OPERASIONAL
MEDIS
(Dr. Nurhidayat)
PENGERTIAN
Batasan-batasan yang boleh dikerjakan dan menjadi kewenangan dokter klinik rawat
jalan
TUJUAN
PROSEDUR.
(Dr. Nurhidayat)
PENGERTIAN
TUJUAN
Dokter jaga Instalasi Gawat Darurat dapat melaksanakan tugas sesuai dengan
fungsinya.
PROSEDUR
1. Menilai penderita dalam kegawatan dan kedaruratan ( melaksanakan triage
).
2. Memberikan pelayanan medis kepada pasien gawat maupun tidak gawat
yang datang ke Instalasi Gawat Darurat
a. Pemeriksaan fisik
b. Pemeriksaan penunjang
Laboratorium
Radiologi
c. Tindakan :
Resusitasi
Tindakan bedah dan non bedah
d. Terapi
Terapi farmakologi
Terapi non farmakologi
e. Penentuan perawatan
3. Mengawasi atau mengobservasi pasien yang dirawat di ruang observasi
a. Keadaan umum pasien
b. Tanda-tanda vital
c. Keadaan lain (missal : perdarahan, muntah, diare )
4. Mengisi rekam medis rawat jalan dan rawat inap
5. Membuat laporan dokter jaga untuk kasus-kasus penting
6. Berfungsi juga sebagai dokter jaga rawat inap
7. Menandatangani surat kematian bagi pasien yang meninggal di Instalasi Gawat
Darurat
BATASAN-BATASAN TINDAKAN MEDIS
DOKTER IGD
(Dr. Nurhidayat)
II. Dokter jaga IGD diperbolehkan melakukan tindakan medis tidak darurat
(elektif)
IV. Perawatan
Pemberian asuhan keperawatan oleh perawat IGD, khususnya untuk
pasien di ruang observasi.
RESUSITASI JANTUNG DAN PARU
(Dr. Nurhidayat)
TUJUAN
Mengembalikan fungsi sistem pernafasan, peredaran darah dan saraf yang
terhenti sewaktu-waktu agar menjadi normal kembali.
PROSEDUR
HALAMAN
NO. DOKUMEN NO. REVISI 2 DARI 2
01/VIII/2017
a. Adrenalin
- Dosis dewasa ½ sampai 1 ml (konsentrasi 1/1000) IV
Dosis dapat diulang setelah 5 menit
Dosis anak : 0,1 ml / kg BB IV larutan 1/10000
- Setelah sirkulasi spontan berikan infus D5% + 1 ampul adrenalin
5-10 tetes permenit
b. Ca Clorida
- Pada orang dewasa diberikan Ca Clorida 10% dengan dosis awal
5 ml IV , dapat diulang setiap 10 menit
c. Na Bikarbonat
Dosis awal 1 meq/kg BB IV (diencerkan dulu dengan D5% ),
dapat diulang 1/2 dosis setelah 5-10 menit
d.Sulfas Atropin
- digunakan bila denyut nadi kurang dari 50 kali/menit dan hipotensi
- digunakan dewasa 0,25 mg ( 1-2 ampul ) IV, dapat diulang
seperlunya
- Dosis anak-anak 0,01 mg/kg BB IV
e. Lidokain
digunakan bila ada multi fokal takikardi ventrikel.
Dosis 1 mg/kg BB dengan bolus IV secara pelan.
E. EKG
Mengevaluasi jenis aritmia dan menentukan terapi.
F. Terapi Fibrilasi
HENTI JANTUNG
(Dr. Nurhidayat)
TUJUAN
PROSEDUR
(Dr. Nurhidayat)
TUJUAN
Memperbaiki sirkulasi darah dan meningkatkan perfusi jaringan.
PROSEDUR
A. PENATALAKSANAAN UMUM
1. Posisi terlentang (kepala setinggi dada, tungkai lurus diangkat 20 derajat )
2. Jaga jalan nafas, pasang O2 jika perlu resusitasi
3. Pasang infus dan DC
4. Monitoring keadaan umum, vital sign dan diuresis
5. rujuk segera ke RS setelah dilakukan stabilisasi pada pasien
B. PENATALAKSANAAN KHUSUS
1. Syok hipovolemi
Bila disebabkan oleh GE : infus RL guyur
Bila disebabkan perdarahan, tranfusi, sementara infuse RL dulu dengan
tranfusi set.
2. Syok septik
Biakan kuman
Tes faal hemostatik : CT, BT, Ht, Trombosit
Antibiotik parenteral sebelum ada hasil biakan kuman dapat
diberikan :
Golongan sefelosporin atau golongan penisilin – am inoglikosid
3. Syok neurogenik
Berikan analgesik misalnya : profenid, tramal
4. Syok Kardiogenik
Berikan analgesik : petidin 50-100 mg IM
Sedatif : diazepam 3 x (2-5 mg ) per hari
Obat-obatan lain sesuai dengan primer
SYOK
4. Syok Anafilaktik
Dewasa
Anak
(Dr. Nurhidayat)
TUJUAN
PROSEDUR
1. Anamnesa
(Dr. Nurhidayat)
TUJUAN
PROSEDUR
PENANGANAN KEJANG
(Dr. Nurhidayat)
TUJUAN
PROSEDUR
(Dr. Nurhidayat)
TUJUAN
1. Menghindari / mengobati faktor pencetus
2. Mempertahankan fungsi pernafasan
PROSEDUR
1. Anamnesa
2. Monitor tanda – tanda vital
3. Berikan O2
4. Nebulizer ( Pulmicort dan Terbutalin )
5. Berikan obat – obatan :
> Aminophilin dengan dosis 5-6 mg/Kg BB diencerkan dengan
D5% 10 cc Disuntikan secara pelan, atau bisa juga :
> Adrenalin 1/1000 yaitu 0,3 – 0,5 ml subcutan, dapat diulang
sampai 13 Kali
Adrenalin tidak boleh diberikan bila:
a. Hipertensi
b. Riwayat penyakit jantung
c. Umur pasien lebih dari 40 tahun
d. Denyut nadi lebih dari 120 kali permenit
5. Pasang infus D5 %
6. Berikan aminophilin drip ( 1 ampul aminophilin 240 mg, dalam D5% 500 cc
sebanyak 20 tetes permenit )
7. Beri kortikosteroid : Dexamethasom 5-10 mg per IV
8. Rawat inap jika keadaan memburuk segera rujuk ke RS
(Dr. Nurhidayat)
TUJUAN
1. Mengatasi keadaan yang lebih penting yang terjadi bersama fraktur ,
Misalnya: perdarahan, syok
2. Mencegah kerusakan / komplikasi lebih lanjaut.
PROSEDUR
1. Anamnesa
2. Periksa vital sign
3. Bila ada perdarahan : hentikan bila perdarahan banyak, pasang infus RL
4. Frktur tertutup :
a. Lakukan fiksasi / mobilisasi sementara dengan pembidaian
b. Bila perlu berikan analgesik
c. Rujuk ke RS
2. Fraktur terbuka
a. Bersihkan luka dengan larutan garam fisiologis : NaCl
b. Pada luka yang dalam perlu dibersihkan bila perlu dengan
perhidrol 0,3 %
c. Penutupan luka dengan jahitan situasi
d. Fiksasi / imobilisasi sementara
e. Tutup luka dengsn kassa steril
f. Beriksn obat – obatan Analgetik, Antibiotik, ATS profilaksis
3. Rujuk pasien ke RS
PE
NANGANAN LUKA
(Dr. Nurhidayat)
TUJUAN
Mencegah komplikasi luka misalnya: infeksi, cacat dan gangguan sirkulasi
PROSEDUR
Penatalaksanaan luka tergantung pada jenis luka:
1. Contusio (memar )
- periksa apakah ada fraktur atau kerusakan organ dalam
- kompres es
- obat – obatan : lasonil, trombophop, dll
3. Hematom ( bengkak )
- biasanya diserap sendiri
- kalau perlu : aspirasi
5. Luka tusuk
a. kecil (misalnya : kena paku atau kawat )
- insisi silang
- ATS profilaksis
- Obat-obatan : antibiotika, analgetika
b. besar / dalam
- debridement
- atasi perdarahan
- periksa dalamnya luka dan kerusakan organ-organ
dalamnya
PENANGANAN LUKA
6. Benda asing
- bila terlihat langsung dikeluarkan
- bila tak telihat -> eksplorasi, bila bendanya logam -> rujuk RS
- Obat-obatan : antibiotika, analgetika,ATS
7. Luka tembak
- segera rujuk ke RS
8. Luka bakar
Tentukan luas luka bakar :
- Jaga pernapasan, berikan O2
- Bila sesak nafas segera pasang ET
- Terapi cairan : RL
Jumlah cairan : 4 cc/kg BB x % luka bakar
½ - > dalam 8 jam berikutnya
½ - . dalam 16 jam berikutnya
- Terapi topical : Burnazim zalf, dermasin salf
- ATS profilaksis
- Obat-obatan :antibiotika, analgetika
- Pencegahan stressulcer : cimetidin, ranitidine
MIOKARD INFARK
(Dr. Nurhidayat)
TUJUAN
Meringankan kerja jantung dan mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri
serta mengatasi komplikasi
PROSEDUR
1. Awasi kesadaran, tensi, nadi, pernafasan
2. Berikan O2 4-6 liter/menit
3. Infus D5%
4. Mengatasi nyeri dan kegelisahan
- vasodilator coroner ( cedocard 5 mg )
- nitrat 5 mg precardial
- morfin 5 – 10 mg SC dapat diulang setiap ½ jam
- petidin 50 – 100 mg IV
- diazepam 5 – 10 mg IV
5. Rujuk pasien ke RS
P
AYAH JANTUNG AKUT
(Dr. Nurhidayat)
TUJUAN
PROSEDUR
D
ENGUE HEMORAGIC FEVER
(Dr. Nurhidayat)
TUJUAN
1. Memperbaiki keadaan umum
2. Mencegah / mengatasi komplikasi
PROSEDUR
T
ATALAKSANA DENGUE HEMORAGIC FEVER
PADA ANAK
(Dr. Nurhidayat)
TUJUAN
1. Memperbaiki keadaan umum
2. Mencegah / mengatasi komplikasi
PROSEDUR
TATALAKSANA DENGUE HEMORAGIC FEVER
PADA ANAK
(Dr. Nurhidayat)
TUJUAN
PROSEDUR
K
OMA NON TRAUMATIK
(Dr. Nurhidayat)
TUJUAN
PROSEDUR
P
ASIEN TAK DIKENAL
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
15/VIII/2017 2 1 DARI 1
Ditetapkan oleh :
Direktur,
TGL. TERBIT
PROSEDUR TETAP 1/ 08 / 2017
(Dr. Nurhidayat)
Pengertian
Pasien tak dikenal adalah pasien yang tidak disertai pengantar, tak membawa
kartu identitas dan atau datang dalam keadaan tak sadar/sudah meninggal.
Tujuan
Memberi pelayanan pada pasien yang tak dikenal.
Prosedur
1. Pasien tak dikenal diatasi kegawatannya.
2. Identifikasi pasien tak dikenal meliputi :
Jenis kelamin : Mr. X
Mrs. Y
Rambut
Warna kulit
TB ( Tinggi Badan )
BB ( Berat Badan )
Perkiraan umur
2. Lapor polisi
3. Jika kemudian pasien tidak ada yang bertanggungjawab maka dibuat
laporan lengkap ke bagian keuangan.
S
TROKE
(Dr. Nurhidayat)
TUJUAN
1. Memberikan aliran darah ke otak
2. Mencegah komplikasi lebih lanjut
PROSEDUR
(Dr. Nurhidayat)
I. PERSIAPAN ALAT
II. PELAKSANAAN
(Dr. Nurhidayat)
I. PERSIAPAN ALAT
II. PELAKSANAAN
1. Memberitahu pasien tentang tindakan hisap lendir bila pasien sadar
2. Alat-alat didekatkan pada pasien
3. Selang dipasang pada mesin penghisap lendir
4. Mesin penghisap lendir dihidupkan
5. Mencoba apakah mesin penghisap berfungsi secara normal dengan
cara menghisap air pada tempat yang telah disediakan ( kom berisi air )
6. Menghisap lendir pasien, setiap kali sesudah menghisap lendir selang
dibilas dengan air bersih yang telah tersedia
7. Setelah selesai, mesin dimatikan
8. Selang direndam dalam cairan desinfektan yang tersedia
9. Alat dirapikan dan ditempatkan pada tempatnya
10.Mencatat dalam catatan perawatan tentang reaksi pasien, warna dan
jumlah lendir yang dikeluarkan
PENGGUNAAN AMBUBAG
(Dr. Nurhidayat)
TUJUAN
Agar paru-paru dan jantung berfungsi kembali
PROSEDUR
1. Disiapkan ambubag dan masker atau face masker sesuai dengan
ukuran pasien
2. Mengatur posisi pasien ekstensi kepala
3. Masker atau face masker kita pasang pada ambubag
4. Memompa ambubag sesuai keadaan pasien, kemudian dilakukan
pijatan dada (Resusitasi jantung paru)
5. Mengawasi keadaan umum pasien
6. Membersihkan saluran pernafasan atas dengan penghisap lendir
7. Alat-alat yang telah digunakan dicuci dengan cairan desinfektan
8. Merapikan alat pada tempatnya
PEMASANGAN PIPA NASOGASTRIK
(Dr. Nurhidayat)
INDIKASI :
1. Dekompresi lambung
2. Mengambil secret lambung
3. Memasukkan makanan atau obat – obatan
4. Mencuci lambung dari zat-zat toksik atau iritan
5. Menghentikan perdarahan dari esophagus, lambung atau usus
PROSEDUR TINDAKAN :
1. Tentukan posisi penderita antara lain :
- Posisi lateral kiri : Jika menghendaki pemasukan pipa ke lambung
- Posisi tenderelenburg : Untuk penderita yang hipotensif atau
komatous
- Posisi duduk : Mempekecil terjadinya refleks muntah dan
memudahkan
pemasukan pipa nasogastrik ke nasofaring
2. Memasukkan pipa karet nasogastrik ke dalam es untuk memperkeras
pipa hingga insersinya lebih mudah
3. Pipa dilumasi dengan cairan pelumas untuk memperkecil iritasi
terhadap mukosa
4. Pasang semprit irigasi pada ujung pipa
PEMASANGAN PIPA NASOGASTRIK
(Dr. Nurhidayat)
(Dr. Nurhidayat)
Catatan :
1. Pikirkan terjadinya lilitan di orofaring atau esophagus dan kemudian pipa
buntu jika penderita tersedak atau muntah disekitar pipa.
2. Pikirkan kemungkinan pipa masuk paru-paru jika penderita jadi cianosis
dan sesak nafas.
3. Pertahankan agar pipa tidak buntu dengan irigasi dan reposisi.
4. Catat cairan yang masuk atau keluar.
5. Beri sedasi pada penderita jika ada indikasi untuk mencegah terlepasnya pipa
dan kenungkinan aspirasi isi lambung.
Komplikasi :
1. Aspirasi
2. Imbalansi elektrolit
3. Hiperventilasi
4. Bradikardi
5. Erosi mukosa hidung
6. Trauma mukosa hidung
7. Reflek esofagitis
INTUBASI ENDOTRAKHEAL
(Dr. Nurhidayat)
3. Persiapan lainnya
- Ambu bag
- Defribilator
CARA :
1. Intubasi secara terencana
a. Siapkan segala alat dan obat serta yang diperlukan seperti tersebut di atas.
b. Atur posisi pasien sedemikian rupa sehingga jalan nafas bebas dan pasien
dapat bernafas dengan baik, misalnya dengan mengganjal pundak / leher
pasien.
c. Berikan oksigen melalui sungkup (masker) dengan aliran 5-6 /menit
selama 3-5 menit dalam keadaan bernafas seperti biasa.
d. Berikan obat sedative (hipnotik) tergantung dengan yang tersedia dan
indikasi misalnya : Sodium Tiopentone, dengan dosis 5 mg/Kg iv.
e. Setelah refleks bulu mata hilang, berikan obat pelumas otot (tergantung
yang tersedia dan indikasinya),misalnya : suxamethonium dengan dosis
1 - 1,5 mg/Kg iv.
f. Begitu obat pelumas otot masuk segera lakukan nafas buatan sesuai dengan
pola pernafasan pasien sebelumnya sampai efek obat pelumas otot terlihat
yang lemasnya/lumpuhnya otot rangka, salah satu cara untuk
mengetahuinya antara lain dengan mencoba membuka mulut dengan
tangan.
g. Kemudian buka mulut dengan laringoskop, menyisihkan lidah kearah
samping kiri, menyusur sampai ke faring dan laring sampai terlihat
epiglotis dan glotis
h. Lakukan penyemprotan dengan larutan Lidokain spray (larutan 4% )ke
arah pangkal lidah, dinding belakang faring, epiglottis dan glotis.
i. Tunggu sebentar sambil membuat nafas buatan lagi ( ingat pasien tidak
dapat bernafas akibat kerja obat pelemas otot ) sampai 2-3 kali hembusan.
j. Lakukan tindakan seperti pada poin g sampai melihat bentuk glotis dalam
keadaan terbuka masukkan pipa ET melalui glotis dengan gentle sedemikian
rupa sehingga ujung pipa ET terletak 4-5 cm di Caudal Glotis atau CUFF
tepat di Caudal glotis.
k. Masukkan udara secukupnya ke dalam CUFF salah satu cara antara lain
memasukkan sedikit demi sedikit sambil melakukan hembusan melalui pipa
ET , bila tidak ada suara kebocoran berarti udara yang kita masukkan sudah
cukup.
l. Kontrol apakah suara suara hembusan nafas pada paru kanan sama dengan
paru kiri, dan usahakan agar sama yaitu dengan merubah letak atau ke sisi
pipa ET.
m. Setelah semua beres dalam arti tepat masuk ke dalam trachea, pasang pipa
orofaringeal untuk melindungi pipa ET dari gigitan kemudian fiksasi pada
pipa ET pada pipa dengan menggunakan plester.
INTUBASI ENDOTRAKHEAL
2. Intubasi Darurat
a. Segala persiapan seperti tersebut di atas harus tersedia (kalau berada di
ICU) atau cukup tersedia sesuai dengan kebutuhan dan kedaruratan.
b. Buka mulut dengan laringoskop dan lakukan tindakan seperti pada poin G
di atas. Bila mengalami kesukaran bisa dibantu menggunakan obat
sedative misalnya diazepam dengan dosis 0,4 - 0,5 mg.Kg iv.
c. Bersihkan dari segala lendir, sisa makanan atau lainnya dengan jalan
menghisapnya.
d. Setelah glotis terlihat lakukan tindakan selanjutnya seperti pada intubasi
terencana.
PENGGUNAAN OBAT-OBATAN
(Dr. Nurhidayat)
ADRENALIN BITARTRAS
KOMPOSISI
Tiap ml mengandung adrenalin 1/1000 mg
INDIKASI
Asma bronchiale, syok anafilaktik, menahan perdarahan bila dipergunakan pada
pedarahan dari permukaan kulit dan selaput lendir, resusitasi jantung paru.
DOSIS
Pada resusitasi:
- Dosis dewasa
0,5 - 1 ml (konsentrasi 1/1000) secara IV dapat segera diberikan
tanpa menunggu hasil EKG. Dosis dapat diulang kembali selama kurang
lebih 5 menit.
- Dosis Anak
0,1 ml (konsentrasi 1/1000) kg BB IV
PERHATIAN
Adrenalin jangan dicampur dengan BICNAT dalam 1 semprit atau infus
karena efeknya akan hilang.
PENGGUNAAN OBAT-OBATAN
AMINOPHYLLIN
KOMPOSISI
Tiap ml mengandung Theophyllin – Ethylendiamin 24 mg
INDIKASI
Menstimuli pernafasan, melebarkan brnchi dan pembuluh nadi (termasuk
pembuluh nadi tajuk jantung), bekerja sebagai stimulan otot jantung.
Dipakai dalam asma bronchial, kelemahan jantung, pernafasan yang tertekan
(respiratory depression)
DOSIS DAN CARA PENGGUNAAN
> Aminophyllin bolus 5 – 6 mg/kg BB dalam D5 % 10 cc IV pelan
> Aminophyllin drip 0,6 mg/kg BB/jam
(aminophyllin 1 ampul dalam infus D5% 500 cc).
ATROPIN SULFAS
KOMPOSISI
Tiap ml mengandung atropine sulfas 0,25 mg
INDIKASI
- Parasimpatolitika, bila diberikan pada dosis terapi, akibat utama pada jantung
adalah kenaikan frekuensi denyut jantung.
- Antispasmodik pada kejang yang disebabkan oleh rangsangan parasimpatik.
- Menahan atau mengurangi keluarnya air ludah dan keringat, mengendorkan
kejang lambung, saluran empedu,dan usus.
- Secara lokal dipakai untuk melebarkan pupil dan melumpuhkan daya
akomodasi.
- Sebagai antidotum pada keracunan anticholesterinase, antara lain oleh
insektisida.
KONTRAINDIKASI
Glaukoma
DOSIS
> Pada bradikardi (denyut jantung < 50 kali / menit).
Dosis Dewasa : 0,25 – 0,5 mg I.V dapat diulang seperlunya
sampai dosis total 2 mg.
Dosis Anak : 0,01 mg/kg BB I.V
TRAMADOL
KOMPOSISI
Tramal 50 injeksi : Tiap ampul berisi 1 ml mengandung 50 mg tramadol
hidroklorida.
Tramal 100 injeksi : Tiap ampul berisi 2 ml mengandung 50 mg tramadol
hidroklorida per ml.
INDIKASI
- Nyeri akut dan kronik yang berat
- Nyeri pasca aperasi
- Nyeri akibat tindakan diagnostik
KONTRA INDIKASI
- Intoksikasi akut dengan alcohol, hipnotika, analgesic atau obat-obat yang
mempengaruhi ssp lainnya.
- Penderita yang mendapat pengobatan penghambat MAO
- Penderita yang hipersensitif terhadap tramadol atau opiate.
DOSIS
Dosis yang diberikan sebaiknya disesuaikan dengan intensitas nyeri.
Dosis untuk orang dewasa dan anak di atas 14 tahun:
- Tramal 50 injeksi : 1-2 ampul I.V/I.M/SC
- Tramal 100 injeksi : 1 ampul I.V/I.M/SC
PERHATIAN
- Hati-hati bila digunakan pada penderita trauma kepala, peningkatan tekanan
intracranial, gangguan fungsi hati dan ginjal yang berat atau hipersekresi
bronkus, karena dapat meningkatkan resiko kejang atau rejatan (syok).
- Sama seperti analgesic sentral lainnya, efek samping berikut dapat terjadi pada
pengobatan termal : mual, muntah, dyspepsia, obstipasi,lelah, sedasi, pusing,
pruritus, berkeringat, kulit kemerahan, mulut kering dan sakit kepala.
- Pada kelebihan dosis dapat terjadi miosis, muntah, kolaps kardiovaskuler,
sedasi, koma, kejang dan depresi pernafasan.
- Penggunaan tramadol bersama dengan obat-obat yang bekerja pada ssp
( seperti tranquiliser, hipnotika ) dapat meningkatkan efek sedasinya dan
efek analgesiknya.
PENGGUNAAN OBAT-OBATAN
LASIX/FARSIX
KOMPOSISI
Tiap ampul (2 ml) mengandung 20 mg furosemid
INDIKASI
Ascites pada sirosis hepatic, oedema karena payah ginjal,oedem paru-paru,
oedema otak,keracunan barbiturat (diuresis paksa) dan hipertensi krisis,
oedem karena terbakar, hipertensi ringan sampai sedang.
Oedem dan ascites karena payah jantung
KONTRA INDIKASI
Anuria, koma hepatikum, hipokalemia, hiponatremi dan/atau hipovolemi
dengan atau tanpa hipotensi, hipersensitif terhadap sulfonamide
EFEK SAMPING
Gangguan saluran cerna, kadang-kadang reaksi alergi seperti ruam kulit.
DOSIS
> Dewasa : 1-2 ampul i.m atau i.v (single dosis)
> Anak : 1 mg/kg BB/hari, maksimum 20 mg sehari.
KOMPOSISI
Setiap liter larutan mengandung 50 g glukosa anhidrat
PEMBERIAN
Larutan jernih, tidak berwarna, steril, dan bebas pirogen
INDIKASI
Secara umum dipergunakan sebagai larutan nutrisi dengan kandungan kalori
sekitar 200 kalori perliter.
PERINGATAN DAN PERHATIAN
Harus diberikan hati - hati pada penderita diabetes insipidus serta penderita
dengan kegagalan fungsi ginjal, keadaan prepost trauma dan sepsis darah.
EFEK SAMPING
Hiperglisemia efek osmotiknya dapat menyebabkan iritasi lokal anuria, oliguria,
dan cilcullatory collapse. Thrombophlebitis dapat terjadi gangguan keseimbangan
cairan dan elektrolit seperti : edema, hipokalemia, hipomagnesia, dan
hipofosfatemia.
KONTRA INDKASI
Hiperglisemia, diabetes insipidus dan penderita dengan “glucosegalactose
malabsorption syndrome”. Penderita anuria, intracranial atau intraspinal,
haemorrhage.
INTERAKSI OBAT
Larutan ini sebaiknya tidak ditambahkan pada tranfusi darah, karena akan
menggumpalkan sel darah merah dan kemungkinan terjadi hemolisis.
KEMASAN
Botol plastik 250 ml, 500 ml, 1000ml.
PENYIMPANAN
Pada suhu tidak lebih dari 25 derajat celcius
PENGGUNAAN OBAT-OBATAN
MEYLON
KOMPOSISI
Tiap ml mengandung Sodium Bicarbonat 84 mg.
INDIKASI
Untuk mengatasi asidosis metabolik berat
DOSIS AWAL
1 meq/Kg BB, dapat diulang dengan ½ dosis awal dalam waktu 5 – 10 menit
PERHATIAN
Pemberian Sodium Bicarbonat harus IV dan jangan dicampur dengan adrenalin /
dopamine dalam satu semprit / infus karena dapat menginaktifkan adrenalin dan
dopamine.
NOOTROPIL
KOMPOSISI
Injeksi 200 mg/ml : setiap ml larutan injeksi mengandung piracetam 200 mg.
INDIKASI
- Pengobatan infark cerebral
- Gejala pasca trauma (sakit kepala, vertigo, agitasi, gangguan ingatan dan
astenia).
KONTRA INDIKASI
- Penderita yang hipersensitif terhadap piracetam
- Penderita dengan insufisiensi ginjal yang berat (kreatinin klirens < 20 ml/
menit).
DOSIS
- Dosis lazim dewasa : 3 x 1 gr/hari atau IV.
PERHATIAN
Hati-hati pemakaian pada penderita insufisiensi ginjal, wanita hamil dan
menyusui.
PENGGUNAAN OBAT-OBATAN
METOKLOPRAMIDE
KOMPOSISI
Priperan injeksi : Tiap 1 ml injeksi mengandung Metoclopramide base 20 mg.
INDIKASI
- Untuk meringankan/mengurangi gastroparesis akut dan yang kambuh kembali.
- Untuk menghilangkan rasa panas sehubungan dengan reflux esophagus.
- Untuk menanggulangi mual dan muntah metabolik karena obat sesudah
operasi.
KONTRA INDIKASI
Penderita epilepsi, keadaan perdarahan intestinal, obstruksi mekanik atau
perforasi, pheochromocytoma.
DOSIS
Pada keadaaan akut : 1 amp / IM / IV dapat diulang bila perlu.
KETOPROFEN
KOMPOSISI
Profenid IM : Tiap ampul (2 ml ) mengandung 100 mg ketoprofen.
INDIKASI
- Rematik inflamasi kronik
- Artritis akut dan poliartritis
- Skiatika dan nyeri pada punggung bawah
- Eksaserbasi kongestif pada osteoarthritis
- Nyeri yang disebabkan oleh inflamasi akut dan kronis
KONTRA INDIKASI
Pasien-pasien peptic ulcer atau penyakit-penyakit inflamasi akut pada traktus
Gastrointestinal.
DOSIS
Profenid IM : 1 amp/hari.
PENGGUNAAN OBAT-OBATAN
KOMPOSISI
Tiap tube mengandung Diazepam 5 mg / 2,5 ml dan 10 mg/2,5 ml
INDIKASI
Stesolid rectal tube sangat sesuai untuk mengatasi keadaan-keadaan konvulsi
termasuk kejang demam pada anak, dimana saat kerja obat yang cepat harus
dipakai.
KONTRA INDIKASI
Myastenia
DOSIS
Dewasa : 10 – 20 mg ber kali
Anak : - Berat badan < 10 kg : 5 mg per kali
- Berat badan > 10 kg : 10 mg per kali
PERHATIAN
- Depresi pernafasan, turunnya tekanan darah, ataxia dysarthia pernah
dilaporkan setelah pemberian diazepam dosis tinggi.
- Pada orang tua dosis hendaknya diperhatikan
- Terjadi efek potensial dengan alkohol, obat-obat sedative, hipnotik, analgetik
dan neuroleptik.
- Jangan mengemudikan kendaraan atau menjalankan mesin.
PENGGUNAAN OBAT-OBATAN
KOMPOSISI
Tiap liter larutan mengandung 50 g Glukosa Anhidrat 8,6 g Natrium Klorida 0,3 g
Kalium Klorida dan 0,48 g Kalsium heksahidrat.
PEMBERIAN
Larutan jernih, tidak berwana, steril dan bebas pirogen.
INDIKASI
Secara umum dipergunakan sebagai replenisher cairan dan elektrolit serta
sekaligus sumber kalori.Dipakai untuk menambah volume cairan darah pada
keadaan dehidrasi, shock, dan haemorrhage.
DOSIS
Takaran pemakaian disesuaikan dengan kebutuhan penderita secara individual.
Kandungan kalorinya adalah 200 kalori.
EFEK SAMPING
Tidak ada efek samping yang nyata, hanya saja pada pemakaian jangka panjang
gambaran darah penderita harus diamati secara klinis, agar keseimbangan
elektrolit dan cairan dalam darah tidak terganggu.
KONTRA INDIKASI
Penderita dengan sindroma malabsorpsi glukosaa galaktosa.
PENGGUNAAN OBAT-OBATAN
KOMPOSISI
Setiap liter larutan mengandung 0,3 g Kalium Klorida 8,6 g Natrium Klorida dan
0,48 g Kalsium Klorida Heksahidrat.
PEMBERIAN
Larutan jernih tidak berwarna, steril dan bebas pirogen
INDIKASI
Secara umum dipergunakan sebagai replenisher caian dan elektrolit. Dapat
dipergunakan pada setiap keadaan dimana cairan infus Natrium Klorida isotonis
dipergunakan. Bahkan pada penderita dengan hipoproteinemia, kemungkinan
timbulnya edema oleh karena retensi abnormal Natrium dan air kecil sekali. Infus
ringers dapat dipegunakan untuk meningkatkan volume darah secara temporer.
DOSIS
Takaran pemakaian disesuaikan dengan kebutuhan penderita secara individual.
Takaran lazim per intravena adalah 1000 ml.
EFEK SAMPING
Tidak ada efek samping yang nyata, hanya saja pada pemakaian jangka panjang
gambaran darah penderita harus diamati secara klinis, agar keseimbangan
elektrolit dan cairan dalam darah tidak terganggu.
INTERAKSI OBAT
Sebaiknya preparat ini tidak dicampur pada transfuse darah oleh karena
mengandung Kalsium yang dapat mengakibatkan penggumpalan darah.
KEMASAN
Botol plastic 500 ml dan 1000 ml.
PENYIMPANAN
Pada suhu kamar.
PENGGUNAAN OBAT-OBATAN
KOMPOSISI
Setiap liter larutan mengandung 9,0 g Natrium Klorida
PEMBERIAN
Larutan jernih, tidak berwarna, steril dan bebas pirogen.
INDIKASI
Secara umum mengatasi defesiensi ion Natrium serta ion Klorida dalam darah,
misal pada keadaan dehidrasi dan lain-lain. Sebagai pelarut medikamen untuk
pemakaian secara parenteral.
POSOLOGI
Takaran pemakaian disesuaikan dengan kebutuhan. Takaran lazim menurut
USP adalah satu liter 0,9 % Chloride Injection.
KONTRA INDIKASI
Pemberian secara parenteral dapat menimbulkan edema, apabila diberikan dalam
jumlah yang sangat berlebihan atau apabila kecepatan pemberiannya melebihi
kapasitas yang dapat disirkulasikan dalam darah.
Hal ini terutama terjadi pada penderita dengan komplikasi kegagalan fungsi
jantung/ginjal.
Sekalipun demikian pada umumnya tidak didapati adanya kelainan yang berarti
oleh karena larutan iso-osmotik.
KEMASAN
Botol plastik 250 ml, 500 ml, 1000 ml.
PENYIMPANAN
Pada suhu tidak lebih dari 25 derajat celcius.
PERINGATAN
Jangan dipakai : bila larutan keruh, wadah dan tutup rusak.
PENGGUNAAN OBAT-OBATAN
VALIUM
KOMPOSISI
Setiap ml mengandung 5 mg zat aktif diazepam
INDIKASI
Kejang obat dan konvulsi, tetanus, epilepsi, kejang demam, eklamsi, sedasi basal
premedikasi anestesi.
KONTRA INDIKASI
- Pasien yang hipersensitif terhadap benzodiazepine atau ketergantungan pada
obat lain termasuk alkohol.
- Glaukoma sudut sempit dan glaucoma sudut lebar.
DOSIS
Dosis Dewasa : 5 – 10 mg IM / IV pelan ( kurang lebih ½ -1 ml /menit)
PERHATIAN
- Hati-hati pada kelainan kardiorespirasi, karena dapat menyebabkan depresi
pernafasan. Pemberian yang terlalu cepat dapat menyebabkan apnoe. Juga hati-
hati terhadap orang tua dan pasien sakit berat ( harus digunakan dosis rendah )
PENGGUNAAN OBAT-OBATAN
INDOP
KOMPOSISI
Tiap ml mengandung Dopamin HCL 200 mg ( untuk suntikan infus IV )
INDIKASI
- Digunakan pada syok yang sudah pasti bukan karena hypovolemik.
- Syok septic, syok kardiogenik, syok anafilaktik, syok neurogenik.
- Pankreatitis akut
- Bahaya kegagalan akut pada penyakit jantung dan ginjal kronik
- Intoksikasi akut oleh obat-obatan antiaritmia, barbiturate dan senyawa-
senyawa lain yang diekskresi melalui ginjal.
KONTRA INDIKASI
Freokromositoma
PERHATIAN
- Sebelum pemberian infus dopamine, hipovolemia harus diperbaiki dulu
- Pengobatan takiaritmia sebaiknya dilakukan sebelum atau bersama-sama
dengan pemberian infus dopamine
- Pada pemakaian dopamine dalam larutan infus yang bersifat basa
(ph > 8), Dopamin akan diinaktifkan bila infus diberikan pada waktu
lebih dari 4 jam.
DEXAMETHASONE
KOMPOSISI
Tiap ml mengandung Dexamethasone Sodium Phosphate 5 mg
INDIKASI
Digunakan pada kondisi alergi-inflamasi atau penyakit-penyakit lain yang
memerlukan pengobatan dengan glukokortikoid.
- Penyakit-penykit alergi yang berat, status asmatikus, syok karena luka
bakar, syok anafilaktik, hipersensitifitas terhadap obat.
- Oedema otak yang disebabkan oleh encefalopati, meningioma, dll.
KONTRA INDIKASI
Tidak dianjurkan pada penderita dengan luka lambung, sindroma cushing, infeksi
virus yang akut, psikosis, herpes simplek. Pada keadaan gawat dan untuk
menyelamatkan jiwa penderita, pemberian dosis tunggal yang tinggi bukan
merupakan kontra indikasi.
DOSIS
- Dosis lazim untuk pemakaian intra muskuler dan intra vena adalah
4-20 mg dana dapat dilanjutkan bila perlu dengan dosis 4-8 mg setelah
dilakukan pengobatan awal.
- Pada syok dosis 2 – 6 mg/kg BB boleh diberikan sebagai dosis tunggal.
- Dosis biasanya tidak boleh lebih dari 80 mg/hari.
(Dr. Nurhidayat)
I. KEBIJAKAN
Setiap penderita luka bakar mendapatkan pertolongan secara cepat dan tepat
serta pencegahan kecacatan dan kematian.