Anda di halaman 1dari 55

Laporan Kasus Dokter Internsip

Benigna Prostat Hiperplasia

Pembimbing : dr. Sukri Fitrizan, Sp.B


Pendamping: dr. Neni Hartati, SP. OG
dr. Hj. Nanie Rosanty, M. Kes

PROGRAM DOKTER INTERNSHIP


RSUD BENGKALIS
2019
Pendahuluan
Benigna Prostat Hiperplasia (BPH)  pria usia > 40 tahun

Penyakit tersering kedua pada urologi di Indonesia

Gejala: LUTS atau lower urinary tract symptoms

Digital Rectal Examination (DRE)


ILUSTRASI KASUS
Identitas Pasien
• Nama : Tn. R
• Umur : 70 tahun
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Pekerjaan : Tidak bekerja
• Alamat : Jl. Abdul Hamid, Bengkalis
• Tanggal Masuk RS : 06 Maret 2019
Keluhan utama (Autoanamesis)

Tidak bisa buang air kecil


Riwayat Penyakit Sekarang
• Pasien mengeluhkan tidak bisa buang air kecil (BAK)
sejak ± 8 jam yang lalu. ± 1 tahun ini pasien
mengeluhkankan sulit BAK, untuk memulai BAK harus
menunggu ± 1-2 menit, pasien juga harus mengedan
saat BAK selain itu pasien juga mengatakan pancaran air
kencing melemah, terputus-putus, dan menetes pada
akhir buang air kecil. Pasien juga merasa tidak puas
setelah buang air kecil sehingga sering kencing terutama
pada malam hari.
Riwayat Penyakit Sekarang

• Sulit BAK
1 tahun • Tidak bisa BAK
• Menunggu 1-2 menit • Pancaran air kencing
untuk BAK lemah, terputus-
• Mengedan saat BAK putus
• Menetes akhir BAK
• Tidak puas

1 tahun bakBAK malam


hari 8 jam
• Selama ini buang air kecil pasien tidak pernah
bercabang, tidak pernah mengeluarkan pasir/batu
saat kencing, tidak pernah mengeluarkan darah saat
buang air kecil, nyeri saat buang air kecil tidak ada,
penurunan berat badan drastis tidak ada, mual (-),
muntah (-), demam (-), nyeri pinggang (-), sesak (+),
dan BAB (-) sejak 1 hari ini.
Riwayat Penyakit Dahulu
• Riwayat DM sejak 2 tahun ini dan rutin minum
obat DM (+)
• Riwayat PPOK (+)
• Riwayat batu saluran kemih (-)
• Riwayat infeksi saluran kemih (-)
• Riwayat hipertensi (-)
Riwayat Penyakit Keluarga
• Tidak ada keluarga yang menderita keganasan
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
• Keadaan umum : Tampak sakit sedang
• Kesadaran : Komposmentis
• Keadaan gizi : Baik
Vital sign
• Tekanan darah : 110/70 mmHg
• Frekuensi napas : 20 x/menit
• Nadi : 80 x/menit
• Suhu : 370C
Pemeriksaan Fisik
2
1 Pembesaran KGB regio
CA -/-, SI -/- colli (-)

3 Pulmo dalam
4 batas normal
Jantung dalam
batas normal

5
Abdomen dalam
batas normal

7
Akral hangat CRT < 2
detik, Edema (-/-)
Pemeriksaan Fisik

Status lokalis
Regio Suprapubik
I: cembung (+), tidak tampak massa
P: NT suprapubik,vesika urinaria penuh/full blast
Regio Genitalia Eksterna: DBN
Regio Anal
I: tampak benjolan disamping kiri luar ukuran 2x2 cm
P: NT (-)
RT: Tonus sfingter ani mencepit kuat, mukosa licin,
teraba massa arah jam 11-1, konsistensi kenyal padat,
batas tegas, sulkus medianus teraba, simetris, NT (-)
Handscoon: lendir (-), darah (-), feses (+)
Pemeriksaan Laboratorium
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
Hemoglobin 12,8 g/dL 12-16 g/dL
Leukosit 10,8 rb/mm3 4-11 rb/mm3
Trombosit 284 rb/mm3 150-400 rb/mm3
Hematokrit 38,2 % 37-43%
CT 3’ 30’’ 2-6 menit
BT 2’30’’ 1-3 menit

Normal
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
Creatinin 1,3 mg% 0,7-1,4 mg%
Glukosa sewaktu 158 mg% <140 mg%
SGOT 18 u/l 6-35 u/l
SGPT 17 u/l 6-45 u/l
Urea 20 mg% 10-50 mg%
Albumin 4,8 gr% 3,5-5,5 gr%
Natrium 132 mEq/l 136-146 mEq/l
Kalium 4,3 mEq/l 3,5-5,1 mEq/l
Clorida 98 mEq/l 98-108 mEq/l
HbSAg Negatif Negatif

Normal
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
Protein Negatif Negatif
Reduksi Negatif Negatif
Bilirubin Negatif Negatif
Urobilin Negatif Negatif
Urobilinogen Negatif Negatif
Sedimen
Eritrosit 2-5 0-2/lpb
Leukosit 1-2 0-5/lpb
Epithel Positif Negatif/positif
Bakteri Negatif Negatif
Sel ragi Negatif Negatif
Cylinder Negatif Negatif
Cristal Negatif Negatif

Normal
Pemeriksaan skor IPSS

•  32
• Skor 0-7 : gejala ringan
• Skor 8-9 : gejala sedang
• Skor 20-35 : gejala berat
Resume
Anamnesis Pem. Fisik Pem. Penunjang

• Tn. R laki-laki usia 70 • KU: sedang • Urinalisis: normal


• Tidak bisa BAK • Regio suprapubik:
• Harus menunggu pada tampak cembung, nyeri
permulaan BAK tekan suprapubik, VU
• Mengedan pada saat penuh/full blast.
BAK • Regio anal tampak
• Alirannya terputus-putus benjolan disamping kiri
luar ukuran 2x2 cm dan
• Pancaran air kencing
lemah • Rectal toucher tonus
sfingter ani mencepit
• Menetes pada akhir BAK
kuat, mukosa licin,
• Pasien juga merasa tidak teraba massa arah jam
puas setelah BAK 11-1, konsistensi kenyal
sehingga sering kencing padat, batas tegas,
terutama pada malam sulkus medianus teraba,
hari. dan simetris
• Skor IPSS: 32 (berat)
Diagnosis
Diagnosis Banding Diagnosis Kerja
• Benigna prostat hiperplasia • Benigna prostat hiperplasia
(BPH) (BPH)
• Prostatitis • DM tipe 2
• Karsinoma prostat • PPOK
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan di IGD
• IFVD RL 20 gtt/i
• Pasang kateter urin
• Inj Ranitidin amp/12jam/ IV
• Inj Paracetamol 500 gr /8 jam/IV
• Konsul dr. Sukri Fitrizan Sp.B
• Cek darah rutin, ureum kreatinin, elektrolit, CT BT,
HbSAg, GDS dan Albumin
Rencana Penatalaksanaan
• Pro Transvesica Prostatektomi (TVP)
Prognosis
• Quo ad vitam : Dubia ad bonam
• Quo ad functionam : Dubia ad bonam
Tanggal: 07 Maret 2019; Hari rawat ke 1
S BAK menggunakan kateter, mual (-), muntah (-), demam (-), BAB (-), sesak (-)
Follow up O Kesadaran: composmentis
TD: 140/70 mmHg, HR: 78x/i, RR: 18X/i, T: 36,7 °C, GDP: 98mg/dl
07- 16 Thorax
maret Suara nafas vesikuler, rh-/-, wh -/-
Status lokalisata:
Regio Suprapubik
Inspeksi: cembung (-), tidak tampak massa
Palpasi: Nyeri tekan suprapubik (-) ,vesika urinaria penuh(-), massa (-)
Regio Genitalia Eksterna
Inspeksi: orifisium uretra eksterna normal, massa (-), tanda inflamasi (-)
Palpasi: nyeri tekan (-), tidak teraba massa
Regio Anal
Inspeksi: tampak benjolan disamping kiri luar ukuran 2x2 cm
Palpasi: Nyeri tekan (-)
Rectal toucher: Tonus sfingter ani mencepit kuat, mukosa licin, teraba massa arah jam 11-1,
konsistensi kenyal padat, batas tegas, sulkus medianus teraba, simetris, nyeri tekan (-)
A Benigna prostat hiperplasia
DM tipe1
PPOK

P IFVD RL 20 gtt/i
Kateter terpasang  lancar
Inj Ranitidin amp/12jam/ IV
Inj Paracetamol 500 gr /8 jam/IV
Konsul dr. Agnis Sp.PD
- Cek GD 2jam PP
Tanggal: 08 Maret 2019; Hari rawat ke 2
S BAK menggunakan kateter, mual (-), muntah (-), demam (-), BAB (-), sesak (-)
O Kesadaran: composmentis
TD: 140/80 mmHg, HR: 90x/i, RR: 20X/i, T: 36,6 °C
GD 2 jam PP: 113 mg/dl
Thorax
Suara nafas vesikuler, rh-/-, wh -/-
Status lokalisata:
Regio Suprapubik
Inspeksi : cembung (-), tidak tampak massa
Palpasi : Nyeri tekan suprapubik (-) ,vesika urinaria penuh(-), massa (-)
A Benigna prostat hiperplasia
DM tipe 2
PPOK
Hipertensi stage 1
P IFVD RL 20 gtt/i
Kateter terpasang  lancar
Paracetamol 3x500 mg/PO
Amlodipin 1x5mg/PO
Metformin 3x500mg/PO
Rencana operasi : pro transvesika prostatektomi, hari senin, 11 maret 2019
Konsul anestesi
Tanggal: 09 Maret 2019; Hari rawat ke 3
S BAK menggunakan kateter, mual (-), muntah (-), demam (-), BAB (+), sesak (-)
O Kesadaran: composmentis
TD: 140/80 mmHg, HR: 76x/i, RR: 20x/i, T: 36,54°C
Thorax
Suara nafas vesikuler, rh-/-, wh -/-
Status lokalisata:
Regio Suprapubik
Inspeksi : cembung (-), tidak tampak massa
Palpasi : Nyeri tekan suprapubik (-) ,vesika urinaria penuh(-), massa (-)

A Benigna prostat hiperplasia


DM tipe 2
PPOK
Hipertensi stage 1

P IFVD RL 20 gtt/i
Kateter terpasang  lancar
Paracetamol 3x500 mg/PO
Amlodipin 1x5mg/PO
Metformin 3x500mg/PO
Rencana operasi : pro transvesika prostatektomi, hari senin, 11 maret 2019
Tanggal: 10 Maret 2019; Hari rawat ke 4
S BAK menggunakan kateter, mual (-), muntah (-), demam (-), BAB (+), sesak (+) hilang
timbul, batuk (+)
O Kesadaran: composmentis
TD: 150/70 mmHg, HR: 70x/i, RR: 20x/i, T: 36,5 °C
GDS 130 mg/dl
Status lokalisata:
Regio Suprapubik
Inspeksi : cembung (-), tidak tampak massa
Palpasi : Nyeri tekan suprapubik (-) ,vesika urinaria penuh(-), massa (-)
A Benigna prostat hiperplasia
DM tipe 2
Hipertensi stage 1
PPOK
P IFVD RL 20 gtt/i
Kateter terpasang  lancar
Paracetamol 3x500 mg/PO
Amlodipin 1x5mg/PO
Metformin 3x500mg/PO
Asetilsistein 3x1/PO
Salbutamol 2x4mg/PO
Pasien puasa pukul 00.00
Rencana operasi : pro transvesika prostatektomi, hari senin, 11 maret 2019
Tanggal: 11 Maret 2019; Hari rawat ke 5
S BAK menggunakan kateter, mual (-), muntah (-), demam (-), BAB (+), sesak (-), batuk (+)
O Kesadaran: composmentis
TD: 130/60 mmHg, HR: 78x/i, RR: 18x/i, T: 36,6 °C
GDP 118 mg/dl
Status lokalisata:
Regio Suprapubik
Inspeksi : cembung (-), tidak tampak massa
Palpasi : Nyeri tekan suprapubik (-) ,vesika urinaria penuh (-), massa (-)

A Benigna prostat hiperplasia


DM tipe 2
PPOK
Hipertensi stage 1
P IFVD RL 20 gtt/i
Kateter terpasang  lancar
Paracetamol 3x500 mg/PO
Amlodipin 1x5mg/PO
Metformin 3x500mg/P
Asetilsistein 3x1/PO
Salbutamol 2x4mg/PO
Jawaban konsultasi anestesi:
 Kesan ASA II, persiapan elektif
 Regulasi DM target GDS < 200 mg/dl
Laporan Operasi
Tanggal Operasi : 11 maret 2019
Jam Operasi : 22.30-23.00 WIB
Lama Operasi : 1 jam

1. Penderita pada posisi supine dalam regional anestesi


2. Aseptik antisepsis lapangan operasi
3. Isi buli ± 300 cc NaCl 0,9%
4. Insisi ± 10 cm infra umbilical, buka linea alba, peritonium
5. Tes buli (+), teugel dengan chromic 2,0
6. Buka buli, identifikasi urin jet dan prostat
7. Insisi semilunar prostat, enukleasi  PA
8. Jahit prostat dengan PGA 1,0
9. Pasang DC 3 way kembangkan balon ± 30 cc aquades
10.Jahit buli lapis demi lapis
11.Pasang drainase NGT lalu fiksasi dengan silk 2,0
12.Jahit luka operasi lapis demi lapis
13.Operasi selesai
Instruksi post op:
- Inj ciprofloxacin 2x400mg/iv
- Inj ketorolac 3x30mg/iv
- Inj emegran 3x3mg/iv
- Infus RL:Clinimix 2:1  20 tpm
- Inj asam traneksamat 3x500mg/iv
- Inj vit k 3x1 amp/iv
- Sadar penuh mual, (-), muntah (-), diit biasa
- Irigasi loss
- Pertahankan traksi sampai selasa jam 23.00
Tanggal: 12 Maret 2019; Hari rawat ke 6
S Nyeri luka operasi (+), Mual (-), muntah (-), demam (-), BAB (-), sesak (-), batuk
(+)
O Kesadaran: composmentis
TD: 140/80 mmHg, HR: 84x/i, RR: 18x/i, T: 36,5 °C
Status lokalis pubis
Infeksi : tampak luka ditutupi perban, rembesan darah (-), drainase (+), DC 3 way
(+),urine jernih (+), irigasi (+) jernih dan lancar
A Post transvesika prostatektomi Hari 1
DM tipe 2
Hipertensi stage 1
PPOK
P IFVD RL 20 gtt/i
Inj ciprofloxacin 2x400mg/iv
Amlodipin 1x5mg/PO
Inj ketorolac 3x30mg/iv
Metformin 3x500mg/PO
Inj emegran 3x3mg/iv
Asetilsistein 3x1/PO
Inj asam traneksamat 3x500mg/iv
Salbutamol 2x4mg/PO
Inj vit K 3x1 amp/iv
Ganti vakum drain
Irigasi Loss
Ganti balut kasa lembab betadin
Traksi lapor jam 23.00
Tanggal: 13 Maret 2019; Hari rawat ke 7
S Nyeri luka operasi (+), Mual (-), muntah (-), demam (-), BAB (-), batuk (+)
O Kesadaran: composmentis
TD: 140/80 mmHg, HR: 78x/i, RR: 18x/i, T: 36,2 °C
Status lokalis pubis
Infeksi : tampak luka ditutupi perban, rembesan darah(-), drainase (+), DC 3 way
(+),urine jernih (+), irigasi (+) jernih dan lancar
A Post transvesika prostatektomi Hari 2
DM tipe 2
Hipertensi stage 1
PPOK
P IFVD RL 20 gtt/i
Amlodipin 1x5mg/PO Inj ciprofloxacin 2x400mg/iv
Metformin 3x500mg/PO Inj ketorolac 3x30mg/iv
Asetilsistein 3x1/PO Inj emegran 3x3mg/iv
Salbutamol 2x4mg/PO Inj asam traneksamat 3x500mg/iv
Ganti vakum drain Inj vit K 3x1 amp/iv
Ganti balut kasa lembab betadin
Irigasi 60 tpm
Tanggal: 14 Maret 2019; Hari rawat ke 8
S Nyeri luka operasi (+), Mual (-), muntah (-), demam (-), BAB (-), batuk (+)

O Kesadaran: composmentis
TD: 130/80 mmHg, HR: 78x/i, RR: 20x/i, T: 36,4 °C
Status lokalis pubis
Infeksi : tampak luka ditutupi perban, rembesan darah(-), drainase (+), DC 3 way
(+),urine jernih (+), irigasi (+) jernih dan lancar

A Post transvesika prostatektomi Hari 3


DM tipe 2
Hipertensi stage 1
P IFVD RL 20 gtt/i
Amlodipin 1x5mg/PO
Metformin 3x500mg/PO Inj ciprofloxacin 2x400mg/iv
Asetilsistein 3x1/PO Inj ketorolac 3x30mg/iv
Salbutamol 2x4mg/PO Inj emegran 3x3mg/iv
Ganti vakum drain Inj asam traneksamat 3x500mg/iv
Ganti balut kasa lembab betadin Inj vit K 3x1 amp/iv
Ujung kemaluan oles betadine
Irigasi 30 tpm
Tanggal: 15 Maret 2019; Hari rawat ke 9
S Nyeri luka operasi (+), Mual (-), muntah (-), demam (-), BAB (+), batuk (+) <
O Kesadaran: composmentis
TD: 140/70 mmHg, HR: 80x/i, RR: 20x/i, T: 36,4 °C GDP 119 mg/dl
Status lokalis pubis
Infeksi : tampak luka ditutupi perban, rembesan darah(-), drainase (+), DC 3 way
(+),urine jernih (+), irigasi (+) jernih dan lancar
A Post transvesika prostatektomi Hari 4
DM tipe 2
Hipertensi stage 1
PPOK
P IFVD RL 20 gtt/i
Amlodipin 1x5mg/PO
Metformin 3x500mg/PO Inj ciprofloxacin 2x400mg/iv
Asetilsistein 3x1/PO
Inj ketorolac 3x30mg/iv
Salbutamol 3x4 mg
Ganti vakum drain Inj emegran 3x3mg/iv
Ganti balut kasa lembab betadin Inj asam traneksamat 3x500mg/iv
Ujung kemaluan oles betadine Inj vit K 3x1 amp/iv
Irigasi 30 tpm
Tanggal: 16 Maret 2019; Hari rawat ke 10
S Nyeri luka operasi (+), Mual (-), muntah (-), demam (-), BAB (+), batuk (+)<
O Kesadaran: composmentis
TD: 130/80 mmHg, HR: 78x/i, RR: 18x/i, T: 36,4 °C GDP 119 mg/dl
Status lokalis pubis
Infeksi : tampak luka ditutupi perban, rembesan darah(-), drainase (+), DC 3 way
(+), urine jernih (+)
A Post transvesika prostatektomi Hari 5
DM tipe 2
Hipertensi stage 1
PPOK
P IFVD RL 20 gtt/i
Amlodipin 1x5mg/PO
Inj ciprofloxacin 2x400mg/iv
Metformin 3x500mg/PO
Asetilsistein 3x1/PO Inj ketorolac 3x30mg/iv
Salbutamol 3x4 mg Inj emegran 3x3mg/iv
Ganti vakum drain Inj asam traneksamat 3x500mg/iv
Ganti balut kasa lembab betadin Inj vit K 3x1 amp/iv
Ujung kemaluan oles betadine
Irigasi stop
Bladder Training
Tanggal: 17 Maret 2019; Hari rawat ke 11
S Nyeri luka operasi (+), Mual (-), muntah (-), demam (-), BAB (-), batuk (+)
O Kesadaran: composmentis
TD: 160/80 mmHg, HR: 78x/i, RR: 18x/i, T: 36,4 °C GDP 119 mg/dl
Status lokalis pubis
Infeksi : tampak luka ditutupi perban, rembesan darah(-), drainase (+), DC 3 way
(+),urine jernih (+)
A Post transvesika prostatektomi Hari 6
DM tipe 2
Hipertensi stage 1
PPOK
P IFVD RL 20 gtt/i
Amlodipin 1x5mg/PO
Metformin 3x500mg/PO Inj ciprofloxacin 2x400mg/iv
Asetilsistein 3x1/PO Inj ketorolac 3x30mg/iv
Salbutamol 3x4 mg Inj emegran 3x3mg/iv
Ganti vakum drain Inj asam traneksamat 3x500mg/iv
Ganti balut kasa lembab betadin Inj vit K 3x1 amp/iv
Ujung kemaluan oles betadine
Bladder Training
Tanggal: 18 Maret 2019; Hari rawat ke 12
S Nyeri luka operasi (+), Mual (-), muntah (-), demam (-), BAB (+), batuk (-)

O Kesadaran: composmentis
TD: 130/80 mmHg, HR: 78x/i, RR: 18x/i, T: 36,4 °C GDP 119 mg/dl
Status lokalis pubis
Infeksi : tampak luka ditutupi perban, rembesan darah(-), drainase aff (+)
DC 3 way (+), urine jernih (+)

A Post transvesika prostatektomi Hari 7


DM tipe 2
Hipertensi stage 1
PPOK

P GV
Bledder bawa pulang
Boleh pulang
Benigna Prostat Hiperplasia
(BPH)
Anatomi
Patofisiologi
Ketidakseimbangan Hiperplasia epitel dan
Usia lanjut hormon (estrogen dan strome pada kelenjar
testosteron) prostat

Tekanan intravesika Penyempitan lumen


Menghambat aliran urin
meningkat uretra prostatika

Otot –otot detrusor akan


Gejala LUTS
berkontraksi
Gejala Klinis
Obstruksi Iritatif
• Retensi urin (urin tertahan • Bertambahnya frekuensi miksi
dikandung kemih sehingga urin (Frekuensi)
tidak bisa keluar) • Nokturia
• Sulit memulai miksi (Hesistensy)
• Miksi sulit ditahan (Urgency)
• Pancaran miksi lemah (Poor
• Disuria (nyeri pada saat miksi).
stream)
• Kencing terputus-putus (Intermiten)
• Menetes setelah miksi (Terminal
dribbling)
• Rasa belum puas sehabis miksi
(sensation of incomplete bladder
emptying)
Kriteria Diagnosis
IPSS
Skor IPSS

• Ringan
0-7 • Watchful waiting

• Sedang
8-19 • Medikamentosa

• Berat
20-35 • Operasi
Pemeriksaan fisik
Digital Rectal Examination (DRE) DRE pada BPH
• Konsistensi prostat • Konsistensi kenyal
• Adakah asimetris • Simetris
• Adakah nodul pada prostat • Tidak didapatkan nodul
• Apakah batas atas dapat
diraba
• Sulkus medianus prostat
Pemeriksaan Penunjang
• Pencitraan: Ultrasonografi, foto polos abdomen,
pielografi intravena
• Urinalisis
• Pemeriksaan PSA (Prostate Specific Antigen)
Tatalaksana

Konservatif Medikamentosa Intervensi/pembedahan

Watchful Antagonis reseptor Invasif: Terbuka:


waiting adrendergik α: TURP TVP
Fenoksibenzamin, TUIP Retropubik
terazosin,
tamsulosin, prazosin.
Life style Inhibitor 5 α
education reduktase:
Finasteride dan
dutasterid
Komplikasi
• Retensi urin akut
• Infeksi saluran kemih
• Refluk kandung kemih
• Hidroureter dan hidronefrosis
• Gagal ginjal
• Hematuri  sistitis  pielonefritis
• Hernia atau hemoroid
Analisa Kasus
BPH

• Anamnesis
• Pem. Fisik
• Pem. Penunjang
Untuk memulai BAK harus
menunggu ± 1-2 menit

Mengedan saat BAK

Anamnesis Pancaran air kencing melemah Gejala obstruksi


terputus-putus & iritatif

Menetes pada akhir buang air


kecil

Tidak puas setelah buang air


kecil sehingga sering kencing
terutama pada malam hari

Sulit BAK

Tidak bisa buang air kecil


Bak bercabang

Bak berpasir Diagnosis


Banding
Anamnesis Dan
Bak darah
Komplikasi

Nyeri BAK

Penurunan BB drastis

Demam

Nyeri pinggang
Rectal Toucher

Pem. Fisik Teori

• Tonus sfingter ani • Konsistensi kenyal


mencepit kuat, mukosa • Simetris
licin, teraba massa arah • Tidak didapatkan nodul
jam 11-1, konsistensi
kenyal padat, batas tegas,
sulkus medianus teraba,
simetris.
Skor IPSS

• Ringan
0-7 • Watchful waiting Keuntungan:
• Seluruh jaringan adenoma
dapat diangkat sampai bersih.
• Sedang • Otot sfingter uretra masih
8-19 • Medikamentosa
baik
• Penyembuhan luka primer

• Berat TVP
20-35 • Operasi (Transvesica Prostatektomi)
Kesimpulan
• Pada kasus ini, ditegakkan diagnosis Benigna Prostat Hiperplasia
(BPH) pada seorang laki-laki berusia 70 tahun berdasarkan
anamesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.
• BPH mempunyai angka morbiditas yang bermakna pada populasi
pria lanjut usia.
• Gejala dari pembesaran prostat ini terdiri dari gejala obstruksi dan
gejala iritatif.
• Penatalaksanaan BPH berupa watchful waiting, medikamentosa,
dan terapi intervensi/pembedahan.
• Prognosis untuk BPH ini berubah-ubah dan tidak dapat diprediksi
pada tiap individu walaupun gejalanya cenderung meningkat.
Namun BPH yang tidak segera ditindak memiliki prognosis yang
buruk karena dapat berkembang menjadi kanker prostat.

Anda mungkin juga menyukai