Anda di halaman 1dari 27

GAMBARAN PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR

TERHADAP ALAT KONTRASEPSI KB SUNTIK


DI JORONG TANJUNG HARAPAN WILAYAH
KERJA PUSKESMAS RAWATAN LUBUK
GADANG TAHUN 2021

PROPOSAL

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Melaksanakan Penelitian dalam Rangka Skripsi
Pada Pendidikan Sarjana Terapan di Universitas Fort De Kock Bukittinggi

Oleh :
ROMA SISHA TAMPUBOLON
2015302287

UNIVERSITAS FORT DE KOCK BUKITTINGGI

PRODI DIV KEBIDANAN

TAHUN 2021

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kepada tuhan, atas berkat limpahan rahmat-

Nyalah, telah memberikan kesehatan dan kekuatan sehingga penulis dapat

menyelesaikan proposal penelitian ini pada Program DIV sarjana terapan

Kebidanan Universitas Fort De Kock Bukittinggi dengan judul “Gambaran

Pengetahuan Pasangan Usia Subur Terhadap Alat Kontrasepsi Kb Suntik”.

Penyusunan Proposal Penelitian ini tidak terlepas dari berbagai kendala

namun berkat dan dorongan dari berbagai pihak, baik moral maupun material

sehingga sedikit demi sedikit kendala tesebut dapat diatasi dengan baik. Oleh

karena itu, penulis menghaturkan terima kasih sebanyak- banyaknya kepada Ibu

Hj. Herlina MPd yang dengan ikhlas telah meluangkan waktu, tenaga dan

pikirannya dalam membimbing penulis guna penyempurnaan dalam

menyelesaikan Proposal Penelitian ini.

Akhir kata penulis berharap semoga Tuhan memberikan pahala yang

setimpal atas bantuan dan jasa- jasanya dan proposal ini dapat bemamfaat bagi

penulis dan rekan- rekan mahasiswa.

Padang Aro, Agustus 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN ………………………............................................ 1

A. Latar Belakang Masalah………………………………........................ 3

B. Rumusan Masalah…………………………………….......................... 3

C. Tujuan Penelitian………………………………………....................... 3

D. Mamfaat Penalitian……………………………………........................ 4

E. Rumusan Masalah .................................................................................... 4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA………………………………….................... 5

A. Tinjauan Konsep Pasangan Usia Subur…………….............................. 5

B. Tinjauan Umum Tentang Pengetahuan…………….............................. 6

C. Tinjauan Konsep keluarga Berencana………………............................ 6

D. Tinjauan Konsep Tentang Kontrasepsi………...........................………. 7

E. Tinjauan Umum Tentang Kontrasepsi Suntik…….............................…. 8

BAB IIl. METODE PENELITIAN…………………..................…………….. 14

A. Jenis Penelitian…………………………………………..................... 14

B. Lokasi dan Waktu Penelitian………………………......................….. 14

C. Populasi dan Sampel…………………….……….....................…….. 15

D. Metode Pengumpulan Data……………..……....................………… 15

E. Pengelolaan dan Penyajian Data……...………….....................……... 15

F. Analisis Data…………..................………………………………….. 16

BAB IV PENUTUP

A. Saran ................................................................................................... 18

ii
B. Kesimpulan ............................................................................................ 18

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Keluarga Berencana menurut WHO (World Health Organization) merupakan

tindakan yang membantu induvidu atau pasangan suami istri untuk mengindari

kelahiran yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang diinginkan,

mengatur unterval diantara kelahiran, mengontrol saat kelahiran dalam hubungan

dengan suami istri, menentukan jumlah anak dalam keluarga.

Berdasarkan data Profil Kesehatan Indonesia Angka pencapaian akseptor KB

di Indonesia pada tahun 2017 dari 37.338.265. Pasangan Usia Subur (PUS)

sebanyak 23.606.718 telah menjadi akseptor KB aktif. Jumlah akseptor KB

jangka panjang seperti . Intra Uterine Davice (IUD) hanya sebesar 7,15%

akseptor,implant 6,99% akseptor,Metode Oprasi Wanita (MOW) 2,70% akseptor,

Metode Oprasi Pria (MOP) 0,53% akseptor,kondom 1,22% akseptor,pil 17,24%

akseptor dan jumlah akseptor KB terbanyak masih didominasi akseptor KB suntik

yaitu sebesar 62,77%.

Berdasarkan profil dinas kesehatan tahun 2019 jumlah PUS 26.803 dengan

19.940 peserta KB aktif atau 74,4% yang mencakup kondom (1,3%), suntik

(72,5%), pil (2,3%), AKDR (3,5%), MOP (0%), MOW (0.3%), IMPLANT

(20.0%)dapat disimpulkan bahwa kontrasepsi yang banyak di gunakan adalah

suntik dan yang paling sedikit adalah MOP.

Untuk wilayah kerja puskesmas rawatan lubuk gadang cakupan KB suntik

3.662 orang atau dengan persentase 54,4% paling tertinggi dari metode

1
kontrasepsi yang ada dan di jorong Tanjung harapan terdapat 182 PUS yang

menggunakan KB suntik.

Oleh karena itu Pemerintah terus berupaya untuk menekan laju pertumbuhan

dengan Program Keluarga Berencana. (Handayani S, 2010 : 29) Sasaran program

KB di bagi menjadi 2 yaitu sasaran langsung dan tidak langsung, tergantung dari

usaha yang ingin di capai. Sasaran langsungnya adalah Pasangan Usia Subur

(PUS) yang bertujuan untuk menurunkan tingkat kelahiran dengan cara

penggunaan kontrasepsi secara berkelanjutan. Sedangkan sasaran tidak

lansungnya adalah pelaksana dan pengolah KB, dengan tujuan menurunkan

tingkat kelahiran melalui pendekatan kebijaksanaan kependudukan terpadu dalam

rangka mencapai keluarga yang berkualitas, dan keluarga sejahtera.

Berbagai usaha di bidang gerakan KB sebagai salah satu kegiatan pokok

pembangunan keluarga sejahterah teleh dilakukan baik oleh pemerintah, maupun

swasta maupun masyarakat sendiri. Pasangan usia subur (PUS) adalah pasangan

yang berumur antara 20- 35 tahun dimana pasangan laki- laki dan perempuan

sudah cukup matang dalam segala hal terloebih organ reproduksinya sudah

berfungsi dengan baik.

Berdasarkan uaraian latar belakang tersebut diatas dengan tingginya angka

akseptor pemekai suntik, maka penulis tertarik melakukan penelitian tentang

Gambaran Pengetahuan Pasangan Usia Subur Terhadap Alat Kontrasepsi KB

Suntik di jorong tanjung harapan wilayah kerja Puskesmas Rawatan Lubuk

Gadang Tahun 2021.

2
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka dirumuskan masalah

sebagai berikut :

1. Bagaimana pengetahuan pasangan usia subur terhadap alat kontrasepsi KB

Suntik ?

2. Bagaimana pengetahuan pasangan usia subur terhadap kelebihan dan

kekurangan alat kontrasepsi KB Suntik ?

C.Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui gambaran pengetahuan pasangan usia subur

terhadap alat kontrasepsi KB Suntik .

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui pengetahuan pasangan usia subur tentang

pengertian kontrasepsi KB Suntik.

b. Untuk mengetahui pengetahuan pasangan usia subur tentang tujuan

kontrasepsi KB Suntik.

c. Untuk mengetahui pengetahuan pasangan usia subur tentang kontra

indikasi kontrasepsi KB Suntik.

D.Manfaat Penelitian

1. Manfaat bagi tempat penelitian

Sebagai salah satu sumber informasi bagi petugas kesehatan terutama

Puskesmas Rawatan Lubuk Gadang.

3
2. Manfaat Ilmiah

Sebagai sumber informasi dan memperkaya khasanah ilmu

pengetahuan dan sebagai bahan acuan bagi peneliti selanjutnya.

3. Manfaat Institusi

Sebagai bahan masukan pertimbangan bagi pengelola institusi

terutama dalam mengembangkan ilmu kebidanan.

4. Manfaat Penulis

Sebagai pengalaman ilmiah yang dapat meningkatkan pengetahuan

dan menambah wawasan tentang keluarga berencana.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini hanya membahas tentang Gambaran

Pengetahuan Pasangan Usia Subur Terhadap Alat Kontrasepsi Kb Suntik di di

Jorong Tanjung Harapan Puskesmas Lubuk Gadang tahu 2021. Jenis

penelitian yang dilakukan adalah deskriptif analitik dengan desain. Populasi

pada penelitian ini adalah semua Aseptor Kb suntik. Jumlah sampel sebanyak

182 orang ibu. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah

pengumpulan data dengan kuesioner.Penelitian ini akan dilakukan di Jorong

Tanjung Harapan wilayah kerja Puskesmas Rawatan Lubuk Gadang

Kecamatan Sangir Kabupaten Solok Selatan pada bulan Agustus-September

2021.

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A.Tinjauan Konsep Pasangan Usia Subur

1. Pengertian PUS

Pasangan usia subur (PUS) adalah berkisar antara usia 20-45 tahun dimana

pasangan (laki-laki dan perempuan) sudah cukup matang dalam segala hal terlebih

organ reproduksinya sudah berfungsi dengan baik. Pada masa ini pasangan usia

subur harus dapat menjaga dan memanfaatkan kesehatan reproduksinya yaitu

menekan angka kelahiran dengan metode keluarga berencana, sehingga jumlah

dan interval kehamilan dapat diperhitungkan untuk meningkatkan kualitas

reproduksi dan kualitas generasi yang akan datang.

2. Masalah dan Kebutuhan yang Dialami Pasangan Usia Subur (PUS)

Dalam menjalani kehidupan berkeluarga, PUS sangat mudah dalam

memperoleh keturunan dikarenakan keadan kedua pasangan tersebut normal, hal

inilah yang menjadi masalah bagi PUS yaitu perlunya pengaturan fertilitas

(kesuburan), perawatan kehamilan dan persalinan aman. Dalam penyelesaian

maslah tersebut diperlukan tindakan dari tenaga kesehatan dalam penyampaian

penggunaan alat kontrasepsi rasional untuk menekan angka kelahiran dan

mengatur kesuburan dari pasangan tersebut. Maka dari itu, petugas kesehatan

harus memberikan penyuluhan yang benar dan dimengerti masyarakat luas

5
B.Tinjauan Umum Tentang Pengetahuan

1. Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil tahu dari manusia, yang sekedar menjawab

pertanyaaan “what” misalnya air, apa manusia, apa alam, dan sebagainya

(Notoatmodjo, 2012 )

Penguasaan pengetahuan erat kaitannya dengan tingkat pendidikan

seseorang. Penelitian menunjukkan bahwa semakin tiggi pendidikan seseorang,

maka semakin baik pula pengetahuannya tentang sesuatu (Sulistyawati A, 2009)

C. Tinjauan Konsep Keluarga Berencana

1. Pengertian Keluarga Berencana

Keluarga berencana adalah usaha untuk mengukur jumlah dan jarak anak yang

diinginkan. Untuk dapat mencapai hal tersebut maka dibuatlah beberapa cara atau

alternatif untuk mencegah ataupun menunda kehamilan. Cara-cara tersebut

termasuk kontrasepsi atau pencegahan kehamilan dan perencanaan keluarga.

Berdasarkan penelitian, terdapat 3.6 juta kehamilan tidak direncanakan setiap

tahunnya di Amerika Serikat, separuh dari kehamilan yang tidak direncanakan ini

terjadi karena pasangan tersebut tidak menggunakan alat pencegah kehamilan, dan

setengahnya lagi menggunakan alat kontrasepsi tetapi tidak benar cara penggunaa

nnya.

Gerakan keluarga berencana menekankan pentingnya untuk merencanakan

jumlah, interval, dan jenis kelamin dalam lingkungan keluarga, yang dapat

ditunjang oleh kemampuan sosial, ekonomi, keamanan, dan ketahanan dalam

keluarga.

6
D. Tinjauan Konsep Tentang Kontrasepsi

1. Pengertian Kontrasepsi

a. Kontrasepsi adalah bagian dari pelayanan kesehatan reproduksi untuk

pengaturan kehamilan dan merupakan hak setiap individu sebagai

makhluk seksual.

b. Kontrasepsi adalah suatu cara, obat, dan alat untuk mencegah atau

menjarangkan kehamilan.

c. Kontasepsi adalah tambahan sebagai perlindungan harus dimulai dari

permulaan sakit dan berlanjut selama 7 hari kemudian.

2. Macam metode atau cara kontrasepsi

a. Metode Kontrasepsi Sederhana

1) Tanpa alat atau obat, antara lain :

a) Metode kalender ( pantang berkala)

b) Metode lender serviks

c) Metode suhu basal

d) Coitus interuptus ( senggama terputus)

e) Metode simpto- Termal

2) Dengan alat atau obat, antara lain :

a) Mekanisme ( barrier)

b) Kondom

c) Introvagina wanita antara lain : diagfragma, spons dan kap serviks.

d) Kimiawi dengan spermisid, antara lain : vaginal cream, vaginal

foam, vaginal jelly, vagina suppositoria, vaginal tablet.

7
b. Metode Kontrasepsi Efektif (MKE)

1) Kontrasepsi Hormonal

a) KB pil, antara lain : Pil Oral Kombinasi (POK), Mini Pil, Morning

After

b) KB Suntik : Depo Provera, Cyclofem, Norigest

2) Implant/ AKBK

3) Alat Kontrasepsi dalam Rahim (AKDR)

c. Metode Kotrasepsi Mantap

1) Metode Operatif Pria (MOP/ Vasektomi)

2) Metode Operatif Wanita (MOW/ TUbektomi)

3. Tujuan dari penggunaan alat kontrasepsi adalah :

a. Untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta mewujudkan

keluarga kecil dan sejahterah melalui pengendalian kelahiran dan

pengendalian pertumbuhan penduduk Indonesia.

b. Terciptanya penduduk yang berkualitas, sumber daya manusia yang

bermutu dan meningkatkan kesejahteraan keluarga.

E. Tinjauan Umum Tentang Kontrasepsi Suntik

1) Pengertian Kontrasepsi Suntikan

Kontrasepsi suntikan adalah suatu cara kontrasepsi yang berdaya

kerja panjang ( lama), yang tidak membutuhkan pemekaian setiap hari atau

setiap akan bersenggama, tetapi tetap reversible.

8
2) Macam – macam Kontrasepsi Suntik

a. Depoprovera yang mengandung progesterone sebanyak 150 mg

dalambentuk partikel kecil, pemberian suntikan setiap 12 minggu

b. Cyclofem yang mengandung progesterone sebanyak 50 mg dan estrogen,

disuntikkan setiap bulan

c. Norigest merupakan turun testosterone, di suntikkan setiap 8 minggu

Menurut Saifuddin AB terdapat dua jenis kontrasepsi suntik KB, yaitu

kontrasepsi suntikkan progesteron dan kontrasepsi kombinasi, dengan profil

umum sebagai berikut :

a. Kontrasepsi Suntikkan Progestin

Kontrasepsi suntikksn progestin adalah alat kontrasepsi berupa cairan

yang berisi hanya progesterone di suntikkan kedalam tubuh wanita secara

periodik (BPPUK, 2002).

1) Jenis- jenis kontrasepsi yang mengandung progestin, yaitu :

a) Depo Medroxyprogesteron asetat (DMPA), yang mengandung 150

DMPA, yang diberikan setiap 3 bulan dengan cara disuntik

intramuscular (di dalam bokong).

b) Depo Norittesteron enatat (depo Norisetat), yang mengandung 200

mg Noristendron enantat, diberikan setiap 2 bulan dengan cara

disuntik IM.

2) Cara Kerja

a) Mencegah ovulasi

9
b) Mengentalkan lender serviks sehingga menurunkan kemampuan

penetrasi sperma.

c) Menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atropi.

d) Menghambat transportasi gamet oleh tuba.

3) fektivitas

Kedua kontrasepsi suntik tersebut memiliki efektifitas yang tinggi,

dengan 0,3 kehamilan per 100 perempuan/ tahun, asal penyuntikkan di

lakukan secara teratur sesuai jadwal yang telah ditentukan.

4) Keuntungan

a) Sangat efektif

b) Pencegahan kehamilan jangka panjang

c) Tidak berpengaruh pada hubungan suami- istri

d) Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI

e) Dapat digunakan oleh perempuan usia > 35

tahun sampai perimenopause .

f) Menurunkan kejadian penyakit jinak payudara

g) Mencegah radang panggul

h) Sedikit efek samping

5) Keterbatasan

a) Sering ditemukan gangguan haid, seperti :

 Siklus haid yang memendek atau memanjang

 Perdarahan yang banyak atau sedikit

 Perdarahan yang tidak teratur atau perdarahan bercak (spotting)

10
 Tidak haid sama sekali

b) Klien tergantung pada sarana pelayanan kesehatan

c) Tidak dapat di hentikan sewaktu- waktu sebelum

disuntik berikut.

d) Terlambatnya kembali kesuburan setelah

penghentian pemakaian

6) Indikasi Kontrasepsi suntikan progestin

a) Usia reproduksi

b) Nullipara dan yang telah memiliki anak

c) Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi

d) Setelah melahirkan

e) Setelah abortus

7) Kontra indikasi kontrasepsi suntikan progestin

a) Hamil atau di curigai hamil

b) Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya.

c) Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid, terutama

amenorhoe.

d) menderita kanker payudara atau riwayat kanker payudara.

8) Waktu pemberian kontrasepsi suntikan progestin

a) Setiap saat selama siklus haid, dan ibu tidak hamil

b) Mulai hari 1 sampai 7 siklus haid.

c) untuk ibu post partum dapat diberikan pada hari 3- 5, dan sesudah

air susu ibu (ASIO terbentuk).

11
b. Kontrasepsi Suntika Kombinasi

1) Jenis suntikan kombinasi, adalah :

a) 25 mg Depo Medrosiprogesteron asetat dan 5 mg estrodiol spionat

yang diberikan injeksi IM sebulan sekali (Cyclofem).

b) 50 mg norentindron enantat dan 5 mg estradiol valeret

yang diberikan injeksi IM sebulan sekali.

2) Cara kerja

a) Menekan ovulasi

b) Membuat lendir serviks menjadi kental sehingga penetrasisperma

terganggu.

c) Menghambat transprtasi gamet oleh tuba.

3) Efektifitas

Sangat efektif (0,1-0,4 kehamilan per 100 perempuan) selama

tahun pertama penggunaan.

4) Keuntungan kontrasepsi

a) Resiko terhadap kesehatan kecil

b) Tidak mempenharuhi hubungan suami istri

c) Tidak di perlukan pemeriksaan dalam

d) Pencegahan kehamilan jangka panjang

5) Keterbatasaan

a) Terjadinya pola haid tidak teratur.

b) Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan , dan keluhan seperti ini

akan hilang setelah suntik kedua atau ketiga.

c) Ketergantungan klien terhadap peleyanan kesehatan.

12
d) Penambahan berat badan

6) Indikasi kontrasepsi suntikan kombinasi

a) Usia reproduksi

b) Menyusui ASI pasca persalinan > 6 bulan

c) Pasca melahirkan dan tidak menyusui

d) Anemia

7) Kontra indikasi suntikan kombinasi

a) Hamil atau di duga hamil

b) Menyusui dibawah 6 mkinggu pasca persalinan

c) Penyakit hati akut (virus hepatitis)

d) Usia > 35 tahun yang merokok

e) Keganasan payudara

f) Kelainan pembuluh darah yang menyebabkan sakit kepala atau

migran.

8) Waktu pemberian kontrasepsi suntikan kombinasi

a) Suntik di berikan dalam waktu 7 hari siklus haid

b) Pasca persalinan 6 bulan serta belum haid dan tidak hamil

c) Pasca keguguran

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

13
Jenis penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif yaitu penelitia hanya

menggambarkan keadaan objek, tidak ada maksud untuk menggeneralisasi

hasilnya. Penelitian ini dilakukan dengan menempuh langkah- langkah

pengumpualan data, klasifikasi, pengelolaan pembuatan kesimpulan dan laporan

tentang alat kontrsepsi KB Suntik pada pasangan usia subur (Sulistyaningsih,

2011).

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Jorong Tanjung Harapan Wilayah kerja Puskesmas

Rawatan Lubuk Gadang.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada tgl 10 s/d 30 Agustus 2021.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah sekelompok orang atau objek dengan satu

karakteristik umum yang dapat di observasi (Sulistyaningsih, 2011 : 64).

Semua akseptor KB Suntik di Jorong Tanjung Harapan Wilayah Kerja

Puskesmas Rawatan Lubuk Gadang.

2. Sampel

Sampel adalah subset yang di cuplik dari populasi, yang akan diamati

dan di ukur oleh peneliti (Sulistyaningsih, 2011 : 65). hubungan dengan

14
keterbatasan biaya dan waktu yang dimiliki, saya mengambil sampel dalam

penelitian ini adalah semua akseptor KB yang menggunakan kontrasepsi

suntik sebanyak 182 orang di Jorong Tanjung Harapan Wilayah Kerja

Puskesmas Rawatan Lubuk Gadang tahun 2021.

D. Cara pengumpulan Data

1. Pengumpulan data

Alat ukur yang di dalam peneltian ini adalah kuesioner. Kuesioner adalah

suatu teknik pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar

pertanyaan kepada responden untu di jawabnya ( Sulistyaningsih, 2011).

Jenis data yang di kumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder.

Data primer meliputi pengetahuan, sikap, tentang penggunaan alat kontrasepsi Kb

suntik , semua data tesebut diatas diperoleh dari hasil pengisian kuesioner,

sedangkan data sekunder yaitu data penunjang dari data primer.

2. Data yang dikumpulkan adalah :

a. Data Primer

Data primer adalah data yang di ambil secara langsung dari responden

menggunakan kuesioner dengan metode angket. Data primer dalam penelitian ini

adalah pengetahuan pasangan usia subur terhadap KB Suntik.

b. Data Sekunder

Data sekunder yang digunakan untuk melengkapi data primer yang di peroleh

dari instansi terkait berupa : pencacatan dan pelaporan cakupan pasangan usia

15
subur di Jorong Tanjung Harapan Wilayah Kerja Puskesmas Rawatan Lubuk

Gadang.

E. Langkah Pengoloahan Data

Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrument

pengumpulan data berupa alat ukur kuesioner yang di buat khusus oleh peneliti

sendiri dengan berpedoman pada perpustakaan yang ada. Setelah data terkumpul

dari lembar kuesioner yang ada maka dilakukan pngolahan data.

1. Pengolahan data tersebut dengan tahap- tahap sebagai berikut :

a. Editing

Proses editing dilakukan setelah data terkumpul dan dilakukan dengan

memeriksa kelengkapan data, memeriksa kesinambungan data, dan

kseragaman data.

b. Koding

Dilakukan untuk memudahkan dalam pengolahan data, semua jawaban

atau data perluh disederhanakan yaitu dengan simbol- simbol tertentu,

untuk setiap jawaban (pengkodean). Pengkodean dilakukan dengan

memberi nomor halaman, daftar pertanyaan, nomor variabel, nama

variabel, dan kode.

c. Tabulasi data

Setelah selesai pembuatan kode selanjutnya dengan pengolahan data

kedalam satu tabel menurut sifat- sifat yang di miliki yang mana sesuai

dengan tujuan peneltian ini dalam hal I I dipakai tabel untuk

penganalisaan data.

16
2. Analisa Data

Analisa data yang di gunakan dalam penelitian ini deskriptif adalah

dengan menggunakan presentasi dengan rumus distribusi frekuensi sebagai

berikut :

P =x 100%

Keterangan :

P : Presentase yang di cari

F : Frekuensi atau variabel yang di teliti

n : Jumlah sampel

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

17
1. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif yaitu penelitia hanya

menggambarkan keadaan objek, tidak ada maksud untuk menggeneralisasi

hasilnya.

2. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jorong Tanjung Harapan

Wilayah kerja Puskesmas Rawatan Lubuk Gadang.

3. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada tgl 10 s/d 30 Agustus 2021.

4. Sampel adalah subset yang di cuplik dari populasi, yang akan diamati dan di

ukur oleh peneliti (Sulistyaningsih, 2011 : 65). hubungan dengan keterbatasan

biaya dan waktu yang dimiliki, saya mengambil sampel dalam penelitian ini

adalah semua akseptor KB yang menggunakan kontrasepsi suntik sebanyak

182 orang di Jorong Tanjung Harapan Wilayah Kerja Puskesmas Rawatan

Lubuk Gadang tahun 2021.

B. SARAN

1. Bagi Bidan Desa Jorong Tanjung Harapan


Di harapkan kepada pimpinan puskesmas Rawatan Lubuk Gadang
untuk dapat mengarahkan kepada bidan desa jorong tanjung harapan
untuk memberi penyuluhan kepada seluruh PUS untuk berKb.

2. Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan proposal ini dapat dijadikan informasi bagi mahasiswi


kebidanan selanjutnya dan penambahan pengetahuan tentang kb suntik.

3. Bagi Peneliti

Sebagai penambahan ilmu kebidanan tentang pengetahuan kb


suntik.

18
DAFTAR PUSTAKA

Aimul Aziz. 2013. Metode Penelitian Keperawatan Teknik Analisis Data. Jakarta:
Salemba Medika.

19
Arum, Dyah Noviawati Setya, Sujiyatini. 2017. Panduan Lengkap Pelayanan KB
Terkini. Yogyakarta: Nuha Medika.

Depkes RI. 2014. Pedoman Penanggulangan Efek Samping atau Komplikasi


Kontrasepsi. Jakarta: Depkes RI.

Glasier Anna dkk, 2005. Keluarga Berencana &Kesehatan Reproduksi. Jakarta :


EGC

Handayani S, 2010. Buku Ajar Pelayana Keluarga Berencana. Yogyakarta :


Pustaka Rihama

Hartanto H. 2004. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta : Pustaka Sinar


Harapan, Anggota Ikapi
Manuaba I. B. G, 2001. Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri
Ginekologi dan KB. Jakarta : EGC

Manuaba I. B. G, 2009. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta : EGC

Mulyani, Nina Siti, Rinawati, Mega. 2013. Keluarga Berencana Dan Alat
Kontrasepsi. Yogyakarta: Nuha Medika.

Mustakim, 2012. Cakrawala KB, Kependudukan dan Pemberdayaan Keluarga.


Jakarta : Referensi

Notoatmodjo S, 2012. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka


Cipta

Setya dan Sujiyatini. 2017. Panduan Lengkap Pelayanan KB Terkini. Yogyakarta:


Nuha Medika

KUESIONER PENELTIAN
GAMBARAN PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR TERHADAP
ALAT KONTRASEPSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWATAN
LUBUK GADANG

20
1. Identitas Responden

No. Responden :

Nama :

Umur :

Pendidikan :

Alamat :

I. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memberi tanda silang pada setiap

jawaban.

A. Pertanyaan tentang pengertian alat kontrasepsi KB suntik

1. Apa yang anda ketahui tentang alat kontrasepsi ?

a. Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah kehamilan

b. Kontrasepsi adalah upaya untuk menghentikan kehamilan

c. Kontrasepsi adalah upaya untuk menggugurkan kehamilan

2. Apa yang anda ketahui tentang alat kontrasepsi KB suntik ?

a. Cairan yang disuntikkan untuk menggugurkan kehamilan

b. Cairan yang disuntikkan untuk menghentikan kehamilan

c. Cairan yang disuntikkan kedalam tubuh wanita untuk mencegah

kehamilan

d. Tidak tahu

3. Yang tidak termasuk jenis kontrasepsi KB suntik adalah ?

a. Kontrsepsi suntikkan progesteron dan kombinasi

b. Kontrasepsi estrogen

c. Kontrasepsi Pil KB

d. Tidak tahu

21
4. Apakah anda mengetahui cara kerja alat kontrasepsi KB suntik ?

a. Mencegah haid

b. Mencegah ovulasi ( pembuahan )

c. Meningkatkan kesuburan

d. Tidak tahu

B. Pertanyaan tentang tujuan alat kontrasepsi Kb suntik

1. Apa tujuan kontrasepsi KB suntik /

a. Menjaga kesehatan anak

b. Meningkatkan kesuburan

c. Mencegah kehamilan

d. Tidak tahu

2. Apa keuntungan kontrasepi KB suntik ?

a. Pencegahan kehamilan jangka panjang

b. Pencegah kehamilan jangka pendek

c. Pencegah terjadinya haid

d. Tidak tahu

3. Apa kerugian kontrasepsi KB suntik ?

a. Sering ditemukan pusing

b. Sering ditemukan gangguan haid

c. Terjadi gangguan pola tidur

d. Tidak tahu

4. Kapan waktu pemberian kontrasepsi KB suntik ?

a. Setiap saat selama siklus haid

b. Selama masa kehamilan

22
c. Saat usia memasuki masa subur

d. Tidak tahu

C. Pertanyaan tentang kontra isndikasi alat kontrasepsi KB suntik

1. Apa kontra indikasi kontrasepsi KB suntik ?

a. Hamil atau di duga hamil

b. Melahirkan

c. Tidaak tahu

2. Apakah ibu menyusui dapat menggunakan alat kontrasepsi KB suntik ?

a. Dapat

b. Tidak dapat

c. Tidak tahu

3. Apakah ibu dengan penyakit hepatitis dapat menggunakan alat kontrasepsi

KB suntik ?

a. Dapat

b. Tidak dapat

c. Tidak tahu

4. Apakah ibu yang mengalami anemia dapat menggunakan alat kontrasepsi

KB suntik ?

a. Dapat

b. Tidak dapat

c. Tidak tahu

23

Anda mungkin juga menyukai