“APPENDICITIS”
HALAMA N JUDUL
Disusun Oleh:
2020/2021
HALAMAN PENGESAHAN
Hari :
Tanggal :
Disetujui Oleh:
CI RSUD SIDOARJO
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, taufik, dan
Adapun tujuan dari penulisan dari laporan ini adalah untuk memenuhi tugas
Praktik Keperawatan RSUD Sidoarjo. Selain itu, laporan ini juga bertujuan untuk
menyampaikan ucapan terima kasih kepada kedua orang tua yang selalu memberi
dukungan moriil maupun materiil. Selain itu, penulis juga ingin menyampaikan
kekurangan. Oleh karena itu, diperlukan kritik dan saran yang membangun dari
semua pihak sangat diharapkan. Demikian, semoga makalah ini dapat digunakan
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................1
C. Tujuan........................................................................................................2
D. Manfaat......................................................................................................3
B. Etiologi......................................................................................................4
C. Klasifikasi..................................................................................................5
D. Patofisiologi...............................................................................................5
E. WOC..........................................................................................................6
F. Manifestasi Klinis......................................................................................7
G. Pemeriksaan Penunjang.............................................................................7
H. Penatalaksanaan.........................................................................................8
I. Komplikasi................................................................................................9
1. Identitas...............................................................................................12
2. Riwayat Penyakit.................................................................................12
3. Pola Gordon.........................................................................................13
4. Pemeriksaan Fisik................................................................................16
5. Analisa Data........................................................................................17
B. Diagnosa Keperawatan............................................................................21
C. Perencanaan Keperawatan.............................................................................22
BAB IV KESIMPULAN.......................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................29
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Apendisitisakutadalahperadangandariapendiksvermiformisdanmerupakan
kasus pembedahan darurat nyeri perut akut terbanyak sekitar 10%,terjadi pada
semua golongan usia terutama usia 20-30 tahun dengan angka insidenpaling
tinggiterutama jika mengenai orang usia tua yaitu antara 28-60% (Humes dan
Simpson,2011).
DiIndonesiaangkainsidenapendisitiscukuptinggi,danterjadipeningkatan
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
appendicitis.
KONSEP APPENDICITIS
A. Pengertian atau Definisi
Appendiks adalah ujung seperti jari yang kecil panjangnya kira-kira 10 cm (94
inci), melekat pada sekum tepat di bawah katup ileosekal. Appendiks berisi
B. Etiologi
Apendisitis belum ada penyebab yang pasti atau spesifik tetapi ada
factor prediposisi yaitu:
C. Klasifikasi
striktur lokal.
D. Patofisiologi
tersumbat kemungkinan oleh fekolit (massa keras dari faeces) atau benda asing.
Proses inflamasi meningkatkan tekanan intraluminal, menimbulkan nyeri
abdomen atas atau menyebar hebat secara progresif, dalam beberapa jam
terlokalisasi dalam kuadran kanan bawah dari abdomen. Akhirnya apendiks yang
adanya fekalit dalam lumen appendik. Adanya benda asing seperti : cacing,striktur
terbendung, makin lama mukus yang terbendung makin banyak dan menekan
dinding appendiks oedem serta merangsang tunika serosa dan peritonium viseral.
Oleh karena itu persarafan appendiks sama dengan usus yaitu torakal X maka
Mukus yang terkumpul itu lalu terinfeksi oleh bakteri menjadi nanah,
sehingga menimbulkan rasa sakit dikanan bawah, keadaan ini disebut dengan
Bila kemudian aliran arteri terganggu maka timbul alergen dan ini disebut
dengan appendisitis gangrenosa. Bila dinding apendiks yang telah akut itu pecah,
mengelilingi apendiks yang meradang atau perforasi akan timbul suatu masa
lokal, keadaan ini disebut sebagai appendisitis abses. Pada anak – anak karena
omentum masih pendek dan tipis, apendiks yang relatif lebih panjang , dinding
apendiks yang lebih tipis dan daya tahan tubuh yang masih kurang, demikian juga
pada orang tua karena telah ada gangguan pembuluh darah, maka perforasi terjadi
Nyeri kuadran kanan bawah terasa dan biasanya disertai oleh demam ringan,
3. Derajat nyeri tekan spasme otot dan apakah terdapat konstipasi atau diare
4. Bila appendiks melingkar dibelakang sekum, nyeri dan nyeri tekan dapat
terasa didaerah lumbal; bila ujungnya ada pada pelvis, tanda-tanda ini
6. Adanya kekakuan pada bagian bawah otot-otot testis kanan dapat terjadi.
kiri yang secara paradoksial menyebabkan nyeri yang terasa pada kuadran
appendiks lebih tinggi pada lansia, karena banyak dari pasien-pasien ini
lebih muda.
G. Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium
pada CRP ditemukan jumlah serum yang meningkat. CRP adalah salah
satu komponen protein fase akut yang akan meningkat 4-6 jam setelah
serum protein. Angka sensitivitas dan spesifisitas CRP yaitu 80% dan
90%.
2. Radiologi
angka sensitivitas dan spesifisitas yaitu 85% dan 92%, sedangkan CT-
H. Penatalaksanaan
1. Penatalaksanaan medis
b. Operasi
c. Pencegahan Tersier
2. Penatalaksanaan keperawatan
kepada dokter bahwa tes darah,cek urin, rontgen, dan puasa sudah
dilaksanakan.
mencegah dekubitus
BAB III
A. Pengkajian
1. Identitas
penyakit ini lebih sering dialami oleh perempuan yang berusia 10-25
tahun.
2. Riwayat Penyakit
mengatakan perut bagian kanan bawah terasa sakit dan panas. Klien
b. Kronologis Keluhan
dikonsumsi
a. Nutrisi
pasien merasa mual setiap kali mau makan dan sehabis makan pasien
sering muntah. Pasien minum air putih habis 4-5 gelas (1000-1200cc)
setiap hari.
b. Eliminasi
sehari warna kekuningan, bau khas dan tidak ada keluhan dalam BAK.
Pasien mengatakan tidur selama 9 jam mulai pukul 21.00 WIB, kalau
d. Aktifitas Fisik
sakit saat bergerak.
e. Personal Hygiene
Selama di rumah sakit, pasien diseka oleh keluarga 2 kali sehari yaitu
4. Pemeriksaan Fisik
b. TTV :
tekan.
d. Mata
Inspeksi : Mata normal.
e. Hidung
f. Mulut
g. Telinga
h. Thorax
i. Jantung
j. Abdomen
dengan jahitan rapi, luka kurang bersih, ada pus, kemerahan berkurang,
k. Genetalia
tidak oedem.
5. Analisa Data
No. Data Etiologi Problem
1. Gejala dan Tanda Mayor Nyeri karena gejala Gangguan rasa
DS: penyakit. nyaman
1. Mengeluh tidak nyaman (SDKI D.0074, (SDKI D.0074,
DO: 2017:166) 2017:166)
1. Gelisah
Gejala dan Tanda Minor
DS:
1. Mengeluh sulit tidur
2. Tidak mampu rileks
3. Mengeluh mual.
DO:
1. Menunjukkan gejala
distress
2. Tampak merintih
3. Pola eliminasi berubah
(SDKI D.0074, 2017:166)
2. Gejala dan Tanda Mayor Ketidakmampuan Defisit nutrisi
DS: - mencerna makanan. (SDKI D.0019,
DO: (SDKI D.0019, 2017:56)
1) Berat badan menurun 2017:56)
minimal 10% di bawah
rentang.
Gejala dan Tanda Minor
DS:
1. Kram/ nyeri abdomen
2. Nafsu makan menurun.
DO:
1. Bising usus hiperaktif.
2. Serum albumin
menurun.
3. Rambut rontok
berlebihan.
4. Diare.
(SDKI D.0019, 2017:56)
3. Gejala dan Tanda Mayor Ketidakadekuatan Resiko Infeksi
DS: - pertahanan tubuh (SDKI, D.0142
DO: - primer. Hal 304)
Gejala dan Tanda Minor (SDKI, D.0142 Hal
DS: - 304)
DO: -
B. Diagnosa Keperawatan
primer
C. Perencanaan Keperawatan
KESIMPULAN
fekalith (batu feces), hiperplasi jaringan limfoid, dan cacing usus. Obstruksi lumen
terjadi karena parasit seperti Entamoeba histolytica, Trichuris trichiura, dan Enterobius
penyumbatan yang dapat disebabkan oleh hiperplasia dari polikel lympoid merupakan
penyebab terbanyak adanya fekalit dalam lumen appendik. Adanya benda asing
Jakarta: EGC.
http://www.artikelkedokteran.com/arsip/kasus-apendisitis-di-indonesia-
pada-tahun-2008.html http://darkcurez.blogspot.com/2011/01/makalah-
apendisitis.html
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-trimuflikh-6753-1-
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-trimuflikh-6753-1-
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-trimuflikh-6753-1-
Tim Pokja SLKI PPNI. 2019. Standar Luaran Keperawatan Indonesia Edisi 1
Tim Pokja SIKI PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia Edisi 1