cemas, dsb.
Kecemasan pada dasarnya bukan merupakan gangguan karena dalam banyak hal justru
mampu meningkatkan kewaspadaan dan membuat tubuh bersiap melakukan suatu tindakan.
Namun, kecemasan yang intens dan muncul tanpa alasan yang jelas berpotensi mengurangi
kualitas hidup dan membuat seseorang tidak bisa menjalani hidup secara normal.
Kecemasan merupakan salah satu gangguan emosional yang paling umum, yang ditandai
dengan beberapa gejala emosional dan fisik seperti rasa takut, panik, mimpi buruk, pikiran
obsesif tak terkendali, terganggu terus menerus dengan pengalaman traumatis, gangguan
tidur, ketegangan otot, detak jantung meningkat, keringat dingin, dan gangguan pencernaan.
Penyebab Kecemasan
Terdapat beberapa faktor yang berkontribusi terhadap timbulnya gangguan kecemasan seperti
faktor biologis, pengalaman masa kanak-kanak, stres berlebih, gaya hidup, dan faktor
genetik.
Gangguan kecemasan pada anak-anak berpotensi muncul akibat orang tua yang perfeksionis
atau terlalu kritis.
Jika anak-anak hanya mendapatkan sedikit penghargaan dari orang tua, mereka akan bereaksi
dengan perilaku cemas.
Menyaksikan kecelakaan besar atau peristiwa kekerasan juga bisa menjadi penyebab
gangguan kecemasan.
2. Masalah fisiologis
Gangguan kecemasan bisa muncul akibat faktor keturunan. Orang tua yang memiliki
gangguan kecemasan berpotensi menurunkan anak dengan masalah serupa.
Kecemasan bisa pula disebabkan adanya ketidakseimbangan kimiawi dalam otak. Berbagai
masalah kesehatan seperti hipoglikemia dapat pula memicu kecemasan.
Orang yang memiliki gangguan kecemasan akan menunjukkan reaksi yang kuat pada
aspartam, amfetamin, kafein, dan stimulan lainnya.
3. Faktor lingkungan
Beberapa faktor lingkungan dapat berkontribusi pada timbulnya gangguan kecemasan.
Sebagian contoh diantaranya termasuk peristiwa trauma dan stres, perceraian, kematian orang
yang dicintai, dan perubahan suasana di sekolah atau pekerjaan.
4. Kepribadian
Orang-orang yang rendah diri lebih rentan terhadap gangguan kecemasan. Terus-menerus
berpikir negatif juga dapat menimbulkan gangguan kecemasan.
Gangguan kecemasan pada gilirannya menyebabkan rasa rendah diri, takut ditolak, perasaan
kesepian serta ketidakberdayaan.
Segala gangguan kepribadian ini, ditambah dengan berbagai masalah hidup seperti masalah
keuangan, masalah hubungan, penyakit fisik, kehilangan pekerjaan dll, semakin memperbesar
kemungkinan timbulnya gangguan kecemasan.
Meskipun tidak ada tes laboratorium khusus untuk mendiagnosis gangguan kecemasan,
berbagai tes non laboratorium bisa dilakukan untuk mendeteksi ada tidaknya masalah.
Pasien dapat mengontrol atau mengurangi gejala dengan mengurangi konsumsi stimulan,
olahraga teratur, serta diet sehat dan seimbang.[]