Anda di halaman 1dari 29

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan manusia yang sangat

utama, oleh karena itu setiap manusia berhak memiliki kesehatan.

Namun pada kenyataannya tidak semua orang memiliki derajat

kesehatan yang optimal dikarenakan berbagai masalah, misalnya

lingkungan yang tidak baik, sosial ekonomi yang rendah, pola hidup

yang tidak sehat mulai dari makanan, kebiasaan maupun lingkungan

sekitarnya. Hal tersebut merupakan pemicu berbagai macam penyakit,

salah satunya adalah stroke (Misbach, 2011)

Stroke merupakan penyebab kematian nomor tiga di negara maju

setelah penyakit jantung dan kanker pada kelompok usia lanjut,

sedangkan di Indonesia menduduki peringkat pertama. Stroke juga

penyebab utama kecacatan didunia (Sutrisno, 2007). Angka kejadian

stroke di Indonesia meningkat tajam. Saat ini Indonesia merupakan

negara dengan jumlah penderita stroke terbesar di Asia (Yastroki, 2007)

Kasus stroke di RSUD Pandan Arang Boyolali pada tahun 2013

sudah mencapai 934 kasus dengan rincian 401 pasien stroke hemoragik

dan 533 pasien stroke non hemoragik. Kejadian stroke pada tahun 2014

ini antara bulan Januari sampai bulan Februari sudah ada 184 kasus dengan
rincian 90 kasus stroke hemoragik dan 94 kasus stroke non
hemoragik (Rekam Medis RSUD Pandan Arang Boyolali)

Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan penanganan yang

komprehensif demi mencegah terjadinya tahap penyakit yang lebih

lanjut atau bahkan kematian. Disini diperlukan peran perawat sebagai

pelayanan dan juga pendidik yang mampu memberikan asuhan

keperawatan kepada klien dengan stroke melalui pendekatan proses

keperawatan yang benar.

Kelenjar endokrin atau kelenjar buntu adalah kelenjar yang nengirimkan


hasilsekresinya langsung ke dalam darah yang beredar dalam jaringan kelenjar
tanpa melewatiduktus atau saluran dan hasil sekresinya disebut hormon.Secara
umum sistem endokrin adalah sistem yang berfungsi untuk memproduksihormon
yang mengatur aktivitas tubuh. Terdiri atas kelenjar tiroid, kelenjar
hipofisa/putuitari,kelenjar pankreas, kelenjar kelamin, kelenjar suprarenal,
kelenjar paratiroid dan kelenjarbuntu.Beberapa dari organ endokrin ada yang
menghasilkan satu macam hormon (hormontunggal) disamping itu juga ada yang
menghasilkan lebih dari satu macam hormon atauhormon ganda misalnya
kelenjar hipofise sebagai pengatur kelenjar yang lain.Sistem endokrin, dalam
kaitannya dengan sistem saraf, mengontrol dan memadukanfungsi tubuh. Kedua
sistem ini bersama-sama bekerja untuk mempertahankan homeostasistubuh.

Fungsi mereka satu sama lain saling berhubungan, namun dapat dibedakan
dengankarakteristik tertentu. Misalnya, medulla adrenal dan kelenjar hipofise
posterior yangmempunyai asal dari saraf (neural). Jika keduanya dihancurkan
atau diangkat, maka fungsidari kedua kelenjar ini sebagian diambil alih oleh
sistem saraf. Bila sistem endokrinumumnya bekerja melalui hormon, maka sistem
saraf bekerja melalui neurotransmiter yangdihasilkan oleh ujung-ujung
saraf.Kelenjar endokrin melepaskan sekresinya langsung ke dalam darah .
Kelenjarendokrin ini termasuk hepar, pancreas (kelenjar eksokrin dan endokrin),
payudara, dankelenjar lakrimalis untuk air mata. Sebaliknya, Kelenjar eksokrin
melepaskan sekresinyakedalam duktus pada permukaan tubuh, sepertikulit, atau
organ internal, seperti lapisantraktusintestinal.Jika kelenjar endokrin mengalami
kelainan fungsi, maka kadar hormon di dalamdarah bisa menjadi tinggi atau
rendah, sehingga mengganggu fungsi tubuh. Untuk mengendalikan fungsi
endokrin, maka pelepasan setiap hormon harus diatur dalambatas-batas yang
tepat. Tubuh perlu merasakan dari waktu ke waktu apakah diperlukan
lebihbanyak atau lebih sedikit hormon.

B. Rumusan masalahDengan memperhatikan ulasan singkat latar belakang di atas,


maka dapat disusunlahrumusan masalah sebagai berikut:

Ingin mendalami lebih lanjut mengenai penyakit strokedengan merumuskan

suatu masalah yaitu bagaimana memberikan asuhan keperawatan pada

pasien dengan gangguan sistem persarafan.

1.Apakah yang dimaksud dengan sistem endokrin ?

2.Apa fungsi dari sistem endokrin ?

3.Mana saja yang merupakan bagian dari sistem endokrin ?

4.Apa saja jenis kelenjar yang termasuk dalam sistem endokrin ?

5.Bagaimana cara kerja sistem endokrin dalam tubuh normal ?

6.Penyakit – penyakit yang berhubungan dengan hormone.

C. Tujuan laporan

Adapun tujuan khusus penulisan karya tulis ini yaitu penulis

mampu :

D. Manfaat Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini adalah :

1. Untuk memenuhi tugas perbaikan nilai Mata kulaih Ilmu Biomedik Dasar
2. Untuk mengetahui apakah yang dimaksud dengan sistem endokrin

3. Untuk mengetahui dan memahami mana saja yang merupakan bagian dari
sistemendokrin

4. Untuk mengetahui apa saja jenis kelenjar yang termasuk dalam sistem
endokrin

5. Untuk mengetahui fungsi dari sistem endokrin

6. Untuk mengetahui sebenarnya bagaimana cara kerja sistem endokrin dalam


tubuhnormal

7. Untuk mengetahui bagaimana jika sistem endokrin mengalami kerusakan.

1. Manfaat Teoritis

Meningkatkan pengetahuan bagi pembaca agar dapat

melakukan pencegahan untuk diri sendiri dan orang disekitarnya

agar tidak terkena stroke, bahwa stroke adalah keadaan yang terjadi

secara tiba-tiba maupun tidak yang pada awalnya akan mengalami

gangguan dalam hal motorik, berbicara, dan gangguan sensorik.

Penulisan karya tulis ini juga berfungsi untuk mengetahui

antara teori dan kasus nyata yang terjadi dilapangan sinkron atau

tidak, karena dalam teori yang sudah ada tidak selalu sama dengan

kasus yang terjadi. Sehingga disusunlah karya tulis ilmiah ini.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Rumah Sakit

Manfaat praktis penulisan karya tulis ilmiah bagi rumah


sakit yaitu dapat digunakan sebagai acuan dalam melakukan

tindakan asuhan keperawatan bagi pasien khususnya dengan

gangguan sistem persarafan stroke non hemoragik dan

melakukan pencegahan dengan memberi penyuluhan

kesehatan kepada pasien hipertensi yang beresiko menjadi

penyakit stroke.

b. Bagi Perawat

Manfaat praktis penulisan karya tulis ilmiah bagi perawat

yaitu perawat dapat menentukan diagnosa dan intervensi

keperawatan yang tepat pada pasien dengan gangguan sistem

persarafan stroke non hemoragik.

c. Bagi Instansi Akademik

Manfaat praktis bagi instansi akademik yaitu dapat

digunakan sebagai referensi bagi institusi pendidikan untuk

mengembangkan ilmu tentang asuhan keperawatan dengan

gangguan system persarafan stroke non hemoragik

d. Bagi Pasien dan Keluarga

Manfaat praktis penulisan karya ilmiah bagi pasien dan

keluarga yaitu supaya pasien dan keluarga dapat mengetahui

gambaran umum tentang gangguan system persarafan stroke

non hemoragik beserta perawatan yang benar bagi klien agar

penderita mendapat perawatan yang tepat dalam keluarganya.


e. Bagi Pembaca

Manfaat penulisan karya ilmiah bagi pembaca yaitu menjadi

sumber referensi dan informasi bagi orang yang membaca karya tulis

ini supaya mengetahui dan lebih mendalami bagaimana cara merawat

pasien yang terkena stroke non hemoragik.

Sistem Endokrin.
BAB II ISI

2.2 SISTEM SARAF

A. Pengertian Saraf

Sistem saraf merupakan suatu struktur yang terdiri dari komponen-


komponen sel saraf (neuron). Sistem saraf bersama-sama dengan sistem hormon
memelihara fungsi tubuh. Pada umumnya sistem saraf berfungsi mengatur,
misalnya kontraksi otot, perubahan alat-alat tubuh bagian dalam yang
berlangsung dengan cepat, dengan kecepatan sekresi beberapa kelenjar endokrin.

Sistem saraf pada manusia memiliki sifat mengatur yang sangat kompleks
dan khusus. Sistem syaraf menerima berjuta-juta rangsangan yang berasal dari
berbagai organ. Semua rangsangan tersebut akan bersatu untuk dapat
menentukan respon apa yang akan diberikan oleh tubuh. Sistem saraf sendiri
terdiri dari otak, sumsum tulang belakang, organ-organ sensorik, dan semua saraf
yang menghubungkan organ-organ ini dengan seluruh tubuh.

Sistem saraf akan mengoordinasikan setiap tindakan bagian tubuh dengan


mengirimkan sinyal ke dan dari berbagai bagian tubuhnya. Bersama-sama, setiap
organ ini bertanggung jawab untuk mengendalikan tubuh dan komunikasi di
antara bagian-bagiannya. Contoh, saraf memberi tahu jantung untuk berdetak
atau memberi tahu paru-paru untuk bernapas tanpa kita sadari.

B. Fungsi Sistem Saraf

Fungsi yang paling utama adalah untuk menerima, mengolah dan menyampaikan
rangsangan dari seluruh organ.

C. Bagian Sistem Saraf


Gerakan Tubuh merupakan hasil dari penghantaran impuls oleh saraf yang
menimbulkan tanggapan dan kemudian disampaikan oleh saraf motorik dalam
bentuk gerak.

Gerak yang disadari disebut gerak sadar melalui rangkaian impuls dan mengalami
proses pengolahan yang dilakukan oleh otak, sedangkan gerakan yang tidak
disadari disebut gerak reflex dengan rangkaian impuls pendek, tanpa diolah oleh
pusat syaraf.

Sistem saraf terdiri dari jaringan saraf, yang selnya padat, ketat dan saling terkait.
Sistem saraf terbagi menjadi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi, berikut
penjelasannya:

Ilmu Bedah Saraf Edisi V

Ilmu Bedah Saraf Edisi V

Beli Buku di Gramedia

1. Sistem Saraf Pusat

Sistem saraf pusat berfungsi menerima informasi dari semua area tubuh dan
kemudian mengkoordinasikan semua arus lalu lintas tersebut untuk menghasilkan
respons tubuh. Organ tubuh yang termasuk dalam sistem saraf pusat manusia
meliputi:

a. Saraf Otak

Sistem Saraf pada Manusia: Pengertian, Bagian dan Gangguannya 3


Sistem Saraf Otak. Sumber: Kompas.com

Otak merupakan organ yang sangat penting dan memiliki fungsi-fungsi yang
kompleks, seperti kecerdasan, kesadaran, ingatan dan lain sebagainya. Besar otak
kurang lebih dua genggaman tangan dengan berat kurang lebih 1500 gram.
Kehidupan manusia sejatinya dikendalikan oleh “sesuatu” yang bernama otak
yang dapat dipelajari melalui buku Neurosains Menjiwai Sistem Saraf dan Otak.

Sistem Saraf pada Manusia: Pengertian, Bagian dan Gangguannya 4

beli sekarang

Bagian Saraf Otak:

1) Cerebrum (Otak Besar)

Merupakan bagian yang sangat penting dari otak terdiri dari dua hemisphere.
Otak besar memiliki berat 83% dari total berat otak.

Cerebrum terdiri dari Cerebral Cortex yang memiliki empat area dan disebut
lobus, yaitu lobus frontal, lobus parietal, lobus oksipital, dan lobus temporal.
Lobus frontal merupakan pusat kemampuan motorik seperti kecerdasan,
berbicara dan daya ingat atau memori.
Medullary Body (Merupakan bagian dari cerebrum yang berwarna putih karena
mengandung banyak serabut saraf dan berfungsi mengirimkan impuls dari dan ke
cerebral cortex).

Pada medullary body terdapat bagian yang disebut Corpus callosum, yang
menghubungkan impuls dari kedua celebral hemisphere. Basal Ganglia
merupakan bagian dari cerebrum yang berwarna abu- abu, berfungsi mengatur
pergerakan otot rangka. Selain itu, basal ganglia juga menghubungkan celebral
cortex, thalamus dan hypothalamus.

2) Brainstem

Merupakan bagian yang sangat penting dari otak, terdiri dari beberapa bagian
yaitu pertama Midbrain sebagai bagian brainstem yang penting, Midbrain terletak
diantara diencephalon dan pons merupakan tempat untuk relay impuls dari
cerebral cortex ke pons dan spinal.

Pons berbentuk seperti tonjolan dan terlrtak diantara midbrain dan medula
oblongata. Pons berfungsi sebagai jembatan yang menghubungkan antara
brainstem dan cerebelum. Pons merupakan pengontrol proses pernapasan.

Medula Oblongata merupakan bagian dari brainstem yang berbentuk kerucut dan
mengandung banyak serabut saraf. Bagian ini merupakan pusat pengaturan detak
jantung, tekanan darah, pernapasan, menelan dan muntah.

3) Diencephalon

Membentukpusat inti dari otak depan yang dikelilingi oleh belahan otak.
Diencephalon terdiri dari thalamus dan hypothalamus.
4) Cerebelum biasa disebut otak kecil

Bagian ini terletak di belakang kepala dan dekat dengan bagian leher ujung atas
serta memiliki fungsi yang sangat penting. Cerebelum berfungsi untuk kontrol
kontraksi otot, postur dan keseimbangan.

b. Sel Saraf Neuron

Sistem Saraf pada Manusia: Pengertian, Bagian dan Gangguannya 5

Sel saraf Neuron. Sumber: id.wikipedia.org

Neuron merupakan sel-sel yang sangat kompleks. Meskipun sangat beragam


strukturnya, semua sel saraf mempunyai badan sel (cell body) yang fungsinya
sangat penting dalam kerja sistem saraf. Neuron terdiri dari beberapa bagian,
yaitu:

1) Dendrit

Kebanyakan dari sel saraf memiliki banyak dendrit yang merupakan perpanjangan
atau percabangan dari badan sel. Dendrit seperti halnya ranting pada pohon yang
merupakan percabangan dari dahan pohon.

Organel-organel yang terdapat pada badan sel juga terdapat di dalam dendrit.
Dendrit berfungsi sebagai penerima rangsang, memperluas area untuk menerima
sinyal dari sel saraf lain. Dendrit juga berfungsi menghantarkan sinyal ke badan
sel.
2) Badan Sel (The Cell Body)

Walaupun sangat beragam ukuran diameternya yaitu dari 5 sampai 140 µm,
namun semua sel saraf hanya memiliki satu inti sel yang dikelilingi oleh
sitoplasma. Kandungan sitoplasma pada sel saraf tidak berbeda dengan sel-sel
lain pada umumnya. Badan sel merupakan tempat proses dari impuls yang
diterima oleh ujung- ujung saraf. Badan sel banyak terletak di Sistem Saraf Pusat.
Namun badan sel yang disebut ganglia (tunggal: ganglion) terletak disepanjang
Sistem saraf tepi.

3) Akson

Setiap sel saraf hanya memiliki satu akson yang memanjang dari daerah
berbentuk kerucut pada badan sel. Akson diselubungi oleh selubung myelin.
Akson berfungsi mengantarkan rangsang dari atau ke badan sel.

c. Sum-sum Tulang Belakang

Sistem Saraf pada Manusia: Pengertian, Bagian dan Gangguannya 6

Sumsum tulang belakang. Sumber: pendidikan.co.id

Sum-sum tulang belakang merupakan kelanjutan dari medula oblongata. Bagian


ini terus berlanjut kebelakang sampai tulang belakang. Panjang sum-sum tulang
belakang sekitar 42 cm sampai 43 cm. Sum-sum tulang belakang dilindungi oleh
rongga tulang belakang dan dilapisi oleh meninges. Terdapat 31 pasang saraf
spinal cord yang terbagi atas 8 di serviks, 12 di thoracic, 5 di lumbar, 5 di sacral,
dan 1 di coccygeal.

2. Sistem Saraf Tepi


Sistem saraf tepi merupakan kumpulan saraf lanjutan dari otak dan spinal cord.
Sel-sel saraf ini membawa impuls dari dan ke saraf pusat. Saraf tepi berfungsi
menghubungkan respon sistem saraf pusat ke organ tubuh dan bagian lainnya di
tubuh.

banner-promo-gramedia

Saraf ini meluas dari sistem saraf pusat ke area terluar tubuh sebagai jalur
penerimaan dan pengiriman rangsangan dari dan ke otak. Saraf yang membentuk
sistem saraf tepi dinamakan sebagai akson. Dalam beberapa kasus, saraf ini
sangat kecil tetapi beberapa ikatan saraf ada yang bentuknya besar dan dapat
dilihat jelas oleh mata.

a. Sistem Saraf Otonom

Sistem Saraf pada Manusia: Pengertian, Bagian dan Gangguannya 7

Sistem Saraf Otonom, Anatom. sumber: gurupendidikan.co.id

Tidak semua kerja sistem saraf terjadi secara sadar. Seperti saraf-saraf yang
mengontrol detak jantung, pupil mata, otot polos, dan lain sebagainya. Sistem
saraf otonom terbagi menjadi dua macam, yaitu:

1) Sistem simpatik

Sistem ini mengatur respons perlawanan dari dalam tubuh ketika ada ancaman
pada diri terjadi. Sistem ini juga mempersiapkan tubuh untuk mengeluarkan
energi dan menghadapi potensi ancaman di lingkungan.
Contoh, ketika sedang cemas atau takut saraf simpatik akan memicu memicu
respons dengan mempercepat detak jantung, meningkatkan laju pernapasan,
meningkatkan aliran darah ke otot, mengaktifkan kelenjar produksi keringat, dan
melebarkan pupil mata. Ini dapat membuat tubuh merespon dengan cepat dalam
situasi gawat darurat.

2) Sistem parasimpatik

Sistem ini berguna menjaga fungsi tubuh normal setelah ada sesuatu yang
mengancam diri. Setelah ancaman berlalu, sistem ini akan memperlambat detak
jantung, memperlambat pernapasan, mengurangi aliran darah ke otot, dan
menyempitkan pupil mata. Ini memungkinkan kita untuk mengembalikan tubuh
ke kondisi rileks yang normal.

b. Sistem Saraf Somatik

Sistem Saraf pada Manusia: Pengertian, Bagian dan Gangguannya 8

Sistem saraf somatik. Sumber: Apipah.com

Sistem ini terdiri dari serabut saraf perifer. Fungsi saraf ini mengambil informasi
sensorik atau sensasi dari organ perifer seperti kulit, dan nantinya dibawa ke
sistem saraf pusat. Pada saraf somatik juga terdiri serabut saraf motor yang keluar
dari otak dan membawa pesan untuk menggerakkan tubuh yang dibantu oleh
otot rangka.

Misalnya, saat menyentuh termos panas, saraf sensorik membawa informasi


bahwa ini adalah sensasi panas ke otak. Nah, setelah itu, saraf motorik memberi
tahu otak untuk menggerakkan otot-otot tangan untuk segera menghindar,
melepas atau menarik tangan dari termos panas tersebut. Keseluruhan proses ini
terjadi kurang lebih dalam waktu satu detik.

Sistem Saraf pada Manusia: Pengertian, Bagian dan Gangguannya 9

D. Gangguan dan Kelainan pada Sistem Saraf Manusia

Sistem saraf manusia berfungsi sangat vital, tapi di sisi lain juga rentan mengalami
masalah. ada banyak macam gangguan otak dan saraf yang bisa mengacaukan
lalu lintas pengiriman dan pemrosesan sinyal neuron. Beberapa di antaranya
adalah:

1. Infeksi Sistem Saraf

Sistem Saraf pada Manusia: Pengertian, Bagian dan Gangguannya 10

Infeksi Sistem Saraf. Sumber: sehatq.com

Pusat Siapa sangka jika bakteri dan juga virus bisa menjalar ke mana mana,
termasuk ke jaringan otak dan sumsum tulang belakang. Meskipun sebenarnya
orang orang yang menderita jenis penyakit syaraf yang menginfeksi sistem saraf
pusat ini tidak terlalu banyak, namun resiko untuk terkena penyakit ini pasti ada.

banner-promo-gramedia

Penyakit ini di nilai parah dan perlu penanganan yang serius. Untuk itu wajib hati
hati dalam menjaga kesehatan otak anda. karena ketika sakit, akan memerlukan
waktu lama untuk sembuh. Bahkan ketika sembuh, tak akan bisa kembali seperti
sedia kala.
2. Radang Otak

Sistem Saraf pada Manusia: Pengertian, Bagian dan Gangguannya 11

Radang Otak. Sumber: satuterpenting.com

Penderita yang terkena penyakit ensefalitis atau infeksi otak biasnaya merasa
demam dan sakit kepala yang berlebihan. Selain ituperasaan mengantuk dan juga
bingung kerap terjadi pada mereka. Penyebab dari penyakit ini adalah virus.
Dalam diri anda, bagian sistem imun akan mencoba untuk melawan infeksi otak.
Sayang ini tidak akan berhasil dengan baik.

Karena kebanyakan kasus yang ada, justru sistem imun yang berusaha untuk
melawan penyakit, malah yang kondisi bertambah parah. Seperti terjadi
pembengkakan di otak. Sebab virus tadi malah akan semakin berkembang. Karena
kekurangan ruang, maka bagian otak akan mendorong tulang tengkorak.

Hal ini berbahaya, sebab mampu melukai bagian otak. Parahnya bisa
menyebabkan kematian. Meskipun dokter akan mengupayakan untuk meminum
beberapa obat obatan pencegah dan pengurangi infeksi, tampaknya tidak terlalu
banyak berpengaruh. Sebab obat tidak akan mampu melawan semua infeksi yang
ada. Hanya beberapa infeksi saja yang bisa di tanggulangi.

4. Meningiti

Meningitis atau radang selaput Penyakit ini sempat menjadi kontrofersial di


media massa beberapa bulan lalu. Pasalnya inilah penyakit yang menyebabkan
kematian seorang komedian Indonesia yang sedang naik daun. Radang selaput
otak atau di kenal sebagai meningitis adalah penyakit yang menyerang Olga
Syahputra, hingga ia meninggal belum di temukan obatnya.
Merupakan salah satu bentuk infeksi yang menyerang pada selaput, yang mana
fungsinya menutupi otak dan sumsum tulang belakang. Penderita akan
merasakan demam cukup tinggi serta sakit kepala. Selain itu, leher mereka juga
akan terasa kaku. Penyebab dari penyakit ini adalah virus atau bakteri. Jika
penderita terserang meningitis karena virus, maka akan sedikit aman. Sebab viras
ini mampu dibersihkan dengan sendirinya sampai beberapa hari kemudian.

Sedangkan jika mengalami meningitis yang di sebabkan karena bakteri, jatuhnya


akan lebih serius. Karena mampu menyebabkan kerusakan otak, bahkan parahnya
sampai terjadi kematian. Pasien yang terkena meningitis bakteri sangat
memerlukan perawatan medis darurat yang intensif. Satu satunya yang dapat
medis lakukan untuk membantu mengurangi penyakit ini adalah dengan
diberikannya antibiotik yang berguna untuk membunuh bakteri.

Meskipun hal ini sebenarnya tidak terlalu menolong banyak. Berkat kemajuan
teknologi dan pendidikan, kini sebuah vaksin untuk mencegah meningitis sudah di
temukan. Vaksin ini sudah mampu diberikan pada anak-anak sejak usia dua
tahun. Dari beberapa dokter merekomendasaikan untuk pemberian vaksin
sebelum anak masuk ke usia 12 tahun atau 13 tahun.

4. Alzheimer

Pertama kali penulis mengerti nama penyakit alzheimer adalah pada film yang
berjudul momentum remember. Pemeran wanita utamanya menderita penyakit
kepikunan ini. Kemudian pelan pelan ia akan melupakan jalan pulang ke rumah
barunya, lalu lupa pada pekerjaanya, kemudia lupa dengan nama suaminya,
bahkan sampai siapa dirinya.
Penderita penyakit ini akan di tandai dengan melemahnya daya ingat, apalagi
yang baru saja terjadi. Karena penyakit ini menyerang memori yang baru saja ia
simpan. Tingkat parah dari penderita alzheimer adalah ia akan mengalami
gangguan otak dalam melakukan perencanaan, penalaran, persepsi, sampai
dengan berbahasa. Mereka juga akan mengalami disorientasi dan perubahan
perilaku.

Misalnya menjadi lebih agresif, penuntut, dan sangat mudah curiga terhadap
orang lain. Sampai pada tahapan yang kronis, penderita akan mengalami
halusinasi, yakni kesalahan dalam mempersepsi sesuatu. Selanjutnya kemampuan
berbicara dan berbahasa akan semakin melemah. Sampai akhirnya ia tak bisa
mengerjakan aktivitas tanpa bantuan orang lain.

5. Vertigo

Jika anda mengalami sakit kepala yang di tandai dengan gejala sensasi diri sendiri
atau sekeliling serasa berputar, mungkin anda terkena vertigo. Selain itu,
penderita yang mengalami vertigo akan kehilangan keseimbangan dalam
beberapa waktu. Hal ini membuatnya merasa kesulitan untuk berdiri, bahkan
sampai berjalan. Mereka juga mengalami gejala mual mual dan muntah.

Ada berbagai jenis vertigo, yakni yang ringan sampai berat. jika masih berada
dalam tahapan ringan, biasanya vertigo tidak terlalu terasa. Sedangkan mereka
yang sudah mengalami penyakit vertigo yang berat, mampu menghambat
aktivitas. Serangan yang terjadi pada penderita vertigo cukup banyak bervariasi.
Ada yang hanya berlangsung selama beberapa detik.
Namun ada pula yang jenis vertigo yang berat akan sampai beberapa hari. Tentu
saja hal ini sangat mengganggu penderita, karena ia tidak mampu beraktivitas
secara normal seperti biasanya. Gejala lain yang berhubungan dengan vertigo
adalah kehilangan keseimbangan yang akan membuat penderita sulit berdiri atau
berjalan, mual atau muntah, dan pening.

6. Lumpuh otak

Penyakit lumpuh otak atau biasa di kenal dengan nama cerebral palsy merupakan
jenis penyakit syaraf yang cukup mengganggu, bahkan sangat memengaruhi
sistem koordinasi serta pergerakan tubuh. Penyebab terjadinya penyakit ini
karena adanya masalah yang serius pada bagian otak besar. Biasanya menyerang
pada anak anak. Dan karena alasan penyakit inilah yang menjadi penyebab utama
mengapa terjadi kelumpuhan kronis pada anak anak.

Terdapat tata laksana dalam mengobati sistme syarat pusat seperti yang
dijelaskan pada buku Tata Laksana Terapi Penyakit Sistem Syaraf Pusat karya
Zullies Ikawati.

2.3. SISTEM ENDOKRIN

A.PENGERTIAN SISTEM ENDOKRIN

Sistem endokrin adalah suatu sistem dalam tubuh manusia yang bertugas
untukmelakukan sekresi (memproduksi) hormon yang berfungsi untuk mengatur
seluruh kegiatanorgan-organ dalam tubuh manusia sesuai dengan yang
dibutuhkan organ tersebut. Hasil sekresiberupa hormon ini langsung masuk ke
dalam pembuluh darah manusia tanpa harus melaluisaluran (duktus).Sistem
endokrin terbagi menjadi beberapa kelenjar endokrin yang jika dalam satu
kesatuandisebut dengan sistem endokrin. Jadi, sistem endokrin merupakan
gabungan dari beberapakelenjar endokrin. Kelenjar endokrin itu sendiri ada yang
menghasilkan satu macamhormon/tunggal, dan ada juga yang menghasilkan
beberapa hormon/ganda.

B.FUNGSI KELENJAR ENDOKRIN DAN HORMON

Berikut ini adalah beberapa fungsi yang dihasilkan dari kelenjar endokrin,
yaitu :

Mengontrol aktifitas kelenjar tubuhMerangsang aktifitas kelenjar tubuh

Merangsang pertumbuhan jaringan

Menghasilkan hormon-hormon yang dibutuhkan oleh organ-organ


tertentuMengaturoksidasi, metabolisme, dan meningkatkan penyerapan
(absorpsi) glukosa pada usus halus.

Mempengaruhi metabolisme lemak, hidrat arang, protein, karbohidrat,


vitamin, danmineral. Sedangkan fungsi dari hormon adalah :

Mengendalikan proses-proses dalam tubuh manusia seperti proses


metabolisme, prosesoksidatif, perkembangan seksual, dan lain-lain.

Menjaga keseimbangan fungsi tubuh (homeostasis)

C.KELENJAR KELENJAR ENDOKRIN PADA MANUSIA

Di dalam tubuh manusia, terdapat 6 kelenjar endokrin yang masing-masing


berperan dalammenghasilkan hormon-hormon tertentu sesuai dengan kebutuhan
tubuh. Berikut adalah 6kelenjar tersebut, yaitu :a)Kelenjar HipofisisKelenjar
hipofisis atau disebut juga dengan master of gland (karena
menghasilkanbermacam-macam hormon untuk mengatur kegiatan kelenjar
endokrin lainnya) terletak di bagianotak besar. Kelenjar hipofisis ini dibagi
menjadi 3 bagian berdasarkan letaknya, yaitu bagiandepan (anterior), bagian
tengah (central), dan juga bagian belakang (posterior). Kelenjar hipofisisjuga
bekerja sama dengan hipotalamus (suatu organ dalam otak) untuk mengendalikan
organ-organ dalam tubuh.

SISTEM ENDOKRINdr Rovika Trioclarise, MKM


Ada dua jenis kelenjar dalam tubuh kita yaitu,dengan saluran dan yang
tidak dg saluran. Kita semua tahu bahwa kelenjar dalam tubuh kita mengeluarkan
hormon dan enzim yang bertindak sebagai sinyal kimia yang mengawasi dan
mengatur kinerja berbagai fungsi fisiologis penting. Sementara kelenjar dengan
saluran melepaskan sekresinya ke saluran yang diproyeksikan dari mereka dan
enzim disekresikan dilakukan langsung ke sasaran daerah ( sel, jaringan atau
organ tertentu lainnya ) tubuh.

KELENJAR ENDOKRINAdalah kelenjar yang mengirimkan hasil sekresinya


langsung kedalam darah yang beredar dalam jaringan kelenjar tanpa melewati
duktus atau saluran. Hasil sekresinya disebut hormonBeberapa dari organ
endokrin ada yang menghasilkan satu macam hormon (hormon tunggal)
disamping itu juga ada yang menghasilkan lebih dari satu macam hormon atau
ganda misalnya kelenjar hipofise sebagai pengatur kelenjar yang lain

•Sel-sel penyusun organ endokrin dapat dibedakan menjadi dua, yaitu


sebagai berikut: Sel Neusekretori, adalah sel yang berbentuk seperti sel saraf,
tetapi berfungsi sebagai penghasil hormon. Contoh sel neusekretori ialah sel saraf
pada hipotalamus. Sel endokrin sejati, disebut juag sel endokrin kelasik yaitu sel
endokrin yang benar-benar berfungsi sebagai penghasil hormon, tidak memiliki
bentuk seperti sel saraf. Kelenjat endokrin sejati melepaskan hormon yang
dihasilkannya secara langsung ke dalam darah (cairan tubuh).

Sistem endokrin hampir selalu bekerja sama dengan sistem saraf, namun
cara kerjanya dalam mengendalikan aktivitas tubuh berbeda dari sistem saraf.
Ada dua perbedaaan cara kerja antara kedua sistem tersebut. Kedua perbedaan
tersebut adalah sebagai berikut.–Dibandingkan dengan sistem saraf, sistem
endokrin lebih banyak bekerja melalui transmisi kimia.

–Sistem endokrin memperhatikan waktu respons lebih lambat daripada


sistem saraf. Pada sistem saraf, potensial aksi akan bekerja sempurna hanya
dalam waktu 1-5 milidetik, tetapi kerja endokrin melalui hormon baru akan
sempurna dalam waktu yang sangat bervariasi, berkisar antara beberapa menit
hingga beberapa jam. Hormon adrenalin bekerja hanya dalam waktu singkat,
namun hormon pertumbuhan bekerja dalam waktu yang sangat lama. Di bawah
kendali sistem endokrin (menggunakan hormon pertumbuhan), proses
pertumbuhan memerlukan waktu hingga puluhan tahun untuk mencapai tingkat
pertumbuhan yang sempurna.

FUNGSI KELENJAR ENDOKRIN

1.Menghasilkan hormon-hormon yang dialirkan kedalam darah yang


diperlukan oleh jaringan-jaringan dalam tubuh tertentu

2.Mengontrol aktivitas kelenjar tubuh

3.Merangsang aktivitas kelenjar tubuh

4.Merangsang pertumbuhan jaringan

5.Mengatur metabolisme, oksidasi, meningkatkan absorpsi glukosa pada


usus halus

6.Mempengaruhi metabolisme lemak, protein, hidrat arang, vitamin,


mineral dan air.

Anatomi sistem perkemihan dalam tubuh manusia

Gambar anatomi sistem perkemihan atau urinaria

Gambar anatomi sistem perkemihan atau urinaria

Dalam anatomi sistem prekemihan atau urinaria, terdapat organ penting


yang terdiri dari empat bagian, di antaranya adalah:

1. Ginjal

Ginjal adalah organ yang bekerja secara terus menerus. Fungsi ginjal dalam
sistem perkemihan adalah untuk menyaring darah serta membuat urine yang
akan dikeluarkan tubuh.

Sebagian besar orang mempunyai dua pasang ginjal, yang letaknya masing-
masing berada di sisi belakang perut. Yaitu, tepat di bawah tulang rusuk.

2. Ureter
Pada anatomi sistem perkemihan pun terdapat ureter, yaitu dua tabung
tipis yang berada di dalam panggul. Fungsinya adalah untuk membawa urine dari
ginjal ke kandung kemih.

Ini karena setiap ginjal memiliki organ ureter. Kemungkinan, hampir setiap
10 – 15 detik ureter mengosongkan urine dari area kandunga kemih.

3. Kandung kemih

Lalu, ada pula organ lainnya seperti kandung kemih yang berfungsi untuk
menahan urine sampai Anda siap untuk mengeluarkannya.

Kandung kemih adalah organ berbentuk segitiga yang terbuat dari otot,
mempunyai rongga, dan bentuknya seperti balon. Jadi, kandung kemih ini akan
mengembang saat sudah terisi.

Faktanya, sebagian besar kandung kemih dapat menampung hingga 2


cangkir urine dalam tubuh.

4. Uretra

Penting untuk Anda ketahui bahwa ureter dan uretra adalah dua organ
dalam sistem perkemihan yang berbeda. Uretra adalah tabung yang membawa
urine dari kandung kemih keluar dari tubuh.

Nantinya, sesuai dengan proses pembentukan urine, akan berakhir di


lubang ke luar tubuh Anda. Seperti melalui organ penis pada pria, serta uretra
wanita terjadi pada vagina.

Baca Juga

Berkenalan dengan Kelenjar Timus dan Penyakit yang Bisa Menyerangnya

Memahami Sistem Limfatik dan Masing-masing Fungsi Organnya

Memahami Perbedaan Proses Katabolisme dan Anabolisme

Apa fungsi sistem perkemihan?


Berikut adalah beberapa fungsi sistem uronari. Bagian-bangiannya yang
berbeda melakukan berbagai macam fungsi seperti:

Menyaring darah.

Memisahkan racun yang tidak Anda butuhkan dari nutrisi.

Menyimpan dan membawa urine kaluran dari tubuh Anda.

Fungsi utama sistem perkemihan adalah membantu proses pembentukan


urine dengan menyaring sisa pembuangan tubuh dan air berlebih dari darah.

Urine kemudian akan mengalir ke kandung kemih melalui dua tabung tipis
yang disebut ureter. Ketika kandung kemih penuh, Anda akan membuang urine
melalui uretra.

Selain itu, sistem perkemihan dan ginjal juga berfungsi untuk


menghilangkan cairan pembuangan yang disebut dengan urea, serta menjaga
keseimbangan air, natrium, dan kalium.

Produksi urea terjadi saat makanan yang mengandung protein dipecah


dalam tubuh. Sistem ini akan bekerja sama dengan kulit, usus, dan paru-paru
untuk menjaga keseimbangan tersebut.

Orang dewasa akan mengeluarkan sekitar dua liter cairan per hari. Jumlah
ini bergantung dengan jumlah cairan yang diminum dan yang keluar melalui
keringat serta pernapasan.

Ada pula beberapa cara bagaimana sistem urinaria membersihkan darah


dari dalam tubuh, yaitu:

Darah memasuki setiap ginjal melalui arteri kecil,

Ginjal menyaring darah, memisahkan racun dan nutrisi.

Vitamin, mineral, nutrisi, dan protein kembali ke aliran darah.

Produk sisa metabolisme dan urine bergerak melalui ureter ke kandung


kemih Anda.
Saat sudah penuh, urine meninggalkan tubuh denngan melewati uretra.

Baca Juga

Kenali Fungsi Arteri Pulmonalis dan Potensi Masalahnya

Leukosit Tinggi Dalam Urine, Bisa Jadi Ada Infeksi di Saluran Kemih

Fungsi Alveolus yang Punya Banyak Manfaat Bagi Paru-paru

Gangguan kesehatan pada sistem perkemihan

Gangguan kesehatan pada sistem kemih meliputi kelainan atau kondisi


yang memengaruhi ginjal, ureter, dan kandung kemih. Gejala dan pengobatannya
tergantung pada seberapa besar gangguannya.

Berikut ini adalah beberapa penyakit pada sistem kandung kemih, seperti:

1. Penyakit ginjal kronis

Ginjal merupakan organ utama dari sistem perkemihan. Gangguan


terhadap organ yang satu ini akan memengaruhi kesehatan Anda. Pada penyakit
ginjal kronis, ginjal mengalami kerusakan dan tidak mampu menyaring darah
dengan baik.

Kerusakan ini dapat mengarah kepada pembentukan zat pembuangan dan


masalah lainnya, termasuk gagal ginjal. Penyebab dari kondisi ini umumnya
adalah penyakit jantung, diabetes, dan tekanan darah tinggi.

2. Kehilangan kontrol kandung kemih

Kandung kemih yang tidak terkontrol umumnya muncul karena otot


sfingter uretra terlalu lemah atau terlalu aktif. Akibatnya, cairan urine akan lebih
mudah keluar saat Anda bersin atau batuk.
Kondisi ini disebut dengan inkontinensia urine (IU). Otot sfingter yang
terlalu aktif bahkan dapat memicu keinginan buang air kecil yang sangat kuat,
tetapi urine yang dikeluarkan sangat sedikit.

Wanita umumnya dua kali lebih berisiko mengalami inkontinensia urine


dibandingkan dengan pria. Kondisi ini semakin mungkin terjadi seiring
bertambahnya usia.

3. Batu ginjal

Gangguan fungsi sistem perkemihan yang satu ini mungkin lebih populer di
kalangan orang awam. Batu ginjal memproduksi urine untuk mengeluarkan cairan
pembuangan.

Batu ini terbentuk saat mineral dan garam asam di dalam urine
mengkristal, lalu saling menempel. Jika berukuran kecil, batu ginjal dapat keluar
dengan mudah melalui sistem perkemihan.

Sedangkan, batu yang lebih besar akan menyumbat saluran kemih. Kondisi
ini akan menghambat keluarnya urine dan menimbulkan rasa nyeri.

4 Infeksi

Infeksi saluran kemih dan penyakit menular seksual dapat menjadi


penyebab masalah pada ginjal, uretra, atau fungsi sistem perkemihan.

Kondisi ini terjadi ketika bakteri atau virus memasuki saluran kemih melalui
uretra. Segera berkonsultasi dengan dokter untuk mengobati infeksi.

Kemungkinan besar, Anda tidak bisa mencegah masalah pada saluran


kemih. Akan tetapi, Anda bisa menjaga kesehatan sistem urinaria dengan pola
hidup sehat.

Sebagai contoh, mengonsumsi air mineral yang cukup, menjaga kebersihan


organ intim, mengonsumsi makanan sehat, melakukan seks aman, hingga latihan
dasar panggul.
DAFTAR PUSTAKA

Ariani, April T. 2012. Sistem Neurobehaviour. Jakarta : Salemba Medika

Batticaca Fransisca, C. 2008. Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan

Sistem Persarafan.Jakarta : Salemba Medika

Carpenito, L.J. 2006.Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Jakarta : Penerbit Buku

Kedokteran EGC.

Corwin, J. Elizabeth. 2009. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta : EGC

Eliana, Arifa. 2007. Hubungan Tingkat Pengetahuan Stroke dengan Perilaku

Mencegah Stroke Pada Klien Hipertensi Di RSU PKU Muhammadiyah

Yogyakarta, Jurnal Kebidanan dan Keperawatan. Vol. 3, No. 2, Desember

2007: 88. Kanker, dan Stroke. Yogyakarta : Kirana Publisher

Endriyani, L dan Harmilah.2011.Hubungan Dukungan Keluarga dengan

Kemandirian activities of Daily Living Pasien Post Stroke, Jurnal

Kebidanan dan Keperawatan. Vo.7, No.2, Desember 2011:153.

Esther, Chang. 2010. Patofisiologi Aplikasi pada Praktek Keperawatan.Jakarta :

EGC

Ginsberg, Lionel. 2008. Lecture Notes Neurologi.Jakarta : Erlangga

Gleadle, Jonathan. 2007. Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik. Jakarta : Penerbit

Erlangga

Junaidi, I. 2004. Panduan Praktis Pencegahan dan Pengobatan Stroke.Edisi

2.Jakarta : PT Bhuana Ilmu Popular, Kelompok Gramedia


Koni, Endang. 2009. Mengenal&Mencegah Penyakit Jantung, Kanker,

Stroke.Yogyakarta : Kirana Publisher.

Kozier, B., Berman, A.and Shirlee J. Snyde, alih bahasa Pamilih Eko Karyuni,

dkk. 2010. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep Proses dan

Praktik edisi VII Volume 1. Jakarta : EGC

Misbach, Jusuf. 2011. Stroke : Aspek Diagnosis, patofisiologi, Manajemen.

Jakarta : Badan Penerbit FKUI

Muttaqin, Arif. 2008. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan

Persarafan. Jakarta : Salemba Medika

Potter, Patricia. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta : EGC

Price, S.A. 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit.Jakarta :

EGC

Purwanti, Okti S dan Maliya, A. 2008.Rehabilitasi Pasca Stroke, Jurnal Berita

Ilmu Keperawatan.Vol. 1, No. 1, Maret 2008: 43

Saputra ,Lyndon. 2009. Kapita Selekta Kedokteran Klinik. Jakarta : Binarupa

Aksara Publisher

Smeltzer, Suzanne. 2005. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : EGC

Sudoyo, Aru. 2006. Buku Ajar Penyakit Dalam.Jakarta : Pusat Penerbitan

Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas

Indonesia

Tarwoto, Wartonah, Eros SS. 2007. Keperawatan Medikal Bedah Gangguan

Sistem Persarafan.Jakarta : CV. Sagung Seto.


Wilkinson, Judith M. 2012. Buku Saku Diagnosis Keperawatan.Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai