Anda di halaman 1dari 3

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/325320245

SAFFRON (CROCUS SATIVUS L) SEBAGAI PENYEDAP DAN PEWARNA ALAMI


MEMILIKI ANTIOKSIDAN DAN ANTI KANKER

Article · May 2018

CITATIONS READS

0 1,123

1 author:

Indri Khoirotul Ummah


Institut Teknologi Sepuluh Nopember
1 PUBLICATION   0 CITATIONS   

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Indri Khoirotul Ummah on 23 May 2018.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


SAFFRON (CROCUS SATIVUS L) SEBAGAI PENYEDAP DAN PEWARNA ALAMI
MEMILIKI ANTIOKSIDAN DAN ANTI KANKER

Author : Indri Khoirotul Ummah


Instansi : Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Email : indri17@mhs.chem.its.ac.id

Saffron (Crocus Sarivus L) merupakan rempah-rempah yang termahal di dunia dengan rasa
khas paitnya. Rasa khas pait dari saffron disebabkan karena zat kimia bernama monoterpene
glycoside picrocrocin dan aroma khas safron karena adanya senyawa volatil ”aglycone safrana”.
Safrron digunakan sebagai pewarna alami yang berasal dari crocetin, glucosyl esters, dan the
crocins. Saffron mengandung crocin yaitu salah satu bahan pewarna karotenoid yang membuat
warna kuning keemasan (Zeka et al., 2015).
Senyawa fenolik dan karotenoid yang ada dalam saffron adalah sumber yang paling penting
untuk aktivitas antioksidan. Bunga Saffron yang terdiri dari 6 kelopak bunga, 3 benang sari
berwarna kuning dan 3 putih bunga. Hal yang membuat bunga saffron mahal terletak pada putih
bunga. Dalam bunga saffron putih bunga relatif sedikit untuk menjadi rempah-rempah. 1 kg
rempah-rempah saffron membutuhkan sekitar 158.000-300.000 bunga saffron. Saffron mengandung
crocetin yang berasal dari hidrolisis crocin. Saffron telah diteiti bisa untuk antioksidan dan saffron
telah menyumbang untuk kebutuhan antioksidan yang terus meningkat (Jadouali et al., 2018).
“Standar komersial crocin dan safranal (lebih dari 88%). Safranal dimurnikan lebih lanjut
oleh kromatografi kolom pada silika gel (230–400 mesh, G60 Merck). Fenolat sebagai standar
kimia asam galat, catechin, asam klorogenik, asam p-hydroxy-benzoic, asam vanilat, epikatekin,
asam syringic, asam 3-hydroxy-benzoic, isovanillin, asam p-coumaric, rutin, asam sinapinic, asam
tferulic, naringin, asam benzoat 2,3-dimetoksi, asam benzoat, asam ocoumaric, quercetin, t-
cinnamic acid, naringenin (semua kemurnian lebih dari 98%)” (Menghini et al., 2018).
Saffron belum dianalisis secara intendif, studi pertama mengungkapkan bahwa saffron
mengandung glukosa, asam amino, saponin (glikosida asam oleanoic dan streroid), amina, pati,
asam lemak, dan sterol. Sifat anti kanker disebabkan saffron mengandung apocarotenoid yang
terdapat pada putik bunga saffron (Rubio-Moraga et al., 2011).
Penyebab utama kematian kedua di dunia adalah kanker. Pertumbuhan kanker berkembang
pesat dan diperkirakan sekitar 1600 orang Amerika meninggal per hari akibat kanker pada tahun
2016. Sekitar 27% orang Indonesia meninggal akibat kanker paru-paru pada tahun 2016. Efektivitas
pengobatan kanker paru-paru sangat terbatas. Magesh mempelajari crocetin pada saffron untuk
pengobatan kanker paru-paru dan dapat menunjukan bahwa crocetin memiliki aktivitas antioksidan
enzimatik, enzim metabolisme glutathione dan dapat mencegah kanker paru-paru. Ekstrak etanol
dari saffron menimbulkan efek pro-apoptotic pada paru-paru (Khorasanchi et al., 2018).
Kanker yang sering dialami 29 % wanita di dunia adalah kanker payudara. Dalam mengurangi
tingkat kelangsungan hidup sel kanker payudara dilakukan terapi gabungan antara crocin yang
memiliki efek sinergis dengan radiasi gamma. Esktrak saffron yang mengandung trans-crocin-4,
safranal dan crocetin yang secara signifikan dapat menghambat kanker payudara. Crocin dan
Crotein dapat menghambat pertumbuhan kanker dan efek crocetin lebih efektif selama tahapan
inisiasi tumor hal ini dapat dilihat bahwa crocin menginduksi apoptosis dan menghambat
perkembangan siklus sel (Khorasanchi et al., 2018).
Kanker darah meningkat dari 50% menjadi 87% dan sering didiagnosis pada anak-anak dan
remaja. Dalam sebuah penelitian saffron bahwa crocin memiliki potensi menghambat pada
proliferasi dan sel sel kanker. Sebuah penelitian menemukan bahwa crocin (0.625–5 mg/mL)
menghambat proliferation dan menyebabkan siklus sel pada G0/G1 fase di HL-60 (Khorasanchi et
al., 2018).

DAFTAR PUSTAKA

Jadouali, S.M., Atifi, H., Mamouni, R., Majourhat, K., Bouzoubaâ, Z., Laknifli, A., Faouzi, A.,
2018. Chemical characterization and antioxidant compounds of flower parts of Moroccan
crocus sativus L. J. Saudi Soc. Agric. Sci. https://doi.org/10.1016/j.jssas.2018.03.007
Khorasanchi, Z., Shafiee, M., Kermanshahi, F., Khazaei, M., Ryzhikov, M., Parizadeh, M.R.,
Kermanshahi, B., Ferns, G.A., Avan, A., Hassanian, S.M., 2018. Crocus sativus a natural
food coloring and flavoring has potent anti-tumor properties. Phytomedicine 43, 21–27.
https://doi.org/10.1016/j.phymed.2018.03.041
Menghini, L., Leporini, L., Vecchiotti, G., Locatelli, M., Carradori, S., Ferrante, C., Zengin, G.,
Recinella, L., Chiavaroli, A., Leone, S., Brunetti, L., Orlando, G., 2018. Crocus sativus L.
stigmas and byproducts: Qualitative fingerprint, antioxidant potentials and enzyme
inhibitory activities. Food Res. Int. 109, 91–98.
https://doi.org/10.1016/j.foodres.2018.04.028
Rubio-Moraga, Á., Gerwig, G.J., Castro-Díaz, N., Jimeno, M.L., Escribano, J., Fernández, J.-A.,
Kamerling, J.P., 2011. Triterpenoid saponins from corms of Crocus sativus: Localization,
extraction and characterization. Ind. Crops Prod. 34, 1401–1409.
https://doi.org/10.1016/j.indcrop.2011.04.013
Zeka, K., Ruparelia, K.C., Continenza, M.A., Stagos, D., Vegliò, F., Arroo, R.R.J., 2015. Petals of
Crocus sativus L. as a potential source of the antioxidants crocin and kaempferol. Fitoterapia
107, 128–134. https://doi.org/10.1016/j.fitote.2015.05.014

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai