Anda di halaman 1dari 2

PENATALAKSANAAN PASIEN DENGAN

CARDIAC ARREST
No Dokumen No Revisi Halaman
RSU SATITI
PRIMA HUSADA 1/2
Disetujui oleh,
DIREKTUR
STANDAR RSU SATITI PRIMA HUSADA
PROSEDUR TanggalTerbit
OPERASIONAL
(SPO) 21 Januari 2022
dr. Anton Fery Ananda
NIK. 01.0720.071

Penatalaksanaan pasien dengan cardiac arrest merupakan


tindakan bantuan hidup dasar pada pasien yang kehilangan
PENGERTIAN
fungsi jantung mendadak dan dapat disebabkan oleh berbagai
kondisi jantung.
Memberikan tindakan bantuan hidup dasar pada pasien yang
TUJUAN kehilangan fungsi jantung mendadak dan dapat disebabkan
oleh berbagai kondisi jantung untuk prioritas keselamatan
pasien.
Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit Umum Satiti Prima
KEBIJAKAN Husada Nomor : / / / / Tentang kebijakan panduan
pelayanan resusitasi.

Persiapan :
a. Lakukan tindakan bantuan hidup dasar.
b. Kenali pasien dengan cardiac arrest.
c. Aktifkan sistem respon emergensi.
d. Segera lakukan CPR.
e. Segera lakukan defibilasi / DC shock.
f. Berikan bantuan hidup lanjut.
g. Lakukan tindakan terintegrasi setelah pasien cardiac
arrest.
PROSEDUR 2. Pelaksanaan :
a. Tepuk, cubit, rangsang nyeri (untuk menilai kesadaran).
b. Cek nadi karotis.
c. Aktifkan sistem emergensi.
d. Bila tidak ada denyut nadi, segera lakukan resusitasi
jantung paru dengan posisi 3 (tiga) jari di atas proccesus
xiphoideus dengan posisi tangan tegak lurus membentuk
sudut 90º (pada anak dengan 1 tangan, pada bayi dengan
kedua jari). Frekuensi tindakan 100x/menit tanpa henti
selama 2 menit. Bersamaan dengan itu berikan oksigen
dengan perbandingan kompresi 30:2 kali napas bantuan
PENATALAKSANAAN PASIEN DENGAN
CARDIAC ARREST
No Dokumen No Revisi No Dokumen
RSU SATITI
PRIMA HUSADA 2/2

e. Lihat, dengar, dan rasakan pernapasan pasien, bila tidak


bernapas berikan bantuan napas (baging-baging) sesuai
frekuensi pernapasan penolong (bila RJP dilakukan 2
orang).
f. Lakukan evaluasi nadi karotis setiap 1 periode.
g. Perhatikan apakah pasien shockable atau tidak.
h. Perhatikan irama yang terdapat pada ECG.
i. Jika VT/VF segera berikan DC shock 360 Joule
(monofasik) atau 200 Joule (bifasik).Setelah itu, lakukan
lagi RJP selama 2 menit dan diusahakan pemasangan IV
line.
j. Jika masih shock, lakukan DC shock lagi sesuai di atas,
lalu berikan adrenalin 1mg setiap 3-5 menit
sambildilakukan RJP 2 menit. Saat itu pertimbangkan
untuk intubasi / penanganan airway lebih lanjut.
k. Jika masih shock, maka berikan DC shock lagi seperti di
atas, setelah itu lakukan RJP 2 menit, berikan obat
amiodaron bolus 300 mg dan terapi kemungkinan
penyebabnya.
l. Jika sesuai h., ternyata ECG asistol, maka segera lakukan
RJP 2 menit, pasang IV line dan pertimbangkan intubasi /
penanganan airway lebih lanjut.
m. Jika masih shock, kembali ke no.j.
n. Jika tidak shock, maka tetap berikan RJP 2 menit dan
terapi penyebab yang mungkin.
o. Jika masih shock, maka kembali ke no.j.
p. Jika tidak shock, maka ditangani sebagai di post cardiac
arrest care atau jika tidak ada tanda-tanda kembali ke
pernapasan spontan maka lakukan RJP selama 30 menit,
lalu pertolongan dihentikan.
q. Lakukan pencatatan / pendokumentasian dengan benar

UNIT TERKAIT 1. Unit Rawat Inap.


2. Unit Gawat Darurat.
3. Tim Code Blue

Anda mungkin juga menyukai