Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN MANAJEMEN PELAYANAN KEBIDANAN

PUSKESMAS KOTAGEDE I

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Manajemen Pelayanan Kebidanan


Komprehensif

Oleh:

Rosi Frita Andini Samosir


P07124519019

Fajri Febriani Muslih


P07124519014

Pembimbing Akademik:
Yuliantisari Retnaningsih, S.SiT, M.Keb
NIP. 198107272005012003

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


JURUSAN KEBIDANAN POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
2019
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN MANAJEMEN PELAYANAN KEBIDANAN


PUSKESMAS KOTAGEDE I

Oleh:
Rosi Frita Andini Samosir P07124519019
Fajri Febriani Muslih P07124519014

Menyetujui,

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

Yuliantisari Retnaningsih, S.SiT, M.Keb Endang Hijrohwati, A.Md.Keb


NIP. 19810727 200501 2003 NIP. 196911101990032005

Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Bidan

Hesty Widyasih, S.ST.M.Keb


NIP. 197910072005012004

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan laporan manajemen pelayanan
kebidanan di Puskesmas Kotagede I.
Penulisan laporan ini dilakukan dalam rangka memenuhi tugas praktik
manajemen pelayanan kebidanan komprehensif . Laporan ini terwujud atas bimbingan,
pengarahan dan bantuan dari berbagai pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu
persatu dan pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih
kepada :
1. DR. Yuni Kusmiyati, S.ST, MPH, selaku Ketua Jurusan Kebidanan
Politeknik Kesehatan Kemenkes Yogyakarta yang telah memfasilitasi
untuk praktik klinik
2. Hesty Widyasih, S.ST, M.Keb, selaku Ketua Prodi yang telah
memfasilitasi dan meberikan arahan
3. Yuliantisari Retnaningsih, S.SiT, M.Keb, selaku pembimbing akademik
yang telah memberikan bimbingan, arahan dan masukan kepada penulis.
4. Endang Hijrohwati, A.Md.Keb ,selaku pembimbing lahan yang telah
memberikan bimbingan, arahan dan masukan kepada penulis.
5. Teman-teman yang telah banyak membantu saya dalam menyelesaikan
laporan ini.
Akhir kata, saya berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas
segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Penulis menyadari laporan ini
masih banyak kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan masukan, kritik dan
saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak. Semoga laporan ini
membawa manfaat bagi pengembangan ilmu.

Yogyakarta, Januari 2020


Penulis

iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... ii
KATA PENGANTAR...................................................................................... iii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
A. Latar Belakang ......................................................................... 1
B. Tujuan....................................................................................... 2
C. Manfaat..................................................................................... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 3


A. Pengertian Bidan, Kebidanan, Pelayanan Kebidanan .............. 3
B. Pengertian Manajemen.............................................................. 3
C. Pengertian Manajemen Pelayanan Kebidanan ......................... 4
D. Langkah-langkah Manajemen Kebidanan................................. 6
E. Fungsi Manajemen Pelayanan Kebidanan................................ 8

BAB III PELAKSANAAN MANAJEMEN PELAYANAN KEBIDANAN 9


A. Kondisi Geografis Puskesmas Kotagede I ............................... 9
B. Kondisi Demografi Puskesmas Kotagede I............................... 9
C. Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Kotagede I ...................... 10
D. Manajemen Pelayanan Kebidanan di KIA ............................... 10
E. Pelaporan dan Dokumentasi...................................................... 13
F. Jumlah Kasus KIA di Puskesmas Kotagede I........................... 13

BAB IV PEMBAHASAN.............................................................................. 15

BAB V PENUTUP........................................................................................ 17
A. Kesimpulan ................................................................................ 17
B. Saran .......................................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 18


LAMPIRAN ...................................................................................................

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bidan sebagai seorang pemberi layanan kesehatan (health provider) harus
dapat melaksanakan pelayanan kebidanan dengan melaksanakan manajemen
yang baik. Dalam hal ini bidan berperan sebagai seorang manajer, yaitu
mengelola atau memanage segala sesuatu tentang kliennya sehingga tercapai
tujuan yang diharapkan.
Akar atau dasar manajemen kebidanan, adalah ilmu manajemen secara
umum. Dengan mempelajari teori manajemen, maka diharapkan bidan dapat
menjadi manajer ketika mendapat kedudukan sebagai seorang pimpinan, dan
sebaliknya dapar melakukan pekerjaan yang baik pula ketika bahawan dalam
suatu sistem organisasi kebidanan. Demikian pula dalam hal memberikan
pelayanan kesehatan pada kliennya, seorang bidan haruslah menjadi manager
yang baik dalam rangka pemecahan masalah, dari klien tersebut.
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya
promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya di wilayah kerjanya (Menkes RI, 2014).
Salah satu Puskesmas yang ada di kota Yogyakarta adalah Puskesmas
Kotagede I yang beralamat di Jalan Kemasan No. 12 Kotagede Yogyakarta.
Puskesmas Kotagede I memiliki layanan KIA, poli gizi, labaratorium, poli gigi,
poli umum, dan IGD.
Di pelayanan KIA terdiri dari 4 bidan yang bertugas sebagai pelaksana dan
juga manager pelayanan. Keempat bidan memiliki peran dan tanggung jawab
yang berbeda dalam pelaksanaan dan manajemen pelayanan.
Laporan ini dibuat untuk mengetahui peran dan tanggung jawab bidan
dalam manajemen pelayanan kebidanan di Puskesmas Kotagede I.
2

B. Tujuan
1. Tujuan umum
Mampu menerapkan teori dan konsep manajemen pelayanan kebidanan.
2. Tujuan khusus
a. Mahasiswa mampu mengetahui, pengertian, fungsi dan tujuan pelayanan
kebidanan
b. Mahasiswa mampu mengobservasi manajemen pelayanan kebidanan di
Puskesmas Kotagede I

C. Manfaat
1. Manfaat teoritis

Dapat menerapkan teori dan konsep manajemen pelayanan kebidanan di


puskesmas.
2. Manfaat praktik

a. Bagi Mahasiswa
Dapat membandingkan antara teori dan pelaksanaan manajemen
pelayanan di kebidanan di puskesmas.
b. Bagi Bidan Pelaksana di Puskesmas Kotagede I
Laporan ini dapat memberikan informasi tambahan bagi bidan mengenai
manajemen pelayanan kebidanan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Bidan, Kebidanan, Pelayanan Kebidanan


Bidan adalah seorang perempuan yang telah menyelesaikan program
pendidikan kebidanan baik di dalam negeri maupun di luar negeri yang diakui
secara sah oleh Pemerintah Pusat dan telah memenuhi persyaratan untuk
melakukan praktik kebidanan (UU Kebidanan, 2019).
Kebidanan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan bidan dalam
memberikan pelayanan kebidanan kepada perempuan selama masa sebelum
hamil, masa kehamilan, persalinan, pascapersalinan, masa nifas, bayi baru
lahir, bayi, balita, dan anak prasekolah, termasuk kesehatan reproduksi
perempuan dan keluarga berencana sesuai dengan tugas dan wewenangnya.2
Pelayanan kebidanan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang
merupakan bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan yang diberikan
oleh bidan secara mandiri, kolaborasi, dan/atau rujukan (UU Kebidanan, 2019).

B. Pengertian Manajemen
Manajemen adalah membuat pekerjaan selesai (getting things done).
Manajemen adalah mengungkapkan apa yang hendak dikerjakan, kemudian
menyelesaikannya. Manajemen adalah menentukan tujuan dahulu secara pasti
(yakni menyatakan dengan rinci apa yang hendak dituju) dan mencapainya.
Prinsip-prinsip manajemen :
a. Efisiensi
Efisiensi adalah bagaimana mencapai akhir dengan hanya menggunakan
sarana yang perlu, atau dengan menggunakan sarana sesedikit mungkin.
Efisiensi adalah ukuran mengenai hubungan antara hasil yang dicapai dan
usaha yang telah di keluarkan (misalnya oleh seorang tenaga kesehatan).
b. Efektivitas
Efektivitas adalah seberapa besar suatu tujuan sedang, atau telah tercapai,
efektivitas merupakan sesuatu yang hendak ditingkatkan oleh manajemen.
4

c. Rasional dalam mengambil keputusan


Pengambilan keputusan yang rasional sangat diperlukan dalam proses
manajemen. Keputusan merupakan suatu pilihan dari dua atau lebih
tindakan. Dalam istilah manajemen, pengambilan keputusan merupakan
jawaban atas pertanyaan tentang perkembangan suatu kegiatan.

C. Pengertian Manajemen Pelayanan Kebidanan


Buku 50 tahun IBI, 2007, Manajemen Kebidanan adalah pendekatan yang
digunakan oleh bidan dalam menerapkan metode pemecahan masalah secara
sistematis mulai dari pengkajian, analisis data, diagnosis kebidanan,
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
Depkes RI, 2004, manajemen kebidanan adalah metode dan pendekatan
pemecahan masalah ibu dan khusus dilakukan oleh bidan dalam memberikan
asuhan kebidanan pada individu, keluarga dan masyarakat.
Proses manajemen kebidanan sesuai dengan standar yang dikeluarkan oleh
ACNM (1999) terdiri atas:
a. Mengumpulkan dan memperbaharui data yang lengkap dan relevan secara
sistematis melalui pengkajian yang komprehensif terhadap kesehatan setiap
klien, termasuk mengkaji riwayat kesehatan dan melakukan pemeriksaan
fisik.
b. Mengidentifikasi masalah dan membuat diagnosis berdasar interpretasi data
dasar.
c. Mengidentifikasi kebutuhan terhadap asuhan kesehatan dalam
menyelesaikan masalah dan merumuskan tujuan asuhan kesehatan bersama
klien.
d. Memberi informasi dan dukungan kepada klien sehingga mampu membuat
keputusan dan bertanggungjawab terhadap kesehatannya.
e. Membuat rencana asuhan yang komprehensif bersama klien.
f. Secara pribadi, bertanggungjawab terhadap implementasi rencana
individual.
5

g. Melakukan konsultasi perencanaan, melaksanakan manajemen dengan


berkolaborasi, dan merujuk klien untuk mendapat asuhan selanjutnya.
h. Merencanakan manajemen terhadap komplikasi dalam situasi darurat jika
terdapat penyimpangan dari keadaan normal.
i. Melakukan evaluasi bersama klien terhadap pencapaian asuhan kesehatan
dan merevisi rencana asuhan sesuai dengan kebutuhan.
Pengelola pelayanan kebidanan memiliki standar
asuhan/manajemen kebidanan yang ditetapkan sebagai
pedoman dalam memberikan pelayanan kepada pasien.
Definisi operasional :
a. Ada Standar Manajemen Asuhan Kebidanan (SMAK) sebagai
pedoman dalam memberikan pelayanan kebidanan.
b. Ada format manajemen kebidanan yang terdapat pada
catatan medik.
c. Ada pengkajian asuhan kebidanan bagi setiap klien.
d. Ada diagnosa kebidanan.
e. Ada rencana asuhan kebidanan.
f. Ada dokumen tertulis tentang tindakan kebidnan.
g. Ada catatan perkembangn klien dalam asuhan kebidanan.
h. Ada evaluasi dalam memberikan asuhan kebidanan.
i. Ada dokumentasi utuk kegiatan manajemen kebidanan.
6

D. Langkah –langkah Manajemen Kebidanan

Gambar 1. Langkah Manajemen Kebidanan


Langkah I :pengumpulan data dasar
Data yang dibutuhkan dalam pengumpulan data dasar :
1. Riwayat kesehatan
2. Pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhannya
3. Meninjau catatan terbaru atau catatan sebelumnya
4. Meninjau data laboratorium dan membandingkan dengan hasil studi

Langkah II : interpretasi data dasar


Standar nomenklatur diagnosis kebidanan :
1. Diakui dan telah disahkan oleh profesi
2. Berhubungan langsung dengan praktik kebidanan
3. Memiliki ciri khas kebidanan
4. Didukung oleh clinical judgement dalam praktik kebidanan
5. Dapat diselesaikan dengan pendekatan manajemen kebidanan
7

Langkah III : mengidentifikasi diagnosis atau masalah potensial


Dalam langkah ini bidan dituntut untuk dapat mengidentifikasi
masalah dan diagnosa potensial terlebih dahulu baru setelah itu menentukan
antisipasi yang dapat dilakukan.

Langkah IV
Dari data yang ada kemudian mengidentifikasi keadaan yang ada, perlu atau
tidak tindakan segera ditangani sendiri/dikonsultasikan (dokter, tim kesehatan,
pekerja sosial, ahli gizi) atau dibutuhkan kolaborasi.

Langkah V tidak hanya meliputi apa yang sudah teridentifikasi dari kondisi
klien, tapi juga dari kerangka pedoman antisipasi terhadap klien (apakah
dibutuhkan penyuluhan, konseling, dan apakah perlu merujuk klien bila ada
masalah-masalah yang berkaitan dengan sosial-ekonomi, kultural/masalah
psikologis. Dalam perencanaan ini apa yang direncanakan harus disepakati
klien, harus rasional, benar-benar valid berdasar pengetahuan dan teori yang up
to date.

Langkah VI
1. Bisa dilakukan oleh bidan, klien, keluarga klien, maupun tenaga kesehatan
yang lain.
2. Bidan bertanggungjawab untuk mengarahkan pelaksanaan asuhan bersama
yang menyeluruh.

Langkah VII
Evaluasi efektifitas dari asuhan yang telah dilakukan.
8

E. Fungsi Manajemen Pelayanan Kebidanan


Fungsi manajemen sendiri adalah untuk mengarahkan
organisasi sesuai tujuan dibentuknya organisasi tersebut.
Beberapa ahli mengatakan sebagai berikut :
1. Menurut Taylor :    Planning, Organizing, Actuating,
Controlling
2. Menurut Fayol :   Planning, Organizing,
Commanding, Coordinating, Controlling
3. Menurut Robbin :    Planning, Organizing, Leading,
Controlling
4. Koontz & O’Donnell    : Planning, Organizing, Staffing,
Directing, Leading, Controlling
Berikut ini merupakan beberapa penjelasan mengenai fungsi
manajemen :
1. Perencanan  memuat tujuan dan bagaimana mencapai
tujuan, rincian kegiatan
2. Pengorganisasian adalah proses pengelompokan terhadap :
Tenaga, alat/facilitas, jenis tugas dan wewenang, dan
tanggungjawab.
3. Actuating (Penggerakan) adalah rangkaian kegiatan yang
berhubungan dengan aktivitas yang bisa mempengaruhi
orang lain agar mereka suka melaksanakan usaha sesuai
tujuan.
4. Controlling (Pengawasan) adalah tindakan meneliti apakah
segala sesuatu tercapai atau berjalan sesuai rencana yang
telah ditetapkan,  atau intruksi-intruksi yang telah
ditetapkan.
5. Evaluation (Penilaian) adalah prosedur penilaian secara
systematik, membandingkan dengan standar, sekaligus
pengambilan keputusan selanjutnya.
9
BAB III
PELAKSANAAN MANAJEMEN PELAYANAN KEBIDANAN
A. Kondisi Geografis Puskesmas Kotagede I
Puskesmas Kotagede I merupakan salah satu Puskesmas di wilayah
Kecamatan Kotagede yang terletak di jalan Kemasan No 12 Kotagede
Yogyakarta. Kotagede merupakan satu dari 14 kecamatan yang ada di kota
Yogyakarta yang terletak di daerah pinggiran kota. Terdapat dua kelurahan
wilayah binaan Puskesmas Kotagede I meliputi :
1. Kelurahan Purbayan
2. Kelurahan Prenggan
Batas-batas wilayah Puskesmas Kotagede I sebagai berikut :
a. Sebelah utara : Kelurahan Rejowinangun
b. Sebelah timur : Desa Banguntapan, Bantul
c. Sebelah selatan : Desa Singosaren, Bantul
d. Sebelah barat : Kelurahan Giwangan, Kecamatan Umbulharjo
Gambaran mengenai bentuk wilayah dan karakteristik daerah adalah :
a. Letak ketinggian : 114 m di atas permukaan laut
b. Banyaknya curah hujan: 2000-3000mm/tahun
c. Suhu udara rata-rata : 21-31 C
d. Topografi : dataran rendah

B. Kondisi Demografi Puskemas Kotagede I


1. Luas wilayah : 183,1579 ha
2. Jumlah penduduk : 21.352 jiwa
3. Jumlah penduduk laki-laki : 10.472 jiwa
4. Jumlah penduduk perempuan : 10.880 jiwa
5. Jumlah kepala keluarga : 6.497 jiwa
6. Kepadatan penduduk : 11.588,52 jiwa/km2
11

C. Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Kotagede I


1. Pelayanan KIA
2. Poli Umum
3. Poli Gigi
4. Laboratorium
5. Poli Gizi
6. Poli Psikologi
7. Farmasi

D. Manajemen Pelayanan Kebidanan di KIA Puskesmas Kotagede I


1. Struktur Organisasi Poli

Pembagian tugas dan tanggungjawab bidan di Puskesmas Kotagede I :


a. Tugas dan tanggungjawab bidan koordinator : bertanggungjawab
terhadap segala kegiatan dan laporan terkait pelayanan di KIA, ikut
melakukan segala kegiatan/pelaksanaan program di KIA.
12

b. Tugas dan tanggungjawab koordinator imunisai : bertanggungjawab


terhadap kegiatan dan laporan terkait pelayanan imunisasi, ikut
melaksanakan segala kegiatan/pelayanan di poli KIA.

c. Tugas dan tanggungjawab koordinator KB : bertanggungjawab terhadap


kegiatan dan laporan terkait pelayanan KB, ikut melaksanakan segala
kegiatan/pelayanan di poli KIA.
d. Tugas dan tanggungjawab koordinator Ibu hamil : bertanggungjawab
terhadap kegiatan dan laporan terkait pelayanan Ibu hamil, ikut
melaksanakan segala kegiatan/pelayanan di poli KIA.
2. Program KIA
Ada beberapa kegiatan dalam program kesehatan ibu dan anak, diantaranya:
a. Pemeliharaan kesehatan ibu hamil dan menyusui serta bayi, anak balita,
dan anak prasekolah.
b. Deteksi dini faktor risiko ibu hamil
c. Pemantauan tumbuh kembang balita
d. Imunisasi TT 2 kali pada ibu hamil, serta BCG, pentabio 3 kali, polio 3
kali, campak satu kali pada bayi.
e. Penyuluhan kesehatan meliputi berbagai aspek dalam mencapai tujuan
program KIA.
f. Pengobatan bagi ibu, bayi, anak balita, dan anak prasekolah untuk
macam-macam penyakit ringan.
g. Kunjungan rumah untuk mencari ibu dan anak yang memerlukan
pemeliharaan serta mencari bayi-bayi yang lahir ditolong oleh dukun
selama periode neonatal.
h. Pengawasan dan pembinaan kepada taman kanak-kanak, dan para dukun
bayi serta kader-kader kesehatan.
i. Pelayanan KB bagi Pasangan Usia Subur (PUS)
3. Jadwal Pelayanan Poli KIA
Senin, Selasa : pelayanan ibu hamil
Rabu : pelayanan KB
13

Kamis : pelayanan imunisaisi


Jumat, Sabtu : pelayanan calon pengantin

4. Alur Pelayanan Pasien KIA


Setiap pasien yang datang dilayani sesuai dengan SOP yang telah dibuat dan
disahkan oleh kepala Puskemas Kotagede I.
Alur pendaftaran pasien :
a. Pasien datang
b. Pasien mengambil nomor antrian sesuai poli
c. Pasien mendaftar di pendaftaran
d. Jika pasien baru, petugas pendaftaran mewawancarai dan input data diri
pasien, pasien mengisi general consent, kemudian pasien menunggu di
ruang tunggu, pasien diperiksa sesuai poli.
e. Jika bukan pasien baru maka pasien akan langsung mengisi general
consent, kemudian pasien menunggu di ruang tunggu, pasien diperiksa
sesuai poli.
Alur pelayanan pasien :
a. Pasien datang
b. Pasien mengambil antrian sesuai poli
c. Pasien menunggu panggilan sesuai nomor urut
d. Pasien mendaftar sesuai poli
e. Petugas RM akan menyiapkan dan megurutkan RM pasien
f. Petugas RM mengantarkan berkas RM sesuai poli
g. Jika pasien memiliki jaminan, maka pasien menunggu panggilan sesuai
poli ruang yang dituju dan pasien akan dipanggil sesuai poli.
h. Jika pasien tidak memiliki jaminan, maka pasien akan membayar biaya
ke di kasir
i. Jika pasien sudah selesai periksa maka pasien akan mengambil obat di
apotek
j. Pasien pulang
14

E. Pelaporan dan Dokumentasi


Semua pelayanan di ruang KIA didokumentasikan. Ada dua cara
pendokumentasian di poli KIA, yang pertama dengan cara online
menggunakan software yaitu aplikasi SIMPUS, SIMUNDU, P-Care yang
kedua pendokumentasian secara manual yaitu dengan rekam medis, kohort,
dan register. Ada beberapa jenis kohort dan register di poli KIA. Jenis kohort
yang ada adalah kohot ibu hamil, ini digunakan sampai ibu nifas dan ada
kohort bayi.
Selain itu ada beberapa jenis register, seperti :
a. Register ibu hamil
b. Register KB
c. Register Bayi
d. Register Calon Pengantin
e. Register pelayanan PITC bagi ibu hamil

Disamping itu ada beberapa jenis dokumentasi yang lain seperti :


a. Buku rujukan
b. Buku catatan pengeluaran buku KIA.

F. Jumlah Kasus KIA di Puskesmas Kotagede I


Berikut ini jumlah rata-rata kasus setiap satu bulan di Puskesmas Kotagede
I. Kasus ini adalah jumlah kasus pada Bulan Januari 2020 :
1. Kasus ANC
Total 157 ibu hamil melakukan pemeriksaan di Puskemas Kotagede I.
Terdiri dari 31 ibu hamil K1 dan 126 ibu hamil kunjungan ulang.
2. Kasus Persalinan
Tidak ada, karena bukan puskesmas rawat inap.
15

3. Kasus Nifas
Sekitar 4 ibu nifas yang melakukan kunjungan nifas ke Puskesmas
Kotagede I.

4. Kasus BBL
Total 10 BBL melakukan kunjungan, 6 bayi usia kurang dari 1 bulan dengan
imunisasi BCG, dan 4 bayi kunjungan neonatus.
5. Kasus Imunisasi
Total 203 pasien yang melakukan imunisasi di Puskesmas Kotagede I, 23
bayi imunisasi BCG, 6 pasien imunisasi polio I, 20 pasien imunisasi
pentabio I, 14 pasien imunisasi polio II, 25 pasien imunisasi pentabio II, 7
pasien imunisasi polio III, 26 pasien imunisasi pentabio III, 33 pasien
imunisasi MR, 27 pasien imunisasi pentabio booster, dan 22 pasien
imunisasi MR booster.
6. Pelayanan KB
Sekitar 75 pasien melakukan KB di Puskesmas Kotagede I, 40 pasien
akseptor KB suntik, 17 pasien akseptor KB IUD, 2 pasien akseptor KB
implan, 8 pasien melakukan konsultasi, 5 pasien pemeriksaan papsmear, 3
pasien pemeriksaan IVA.
7. Pelayanan Kespro
Sekitar 15 pasien periksa dengan keluhan keputihan.
8. Remaja dan prakonsepsi
Kurang lebih 20 pasang calon pengantin yang melakukan pemeriksaan di
Puskesmas Kotagede I pada bulan Januari.
9. Kegawatan Maternal dan Neonatus
Tidak ada.
BAB IV
PEMBAHASAN

Manajemen pelayanan kebidanan yang ada di poli KIA Puskesmas Kotagede I


sudah baik, ruang KIA sudah memiliki struktur organisasi yang terdiri dari bidan
koordinator yang bertanggungjawab terhadap pelayanan di ruang KIA dan
terdapat 3 bidan pelaksana dimana masing-masing bidan menjadi koordinator
suatu program, namun dalam pelayanan pasien semua bidan ikut memberikan
pelayanan sesuai jadwal yang ada.
Manajemen pelayanan KIA yang di lakukan bidan pada setiap hari yaitu bidan
menyiapkan segala peralatan yang dibutuhkan untuk pelayanan pada hari itu
sesuai dengan jadwal, pada hari Senin bidan akan menyiapkan alat untuk
pemeriksaan tanda vital, doppler, jel, medline. Bidan membagi tugas, ada yang
melakukan anamnesa di depan, ada yang melakukan pemeriksaan, dan ada yang
melakukan dokumentasi, setelah semua pasien selesai maka bidan akan bersama-
sama menyelesaikan dokumentasi dan merapikan alat kembali. Pembagian tugas
pada pelayanan ini sudah baik dan sesuai dengan teori, karena setiap bidan sudah
mendapatkan tugas masing-masing dan dalam jumlah yang seimbang. Namun,
terkadang pendokumentasian belum bisa selesai dilakukan pada hari itu juga dan
bidan akan melanjutkan pendokumentasien pada hari berikutnya. Ketika sudah
selesai semua, maka RM baru dikembalikan ke bagian pendaftaran.
Manajemen pelayanan kebidanan dalam melayani pasien menggunakan pola
pikir varney, yaitu melakukan pengkajian terdiri dari pengkajian data subyektif
dan obyektif berupa anamnesa dan pemeriksaan fisik, intrepetasi data sesuai hasil
pengkajian, menegakkan diagnosa dan masalah potensial jika ada, kemudian
merencanakan kebutuhan segera, rencana asuhan kebidanan, pelaksanaan asuhan,
dan evaluasi. Ketujuh pola pikir ini selalu digunakan bidan dalam memberikan
asuhan kebidanan dan digambarkan dalam bentuk alur pelayanan pasien.
Dokumentasi yang digunakan adalah dengan format SOAP yang ada/ sesuai di
rekam medis.
17

Manajemen yang dilakukan untuk penataan dokumentasi yang ada di Poli KIA
adalah, setiap buku register di beri judul yang sesuai, kemudian akan dimasukkan
ke dalam rak ( satu rak berisi berbagai register dan catatan dengan program yang
sama ), setiap rak diberi labeh sesuai isinya, dan kemudian ditata di lemari. Hal ini
akan mempermudah bidan untuk menjalankan tugasnya.
Pencatatan dan pelaporan yang ada di poli KIA Puskemas Kotagede I sudah
baik, dengan adanya pencatatan dan pelaporan dapat diketahui pencapaian target
program KIA. Pencatatan ini dilaporkan setiap tiga bulan dalam loka karya mini
Puskemas Kotagede I. Kegiatan loka karya mini ini akan membahas penyebab
jika capaian tidak sesuai target dan solusi agar pelayanan selanjutnya dapat
mencapai target yang ditentukan.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen pelayanan di poli KIA Puskesmas Kotagede I sudah baik.
Setiap bidan sudah memiliki tugas dan tanggungjawab dalam mensukseskan
program KIA. Setiap tindakan pada pasien dilakukan menggunakan pola pikir
varney, setiap tindakan sudah memiliki SOP yang telah disahkan oleh kepala
Puskesmas Kotagede I. Tindakan dilakukan sesuai SOP yang berlaku. Evaluasi
program dilakukan tiga bulan sekali dalam kegiatan loka karya mini, sekaligus
perencanaan kegiatan selanjutnya.

B. Saran
Pencatatan/pendokumentasian pasien sebaiknya diselesaikan pada hari yang
sama, sehingga tidak menumpuk dan status rekam medis pasien dapat segera
dikembalikan.

18
DAFTAR PUSTAKA

1. Peraturan Pemerintah. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tentang


Puskesmas. 2014. doi:10.1177/1742766510373715

2. Undang-Undang RI. Agar Dapat. Undang Republik Indones Nomor 4 Tahun


2019. 2019;KEBIDANAN(004078). UNDANG-UNDANG REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2019.

3. IBI, 2007. 50 Tahun IBI Menyongsong Masa Depan. Jakarta : PP IBI

4. Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2004). Sistem Kesehatan. Jakarta

19
Lampiran

Alur pendaftaran pasien Alur pelayanan pasien

Kantong kehamilan Ruang pelayanan KB

Tempat penyimpanan vaksin Bidan Puskesmas Kotagede I


Troli alat pelayanan KIA Lemari alat pelayanan KIA

Plang Puskesmas Kotagede I


Rak penyimpanan register

Anda mungkin juga menyukai