LAPORAN BESAR
diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Praktik Kerja Lapangan (PKL)
Asuhan Gizi Klinik
disusun oleh :
Menyetujui,
ASMAWATI, SST, RD
NIP. 197301211997032002
KATA PENGANTAR
Penyusunan laporan akhir ini tidak lepas dari bimbingan dan dorongan
berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan rasa
terima kasih kepada yang terhormat :
Penulis dengan senang hati menerima saran dan kritik yang bersifat
membangun dari semua pihak untuk melengkapi dan menambah wawasan
mengenai laporan ini. Dengan demikian, semoga laporan ini dapat
memberikan manfaat bagi semua pembaca.
i
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR......................................................................................iv
ii
BAB III HASIL KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN PKL ................21
5.1 Simpulan............................................................................................34
5.2 Saran ................................................................................................35
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR TABEL
No Hal
2.1 CONTOH PENGKAJIAN GIZI PASIEN ................................................ 7
v
DAFTAR LAMPIRAN
No Hal
4.
vi
BAB I
PENDAHULUAN
b. Tempat
Pelaksaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) bertempat di bertempat di
Rumah Sakit Umum DaerahKelas B Kabupaten Subang yang
beralamat di Jl. Brigjen Katamso No.37 Dangdeur, Kecamatan
Subang, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
1.4 Manfaat Praktik Kerja Lapangan (PKL)
1.4.1 Manfaat bagi Mahasiswa
ASUHAN GIZI
PASIEN MASUK
Skrining
Problem Perencanaan
Riwayat diet
Antopometri Etiology Implementasi
Laboratorium
Sign/
Klinik fisik
Symptoms
Riwayat
Monitoring Tujuan
Stop
Mengukur hasil tercapai
Diagnosis Medis
1. Skrining Gizi
Skrining merupakan kegiatan deteksi dini terhadap masalah-masalah
yang berkaitan dengan gizi, yang bertujuan untuk mengidentifikasi
pasien/klien yang beresiko, berpotensi, atau tidak berpotensi
terjadinya malnutrisi.
Skrining dilakukan pada pasien baru atau paling lama 2x24 jam
setelah pasien masuk RS.Bagi pasien dengan status gizi baik atau
tidak berisiko malnutrisi, skrining ulang setelah dilakukan setelah 2
minggu.Metode skrining gizi yang dilakukan dengan melihat
perubahan berat badan, nafsu makan, gangguan gastro intestinal, dan
asupan makan.
2. Pengkajian Gizi
Pengkajian gizi merupakan suatu proses pengumpulan, verifikasi, dan
interpretasi data yang sistematis dalam upaya mengidentifikasi
masalah gizi dan penyebabnya pengkajian gizi dikelompokkan dalam
5 kategori yaitu:
1) Anamnesa riwayat gizi;
2) Data biokimia;
3) Pengukuran antropometri;
4) Pemeriksaan fisik klinis;
5) Riwayat pasien.
No Kategori Contoh
1. Anamnesa Gizi - Asupan makanan termasuk komposisi, pola
makan, diet saat ini dsb
8
3. Diagnosa Gizi
Diagnosa gizi adalah kegiatan mengidentifikasi dan memberi
nama pada masalah gizi yang aktual, dan atau berisiko penyebab
masalah gizi, yang merupakan tanggung jawab dietisien untuk
menanganinya secara mandiri, diagnosa gizi diuraikan atas komponen
masalah gizi, yang merupakan tanggung jawab dietisien untuk
menanganinya secara mandiri. Diagnose gizi diuraikan atas komponen
masalah gizi (Problem), penyebab masalah (etiology), serta tanda dan
gejala adanya masalah (Signs and Symptoms).
a. Domain Intake
9
b. Domain Clinis
Masalah gizi yang berkaitan dengan kondisi medis dan fisik/fungsi
organ
Label Diagnosa:
Keseimbangan fungsi
Keseimbangan biokimia
10
c. Domain Perilaku/Lingkungan
Masalah gizi yang berkaitan dengan pengetahuan,
perilaku/kepercayaan, lingkungan fisik dan akses keamanan
makanan.
Label Diagnosa:
Pengetahuan dan kepercayaan
Keseimbangan aktifitas fisik dan fungsi
Keamanan dan akses makanan
4. Intervensi Gizi
11
Pasien masuk RS
Rawat Jalan
Ruang Rawat Inap
Ya
Dirawat
Pasien Berisiko masalah gizi
Ya
Pengkajian gizi
Terapi Diet
Perencanaan Mkn biasa Penetapan diagnosis gizi &
perencananaan Intervensi Tidak
Pemantauan Asupan
Pemantauan Asupan makanan Konseling Gizi
Ya (Klinik Gizi)
makanan
Penyesuaian diet
Masalah Gizi? Tidak
Konseling bg pasien
plg
STOP Tindak Lanjut Kunjungan
Rumah
14
Tujuan :
pasien di rawat jalan. Asuhan gizi rawat jalan pada umumnya disebut
kegiatan konseling gizi dan dietetic atau edukasi/ penyuluhan gizi.
a. Konseling gizi
1) Pasien datang keruang konseling gizi dengan membawa surat
rujukan dokter dari polklinik yang ada dirumah sakit atau dari luar
rumah sakit
2) Dietisien melakukan pencatatan data pasien dalam buku registrasi
3) Dietisien melakukan assessmen gizi dimulai dari pengukuran
antropometri pada pasien yang belum ada data BB, TB
4) Ditetisien melanjutkan assessmen/ pengkajian gizi berupa
anamnesa riwayat makan, riwayat personal, membaca hasil
pemeriksaan lab dan fisik klinis (bila ada). Kemudian menganalisa
semua data assessmen gizi
5) Ditetisien menetapkan diagnosis gizi
6) Dietisien memberikan intervensi gizi berupa edukasi dan konsleing
dengan langkah menyiapkan dan mengizi leaflet flyer/brosur diet
sesuai penyakit dan kebutuhan gzi pasien serta menjelaskan
tujuan diet, jadwal, jenis, jumlah bahan makanan sehari
menggunakan alat peraga fool model, menjelaskan tentang
makanan yang dinjurkan dan tidak dianjurkan, cara pemasakan
19
Tujuan :
20
Prosedur :
Tabel 3.1
Tabel 3.2
1 DM 2 2 2 1 2 3
2 RG 3 4 2 3 3 5
3 DJ 1 2 1
4 RP 1 2
5 RL 1 6 1 1
23
6 DH 1 1
10 TKTP 1 2 3 4 3 5
11 RK
12 R.PURIN 5 2
13 DL 7 6 6 1
14 R.SERAT 2 1 4
15 Biasa 3 2
16 Cair 3
Jumlah
Tabel 3.3
Nama
No Nama Ruang Jenis
Mahasisw Diagnosa
. Pasien Rawat/Kelas Diet
a
Kamar 1/5
TABEL 3.4.
Nama
No Tanggal Tempat Materi
Mahasiswa
TABEL 4.1.
FORMAT ASSESMENT GIZI
Monitoring
Pada kunjungan ulang mengkaji:
- Asupan total energi, persentase asupan KH, protein,
lemak dari total energi, dan asupan zat gizi terkait
diagnosis gizi pasien.
- Riwayat diet perubahan BB/status gizi
- Biokimia: kadar gula darah, ureum, lipida darah,
elektrolit, Hb, dll.
- Kepatuhan terhadap anjuran gizi
- Memilih makanan dan pola makan
Evaluasi
5.1 Simpulan
1. Kegiatan skrining yang dilakukan oleh petugas gizi di RSUD Kelas B
Subang menggunakan Malnutrition Screening Tools (MST) dan
skrining untuk pasien anak 1 – 18 tahun menggunakan Paediatric
Yorkhill Malnutrition Score (PYMS). Skrining dilakukan kepada pasien
baru, idealnya dilakukan dalam kurun waktu 24 jam dari kedatangan
pasien di Rumah Sakit. Kegiatan asuhan gizi rawat inap, dilakukan jika
hasil skrining menunjukkan skor ≥ 2 atau dengan diagnosa khusus,
maka dilakukan tindak lanjut Proses Asuhan Gizi;
2. Pengkajian gizi meliputi antropometri, biokimia, fisik klinis, riwayat gizi,
dan riwayat personal. Setiap mahasiswa rata-rata mendapatkan 10
pasien yang dilakukan pengkajian data;
3. Diagnosis gizi diuraikan atas komponen masalah gizi (problem),
penyebab masalah (etiology), serta tanda dan gejala adanya masalah
(sign and symptoms). Setiap mahasiswa rata-rata mendapatkan 10
pasien yang dilakukan diagnosa gizi;
4. Terdapat dua komponen intervensi gizi yaitu perencanaan intervensi
dan implementasi. Setiap mahasiswa rata-rata mendapatkan 10
pasien yang dilakukan intervensi gizi;
5. Kegiatan Monitoring & Evaluasi Gizi yaitu meliputi kegiatan mengukur
data dan evaluasi dampak, lalu didokumentasikan. Setiap mahasiswa
mendapatkan 1 pasien (kasus besar)yang dilakukan monitoring dan
evaluasi gizi;
6. Kegiatan asuhan gizi rawat jalan yang dilakukan di RSUD Kelas B
Subang antara lain konseling dan penyuluhan. Mahasiswa melakukan
35