya kan kalau mau beli itu kan pake uang..saya udah gak punya
P : Yah ..gak tau juga mbak..udah setengah tahun ini saya ketakutan
DM : Jadi mas merasa banyak yang gak suka sama mas? Mas M, pernah gak
merasa bisa baca pikiran orang? Atau mas M pernah gak merasa kalau
P : Iya..banyak yang gak suka..saya bisa baca pikiran orang.. tapi kadang
32
seperti ada yang mencuri pikiran saya mas..
P : Gak, ini pertama kali dirawat.. saya biasanya berobat jalan aja... tapi ya
benda)
DM : Oke , diingat ya..nanti saya tanya lagi..kalau tadi pagi, mas M makan
pakai apa?
DM : Dulu sekolahnya sampai SMA ya? Bisa gak sebutin sekolahnya dari SD
sampai SMA?
P : 93
P : 86?
DM : Kalo membaca bisa ya? Coba baca ini dan ikuti perintahnya
33
DM : Oke , coba sekarang mas M eja nama Mas M dari belakang
DM : Mas, coba lihat keluar..kalo sekarang ini, kira-kira jam berapa ya?
DM : Oh ya.. tadi kami yang berbaju putih-putih ini sebagai apa ya mas?
DM : Oke..mas, tadi masih ingat tiga benda yang saya suruh ingat?
artinya apa?
P : Maling..suka nyolong..
DM : Kalau misalnya, mas M lagi gak ada uang, terus di jalan ketemu dompet
DM : Jadi boleh ya ngambil gitu kalo misalkan lagi gak ada uang?
P : Ya boleh lah, namanya kepepet kan..tapi kalo gak kepepet yang jangan..
34
DM : Mas M tau gak gubernur kita sekarang siapa?
P : Tau..pakRidho..
P : Pak Jokowi..
DM : Tadi kan mas M bilang kalau kita lagi di Rumah Sakit Jiwa, mas M tau
matahari...
mereka aja yang benci sama saya, makanya saya dibawa kesini..kan tadi
P : Gak tau juga.. gak sih.. saya gak punya kelebihan apa-apa, sama seperti
DM : Oke.. yasudah.. Mas M terima kasih banyak ya atas waktunya.. ingat ya,
aneh-aneh tidak usah diikuti.. minum obat yang teratur biar cepat
DM : Oke kalau begitu balik ke ruangan ya.. terima kasih banyak mas M....
35
DAFTAR PUSTAKA
36