Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah swt. Yang telah
memberikan rahmat dan karunia yang dilimpahkan-Nya kepada penulis, sehingga
dapat menyelesaikan makalah ini.
Adapun yang menjadi judul makalah kami adalah “kependudukan KB &
status hukumnya”. Penyusunan makalah ini merupakan salah satu tugas pada mata
kuliah Kapita Selekta & Al qur’an. Tujuan saya  menulis makalah ini yang utama
untuk memenuhi tugas dari dosen pembimbing saya ”Drs. H. Sumanan Hidayat
MM” dalam mata kuliah Kapita Selekta & Al qur’an.
Jika dalam penulisan makalah terdapat berbagai kesalahan dan kekurangan
dalam penulisan, maka kepada para pembaca, penulis memohon maaf sebesar-
besarnya atas koreksi-koreksi yang telah dilakukan. Hal tersebut semata-mata agar
menjadi suatu evaluasi dalam pembuatan makalah ini.
Mudah-mudahan dengan adanya pembuatan makalah ini dapat
memberikan manfaat berupa ilmu pengetahuan yang baik bagi penulis maupun
bagi para pembaca.

Kediri, 11 Oktober 2018

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………….1

DAFTAR ISI………………………………………………………………………2

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang…………………………………………………………….3
B. Rumusan Masalah.......................................................................................4
C. Manfaat.......................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Keluarga Berencana..................................................................5


B. Tujuan program Keluarga Berencana……………………………………..8
C. Segi-segi positif/negatif KB dan Macam-macam alat KB………………...9
D. Manfaat utama program Keluarga Berencana……………………….......12
E. pandangan Islam dan Para Ulama’ Tentang Keluarga Berencana.............13

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan………………………………………………………………15
B. Saran……………………………………………………………………...15

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………17

2
BAB  I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keluarga Berencana (KB) dapat dipahami sebagai suatu program nasional


yang dijalankan pemerintah untuk mengurangi populasi penduduk, karena
diasumsikan pertumbuhan populasi penduduk tidak seimbang dengan
ketersediaan lapangan pekerjaan dan pertumbuhan ekonomi sacara
nasional. Dalam pengertian ini, KB didasarkan pada teori populasi menurut
Thomas Robert Malthus. KB dalam pengertian pertama ini diistilahkan dengan
pembatasan kelahiran (tahdid an-nasl).
Pertumbuhan dan perkembangan kehidupan ummat manusia di muka bumi
ini menunjukkan bahwa seiring berjalannya waktu, manusia akan menghadapi
keadaan yang terus berbeda. Dimulai dari segi sosiologi, norma hidup manusia,
keilmuan tekhnologi dan perubahan lainnya. Perubahan ini menunjukkan bahwa
semakin berkembangnya manusia maka diperlukannya pula sikap dan usaha
bagaimana cara menghadapinya dan mencari solusinya.
Melihat kejadian-kejadian yang terjadi terhadap perkembangan sekarang ini
terutama sektor pertumbuhan penduduk yang terjadi di Negara kita Indonesia
semakin lama semakin menunjukkan pertambahan dari jumlah penduduk yang
begitu cepat. Hal ini merupakan salah satu akibat semakin berkembangnya
manusia maka berkembangnya pula sektor-sektor yang lainnya. Apalagi Negara
kita adalah Negara yang berkembang yang masih dalam proses menuju Negara
yang mandiri. Dari hal pertumbuhan penduduk yang begitu cepat mengakibatkan
peningkatan perekonomian suatu Negara.

3
B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari makalah yang berjudul kependudukan KB &


status hukumnya:
a. Apa pengertian KB (Keluarga Berencana) dan Kependudukan ?
b. Apa tujuan program KB ?
c.  Apa segi-segi positif/negatif KB dan Macam-macam alat KB ?
d. Apa manfaat utama program Keluarga Berencana ?
e. Apa pandangan Islam dan Para Ulama’ Tentang Keluarga Berencana ?
C. Manfaat

Adapun Manfaat dari makalah yang berjudul kependudukan KB & status


hukumnya:
a. Untuk mengetahui apa pengertian KB (Keluarga Berencana dan
Kependudukan.
b. Untuk mengetahui apa tujuan program KB.
c. Untuk mengetahui apa segi-segi positif/negatif KB dan macam – macam alat
KB.
d. Untuk mengetahui apa manfaat utama program Keluarga Berencana.
e. Untuk mengetahui bagaimana apa pandangan Islam dan Para Ulama’
tentang Keluarga Berencana.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Keluarga Berencana dan kependudukan


1) Pengertian berencana
stilah Keluarga Berencana (KB), merupakan terjemahan dari bahasa inggris
“Familiy Planning” yang dalam pelaksanaannya di Negara-negara barat
mencakup dua macam metode atau cara yaitu:
 Planning Parenthood
Pelaksanaan metode ini menitik beratkan tanggung jawab kedua orang
tua untuk membentuk kehidupan rumah tangga yang aman, tentram,
damai, sejahtera dan bahagia, walaupun bukan dengan jalan membatasi
jumlah anggota keluarga. Hal ini, lebih mendekati istilah bahasa
arab Tandzimul Nasli (mengatur keturunan)
 Birth Control
Penerapan metode ini menekankan jumlah anak atau menjarangkan
kelahiran, sesuai dengan situasi dan kondisi suami-istri. Hal ini, lebih
mirip dengan bahasa arabTahdidun Nasli (membatasi keturunan).
Tetapi dalam perakteknya di Negara barat, cara ini juga membolehkan
pengguguran kandungan (abortus); pemandulan (infertilitas) dan
pembujangan (at-tabattulu).
Untuk menjelaskan pengertian Keluarga Berencana di indonesia, maka penulis
mengemukakannya dengan pengertian umum dan khusus; yaitu:
 Pengertian umum
Keluarga Berencana ialah suatu usaha yang mengatur banyaknya
jumlah kelahiran sedemikian rupa, sehingga, bagi ibu maupun bayinya,
dan bagi ayah serta keluarganya atau masyarakat yang bersangkutan,

5
tidak menimbulkan kerugian sebagai akibat langsung dari kelahiran
tersebut.
 Pengertian khusus
Keluarga Berencana dalam kehidupan sehari-hari berkisar pada
pencegahan konsepsi atau pencegahan terjadinya pembuahan atau
pencegahan pertemuan antara sel mani dari laki-laki dan sel telur dari
perempuan sekitar persetubuhan.
Dari pengertian diatas, dapat dikatakan bahwa keluarga berencana adalah
istilah yang resmi digunakan di Indonesia terhadap usaha-usaha untuk
mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan keluarga, dengan menerima dan
memperaktekkan gagasan keluarga kecil yang potensial dan bahagia
(Akseptor). dimana pasangan suami istri yang mempunyai perencanaan
yang kongkrit mengenai kapan anaknya diharapkan lahir agar setiap
anaknya lahir disambut dengan rasa gembira dan syukur dan merencanakan
berapa anak yang dicita-citakan, yang disesuaikan dengan kemampuannya
dan situasi kondisi masyarakat dan negaranya.
2) Pengertian kependudukan
Pertumbuhan dan perkembangan kehidupan umat manusia di muka bumi ini
menunjukkan bahwa seiring berjalannya waktu, manusia akan menghadapi
keadaan yang terus berbeda. Dimulai dari segi sosiologi, norma hidup
manusia, keilmuan tekhnologi dan perubahan lainnya. Perubahan ini
menunjukkan bahwa semakin berkembangnya manusia maka diperlukannya
pula sikap dan usaha bagaimana cara menghadapinya dan mencari solusinya.
Melihat kejadian-kejadian yang terjadi terhadap perkembangan sekarang ini
terutama sektor pertumbuhan penduduk yang terjadi di Negara kita Indonesia
semakin lama semakin menunjukkan pertambahan dari jumlah penduduk
yang begitu cepat. Hal ini merupakan salah satu akibat semakin
berkembangnya manusia maka berkembangnya pula sektor-sektor yang
lainnya. Apalagi Negara kita adalah Negara yang berkembang yang masih

6
dalam proses menuju Negara yang mandiri. Dari hal pertumbuhan penduduk
yang begitu cepat mengakibatkan peningkatan perekonomian Negara,
sedangkan yang kita ketahui saat ini bahwa Negara kita sedang dalam
keadaan krisis ekonomi. Lapangan pekerjaan sangat dibutuhkan sedang
masyarakat terus berkembang jumlahnya, sandang, pangan dan papan pun
menjadi kebutuhan mendesak sedang kita pun masih mengimport kebutuhan
tersebut dari Negara lain, kesehatan pun ikut menjadi bagian yang diperlukan
sedang masyarakat miskin tak mampu menjalankan. Kesemua itu adalah
fenomena kehidupan yang dialami Negara kita bahwa kebutuhan,
kesejahteraan dan peningkatan kualitas bangsa ini disesuaikan oleh laju
pertumbahan penduduk. Oleh karenanya, jikalau hal tersebut di atas tidak
segera ditanggulangi dan dicarikan solusi maka akan berpengaruh negatif
terhadap pembangunan nasional, karena pemerintah bisa kewalahan
menyediakan sarana perekonomian, fasilitas kesehatan, sarana pendidikan,
tempat wisata dan sebagainya. Menjadi tanggung jawab kementrian
kesejahteraan rakyat sebagai pemerintah yang mengola laju pertumbahan
rakyat dan kita bersama sebagai masyarakat wajib dan sadar akan apa yang
telah kita alami agar ikut berpartisipasi menjalankan aturannya. Sebagaimana
kaidah Ushul Fiqh menyatakan:
“Kemaslahatan mayoritas harus didahulukan dari pada kemaslahatan
minoritas.”
Dari semua hal di atas, menunjukkan perkembangan permasalahan khususnya
di Indonesia semakin bertambah luas, dimana keluarga berencana dianggap
sebagai salah satu cara untuk menurunkan angka kelahiran dan sebagai satu
sarana untuk mengendalikan pertambahan penduduk yang semakin
pesat. Maka menjadi suatu keinginan pemerintah kita dalam mencari solusi
yang tepat agar kesejahteraan masyarakat dapat merata. Apabila laju
pertumbuhan penduduk sudah dapat dikendalikan dengan program KB, maka
pemerintah sudah bisa mengupayakan peningkatan kualitas penduduk,
dengan cara menyediakan fasilitas perekonomian, kesehatan, pendidikan dan

7
sebagainya. Sehingga pada masa yang akan datang, penduduk Indonesia
semakin tinggi kualitas hidupnya dan semakin maju tingkat kecerdasannya.

B. Tujuan program Keluarga Berencana


Program KB memiliki banyak tujuan khususnya program KB yang ada di
indonesia:
1. Tujuan Demografis : yaitu upaya penurunan tingkat pertumbuhan
penduduk sebanyak 50% pada tahun 1990 dari keadaan tahun 1971, kalau
ini berhasil maka laju pada pertumbuhan penduduk indonesia dapat ditekan
1% pertahun, mulai tahun 1990.
2. Tujuan Normatif : yaitu menciptakan norma ketengah-tengah masyarakat
agar timbul kecenderungan untuk menyukai keluarga kecil, karena dengan
keluarga yang kecil akan lebih mudah untuk mencapai kesejahteraan  dan
kebahagiaan keluarga, terutama kesejahteraan ibu dan anak.
Tujuan lain program KB adalah untuk memperoleh kesempatan yang luas bagi
seorang ibu demi melaksanakan berbagai kegiatan yang lebih bermanfaat, yaitu
menata kehidupan berumah tangga, dan bisa berpartisipasi dalam kegiatan
kemasyarakatan, seperti kegiatan sosial,pendidikan dan ibadah-ibadah lain.
Lebih lanjut lagi tujuan KB adalah untuk mempersiapkan secara dini sejumlah
anak yang memungkinkan bagi orang tua untuk membekali anak-anaknya baik
fisik atau mentalnya, agar dapat mandiri dihari depannya. Tujuan-tujuan ini
akan lebih mudah dicapai apabila suatu keluarga relatif kecil, yang secara
ekonomis lebih mudah dijangkau, dan secara psikologis akan ada ketenanga
dalam keluarga.
Pelaksanaan KB dibolehkan dalam Islam karena pertimbangan ekonomi,
kesehatan dan pendidikan. Artinya, dibolehkan bagi orang-orang yang tidak
sanggup membiayai kehidupan anak, kesehatan dan pendidikannya agar
menjadi akseptor KB. Bahkan menjadi dosa baginya, jikalau ia melahirkan
anak yang tidak terurusi masa depannya, yang akhirnya menjadi beban yang

8
berat bagi masyarakat, karena orang tuanya tidak menyanggupi biaya
hidupnya, kesehatan dan pendidikannya. Hal ini berdasarkan pada sebuah Al-
Quran yang berbunyi:
Dan hendaklah orang-orang takut kepada Alloh bila seandainya mereka
meninggalkan anaka-anaknya yang dalam keadaan lemah; yang mereka
hawatirkan terhadap (kesejahteraan mereka)oleh sebab itu, hendaklah mereka
bertaqwa kepada Alloh dan mengucapkan perkataan yang benar.(An-Nisa’: 9)
Ayat ini menerangkan bahwa kelamahan ekonomi, kurang stabilnya kondisi
kesehatan fisik dan kelemahan integensi anak akibat kekurangan makanan
yang bergizi, menjadi tanggung jawab kedua orang tuanya. Maka disinilah
peranan KB untuk membantu orang-orang yang tidak dapat menyanggupi hal
tersebut, agar tidak berdosa di kemudian hari bila meninggalkan keturunannya.
C. Segi-segi positif/negatif KB dan Macam-macam alat KB
1) Segi positif
Dengan pelaksanaan program Keluarga Berencana diharapkan
jumlahpendudukan dapat diatur untuk meningkatkan kesejahteraan bangsa
dan untuk mencegah terjadinya bencana sosial, pengangguran, kriminalitas
dan kecelakaan lalulintas semakin meningkat. Selain itu sebuah keluarga
juga bisa memberi jarak atau masa senggang terhadap kehamilannya,
sehingga tidak terjadi kelahiran anak yang tidak diinginkan oleh orang
tuanya. Dan orang tuapun bisa lebih tekun dan banyak waktu untuk
mengurus anaknya, dan juga lebih bisa memantau dengan baik pada
pendidikan anak.
2) Segi negatif
KB (keluarga berencana) juga memiliki segi negatifnya,karena terkadang
orang yang melakukan tindakan KB yang cukup lama sehingga dapat
membuat kandungan kering dan panas akibat obat-obat KB yang telah di
konsumsi, sehingga terjadi kemandulan terhadap seorang wanita, selain itu
juga sejak ada program KB melalui berbagai alat kontrasepsi  yang sudah
beredar diseluruh penjuru pada saat ini tidak hanya orang yang sudah

9
berumah tangga saja yang menggunakan alat tersebut, tetapi banyak terjadi
pada kalangan remaja yang menyalah gunakan alat/program tersebut,
sehingga terjadi kemaksiatan dimana-mana.
Terhadap orang-orang yang ahli maksiat pada khususnya ahli zina mereka
memiliki banyak peluang untuk melakukan perzinaan dimanapun saja,
karena begitu mudah saat ini bagi mereka untuk mendapatkan barang
tersebut. mereka berfikir setelah mereka menggunakan alat kontrasepsi
untuk mencegah kehamilan, maka tidak akan terjadi kehamilan pada
dirinya, sehingga mereka leluasa dalam melakukan kemaksiatan dilain
waktu dengan menggunakan alat tersebut.
3. Macam-macam Alat Kontrasepsi

Mengenai alat kontrasepsi ‫ع الحمل‬QQ‫وسائل من‬ yang sering digunakan ber KB,


ada yang dibolehkan dan ada pula yang diharamkan dalam
Islam. Selanjutnya, alat kontrasepsi yang dibolehkannya adalah:
1. Pil berupa tablet yang berisi bahan progestin dan progesteren yang
bekerja dalam tubuh wanita untuk mencegah terjadinya ovulasi dan
melakukan perubahan pada endometrium.
2. Suntikan, yaitu menginjeksikan cairan kedalam tubuh wanita yang
dikenal dengan cairan Devo Provera,Net Den dan Noristerat. Cara kerjanya
yaitu menghalangi cara terjadinya ovulasi,menipiskan endometrin sehinga
nidasi tidak mungkin terjadi.
3. Susuk KB yaitu yaitu berupa levemorgestrel,terdiridari enam kapsul
yang diinsersikan dibawah kulit lengan bagian dalam kira-kira 6 sampai 10
cm dari lipatan siku,cara kerjanya,kontra indikasi dan efek sampingnya
sama dengan suntikan .
Dan alat-alat kontrasepsi yang lainnya seperti kondom,diafragma,tablet
vagina,Coituis Interruktus (’azal menurut Islam). Dan akhir-akhir ini ada
semacam jenis tisue yang dimasukkan kedalam vagina dan ada pula
beberapa kontrasepsi yang bersifat tradisional seperti jamu-jamuan, urut

10
dan sebagainya. Cara ini desepakati oleh ulama islam bahwa boleh
digunakan, berdasarkan dengan cara yang telah diperaktekkan oleh para
sahabat nabi semenjak beliau masih hidup.
Sedangkan alat kontrasepsi yang dilarang dalam Islam, adalah program alat
kontrasepsi mantap (KONTAP). Yang dimaksud dengan kontrasepsi
mantap (kontap) pria/wanita, ialah sterilisasi, baik bagi pria dengan cara
memotong saluran sperma kurang lebih 2 cm dan kedua ujungnya diikat
dengan benang sutera, dan operasi kecil ini disebut vasektomi
maupun sterilisasi, bagi wanita dengan cara memotong saluran telur(tuba
falopi) dan kedua ujungnya diikat dengan pemasangan cicin, dan operasi
ini disebut dengan tubektomi. Mengeanai sterilisasi pria dan wanita , umat
islam telah mendapatkan fatwa hukumnya berdasarkan musyawarah ulama
terbatas pada tahun 1972 dan munas MUI tahun 1983, yang mengharamkan
sterilisasi, kecuali dalam keadaan sangat terpaksa, misalnya untuk
menghindarkan penurunan penyakit dari bapak/ibu terhadap anak
keturunannya yang akan lahir, atau terancamnya jiwa ibu bila mengandung
atau melahirkan lagi, dengan alasan antara lain karena sterilisasi bisa
mengakibatkan kemandulan permanen. Namun pemerintah kita cukup
bijaksana sampai kini operasi vesektomi/tubektomi tidak/belum dijadikan
program resmi KB, karena mengingat adanya fatwa hukum islam tersebut
di atas demi menghindari terjadinya keresahan dimasyarakat. Tetapi sebuah
lembaga non pemerintah bernama Perkumpulan Kontrasepsi Mantap
Indonesia (PKMI) telah sanggup memberi pelayanan kepada masyarakat
untuk vasektomi dan tubektomi dengan peralatan teknologi canggih dan
dengan tim dokter ahli yang telah mendapat tambahan pendidikan dan
ketrampilan /latihan kusus untuk pelayanan kontap ini.Dalam hal ini
pemerintah cq.Menteri kesehatan RI tidak melarang pelayanan
vasektomi/tubektomi asal dipenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

11
a) Asas sukarela,artinya tidak bersangkutan telah diberitahu berbagai
alat/cara kontrasepsi dan yang bersangkutan secara sukarela memilih
vasektomi/tubektomi.
b) Asas bahagia,artinya yang bersangkutan terikat dalam pekawinan yang
sah dan harmonis,telah punya anak sekurang-kurangnya dua anak dan
kedua anak itu berada dalam keadaan sehat,fisik,mental,dan sosialnya,dan
apabila anak hidup tang dimiliki hanya dua orang,maka umur anak yang
terkecil sekurang-kurangnya 2 tahun.
c) Syarat pemeriksaan medis untuk mengetahui ada/tidaknya hambatan
medis untuk pelayanan vasektomi/tubektomi.
D. Manfaat utama program Keluarga Berencana
Program Keluarga Berencana (KB) dirumuskan sebagai upaya peningkatan
kepedulian dan peran serta masyarakaat melalui batas usia perkawinan,
pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan
kesejahteraan keluarga, untuk mewujudkan Norma Keluarga Kecil Bahagia
dan Sejahtera (NKBBS). Dalam ajaran Islam  dikenal dengan
keluarga “Sakinah Mawaddah wa rahmat”. Dengan mengikuti program KB
sesuai anjuran pemerintah, para akseptor akan mendapatkan tiga manfaat
utama optimal, baik untuk ibu, anak dan keluarga, antara lain :
Manfaat untuk ibu:
Ø  Mencegah kehamilan yang tidak diinginkan
Ø  Mencegah setidaknya 1 dari 4 kematian ibu
Ø  Menjaga kesehatan ibu
Ø  Merencanakan kehamilan lebih terprogram
Manfaat untuk anak
Ø  Mengurangi risiko kematian bayi
Ø  Meningkatkan kesehatan bayi
Ø  Mencegah bayi kekurangan gizi
Ø  Tumbuh kembang bayi lebih terjamin
Ø  Kebutuhan ASI eksklusif selama 6 bulan relatif dapat terpenuhi

12
Ø  Mendapatkan kualitas kasih sayang yang lebih maksimal
Manfaat untuk keluarga
Ø  Meningkatkan kesejahteraan keluarga
Ø  Harmonisasi keluarga lebih terjaga
Ø  Meningkatkan kebahagiaan keluarga

E. Pandangan Islam dan Para Ulama’ Tentang Keluarga Berencana


1. Menurut Pandangan Ulama’
a. Ulama’ yang memperbolehkan
Diantara ulama’ yang membolehkan adalah Imam al-Ghazali, Syaikh
al-Hariri, Syaikh Syalthut, Ulama’ yang membolehkan ini berpendapat
bahwa diperbolehkan mengikuti progaram KB dengan ketentuan
antara lain, untuk menjaga kesehatan si ibu, menghindari kesulitan ibu,
untuk menjarangkan anak. Mereka juga berpendapat bahwa
perencanaan keluarga itu tidak sama dengan pembunuhan karena
pembunuhan itu berlaku ketika janin mencapai tahap ketujuh dari
penciptaan. Mereka mendasarkan pendapatnya pada surat al-
Mu’minun ayat: 12, 13, 14.
b. Ulama’ yang melarang
Selain ulama’ yang memperbolehkan ada para ulama’ yang melarang
diantaranya ialah Prof. Dr. Madkour, Abu A’la al-Maududi. Mereka
melarang mengikuti KB karena perbuatan itu termasuk membunuh
keturunan seperti firman Allah:
“Dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut
(kemiskinan) kami akan memberi rizkqi kepadamu dan kepada
mereka”.

2. Pandangan Al-Qur’an Tentang Keluarga Berencana


Dalam al-Qur’an banyak sekali ayat yang memberikan petunjuk yang
perlu kita laksanakan dalam kaitannya dengan KB diantaranya ialah :

13
Surat An-Nisa’ ayat 9:
“Dan hendaklah takut pada Allah orang-orang yang seandainya
meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah. Mereka
khawatir terhadap kesejahteraan mereka. Oleh sebab itu
hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka
mengucapkan perkataan yang benar”.
Selain ayat diatas masih banyak ayat yang berisi petunjuk tentang
pelaksanaan KB diantaranya ialah surat al-Qashas: 77, al-Baqarah:
233, Lukman: 14, al-Ahkaf: 15, al-Anfal: 53, dan at-Thalaq: 7.
Dari ayat-ayat diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa petunjuk
yang perlu dilaksanakan dalam KB antara lain, menjaga kesehatan
istri, mempertimbangkan kepentingan anak, memperhitungkan biaya
hidup brumah tangga.
3.  Pandangan al-Hadits Tentang Keluarga Berencana
Dalam Hadits Nabi diriwayatkan:
“sesungguhnya lebih baik bagimu meninggalkan ahli warismu
dalam keadaan berkecukupan dari pada meninggalkan mereka
menjadi beban atau tanggungan orang banyak.”
Dari hadits ini menjelaskan bahwa suami istri mempertimbangkan
tentang biaya rumah tangga selagi keduanya masih hidup, jangan
sampai anak-anak mereka menjadi beban bagi orang lain. Dengan
demikian pengaturan kelahiran anak hendaknya dipikirkan bersama.

14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian yang telah dikemukakan dimuka dapat diambil kesimpulan, bahwa
kontrasepsi mantap pria/wanita dengan jalan vasektomi/tubektomi dapat
dibenarkan oleh islam. Sebab vasektomi/tubektomi pada saat ini tidak membawa
akibat kemandulan permanen, karena dengan kemajuan tegnologi kedokteran yang
canggih dewasa ini dengan cara mikroskopik dapat dilakukan vasosasostomi dan
reanastomisisdengan hasil yang cukup memuaskan. Namun pelaksanaannya harus
selektif (tidak masal) persuasif , dan benar-benar memenuhi ketentuan yang telah
digariskan oleh pemerintah.
Dengan pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB) diharapkan
jumlah pendudukan dapat diatur untuk meningkatkan kesejahteraan bangsa dan
untuk mencegah terjadinya bencana sosial, pengangguran, kriminalitas dan
kecelakaan lalulintas semakin meningkat. Namun dengan melaksanakan program
KB tersebut tentunya ada aturan-aturan yang harus dilaksanakan, yaitu
menggunakan alat/cara yang tidak berbahaya yang sudah disetujui oleh ahli medis
dan sudah disepakati para ulama’ dalam syariat islam.
B. Saran
Tak ada gading yang tak retak, demikian pula pada diri penulis. Sekecil apapun
kebenaran yang terkandung dalam makalah ini,semuanya bermula dari keridhoan
Allah SWT. Dan segala kesalahan yang ada pada penulisan makalah ini, maka

15
semua itu berasal dari diri penulis. Oleh karenanya sangat penulis harapkan saran
yang membangun dari semua pihak demi perbaikan dalam pembuatan makalah-
makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapaat memberikan manfaat terutama
bagi diri penulis sendiri, dan memberikan manfaat pula bagi para pembaca .
kepada semua pihak, atas perhatian dan kerja samanya penulis ucapkan banyak
terima kasih.

16
DAFTAR PUSTAKA

https://8tunas8.wordpress.com/keluarga-berencana-kb-dalam-pandangan-
islam/
http://windahidayatulhabibah.blogspot.com/2012/05/makalah-keluarga-
berencana-dalam.html
marsuteja.blogspot.com/2012/09/pandangan-ulama-tentang-kb.html

17

Anda mungkin juga menyukai