Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

KELUARGA BERENCANA
(KB)

OLEH :
LASKI SAMBEN
F 231 16 077

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TADULAKO
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Keluarga berencana (KB) adalah program nasional yang bertujuan


untuk mengurangi populasi penduduk akibat pertumbuhan penduduk
yang yang tidak seimbang, kurangnya ketersediaan lapangan pekerjaan,
dan pertumbuhan ekonomi yang yang tidak merata. Pengertian KB
didasarkan pada teori populasi menurut Thomas Robert Malthus KB
dalam pengertian pertama ini diistilahkan dengan pembatasan kelahiran (
Tahdid an-nasl ).
Melihat kejadian-kejadian yang terjadi terhadap perkembangan
sekarang ini terutama sektor pertumbuhan penduduk yang terjadi di
Negara kita Indonesia semakin lama semakin menunjukkan pertambahan
dari jumlah penduduk yang begitu cepat. Hal ini merupakan salah satu
akibat semakin berkembangnya manusia maka berkembangnya pula
sektor-sektor yang lainnya. Apalagi Negara kita adalah Negara yang
berkembang yang masih dalam proses menuju Negara yang mandiri. Dari
hal pertumbuhan penduduk yang begitu cepat mengakibatkan
peningkatan perekonomian Negara, sedangkan yang kita ketahui saat ini
bahwa Negara kita sedang dalam keadaan krisis ekonomi.

1.2 RUMUSAN MASALAH


- Apa pengertian keluarga berencana dan kependudukan?
- Apa tujuan program keluarga berencana?
- Apa nilai positif dan negatif keluarga berancana?

1.3 TUJUAN
- Mengetahui pengertian keluarga berencana dan
kependudukan
- Mengetahui tujuan program keluarga berencana
- Mengetahui nilai-nilai positif dan negatif keluarga
berencana
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN KELUARGA BERENCANA DAN KEPENDUDUKAN

Pertumbuhan dan perkembangan kehidupan umat manusia di


muka bumi ini menunjukkan bahwa seiring berjalannya waktu, manusia
akan menghadapi keadaan yang terus berbeda. Dimulai dari segi
sosiologi, norma hidup manusia, keilmuan tekhnologi dan perubahan
lainnya. Perubahan ini menunjukkan bahwa semakin berkembangnya
manusia maka diperlukannya pula sikap dan usaha bagaimana cara
menghadapinya dan mencari solusinya.
Melihat kejadian-kejadian yang terjadi terhadap perkembangan
sekarang ini terutama sektor pertumbuhan penduduk yang terjadi di
Negara kita Indonesia semakin lama semakin menunjukkan pertambahan
dari jumlah penduduk yang begitu cepat. Hal ini merupakan salah satu
akibat semakin berkembangnya manusia maka berkembangnya pula
sektor-sektor yang lainnya. Apalagi Negara kita adalah Negara yang
berkembang yang masih dalam proses menuju Negara yang mandiri. Dari
hal pertumbuhan penduduk yang begitu cepat mengakibatkan
peningkatan perekonomian Negara, sedangkan yang kita ketahui saat ini
bahwa Negara kita sedang dalam keadaan krisis ekonomi. Lapangan
pekerjaan sangat dibutuhkan sedang masyarakat terus berkembang
jumlahnya, sandang, pangan dan papan pun menjadi kebutuhan
mendesak sedang kita pun masih mengimport kebutuhan tersebut dari
Negara lain, kesehatan pun ikut menjadi bagian yang diperlukan sedang
masyarakat miskin tak mampu menjalankan. Kesemua itu adalah
fenomena kehidupan yang dialami Negara kita bahwa kebutuhan,
kesejahteraan dan peningkatan kualitas bangsa ini disesuaikan oleh laju
pertumbahan penduduk.
Keluarga Berencana (KB), merupakan terjemahan dari bahasa inggris
“Familiy Planning” yang dalam pelaksanaannya di Negara-negara barat
mencakup dua macam metode atau cara yaitu:
1) Planning Parenthood
Pelaksanaan metode ini menitik beratkan tanggung jawab kedua
orang tua untuk membentuk kehidupan rumah tangga yang aman,
tentram, damai, sejahtera dan bahagia, walaupun bukan dengan jalan
membatasi jumlah anggota keluarga. Hal ini, lebih mendekati istilah
bahasa arab Tandzimul Nasli (mengatur keturunan)
2) Birth Control
Penerapan metode ini menekankan jumlah anak atau
menjarangkan kelahiran, sesuai dengan situasi dan kondisi suami-istri. Hal
ini, lebih mirip dengan bahasa arabTahdidun Nasli (membatasi
keturunan). Tetapi dalam perakteknya di Negara barat, cara ini juga
membolehkan pengguguran kandungan (abortus); pemandulan
(infertilitas) dan pembujangan (at-tabattulu)
Untuk menjelaskan pengertian Keluarga Berencana di indonesia, maka
penulis mengemukakannya dengan pengertian umum dan khusus; yaitu:
1) Pengertian umum
Keluarga Berencana ialah suatu usaha yang mengatur banyaknya
jumlah kelahiran sedemikian rupa, sehingga, bagi ibu maupun bayinya,
dan bagi ayah serta keluarganya atau masyarakat yang bersangkutan,
tidak menimbulkan kerugian sebagai akibat langsung dari kelahiran
tersebut.
2) Pengertian khusus
Keluarga Berencana dalam kehidupan sehari-hari berkisar pada
pencegahan konsepsi atau pencegahan terjadinya pembuahan atau
pencegahan pertemuan antara sel mani dari laki-laki dan sel telur dari
perempuan sekitar persetubuhan.
Dari pengertian diatas, dapat dikatakan bahwa keluarga berencana
adalah istilah yang resmi digunakan di Indonesia terhadap usaha-usaha
untuk mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan keluarga, dengan
menerima dan memperaktekkan gagasan keluarga kecil yang potensial
dan bahagia (Akseptor). dimana pasangan suami istri yang mempunyai
perencanaan yang kongkrit mengenai kapan anaknya diharapkan lahir
agar setiap anaknya lahir disambut dengan rasa gembira dan syukur dan
merencanakan berapa anak yang dicita-citakan, yang disesuaikan dengan
kemampuannya dan situasi kondisi masyarakat dan negaranya.
2.2 TUJUAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA

Program KB memiliki banyak tujuan khususnya program KB yang ada di


indonesia:
1. Tujuan Demografis : yaitu upaya penurunan tingkat pertumbuhan
penduduk sebanyak 50% pada tahun 1990 dari keadaan tahun 1971,
kalau ini berhasil maka laju pada pertumbuhan penduduk indonesia
dapat ditekan 1% pertahun, mulai tahun 1990.
2.  Tujuan Normatif : yaitu menciptakan norma ketengah-tengah
masyarakat agar timbul kecenderungan untuk menyukai keluarga kecil,
karena dengan keluarga yang kecil akan lebih mudah untuk mencapai
kesejahteraan  dan kebahagiaan keluarga, terutama kesejahteraan ibu
dan anak.
Tujuan lain program KB adalah untuk memperoleh kesempatan yang luas
bagi seorang ibu demi melaksanakan berbagai kegiatan yang lebih
bermanfaat, yaitu menata kehidupan berumah tangga, dan bisa
berpartisipasi dalam kegiatan kemasyarakatan, seperti kegiatan
sosial,pendidikan dan ibadah-ibadah lain.
Lebih lanjut lagi tujuan KB adalah untuk mempersiapkan secara dini
sejumlah anak yang memungkinkan bagi orang tua untuk membekali
anak-anaknya baik fisik atau mentalnya, agar dapat mandiri dihari
depannya. Tujuan-tujuan ini akan lebih mudah dicapai apabila suatu
keluarga relatif kecil, yang secara ekonomis lebih mudah dijangkau, dan
secara psikologis akan ada ketenanga dalam keluarga.
2.3 NILAI-NILAI POSITIF DAN NEGATI KELUARGA BERENCANA

1. Nilai Positif Keluarga Berencana


Dengan pelaksanaan program Keluarga Berencana diharapkan
jumlahpendudukan dapat diatur untuk meningkatkan kesejahteraan
bangsa dan untuk mencegah terjadinya bencana sosial, pengangguran,
kriminalitas dan kecelakaan lalulintas semakin meningkat. Selain itu
sebuah keluarga juga bisa memberi jarak atau masa senggang terhadap
kehamilannya, sehingga tidak terjadi kelahiran anak yang tidak diinginkan
oleh orang tuanya. Dan orang tuapun bisa lebih tekun dan banyak waktu
untuk mengurus anaknya, dan juga lebih bisa memantau dengan baik
pada pendidikan anak.
2. Nilai Negatif Keluarga Berencana
KB (keluarga berencana) juga memiliki segi negatifnya,karena terkadang
orang yang melakukan tindakan KB yang cukup lama sehingga dapat
membuat kandungan kering dan panas akibat obat-obat KB yang telah di
konsumsi, sehingga terjadi kemandulan terhadap seorang wanita, selain
itu juga sejak ada program KB melalui berbagai alat kontrasepsi  yang
sudah beredar diseluruh penjuru pada saat ini tidak hanya orang yang
sudah berumah tangga saja yang menggunakan alat tersebut, tetapi
banyak terjadi pada kalangan remaja yang menyalah gunakan
alat/program tersebut, sehingga terjadi kemaksiatan dimana-mana.
Terhadap orang-orang yang ahli maksiat pada khususnya ahli zina mereka
memiliki banyak peluang untuk melakukan perzinaan dimanapun saja,
karena begitu mudah saat ini bagi mereka untuk mendapatkan barang
tersebut. mereka berfikir setelah mereka menggunakan alat kontrasepsi
untuk mencegah kehamilan, maka tidak akan terjadi kehamilan pada
dirinya, sehingga mereka leluasa dalam melakukan kemaksiatan dilain
waktu dengan menggunakan alat tersebut.
BAB 3
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Program Keluarga berencana pada dasarnya memiliki tujuan yang baik
dan jelas untuk mewujudkan cita-cita bangsa yang sejahtera dan aman.
Keluarga berencana dilakukan pemerintah untuk mengurangi tingkat
kepadatan penduduk di Indonesia yang menempati penduduk terpadat
ke 4 di dunia. Pemerintah bukan melarang setiap keluarga untuk memiliki
keturunan melebihi dua anak tetapi dalam hal ini pemerintah memikirnya
bagaimana pertumbuhan penduduk kedepannya dengan membatasi
kemungkinan lahirnya penduduk melalui program ini. Melaui program ini,
diharapkan jumlah penduduk di Indonesia dapat terkontrol dengan baik
sehingga kondisi ekonomi dan kesejahteraan penduduk juga dapat
ditingkatkan.

3.2 DAFTAR PUSTAKA


PUSTAKA ELEKTRONIK :
- http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/
2931/1/ARIF%20FATURRAHMAN-FSH.pdf
- http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/55065/4/
Chapter%20I.pdf
- http://eprints.ums.ac.id/37998/5/04.%20BAB%20I.pdf

Anda mungkin juga menyukai