REFERAT
FAKULTAS KEDOKTERAN
NOVEMBER
DISUSUN OLEH:
AURORA PELANGI F
1102090052
FITRIANI AL
1102090054
1102090115
PEMBIMBING:
dr. ARDAYANTI
SUPERVISOR:
Dr. dr. KHAIRUDDIN DJAWAD, Sp. KK (K)
DERMATITIS NUMULAR
I.
PENDAHULUAN
Dermatitis adalah peradangan pada kulit yang merupakan respon terhadap
pengaruh faktor eksogen dan atau faktor endogen, menimbulkan kelainan klinis
berupa efloresensi yang polimorfik (eritema, edema, papul, vesikel, skuama,
likenifikasi) dan keluhan gatal. Tanda polimorfik tidak selalu timbul
bersamaan, bahkan mungkin hanya beberapa (oligomorfk). Dermatitis
cenderung residif dan menjadi kronis. Nama lain dari dermatitis nummular
adalah ekzem diskoid, ekzem numular, nummular eczematous dermatitis.
Terdapat beberapa klasifikasi dermatitis berdasarkan lokasi kelainan, penyebab,
usia, faktor konstitusi.1
Dermatitis numular merupakan suatu peradangan dengan lesi yang
menetap, dengan keluhan gatal, yang ditandai dengan lesi menyerupai koin,
sirkular atau lesi oval yang berbatas tegas, umumnya ditemukan pada daerah
ektremitas atas pada wanita dan ekstremitas bawah pada pria. Lesi awal berupa
papul dan papulovesikel disertai plak yang biasanya mudah pecah.1,2
II.
ETIOPATOGENESIS
Penyebabnya sampai saat ini belum diketahui. Namun demikian
banyak faktor predisposisi, baik predisposisi primer maupun sebagai
predisposisi sekunder telah diketahui sebagai agen etiologi. Staphylococci dan
micrococci diketahui sebagai penyebab
langsung melalui
mekanisme
perempuan bagian ekstremitas atas termasuk bagian dorsal dari tangan lebih
sering terkena daripada ekstremitas bawah.3
IV.
DIAGNOSIS
Dermatitis
numular
dapat
didiagnosis
berdasarkan
anamnesis,
V.
DIAGNOSIS BANDING
Diagnosis banding dari penyakit ini antara lain :
1. Dermatitis Kontak Alergi
Penderita umumnya mengeluh gatasl. Kelainan kulit tergantung pada
keparahan dermatitis dan lokalisasinya. Pada yang akut dimulai
dengan
vesikel, atau bulla. Vesikel atau bulla dapat pecah menimbulkan erosi
dan eksudasi (basah). Berbeda dengan dermatitis numular, bentuk lesi
tidak khas seperti coin.1
mengeluh
gatal,
timbul
pada
malam
hari,
dapat
3.
Dermatitis Atopik
Pada Infantil (2 bulan 2 tahun) lesi mulai dimuka (dahi,pipi) berupa
eritema, papulo-vesikel yang halus, karena gatal digosok, pecah,
eksudatif, dan akhirnya berbentuk krusta. Pada remaja dan dewasa lesi
kulit dapat berupa plak, popular-eritematosa dan berskuama, atau plak
likenifikasi yang gatal. Lokalisasi lesi dilipat siku, lipat lutut, samping
leher, dahi dan sekitar mata.1
II.
PENATALAKSANAAN
a. Non Farmakologi
Dalam kasus yang berat sebaiknya pasien istirahat dan menghindari
stress.2
b. Farmakologi
Untuk pengobatan sistemik kadang-kadang dibutuhkan sistemik oral
seperti obat anti inflamasi seperti streroid topikal. Steroid topikal yang
diberikan dari mid-potent sampai high-potent. Jika ditemukan infeksi
bakterial, diberikan antibiotik topikal. Dapat pula diberikan antibiotik oral
jika tanda-tanda infeksi sekunder ditemukan. Jika terdapat pruritus maka
NEURODERMATITIS
I.
PENDAHULUAN
Kelainan yang merupakan masalah sulit ini kadang-kadang disebut
dengan Linchen Simplex Chronicus. Neurodermatitis (Linchen Simplex
Chronicus) adalah penyakit kulit inflamasi kronis yang ditandai dengan
paroksismal pruritus dan perubahan bersifat lichenoid. Penyakit ini terjadi
akibat iritasi kulit oleh karena garukan yang terus menerus, yang kemudian
menyebabkan terjadinya penebalan kulit pada bagian tengah dan mengering
(likenifikasi). Garukan tersebut dapat terjadi akibat dari kebiasaan atau dalam
respon terhadap stres. Tidak ada gangguan dermatologis yang mendasarinya.5,6,7
II.
EPIDEMIOLOGI
Neurodermatitis (Lichen simplex chronicus) sering mengenai orang
dewasa, terutama pada usia 30 sampai 50 tahun. Wanita lebih sering terkena
daripada laki-laki.3
10
Gambar 1 : Neurodermatitis3
anogenital lichen simpleks chronic. Dalam sebuah studi dikatakan bahwa faktor
emosi atau stress pada pasien lichen simpleks kronikus yang diobati memiliki
tingkat depresi yang lebih tinggi. Apakah faktor-faktor emosional sekunder
untuk penyakit dermatologi primer, atau apakah mereka primer dan penyebab
(mengubah persepsi gatal ) tidak jelas. Telah diketahui bahwa neurotransmitter
yang mempengaruhi suasana hati, seperti dopamin, serotonin atau peptida
opioid, memodulasi persepsi gatal melalui tulang belakang. Obsesif-kompulsif
disorder juga dikaitkan dengan gangguan gatal pada pasien ini.3
Pruritus memainkan peran sentral dalam timbulnya pola reaksi kulit
berupa likenifikasi dan prurigo nodularis. Hipotesis mengenai pruritus dapat
oleh karena adanya penyakit yang mendasari, misalnya gagal, ginjal kronik,
obstruksi saluran empedu, limfoma Hodgin, hipertiroidea, penyakit kulit seperti
dermatitis atopic, dermatitis kontak alergik, gigitan serangga, dan aspek
psikologik. Pada prurigo nodularis, jumlah eosinofil meningkat. Eosinofil berisi
protein X dan protein kationik yang dapat menimbulkan degranulasi sel mast.
Jumlah sel langerhans juga bertambah banyak. Saraf yang berisi CGRP
(calcitonin gene- related peptide) dan SP (substance P), bahan imunoreaktif
yang jumlahnya di dermis bertambah pada prurigo nodularis, tetapi tidak pada
11
IV.
GAMBARAN KLINIS
Hampir semua bentuk likenifikasi mempunyai gejala dominan pruritus
dan sering keluar dari proporsi untuk tingkat perubahan obyektif. Menggaruk
cenderung memberikan kepuasan besar pada awalnya, tetapi kemudian
dilanjutkan dengan garukan yang lebih keras sampai kulit lebih sakit. Ada suatu
periode dimana pasien tidak merasakan gatal tapi kemudian beberapa jam gatal
kembali terasa. Pada tahap awal kulit memerah dan sedikit edema.Lama
kelamaan kulit yang kemerahan dan edema mereda, daerah pusat menjadi
bersisik, menebal dan kadang-kadang berpigmen. Sekitar bagian tengah plak ini
adalah zona papul lichenoid, dan seterusnya ini zona tak terbatas sedikit
penebalan dan pigmentasi menyatu dengan kulit normal. Hal ini mungkin
sangat dipengaruhi oleh bentuk lesi. Pada kasus ringan, folikular papula
eczematous dapat dilihat, terutama pada lengan dan daerah siku. Lichen
simpleks jarang di masa kanak-kanak. Puncak kejadian adalah antara 30 dan 50
tahun, tetapi terlihat di setiap usia dari remaja dan seterusnya. Wanita lebih
sering terkena daripada pria. Hampir setiap daerah ditubuh mungkin akan
terpengaruh, tetapi lokasi yang paling umum adalah lokasi yang mudah dicapai.
Lokasi biasanya adalah tengkuk, kaki bagian bawah dan pergelangan kaki, sisi
leher, kulit kepala, paha atas, vulva, pubis atau skrotum, dan lengan ekstensor.2
V.
DIAGNOSIS
Dapat dilihat dari gejala klinis yang dialami oleh pasien yang ditandai
dengan rasa yang sangat gatal, kemudian timbul effloresensi berupa eritema,
12
DIAGNOSIS BANDING
1. Psoriasis
Psoriasis biasanya lebih luas daripada lichen simpleks kronikus,
melibatkan aspek ekstensor dari tungkai, terutama aspek ekstensor dari
13
siku dan lutut, dan kadang-kadang menyebar ke seluruh tubuh. Kuku dan
kulit kepala juga mungkin terlibat. Pada tahap awal, makula merah terang
atau merah gelap, makulopapular atau papul tampil dengan mengkilap,
permukaan seperti lilin, penggabungan untuk membentuk, baik bentuk
bulat atau plak oval mulai dari beberapa milimeter sampai beberapa
sentimeter. Plak ini selanjutnya ditutupi oleh sisik kering dilaminasi putih
keperakan besar. Jika dilakukan apusan, muncul bintik perdarahan (tanda
Auspitz ). Lesi psoriasis biasanya jauh lebih sedikit gatal dibandingkan
lichen simpleks kronikus.6
kering, kasar,
menebal, dan kulit scaling, mendalam dan meluas dari garis pembelahan
kulit, dan hiperpigmentasi atau hipopigmentasi. Gatal mungkin sedang
atau
intens,
berulang
menggaruk
atau
menggosok
kulit
sering
14
VII. PENATALAKSANAAN
Sebelumnya, pasien harus mengerti bahwa ruam yang timbul tidak akan
hilang sebelum garukan sekecil apapu dihentikan.10
Pengobatan ditujukan untuk menghentikan siklus gatal-garuk. Kedua
komponen ini harus ditangani. Penyebab sistemik gatal harus diidentifikasi dan
ditangani.3
Diduga pula, penyakit ini timbul terkait oleh stress yang tidak diketahui
patopsikiatri pemicunya.10
a. Pengobatan Sistemik
15
kondisi.
SSRI
(Selective
Serotonin
re-uptake
Inhibitor)
tambahan
penting.
Steroid
intralesi,
seperti
16
DAFTAR PUSTAKA
Dermatology in
17
W,
Berger
T.
Atopic
dermatitis,
eczema,and
infectious
18