PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Keluar cairan pervagianam bisa dikatakan keluarnya cairan amnion,sekret berupa keputihan. Jika
cairan yang keluar berupa cairan amnion disebut sebagai ketuban pecah dini. Di mana Ketuban
Pecah Dini adalah pecahnya selaput ketuban sebelum terjadi proses persalinan yang dapat terjadi
pada usia
kehamilan cukup waktu atau kurang waktu.Cairan pervaginam dalam kehamilan normal apabila
tidak berupa perdarahan banyak, air ketuban
maupun keputihan (leukhore)yang patologis. Penyebab terbesar persalinan prematu n adalah
ketuban pecah sebelum waktunya. Insidensi ketuban pecah dini 10 % mendekati dari semua
persalinan dan 4 %pada kehamilan kurang 34 mg.
a. Batasan
3. pecahnya selaput ketuban dapat terjadi pada kehamilan preterm (sebelum kehamilan 37
minggu )maupun pada kehamilan aterm
b. Deteksi Dini
Strategi pada perawatan antenatal:
3. USG : biometri
Trimester 1 : deteksi faktor resiko, aktifitas seksual, pH vagina, USG, darah rutin dan urine
Trimester 2 dan 3 : hati hati pada keluhan nyeri abdomen, punggung, keram di daerah
pelvis,perdarahan pervaginam, diare,dan rasa mennekan di pelvis.
Dampak
3.bayi berisiko tak segera bernapas secara spontan dan teratur setelah lahir.
5.Pada kehamilan lewat bulan : terjadi karena ukuran tubuh janin semakin besar.
1. Keputihan Normal
Setiap pengeluaran cairan melalui vagina lebih dari normal dan bukan berupa darah.
Salah satu gejala kanker serviks, dengan disertai darah.
Normal : berwarna jernih, tidak berbau, tidak gatal, tidak dikeluhkan.
Terjadi : saat menarche, ovulasi, keinginan seks meningkat, kehamilan, bayi baru lahir, sedang
stress.
2. Keputihan Abnormal
Berbau amis, apek, busuk, kadang bercampur darah, berwarna putih susu, kuning tua,
coklat,kehijauan.Disertai infeksi kelamin lainnya.
3. Pemeriksaan Fisik
Sering ditemukan luka, benjolan-benjolan Penderita biasanya mengeluhkan gatal, agak lengket,
panas, nyeri saat buang air kecil.Penyebab Keputihan
Infeksi bakteri : Gonococcus, Chlamydia, Treponema pallidum, Gardenella.
Infeksi jamur : Candida
Infeksi parasit : Trichomonas vaginalis
Infeksi virus : Herpes, Condyloma acuminata.
Pemakaian antiseptic vagina yang terus menerus.
Penurunan daya tahan tubuh: kurang gizi, sakit dalam waktu lama, anemia.
Pemakaian kondom, KB, tisu wangi, parfum
Penyakit ganas : tumor, kencing manis
PMS :AIDS, Gonorrhoea,
Kontrasepsi dalam rahim (AKDR).
4. Gejala
Perasaan tidak enak diperut bagian bawah, merasakan adanya benjolan pada perut bagian bawah,
atau perut terasa semakin membesar/membuncit, ,Dimasukkan ke vagina.
b. Dampak
Jika tidak ditangani, kondisi ini berisiko berkembang menjadi preeklamsia, yaitu suatu keadaan
yang bisa mengganggu perkembangan bayi dalam kandungan dan proses persalinan.
c. Solusi
4.Mengompres daerah mata dan hidung dengan air hangat jika sakit kepala disebabkan sinus.
5.Dan relaksasi
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Keluar cairan pervaginam, Penyebabnya adalah serviks inkompeten, ketegangan rahim berlebihan
(kehamilan ganda, hidramnion), kelainan bawaan dari selaput ketuban,dan infeksi.Tanda-tanda
bahaya pada kehamilan adalah tanda-tanda yang terjadi pada seorang Ibu hamil yang merupakan
suatu pertanda telah terjadinya suatu masalah yang serius pada Ibu atau janin yang dikandungnya.
Tanda-tanda bahaya ini dapat terjadi pada awal kehamilan (hamil muda) atau pada pertengahan
atau padaakhir kehamilan (hamil tua).
3.2 Saran
Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini jauh dari kata sempurna, maka dari itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pihak pembaca agar pembuatan makalah
selanjutnya dapat lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
http://syefrinayuwinda.blogspot.com/2012/06/tanda-tanda-dini-bahaya-komplikasi-ibu
.htmlhttp://syefrinayuwinda.blogspot.com/2012/06/tanda-tanda-dini-bahaya-komplikasi-ibu
.htmlhttp://hennydwi94.blogspot.com/2013/04/maka