Anda di halaman 1dari 5

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

ANEMIA

Topik : Anemia

Sub Pokok Bahasan : Pencegahan Anemia

Sasaran : Remaja putri yang berumur 13-14 tahun

Target : Remaja putri yang berumur 13-14 tahun di SMP


swadaya

Hari / Tanggal :

Waktu : 07.30-08.00 WIB s/d Selesai

Tempat : SMP Swadaya

Penyuluh : Ns. Yuni Munifa Trisnawati,S.Kep

1. Latar Belakang
Remaja memiliki resiko tinggi terhadap kejadian anemia terutama anemia
gizi besi. Hal itu terjadi karena masa remaja memerlukan zat gizi yang lebih
tinggi termasuk zat besi untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Remaja
putri memiliki resiko yang lebih tinggi dibandingkan remaja putra, hal ini
dikarenakan remaja putri setiap bulannya mengalami haid (menstruasi). Selain
itu remaja putri cenderung sangat memperhatikan bentuk badannya sehingga
akan membatasi asupan makan dan banyak pantangan terhadap makanan
seperti melakukan diet vegetarian (Almatsier, 2011).
Dampak dari kejadian anemia pada remaja dapat menurunkan
konsentrasi dan prestasi belajar, serta mempengaruhi produktivitas di
kalangan remaja (Poltekkes Depkes Jakarta I, 2010). Akibat dari jangka
panjang penderita anemia gizi besi pada remaja putri yang nantinya akan
hamil, maka remaja putri tersebut tidak mampu memenuhi zat-zat gizi pada
dirinya dan pada janinnya sehingga dapat meningkatkan terjadinya resiko
kematian maternal, prematuritas, BBLR, dan kematian perinatal (Hayati,
2010). Melihat dampak yang terjadi dikalangan remaja akibat kejadian
anemia sangat merugikan pada masa yang akan datang, maka
pencegahan maupun penanggulangan masalah anemia perlu ditingkatkan.
Berdasarkan Riskesdas (2013), dilaporkan bahwa angka kejadian anemia
secara nasional adalah sebesar 21,7%, dimana 18,4% terjadi pada laki-laki dan
23,9% terjadi pada perempuan. Sedangkan berdasarkan pada kriteria usia 5-14
tahun mencapai 26,4% dan pada usia 15-25 tahun mencapai 18,4.(ILSI Europe,
2000). Provinsi Lampung tercatat sebagai peringkat pertama diwilayah
sumatera untuk jumlah penderita anemia. Menurut survey yang dilakukan
mercy Corps dari sampel 641 siswi ternate 56,25% siswi menderita anemia
defisiensi gizi, prevalensi anemia untuk Lampung lebih tinggi dari nasional yaitu
27% (Lampung sehat, 2011). Berdasarkan Hasil Riset Kesehatan Dasar
Provinsi Lampung tahun 2010 Presentasi anemia pada remaja sebesar 25,9 %
dan untuk kota Bandar Lampung remaja putri yang mendapat tablet tambah
darah baru mencapai 66,81% untuk diwilayah kerja Puskesmas Rawat Inap
Simpur memiliki 3 kelurahan yang terdapat 4 sekolah SMP/MTS yang
mempunyai jumlah remaja putri 95 orang dengan resiko anemia 35 orang.
Adanya permasalahan tersebut, perlu upaya untuk menurunkan angka
Anemia dengan meningkatakan distribusi tambah darah sehingga kasus
tersebut bisa ditekan dan capaian pemberian tablet tambah darah tercapai
sesuai target.

2. Tujuan Umum

Pelajar SMP swadaya khususnya remaja putri memahami dan mengerti tentang
anemia.
3. Tujuan Khusus

 Pelajar SMP swadaya putri dapat menjelaskan pengertian anemia


 Pelajar SMP swadaya putri dapat menyebutkan tanda dan gejala dari anemia
 Pelajar SMP swadaya putri dapat menjelaskan kenapa wanita lebih beresiko
 Pelajar SMP swadaya putri dapat menyebutkan bahaya anemia
 Pelajar SMP swadaya putri menjelaskan cara mencegah dan mengobati
anemia

4. Materi Penyuluhan

 Pengertian Anemia
 Tanda dan gejala anemia
 Mengapa wanita lebih mudah terkena anemia
 Bahaya anemia
 Cara pencegahan dan mengobati anemia

5. Metode

 Ceramah
 Diskusi

6. Media

 Leaflet
 Power point

7. Evaluasi

 Jelaskan pengertian anemia


 Sebutkan tanda dan gejala anemia
 Jelaskan kenapa wanita lebih mudah terkena anemia
 Sebutkan bahaya anemia
 Jelaskan cara pencegahan dan mengobati anemia
8. Pembagian Tugas

a. Presentator : Ns. Yuni Munifa Trisnawati, S.Kep

b. Moderator :

9. Proses Pelaksanaan

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta


1. 5 menit Pembukaan :
 Mengucapkan salam Menjawab salam
 Memperkenalkan diri dan Memperhatikan
kelompok
 Menjelaskan tujuan dan Memperhatikan
kontrak waktu
 Memberikan pertanyaan Menjawab
pembuka pertanyaan

2. 20 Pelaksanaan
menit  Menjelaskan materi Memperhatikan
pengertian Anemia
 Menjelaskan tanda dan gejala Memperhatikan
Anemia
 Menjelaskan kenapa wanita Memperhatikan
lebih banyak terkena anemia.
Memperhatikan
 Menjelaskan bahaya anaemia
 Menjelaskan cara
Memperhatikan
pencegahan dan pengobatan
anemia.
3. 10
Evaluasi
menit Menjawab
 Menanyakan kembali kepada pertanyaan
peserta tentang materi yang
telah diberikan

4. 5 menit Terminasi
 Menyimpulkan kembali materi Memperhatikan
yang telah disampaikan
 Mengucapkan terima kasih Menjawab salam
atas peran serta dari peserta
 Memberikan leaflet Menerima leaflet
 Mengucapkan salam penutup Menajwab salam
10. Evaluasi

a. Evaluasi Struktur

1) Pemberitahuan dan perizinan pada staff sekolah dan ketua kelas 2 hari
sebelum penyuluhan untuk menyampaikan bahwa pada hari …… akan diisi
dengan pemberian materi.
2) Materi dan media penyuluhan sudah tersedia
3) Materi penyuluhan telah dikonsulkan ke pembimbing 2 hari sebelumnya
4) Tempat penyuluhan di SMP swadaya.

b. Evaluasi Proses

1) Siswi yang mengikuti penyuluhan kooperatif selama penyuluhan kesehatan


berlangsung
2) Penyuluhan kesehatan dilakukan sesuai materi dan waktu yang telah
ditetapkan
3) Penyuluh bertugas sesuai perannya
4) Siswi-siswi SMP aktif dalam diskusi
5) 80% dari semua peserta penyuluhan dapat mengikuti penyuluhan sampai
selesai
6) 80% dari siswi yang ada di SMP bersedia mengikuti penyuluhan kesehatan.

c. Evaluasi Hasil

1) Peserta dapat menjelaskan kembali pengertian anemia


2) Peserta dapat menyebutkan tanda dan gejala anemia
3) Peserta dapat menjelaskan kenapa wanita lebih banyak terkena anemia
4) Peserta dapat menyebutkan bahaya anemia
5) Peserta dapat menjelaskan cara pencegahan dan pengobatan anemia.

11. Daftar Pustaka

Chang, Esther,dkk.2010.Patofisiologi Aplikasi pada Praktik


Keperawatan.Jakarta.:Penerbit Buku Kedokteran EGC

Price, SA, Larraine M.Wilson.2002.Patofisiologi.Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran


EGC

Robbins & Cotran.2009.Buku Saku Dasar Patologis Penyakit.Jakarta:Penerbit Buku


Kedokteran EGC.

Anda mungkin juga menyukai