Anda di halaman 1dari 10

KETUBAN

PECAH DINI
Kelompok 2
Alviyahni M. Fajar Ramadhan
Atin Nur Agustina M. Salman Alfarizi
Bunga Istiana Nurhayati
Desika Rahmawati Ratih Permatasari
Eva Navisa Siti Nurhayati
Gita Yatna R
A. DEFINISI

Ketuban Pecah Dini adalah pecahnya selaput


ketuban sebelum terjadi proses persalinan yang
dapat terjadi pada usia kehamilan cukup
waktu atau kurang waktu (Cunningham, Mc.
Donald, gant, 2002).
B. ETIOLOGI
Ketuban pecah dini disebabkan oleh karena
berkurangnya kekuatan membran atau meningkatnya
tekanan intrauterin atau oleh kedua faktor tersebut.
Berkurangnya kekuatan membran disebabkan oleh
adanya infeksi yang dapat berasal dari vagina dan
serviks. Selain itu ketuban pecah dini merupakan
masalah kontroversi obstetri.
Penyebab lainnya adalah sebagai berikut:
1. Kelainan letak janin dan rahim : letak sungsang,
letak lintang.
2. Kemungkinan kesempitan panggul : bagian terendah
belum masuk PAP (sepalo pelvic disproporsi).
3. Korioamnionitis: adalah infeksi selaput ketuban.
Biasanya disebabkan oleh penyebaranorganism vagina
ke atas
C. MANIFESTASI KLINIS

HEADLINE HERE
1. Keluar air ketuban berwarna putih keruh,
jernih, kuning, hijau atau kecoklatan,
sedikit-sedikit atau sekaligus banyak.
2. Dapat disertai demam bila sudah ada infeksi
3. Janin mudah diraba.
4. Pada periksa dalam selaput ketuban tidak
ada, air ketuban sudah kering.
5. Inspekulo : tampak air ketuban mengalir
atau selaput ketuban tidak ada dan air
ketuban sudah kering.
D. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KPD

1. Usia 6. Riwayat KPD

2. Sosial ekonomi 7.Serviks yang Inkompetensik

3. Paritas 8.Tekanan Intra Uterin

4. Anemia 9.Perilaku merokok


E. KOMPLIKASI
1. Prognosis Ibu
Komplikasi yang dapat disebabkan KPD pada ibu yaitu infeksi intrapartal/ dalam
persalinan, infeksi puerperalis/ masa nifas, dry labour/ partus lama, perdarahan
post partum, meningkatnya tindakan operatif obstetric (khususnya SC),
morbiditas dan mortalitas maternal.
2. Prognosis Janin
Komplikasi yang dapat disebabkan KPD pada janin itu yaitu prematuritas (sindrom distes
pernapasan, hipotermia, masalah pemberian makanan neonatal), retinopati premturit,
perdarahan intraventrikular, enterecolitis necroticing, ganggguan otak dan risiko cerebral
palsy, hiperbilirubinemia, anemia, sepsis, prolaps funiculli/ penurunan tali pusat, hipoksia
dan asfiksia sekunder pusat, prolaps uteri, persalinan lama, skor APGAR rendah,
ensefalopati, cerebral palsy, perdarahan intrakranial, gagal ginjal, distres pernapasan), dan
oligohidromnion (sindrom deformitas janin, hipoplasia paru, deformitas ekstremitas dan
pertumbuhan janin terhambat), morbiditas dan mortalitas perinatal (Marmi dkk, 2016).

HEADLINE HERE
F.Patofisiologi
Pecahnya selaput ketuban disebabkan oleh hilangnya
elastisitas pada daerah tepi robekan selaput ketuban.
Hilangnya elastisitas selaput ketuban ini sangat erat
kaitannya dengan jaringan kolagen, yang dapat terjadi
karena penipisan oleh infeksi atau rendahnya kadar
kolagen. Kolagen pada selaput terdapat pada amnion
di daerah lapisan kompakta, fibroblas serta pada
korion di daerah lapisan retikuler atau trofoblas
(Mamede dkk, 2012).
Selaput ketuban pecah karena pada daerah tertantu
terjadi perubahan biokimia yang menyebabkan selaput
ketuban mengalami kelemahan. Perubahan struktur,
jumlah sel dan katabolisme kolagen menyebabkan
aktivitas kolagen berubah dan menyebabkan selaput
ketuban pecah. Pada daerah di sekitar pecahnya
selaput ketuban diidentifikasi sebagai suatu zona
“restriced zone of exteme altered morphologi
(ZAM)” (Rangaswamy, 2012).
G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan laboratorium
2. Pemeriksaan ultrasonografi (USG)
HEADLINE HERE

H. Penatalaksanaan
1. Penatalaksanan Medis
Kasus KPD yang cukup bulan, kalau segera mengakhiri
kehamilan akan menaikkan insidensi bedah sesar, dan kalau
menunggu persalinan spontan akan menaikkan insidensi
chorioamnionitis.
a) Penatalaksanaan KPD pada kehamilan aterm (> 37 Minggu).
b) Penatalaksanaan KPD pada kehamilan preterm (< 37 minggu

2. Penatalaksanaan Keperawatan
a) Konservatif
• Rawat rumah sakit dengan tirah baring.
• Tidak ada tanda-tanda infeksi dan gawat janin.
• Umur kehamilan kurang 37 minggu.
• Antibiotik profilaksis dengan amoksisilin 3 x 500 mg selama 5 hari.

b) Aktif
Bila didapatkan infeksi berat maka berikan antibiotik dosis tinggi. Bila
ditemukan tanda tanda inpartu, infeksi dan gawat janin maka lakukan
terminasi kehamilan.
Yang harus segera dilakukan:
• Pakai pembalut tipe keluar banyak atau handuk yang
bersih.
• Tenangkan diri Jangan bergerak terlalu banyak pada saat
ini. Ambil nafas dan tenangkan diri.

Yang tidak boleh dilakukan:


• Tidak boleh berendam dalam bath tub, karena bayi ada
resiko terinfeksi kuman.
• Jangan bergerak mondar-mandir atau berlari ke sana
kemari, karena air ketuban akan terus keluar. Berbaringlah
dengan pinggang diganjal supaya lebih tinggi.

TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai