PENDAHULUAN
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
2.2 Epidemiologi
2.3 Etiologi
3
1. Psikologis
Ansietas sebagai bagian dari roses patologis dari lesi yang berkembang.
Telah dirumuskan bahwa neurotransmiter yang memengaruhi erasaan,
seerti doamin, serotonin atau peptide opioid memodulasi persepsi gatal
melalui penurunan jalur spinal.6
2. Faktor lingkungan
Faktor lingkungan seperti panas dan udara yang kering dapat
menyebabkan iritasi yang dapat menimbulkan gatal. Suhu yang tinggi
memudahkan seseorang berkeringat sehingga dapat mencetuskan gatal.6
3. Penyakit yang mendasari
Gatal yang disebabkan oleh kelainan kulit yang terpenting adalah
dermatitis atopik, dermatitis kontak alergi, dan gigitan serangga.1
2.4 Patogenesis
Keluhan utama yang dirasakan pasien dapat berupa gatal sering kali saat istirahat.
Rasa gatal akan berkurang bila digaruk, dan penderita akan berhenti menggaruk
bila sudah timbul luka akibat tergantinya rasa gatal dengan rasa nyeri. Pada
stadium awal kelainan kulit pada neurodermatitis berupa plak eritema, selanjutnya
karena garukan berulang bagian tengan lesi akan menebal, kering, berskuama,
ekskoriasi, likenifikasi dan hiperpigmentasi. Pada stadium kronis kelainan kulit
4
berupa eritema tidak terlihat jelas karena bercampur dengan hiperpigmentasi. Lesi
biasanya ditemukan pada skalp, tengkuk, samping leher, ekstensor ekstremitas
atas, pubis, vulva, skrotum, perianal, paha bagian medial, lutu, tungkai bawah
lateral, pergelangan kaki bagian depan, dan punggung kaki.7
1. Neurodermatitis
2. Pesoriasis
Pada anamnesis pasien mengeluh gatal pada daerah yang mengalami kontak. Lesi
akut berupa makula eritema berbatas tegas diikuti edema, papul, vesikel, dan bula
yang dapat pecah menjadi erosi serta eksudasi. Lesi kronik berupa kulit kering,
skuama, likenifikasi, fisura dan batas tidak tegas. Pemeriksaan penunjang yang
dapat dilakukan untuk memastikan diagnosis dermatitis kontak alergi adalah uji
tempel (patch test).8
4. Dermatitis Atopi
2.8 Diagnosis
2.9 Penatalaksanaan
1. Kortikosteroid topikal
Clobetasol
6
Kortikosteroid topikal potensi tinggi yang menghambat proliferasi sel.
Mempunyai sifat imunosupresif dan anti peradangan.9
2. Anti pruritus
Obat oral dapat mengurangi gatal dengan memblok efek pelepasan histamin
sehingga pasien merasa tenang dan merangsang untuk tidur atau beristirahat. Obat
yang dapat diberikan seperti difenhidramin, chlorpheniramine, dan hydroxyzine.9
2.10 Prognosis
Pasien dengan neurodermatitis memiliki prognosis baik apabila rasa gatal dapat
diatasi, likenifikasi yang ringan dan perubahan pigmen dapat diatasi. Relaps dapat
terjadi apabila pasien berada dalam masa stres atau tekanan emosional yang
meningkat. Prognosis lebih buruk apabila disertai dengan gangguan psikologi atau
penyakit lain yang menyertai.10
7
BAB III
LAPORAN KASUS
Nama : NWSM
Umur : 56 tahun
Agama : Hindu
3.2 Anamnesis
8
b. Riwayat Penyakit Terdahulu
Pasien mengatakan memiliki riwayat gatal pada bagian siku sejak beberapa bulan
yang lalu dan sudah dinyatakan sembuh. Riwayat penyakit seperti kencing manis,
jantung, asma dan lain-lainnya juga tidak ada. Pasien memiliki riwayat penyakit
hipertensi.
c. Riwayat Pengobatan
d. Riwayat Keluarga
Pasien mengatakan bahwa di keluarga pasien tidak ada yang memiliki gejala atau
keluhan yang sama seperti yang dialami dirinyal. Riwayat penyakit sistemik juga
tidak ada.
e. Riwayat Sosial
Status Present
Kesadaran : E4 V5 M6
Nadi : 80 kali/menit
Suhu : 36,2 C
Status Generalis
9
Status Dermatologis
Neurodermatitis Sirkumskripta
Dermatitis Atopi
10
Psoriasis
Neurodermatitis Sirkumskripta
3.7 Penatalaksanaan
Terapi medikamentosa :
3.8 Prognosis
11
BAB IV
PEMBAHASAN
12
minor adalah xerosis, infeksi kulit (S.aureus dan virus Herpes Simpleks),
dermatitis nonspesifik pada tangan atau kaki, iktiosis dan pitiriasis alba. Psoriasis
merupakan peradangan kulit yang kronik didaerah ekstensor dengan karakteristik
plak eritematous, berbatas tegas, berwarna putih keperakan, skuama yang kasar,
berlapis-lapis, transparan, disertai fenomena tetesan lilin, Auspitz dan Kobner.
Pada kasus ini, pasien datang dengan keluhan gatal pada pergelangan kaki.
Keluhan dirasakan sejak dua bulan yang lalu serta pasien memiliki riwayat
dermatitis kontak alergi pada fleksor ekstremitas atas. Pemeriksaan fisik yang
dilakukan pada pasien didapatkan status dermatologi tarsus dekstra dan sinistra
dengan efloresensi plak eritema, multipel, bentuk oval, batas tidak tegas, ukuran
3x2 cm dengan ekskoriasi diatasnya dan ditutupi skuama putih serta likenifikasi,
bilateral. Maka dari itu, pasien yang ditemukan sesuai dengan teori.
14
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Penatalaksanaan kasus ini sudah sesuai dengan teori, dimana pasien diberikan
pengobatan sistemik berupa ceterizine 10mg, sedangkan untuk pengobatan topikal
diberikan desoximetasone 0,05% + neomycin sulfate 0,5%.
15
DAFTAR PUSTAKA
2. Schoenfeld J MD. Lichen Simplex Chronicus. Last update 30 Maret 2016. Accessed
on: 9 Mei 2017.
5. Direktur Rumah Sakit Indra. Laporan Tahun 2012 RS Indra Provinsi Bali.
Bali. 2012, p.21.
8. Wolff K. Viral infection of skin and mucosa. Fitzpatrick’s Color Atlas &
Synopsis of Clinical Dermatology. 6th. United Kingdom: Wiley Blackwell;
2007, p.81.
16