Oleh :
IKA WAHYU PRIHATININGSIH
071191029
A. TUJUAN UMUM
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit, peserta dapat
mengetahui tehnik atau cara menyuusi yang baik dan benar serta dapat
merapkannya.
B. TUJUAN KHUSUS
Setelah diberikan pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit diharapkan peserta
mampu :
C. MATERI
Terlampir
D. METODE
Metode yang digunakan adalah :
1. Ceramah dan Demonstrasi
2. Diskusi/Tanya jawab
E. ALAT BANTU PEMBELAJARAN
Media yang digunakan adalah :
1. Lembar balik
2. Leaflet
F. EVALUASI PEMBELAJARAN
1. Evaluasi Struktur
Kesepakatan dengan peserta ( waktu dan tempat )
Kesiapan materi penyaji
Tempat yang digunakan nyaman dan mendukung
2. Evaluasi Proses
Peserta bersedia datang sesuai dengan kontrak waktu yang ditentukan
Peserta antusias untuk bertanya tentang hal- hal yang tidak diketahui
Peserta menjawab semua pertanyaan yang telah diberikan
3. Evaluasi Hasil
a. Peserta mampu menyebutkan kembali menyusui yang baik dan benar.
b. Peserta mampu menyebutkan kembali posisi menyusui yang baik dan benar
c. Peserta mampu menyebutkan kembali langkah- langkah menyusui yang
benar.
d. Peserta mampu menyebutkan kembali waktu dan frekuensi menyusui.
e. Peserta mampu mendemonstrasikan kembali tehnik menyusui yang baik
dan benar.
A. Teknik Menyusui.
Teknik menyusui yang benar diperlukan agar bayi dan ibu merasa nyaman
dan bayi bisa memperoleh manfaat terbesar dari menyusui. Beberapa faktor kunci
1. Waktu menyusui
Pada bayi yang baru lahir akan menyusu lebih sering, rata-rata adalah
10-12 kali meyusu tiap 24 jam atau bahkan 18 kali. Menyusui ondemand adalah
menyusui kapanpun bayi meminta atau dibutuhkan oleh bayi (akan lebih
untuk menjaga produksi ASI tetap tinggi dan bayi tetap kenyang. Hal penting
yang perlu diperhatikan adalah bahwa sebaiknya setiap kali menyusu dengan
durasi yang cukup lama dan tidak terlalu sebentar, sehingga bayi menerima
Ibu harus menyusui bayinya bila bayi menangis bukan karena sebab lain
merasa perlu menyusui bayinya. Bayi yang sehat dapat mengosongkan satu
payudara sekitar 5-7 menit dan ASI dalam lambung bayi akan kosong dalam 2
jam. Pada awalnya bayi akan menyusu dengan jadwal yang tak teratur, dan
akan mempunyai pola tertentu setelah 1-2 minggu kemudian. Menyusui yang
dijadwal akan berakibat kurang baik, karena isapan bayi sangat berpengaruh
sebaiknya setiap kali menyusui harus dengan kedua payudara. Ketika menyusui
ibu harus berusaha menyusui sampai payudara terasa kosong, agar produksi
ASI menjadi lebih baik. Setiap kali menyusui, dimulai dengan payudarayang
dapat menyangga payudara, tetapi tidak terlalu ketat (Sidi dkk, 2011).
2. Perlekatan
menyebut cara bayi menahan puting ibu dalam mulutnya. Ada dua cara untuk
mengetahui apakah mulut bayi melekat pada puting ibu dengan benar atau
a. Jika bayi melekat dengan benar, bibir bawah akan terlipat ke bawah dan
aerola, dan puting menempel pada langit-langit mulit bayi. Posisi ini
b. Seluruh puting dan areolanya berada dalam mulut bayi. Posisi ini
mengeluarkan ASI dari puting. Jika hanya puting yang masuk ke mulut
bayi, maka jumlah ASI yang dikeluarkan akan lebih sedikit dan bayi harus
menghisap lebih keras dan lebih lama untuk memuaskan rasa laparnya.
e. Tidak cukup privasi pada saat menyusui, misalnya di tempat umum atau
3. Posisi Menyusui
a. Posisi berbaring
bantal di bawah kepala dan bantal yang lain di bawah dada. Tubuh bayi
diletakkan dekat ibu dan kepalanya berada setinggi payudara sehingga bayi
tidak perlu menarik puting. Ibu dapat menyangga bayi dengan lengan
pada kursi yang rendah, lebih baik menggunakan kursi yang disertai
menahan kepala bayi. Pada posisi ini bayi tidak akan tersedak.
Posisi lainnya yang dapat digunakan yaitu memegang bayi pada lengan
dengan posisi bawah lengan. Posisi ini berguna untuk bayi kembar atau jika
Ibu dapat menyusui sekaligus dua bayi, yaitu dengan posisi seperti
Menurut Kristiyansari (2014), Sidi dkk (2011), Astuti dkk (2015) dan
b. Pijat di sekitar areola untuk mengeluarkan sedikit ASI untuk dioleskan pada
c. Memilih posisi yang nyaman untuk menyusui. Lebih baik ibu duduk
menggunakan kursi yang rendah agar kaki ibu tidak tergantung dan
d. Mengendong bayi dengan satu lengan, kepala bayi berada pada lengkung
siku ibu dan pantat bayi terletak pada telapak tangan ibu.
e. Memposisikan tangan bayi berada pada belakang badan ibu dan satu tangan
di depan.
g. Memposisikan telinga bayi dan lengan terletak dalam satu garis lurus.
h. Menyangga payudara dengan 4 jari, ibu jari berada diatas untuk
bayi.
perlahan-lahan..
Menurut Astuti dkk (2015) dan Astutik (2017) menyusui dengan teknik
yang tidak benar dapat mengakibatkan puting susu menjadi lecet dan ASI tidak
enggan menyusu. Untuk mengetahui bayi telah menyusu dengan teknik yang
benar atau salah , ada beberapa hal yang bisa diamati di antaranya sebagai
berikut :
i. Kepala agak menengadah, saat satu payudara sampai terasa kosong, maka