Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada umumnya ketuban akan pecah saat inpartu, menjelang pembukaan

lengkap, yang selanjutnya diikuti oleh tekanan langsung pada pleksus

Frankenhausen, sehingga parturien akan mengejan secara refleks.

Memasuki usia kehamilan ktrimester ke tiga tiba-tiba ibu hamil

mengeluarkan cairan dari vagina seperti mengompol. Selain keluarnya cairan ini

tidak dapat ditahan, si ibu pun tak merasakan mulas maupun sakit. Dalam istilah

medis konndisi ini biasanya disebut dengan ketuban pecah dini.

Ketuban pecah dini adalah pecahnya ketuban sebelum waktunya tanpa

disertai tanda inpartu dan setelah satu jam tetap tidak diikuti proses inpartu

sebagaimana mestinya. Sebagian besar pecahnya ketuban seara dini terjadi

sekitar usia kehamilan 37 mingggu.

Ada dua macam kemungkinan ketuban pecah dini , yaitu prematur

rupture of membrane dan preterm of membrane. Keduannya memiliki gejala

yang sama, yaitu keluarnya cairan dan tidak ada keluhan sakit, tanda-tanda

khasnya adalah keluarnya cairan mendadak disertai bau yang khas, namun

berbeda dengan bau air seni. Aliran nya tidak terlalu deras keluar serta tidak

disertai mulas atau sakit perut. Namun, adakalanya hanya terjadi kebocoran

kantung ketuban. Tanpa disadari oleh ibu cairan ketuban merembes sedikit demi

sedikit sehingga cairan ini makin berkurang. Akan terdeteksi jika si ibu baru

merasakan perih dan sakit jika si janin bergerak-gerak.

1
Pada ibu hamil, air ketuban berguna untuk mempertahan kan atau

memberikan perlindungan terhadap bayi dari benturan yang diakibatkan oleh

lingkungannya di luar rahim. Selain itu air ketuban bisa membuat janin bergerak

bebas ke segala arah. Tak hanya itu , manfaat lain dari air ketuban ini adalah

untuk mendeteksi jenis kelamin, memeriksa kematangan paru-paru janin,

golongan darah serta rhesus, dan kelainan kongenital (bawaan), susunan

genetiknya, dan sebagainya.

Pengelolaan ketuban pecah dini merupakan masalah yang sangat

kontroversial dalam kebidanan. Pengelolaan yang optimal dan kasih baku masih

belum ada, selalu berubah. Ketuban pecah dini seringkali menimnulkan

konsekuensi yang dapat menimbulkan morbiditas dan mortalitas pada ibu

maupun bayi terutama kematian perinatal yang cukup tinggi.

Kematian perinatal yang cukup tinggi ini antara lain disebabkan karena

kematian yang kurang bulan, dan kejadian infeksi yang meningkat karena partus

tak maju, partus lama dan partus buatan yang sering dijumpai pada pengelolaan

kasus ketuban pecah dini.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Untuk dapat mendapatkan gambaran lebih jelas mengenai ketuban

pecah dini dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan menambah

pengalaman dalam menghadapi masalah serta cara penyelesaian dalam

memberikan asuhan kebidanan pada klien dengan ketuban pecah dini. Serta

untuk mengetahui kesenjangan antara teori dengan kenyataan dalam

memberikan asuhan kebidanan dalam hal ketuban pecah dini.

2
2. Tujuan Khusus

a. Dapat melakukan pengumpulan data subjektif dengan metode SOAP

b. Dapat melakukan pengumpulan data objective dengan metode SOAP

c. Dapat melakukan pengumpulan data asasment dengan metode SOAP

d. Dapat melakukan pengumpulan penatalaksanaan dengan metode SOAP

C. Manfaat

1. Untuk mahasiswa

Untuk mengaplikasikan dan memperdalam ilmu pengetahuan yang telah

diperoleh selama rentang masa praktik di Rumah Sakit Ibu Anak serta

menambah wawasan khususnya mengenai ketuban pecah dini.

2. Untuk Tenaga Kesehatan

Sebagai bahan masukan untuk referensi atau informasi an dapat bermanfaat

dalam pelayanan kesehatan baik individu maupun komunitas

3
BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Ketuban Pecah Sebelum Waktu

1. Pengertian Ketuban Pecah Sebelum Waktu

Ketuban pecah sebelum waktu atau ketuban pecah dini adalah

pecahnya selaput ketuban sebelum tanda-tanda persalinan. Ketuban pecah dini

adalah pecahnya selaput ketuban secara spontan pada saat sebelum inpartu.

Ketuban pecah sebelum waktu adalah selaput ketuban pecah 1 jam, kemudian

diikuti tanda-tanda awal persalinan ( tanpa melihat usia kehamilan).

Gambar 1. Ketuban Pecah

2. Faktor Penyebab

Pada sebagian besar kasus, penyebab dari ketuban pecah dini belum

ditemukan. Faktor yang disebutkan memiliki kaitan dengan ketuban pecah

dini yaitu riwayat kelahiran prematur, merokok dan perdarahan selama

kehamilan. Beberapa faktor resiko dari ketuban pecah dini adalah :

4
a. Inkompetensi serviks (leher rahim).

b. Polihidramion ( cairan ketuban berlebihan).

c. Riwayat KPD sebelumnya.

d. Kelainan atau kerusakan selaput ketuban.

e. Kehamilan kembar

f. Trauma

g. Serviks yang pendek (<25mm) pada usia kehamilan 23 minggu

h. Infeksi pada kehamilan seperti bakterial vaginosis.

i. Kelainan letak janin seperti sunsang atau melintang.

Gambar 2. Inkompetensi Leher Rahim

3. Tanda dan Gejala

Tanda dan gejala adalah keluarnya cairan ketuban merembes melalui

vagina. Aroma air ketuban berbau amis dan tidak seperti berbau amoniak,

mungkin cairan tersebut maasih merembes atau menetes, dengan ciri pucat

dan bergaris warna darah. Cairpan ini tidak akan berhenti atau kering karena

terus diproduksi sampai kelahiran. Tetapi bila duduk atau berdiri, kepala janin

yang sudah terletak di bawah biasanya”mengganjal”atau “menyumbat

5
kebocoran untuk sementara” demam, bercak vagina yang banyak , nyeri

perut, denyut jantung janin bertambah cepat merupakan tanda-tanda infeksi

yang terjadi.

4. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan secara langsung cairan yang merembes tersebut dapat

dilakukan dengan kertas nitrazine, kertas ini mengukur pH 9 (asam-basa). Ph

normal dari vagina adalah 4-4,7 sedangkan cairan ketuban adalah 7,1-7,3. Tes

tersebut dapat memilii hasul positif yang salah apabila terdapat keterlibatan

trikomonas, darah, semen, lendir leher rahim, dan air seni. Pemeriksaan

melalui (USG) dapat digunakan untuk mengkonfirmasi jumlah air ketuban

yang terdapat dalam rahim

5. Komplikasi KPD

Ada bebrapa hal komplikasi yang dapat terjadi akibat ketuban pecah

dini diantaranya yaitu:

a. Infeksi intra uterin

b. Prolaps tali pusat

c. Partus preterm

d. Distosia akibat partus kering

e. Amniotik band syndrom, kelainan bawaan akibat ketuban pecah dini.

Komplikasi paling sering terjadi pada ketuban pecah dini sebelum usia

kehamilan 37 minggu adalah sindrom distress pernafasan , yang terjadi

pada 10-40% bayi baru lahir resiko infeksi meningkat pada kejadian

ketuban pecah dini semua ibu hamil dengan ketuban pecah dini prematur

6
sebaiknya dievaluasi untuk kemungkinan terjadinya korioamnionitis

( radang pada korion dan amnion). Selain itu kejadian prolaps atau

keluarnya tali pusat dapat terjadi pada ketuban pecah dini.

Resiko kecacatan dan kematian janin meningkat pada kasus ketuban pecah

dini preterm. Hipoplasia paru merupakan komplikasi fetal yang terjadi

pada ketuban pecah dini preterm. Kejadian hampir 100 % apabila ketuban

pecah dini preterm ini terjadi pada usia kehamilan kurang dari 23 minggu

Gambar 3.Komplikasi Ketuban Pecah Dini yang Mengakibatkan Prolaps Tali Pusat

6. Penanganan Ketuban Pecah Dini

a. Penanganan ketuban pecah di rumah

1) Apabila terdapat rembesan atau aliran cairan dari vagina, segera

hubungi dokter atau petugas kesehatan dan bersiaplah untuk ke rumah

sakit.

2) Gunakan pembalut wanita ( jangan tampon) untuk penyerapan air yang

keluar.

7
3) Daerah vagina sebaiknya sebersih mungkin untuk mencegah infeksi,

jangan berhubunan seksual atau mandi berendam.

4) Jangan coba melakukan pemeriksaan dalam sendiri

b. Terapi

Apabila terjadi pecah ketuban , maka segeralah pergi ke Rumah Sakit,

dokter kandungan akan mendiskusikan rencana terapi yang akan

dilakukan, dan hal tersebut tergantung dari berapa usia kehamilan dan

tanda-tanda infeksi yang terjadi. Resiko kelahiran bayi prematur adalah

resiko terbesar kedua setelah infeksi akibat ketuban pecah dini.

Pemeriksaan mengenai kematanan paru janin sebaiknya dilakukan

terutama pada usia kehamilan 32-34 minggu. Hasil akhir dari kemampuan

janin untuk hidup sangat menentukan langkah yang di ambil.

Kontraksi yang akan terjadi dalam waktu 24 jam setelah ketuban pecah

apabila kehamilan sudah memasuki fase akhir. Semakin dini ketuban

pecah terjadi maka semakin lama jarak antara ketuban pecah dengan

kontraksi. Jika tanggal persalinan sebenarnya belum tiba, dokter biasanya

akan menginduksi persalinan dengan pemberian oksitosin ( peransang

kontraksi) dalam 6 hingga 24 jam setelah pecahnya ketuban. Tetapi jika

memang sudah masuk tanggal persalinan dokter tak akan menungggu

selama itu untuk memberi induksi pada ibu, karena menunda induksi bisa

meningkatkan rsiko infeksi. Apabila paru bayi belum matang dan tidak

dapat terjadi infeksi setelah kejadian ketuban pecah dini, maka induksi

untuk melahirkan mungkin diperlukan. Penggunaan steroid untuk

pematangan paru janin masih merupakan kontroversi dalam ketuban pecah

8
dini. Penelitian terbaru menemukan keuntungan serta tidak adanya resiko

peningkatan terjadinya infeksi

B. Teori Dokomentasi SOAP

Dalam melakukan setiap asuhan, setiap tenaga kesehatan terutama bidan

harus mencatat setiap tindakan yang dilakukan. Didalamnya juga terdapat

catatan perkembangan klien juga sebagai salah satu alat informasi antara tim

kesehatan diruangan. Dokumentasi juga perlu untuk dijadikan salah satu bahan

bukti apabila terjadi sesuatau kepada klien.

1. Pengertian SOAP

Soap adalah catatan yang bersifat sederhana, jelas, logis dan tertulis.

Pencatatan ini dipakai untuk mendokumentasikan asuhan kebidanan.

Ada 4 langkah dalam metode ini adalah sebagai berikut :

S  Data Subjektif : merupakan informasi yang diperoleh langsung dari

klien.

Informasi tersebut dicatat sebagai kutipan langsung atau ringkasan

yagn

berhubungan dengan diagnosa.

O Data Objektif : merupakan data yang diperoleh dari apa yang dilihat dan

dirasakan oleh bidan pada waktu pemeriksaan termasuk juga hasil

pemeriksaan Laboratorium, USG,dll. Apa yang dapat diobservasi oleh

bidan akanmenjadi kompenen yang berarti dari diagnose yang akan

ditegakkan.

9
A Analisa/ Assessment : merupakan kesimpulan yang dibuat berdasarkan

data subjektiv dan data objektiv yang didapatkan. Merupakan suatu

proses yang dinamik, meliputi: diagnosa, antisipasi diagnose/ masalah

potensial,perlunya tindakan segera.

P Planing / perencanaan : merupakan perencanaan pelaksanaan dan

evaluasi sesuai dengan kesimpulan yang dibuat.

2. Alasan Pemakaian SOAP dalam Asuhan Kebidanan

a. SOAP merupakan pencatatan yang memuat kemajuan informasi yang

sistematis, mengorganisasikan penemuan kesimpulan sehingga terbentuk

suatu rencana asuhan.

b. SOAP merupakan intisari dari manajemen kebidanan untuk penyediaan

pendokumentasian.

c. SOAP merupakan urutan-urutan untuk yang dapat membantu bidan

mengorganisasikan pikiran dalam pemberian asuhan yagn bersifat

komprehensif.

10
 luruh tubuh bayi dengan melakukan sangga susur

 Bayi lahir pukul 21.00, jenis kelamin laki-laki, segera menangis.

 Mengkleim tali pusat, memotong tali pusat dan menjepit tali

pusat.

 Meletakkan segera bayi di atas perut ibu untuk dilakukan IMD.

Melakukan palpasi untuk melihat kemungkinan

/45” BAB 1II

A. Kesimpulan

Ny.A berusia 23 tahun, hamil anak pertama, umur kehailan 36 minggu,

janin, ibu mengatakan haid terakhir tanggal 7-4-2011. K/u : Baik, Kesadaran

: Composmentis, HpHt: 07-04-2011, TTP:14-01-2012, TD: 100/80 MmHg.

Pols : 85x/menit. RR: 25 x/ menit. Temp: 36,5O C Ny.A usia 23 tahun , kala 1

fase laten dengan indikasi ketuban pecah dini. Dilakukan penatalaksanaan

seperti memberitahukan ibu hasil pemeriksaan, menganjurkan ibu untuk tidur

miring kiri, memberikan ibu nutrisi makanan dan minuman, kolabrasi dengan

tim medis untuk memberikan terapi pengobatan injeksi (cefotaxime 1gr/12

jam secara IV), memantau DJJ, kontraksi, TD, nadi, pernafasan, suhu,dan

pembukaan dalam batas normal.

B. Saran

Adapun saran yang dapat penulis berikan adalah :

11
1. Untuk mahasiswa

Diharapkan kepada mahasiswa khususnya bidan klinik mengerti dan

dapat meningkatkan kemampuan khususnya dalam mengenali tanda-tanda

persalinan dan tindakan yang dapat dilakukan jika di jumpai kasus ketuban

pecah dini

2. Untuk Tenaga Kesehatan

Diharapkan mampu dalam memberikan penanganan pada kasus

ketuban pecah dini serta mampu memberikan asuhan yang komprehensif.

12
13
Asuhan Kebidanan Ketuban Pecah Sebelum Waktu

14

Anda mungkin juga menyukai