Macam-macam Imunisasi
♥♥ Imunisasi Dasar (wajib)
Imunisasi adalah pemberian kekebalan dalam upaya
A. BCG
untuk mencegah timbulnya suatu penyakit.
a.Untuk mencegah penyaakit TBC (batuk darah)
b.Diberikan pada saat usia bayi lahir – 2 bulan, tetapi
Mengapa anak perlu diimunisasi ?
yang paling efektif pada usia 2 bulan.
Dengan imunisasi diharapkan anak mendapat
kekebalan terhadap penyakit tertentu. B. DPT
Untuk mencegah difteri (radang tenggorokan),
Imunisasi Itu Ibadah pertusis (batuk rejan/batuk 100 hari), dan tetanus
(kejang).
Untuk anak : menghindarkan anak dari penderitaan
yang disebabkan oleh penyakit, kecacatan/kematian. Diberikan sebanyak 3x yaitu pada saat usia bayi 3
Anak tidak mengalami gangguan dalam pertumbuhan bulan, 4 bulan, dan 5 bulan.
maupun dalam perkembangannya. Diharapkan akan
menjadi generasi yang tangguh dimasa mendatang. C. Polio
Untuk keluarga : menghilangkan kecemasan dan Untuk mencegah penyakit polio
menghemat biaya pengobatan bila anak sakit. Diberikan sebanyak 4x yaitu pada saat usia anak
Imunisasi juga membantu keluarga dalam upaya ketika lahir, 3 bulan, 4 bulan, dan 5 bulan.
membentuk keluarga bahagia sejahtera (sakinnah,
Oleh:
mawadah, warohmah) D. Campak
AGNES SAPUTRA Untuk negara : memperbaiki tingkat kesehatan, Untuk mencegah penyakit campak
menciptakan bangsa yang kuat dan berakal untuk Diberikan 1x pada saat usia anak 9 bulan.
melanjutkan pembangunan negara. Memperbaiki citra
bangsa Indonesia diantara segenap bangsa di dunia. E. Hepatitis B
Untuk mencegah penyakit Hepatitis B
Untuk siapakah imunisasi ini ? Diberikan 3x yaitu pada saat usia bayi 1 bulan, 2
Sentra Keperawatan Puskesmas Ciumbuleuit
Kelompok yang paling penting untuk mendapatkan bulan, dan 12 bulan.
Program Studi ILmu Keperawatan imunisasi adalah bayi karena mereka yang paling
peka/mudah terkena penyakit. ♥♥ Imunisasi Anjuran
Fakultas Kedokteran UNPAD
1. HIB (Haemophilus Influenza Type B)
Bandung
2. MMR (Mumps/gondong, Measles/campak,
2004 Rubella/cacar jerman)
3. Thypoid
4. Varicella (cacar air)
5. Hepatitis A
Kejadian Ikutan Setelah Pemberian Imunisasi Hal Yang Dilakukan Bila Balita Setelah Di imunisasi Imunisasi Pada Kaum Ibu Hamil
Mengalami Salah Satu Kejadian Ikutan di Atas:
a. BCG Immunisasi TT (tetanus Toxoid) diberikan
Demam sebanyak 2 kali pada Ibu hamil dengan jarak waktu
1. Bila Timbul Demam
Nyeri dan korengan pada daerah penyuntikan paling sedikit 1 bulan antara imunisasi TT pertama
Berikan kompres dengan air biasa (air dingin) dengan Imunisasi TT kedua.
b. DPT Beikan banyak minum (ASI diteruskan) Sebaiknya imunisasi TT yang kedua diberikan
Kenakan pakaian tipis dan menyerap keringat, paling lambat satu bulan sebelum melahirkan (usia
Demam ringan, nyeri dan kadang bengkak pada
serta ganti segera pakaian bila basah kehamilan 8 bulan).
daerah penyuntikan
Berikan obat penurun panas Manfaat imunisasi TT adalah untuk mencegah
c. Campak terjadinya penyakit Tetanus Neonatorum pada bayi
2. Bila Timbul Nyeri/Bengkak daerah Suntikan saat lahir.
Demam selama 1-2 hari pada hari ke 5-6
Kadang timbul bercak pada kulit sekitar tempat Berikan kompres dengan air biasa pada daerah
penyuntikan sekitar tempat penyuntikan Tetanus Neonatorum
Daerah sekitar tempat penyuntikan diusap-usap Disebabkan oleh pemotongan tali pusat yang
d. Polio tidak bersih/steril atau karena tali pusat yang
Khusus untuk imunisasi BCG, daerah penyuntukan
Kadang timbul diare sudah dipotong dibubuhi/ditaburi ramu-
tidak boleh dipijat/diolesi obat oles, dan koreng
ramuan, abu, dll
yang terbentuk pada daerah penyuntikan tidak
e. Hepatitis B boleh diobati Hampir semua bayi yang terserang penyakit ini
akan meninggal
ASI diteruskan
Bengkak dan nyeri pada daerah penyuntikan dan Tanda dan gejala:
kadang disertai demam ringan bayi mendadak tidak bisa menyusu karena
3. Bila Terjadi Diare
mulut dan bibirnya kejang (seperti mulut ikan)
Berikan balita banyak minum (ASI, kuah sayur, sari Badan, tangan, kaki, dan otot-otot lain menjadi
buah, air putih, larutan gula garam, atau oralit) kaku karena kejang.
!!!!......Imunisasi Campak dan DPT dapat menimbulkan Jangan diberi obat anti diare
efek samping berupa demam tinggi disertai kejang-
kejang. Bila terjadi segera hubungi petugas kesehatan
untuk minta diganti (DPTDT)