Anda di halaman 1dari 9

KULKEL

MINI LAPORAN KASUS


DERMATITIS KONTAK ALERGI
BALAI KESEHATAN KULIT, KELAMIN DAN KOSMETIKA

• Ahmad Rizal. M, S. Ked /105505405818


• Co-Ass UNISMUH Of Makassar

ar64640@gmail.com..............
STATUS PASIEN
Nama : Ny. I
Umur : 56 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jl. Serigala Lr. 5 No. 6
Pekerjaan : IRT

Pasien kontrol, Seorang wanita 56 thn, datang kepoli kulit di Balai Kesehatan Kulit,
Kelamin dan Kosmetika untuk kontrol dengan keluhan gatal pada kedua kaki sudah
mulai berkurang, tampak pecah-pecah pada lesi, tidak sampai menyebabkan luka. Riw.
Sebelumnya ± 10 hari yang lalu dirasakan gatal dan kemerahan, awal lesi tidak terlalu
luas, aktivitas pasien IRT dan sebelumnya sering menggunakan sendal swallow
(berbahan karet) saat perkerjaan dapur. Saat keluhan awal dirasakan pasien hanya
diamkan dan diberi minyak telon. Riw. Alergi disangkal, Riw. Kontak lama dengan
detergen/sabun/bahan kimia lama disangkal, Riw. Penggunaan obat salap (-), Riw.
Obat oral (-), Riw. Berobat sebelumnya (-)
STATUS DERMATOLOGI

Lokasi : Kedua punggung kaki dan sela-sela ibu jari kaki


Effloresensi : plak berskuama dengan hiperpigmentasi, likenifikasi, fisura
DIAGNOSIS DAN PENATALAKSANAAN
 Diagnosis Banding :
1. Dermatitis Kontak Iritan
2. Dermatitis Numularis
 Diagnosis Sementara: Dermatitis Kontak Alergi
Tatalaksana Edukasi
R/ Cetirizine 10 mg tab No.V Pasien harus mengindari pajanan
ʃ 1dd1 alergen yaitu pemakaian sendal karet
R/ Methylprednisolone 4 mg No.V
ʃ 1dd1
R/ As salisil 2%
LCD 5%
Desoksimethason 10 gr
mf la cr da in pot No I (2)
ʃ U.E (Pagi-Malam)
PEMBAHASAN
 Gatal merupakan gejala utama reaksi alergi, pasien lebih
mengeluh rasa gatal dibanding rasa nyeri/terbakar.
 Pada lesi didapatkan plak berskuama dengan,
hiperpigmentasi, likenifikasi, fisura, menunjukan gejala
kronik sedangkan pada fase akut akan dimulai dengan
bercak eritomatous berbatas tegas kemudian diikuti edema,
papulovesikel, vesikel atau bula dan yang paling
mendominasi pada DKA akut adalah eritema serta edema
 Bahan-bahan penyebab dermatitis pada kaki oleh kaos kaki
nilon, obat topikal, semen, sepatu/sendal, detergen, bahan
pembersih lantai
LANJUTAN…
 Cetrizine/ antagonis reseptor H1 generasi II, merupakan metabolit
aktif asam karboksilat dari antagonis reseptor H1 gen I diberikan
sebagai penanganan pada reaksi hipersensitivitas
 Methylprednisolone: gol. Kortikosteroid dengan menekan reaksi
imun atau seperti hipersensitivitas tujuan mengurangi reaksi alergi
akut dan berat
 As. Salisil topikal sebagai Keratolitik untuk mengatasi Skuama dan
membantu dalam penyerapan korticosteroid topikal lebih
cepat
 Betametason topikal termaksud kortikosteroid yang dapat
digunakan untuk mengatasi reaksi alergi atau mengurangi
peradangan kulit karena diberikan secara topikal.
 Edukasi, bahwa pasien harus menghindari bahan pajanan
tersebut karena itu akan kembali berulang jika pasien terus
terpapar.
LANJUTAN (DD)
 Dermatitis Kontak Iritan sebagai differential diagnosis
karena efloresensi keduanya hampir mirip dan termaksud
dermatitis kontak. Namun pada DKI lebih mengeluhkan
rasa terbakar, menyengat, nyeri, dan nyeri kulit (pruritus
mungkin ada tapi bukan keluhan yang utama). Reaksi iritasi
biasanya mencapai puncaknya dengan cepat, dalam
beberapa menit hingga beberapa jam setelah terpapar, dan
kemudian mulai sembuh.
 Dermatitis Numularis juga sebagai differential diagnosis
karena gambaran klinis dan efloresensinya mirip. Namun
pada dermatitis numularis, lesinya khas berbentuk uang
koin.
PENUNJANG DAN TATALAKSANA

Tatalaksana
Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin FK UI

Mengindari alergen penyebab

Uji Tempel (+) Kortikosteroid (cth Prednison 30mg/hari)


Jangka pendek untuk mengatasi peradangan DKA Akut

Kompres Larutan Garam Faal atau As.


Salisilat 1:1000, atau Kortikosteroid topikal
DAFTAR PUSTAKA

1. Sularsito SA, Soebaryo RW. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi
ketujuh. Jakarta: FKUI. 2016; hlm 156-64.
2. Chew Ai-Lean & Maibach Howard I. Irritant Dermatitis.New
York:Berlin Heidelberg. 2006
3. Burgin S. In: Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS,
Leffell DJ, Wolf K, editors. Fitzpatrick's Dermatology in General
Medicine. 8 ed. New York: Mc Graw Hill. 2012
4. Weller R, Hunter J, et all. Clinical Dermatology 5th edition.
Chichester:John Wiley & Sons Ltd. 2015

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai