Disusun oleh :
Segala puji syukur di panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas
berkat dan tuntunan-Nya yang Ia berikan sehingga tugas paper ini dapat
diselesaikan dengan baik. Adapun tujuan penulisan tugas ini untuk memenuhi
tugas patofisiologi dan juga memberikan informasi tentang apa dan bagaimana
variasi didalam sistem imun dan peradangan. Sebagai manusia yang tak
sempurna, kami menyadari adanya kekurangan dan kesalahan, dalam penulisan
tugas ini. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna
kesempurnaan tugas ini.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka penulis mrumuskan
maslah penelitiannya adalah bagaimanakah tingkat pengetahuan mahasiswa
tentang variasi didalam system imun dan peradangan.
C. TUJUAN PENULISAN
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, paper ini disusun dengan
tujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan :
a. Apa saja peranan sistem imun bagi tubuh ?
b. Apa saja macam-macam sistem imun ?
c. Apa saja gangguan yang terjadi pada sistem imun ?
d. Apa definsi dari radang?
e. Apa saja yang termasuk sel-sel radang?
f. Bagaimana tanda dan gejala radang?
g. Apa saja penyebab radang?
h. Apa patofisiologi radang ?
i. Bagaimana proses terjadinya radang akut?
j. Bagaimana proses terjadinya radang kronik?
k. Bagaimana respons tubuh saat terjadi radang?
l. Apa saja akibat dari radang akut dan kronik?
m. Bagaimana proses penyembuhan dan perbaikan jaringan?
D. MANFAAT
1. Penulis
sebagai wahana penambah pengetahuan dan konsep keilmuan
khususnya tentang mekanisme pertahanan tubuh yaitu tentang variasi
didalam sistem imun dan peradangan sebagai benteng pertahanan tubuh
dari berbagai penyakit
2. Pembaca
sebagai media informasi tentang variasi sistem imun atau sistem
kekebalan tubuh dan peradangan.
E. METODE
Paper ini disusun dengan menggunakan metode deskriptif. Melalui
metode ini penulis akan menguraikan permasalahan yang dibahas secara jelas
dan komprehensif. Data teoritis dalam paper ini dikumpulkan dengan
menggunakan studi pustaka, artinya penulis mengambil data melalui kegiatan
membaca berbagai literatur yang relevan. Data tersebut diolah dengan teknik
analisis isi melalui kegiatan mengeksposisikan data serta mengaplikasikan
data tersebut dalam konteks tema makalah.
F. SUMBER DATA
Data-data yang diperoleh Dalam penyusunan paper ini adalah dari
buku-buku dan internet.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
1. Definisi sistem imun
Imunitas merupakan jawaban reaksi tubuh terhadap bahan
asing secara molekuler maupun seluler. Immunitas berasal dari kata
latin yaituimmunitas. Secara umum sistem kekebalan tubuh atau
sistem imun adalah sistem perlindungan dari pengaruh luar biologis
yang dilakukan oleh sel dan organ khusus pada suatu organisme
sehingga tidak mudah terkena penyakit.
Jika sistem imun bekerja dengan benar, sistem ini akan
melindungi tubuh terhadap infeksi bakteri dan virus, serta
menghancurkan sel kanker dan zat asing lain dalam tubuh.
Sebaliknya, jika sistem imun melemah, maka kemampuannya untuk
melindungi tubuh juga berkurang, sehingga menyebabkan patogen,
termasuk virus dapat berkembang dalam tubuh. Sistem imun juga
memberikan pengawasan terhadap pertumbuhan sel tumor.
Terhambatnya mekanisme kerja sistem imun dapat meningkatkan
resiko terkena beberapa jenis kanker. Sebagai bahan pemicu respon
imun tersebut dikenal dengan antigen dan sebagai jawaban reaksi
imun dikenal dengan anribodi.
Respon imun merupakan respon tubuh berupa suatu urutan
kejadian yang kompleks terhadap antigen yang bertujuan
mengeliminasi antigen tersebut. Respon imun melibatkan berbagai
macam sel dan protein, terutama sel makrofag, sel limfosit,
komplemen, dan sitokin yang saling berinteraksi secara kompleks.
2. Definisi peradangan
Radang (bahasa Inggris: inflammation) adalah respon dari
suatu organisme terhadap patogen dan alterasi mekanis dalam
jaringan, berupa rangkaian reaksi yang terjadi pada tempat jaringan
yang mengalami cedera, seperti karena terbakar, atau terinfeksi.
Radang atau inflamasi adalah satu dari respon utama sistem
kekebalanterhadap infeksi dan iritasi.
Reaksi peradangan merupakan reaksi defensif (pertahanan diri)
sebagai respon terhadap cedera berupa reaksi vaskular yang hasilnya
merupakan pengiriman cairan, zat-zat yang terlarut dan sel-sel dari
sirkulasi darah ke jaringan-jaringan interstitial pada daerah cedera atau
nekrosis. Peradangan dapat juga dimasukkan dalam suatu reaksi non
spesifik, dari hospes terhadap infeksi. Hasil reaksi peradangan adalah
netralisasi dan pembuangan agen penyerang, penghancuran jaringan
nekrosis, dan pembentukan keadaan yang dibutuhkan untuk perbaikan
dan pemulihan.
B. PEMBAHASAN
1. Peranan sistem imun bagi tubuh
Sistem imun sangat berperan penting dalam tubuh manusia
untuk mencegah patogen yang dapat menyebabkan penyakit dalam
tubuh manusia. Adapun beberapa peranan penting dari sistem imun,
yaitu :
a. Melindungi tubuh dari serangan benda asing atau bibit penyakit
yang masuk kedalam tubuh.
b. Menghilangkan jaringan sel yang mati atau rusak (debris sel) untuk
perbaikan jaringan.
c. Mengenali dan menghilangkan sel yang abnormal yang berpotensi
menjadi neoplasma;
d. Menjaga keseimbangan homeostatis dalam tubuh dengan
membersihkan sisa-sisa sel dan zat buangan sehingga tipe-tipe sel
tetap seragam dan tidak berubah.
2. Macam-macam system imun
a. Berdasarkan Cara Mempertahankan Diri dari Penyakit
1) Sistem Pertahanan Tubuh Non Spesifik atau Inate Immunity
Sistem Pertahanan Tubuh Non Spesifik merupakan
pertahanan tubuh yang tidak membedakan mikrobia patogen
satu dengan yang lainnya. Dapat mendeteksi adanya benda
asing dan melindungi tubuh dari kerusakan, namun tidak
dapat mengenali benda asing yang masuk ke dalam tubuh.
Sistem imun ini telah ada dalam tubuh sejak dilahirkan.
Adapun ciri-cirinya yaitu :
a) tidak selektif
b) tidak mampu mengingat infeksi yang terjadi sebelumnya
c) respon segera bereaksi begitu hospes mengenali adanya
serangan mikroorganisme
d) memiliki komponen yang mampu menangkal benda untuk
masuk ke dalam tubuh
Sistem pertahanan ini diperoleh melalui beberapa cara,
yaitu :
(1) Pertahanan yang Terdapat di Permukaan Tubuh
(a) Pertahanan Fisik
Pertahanan secara fisik dilakukan oleh lapisan
terluar tubuh, yaitu kulit dan membran mukosa,
yang berfungsi menghalangi jalan masuknya
patogen ke dalam tubuh.
(b) Pertahanan Mekanis
Pertahanan secara mekanis dilakukan oleh rambut
hidung dan silia pada trakea. Rambut hidung
berfungsi menyaring udara yang dihirup dari
berbagai partikel berbahaya dan mikrobia.
Sedangkan silia berfungsi menyapu partikel
berbahaya yang terperangkap dalam lendir untuk
kemudian dikeluarkan dari dalam tubuh.
(c) Pertahanan Kimiawi
Pertahanan secara kimiawi dilakukan oleh sekret
yang dihasilkan oleh kulit dan membran mukosa.
Sekret tersebut mengandung zat-zat kimia yang
dapat menghambat pertumbuhan mikrobia.
Contoh dari sekret tersebut adalah minyak dan
keringat. Minyak dan keringat memberikan
suasana asam (pH 3-5) sehingga dapat mencegah
pertumbuhan mikroorganisme di kulit. Sedangkan
air liur (saliva), air mata, dan sekresi mukosa
(mukus) mengandung enzim lisozim yang dapat
membunuh bakteri dengan cara menghidrolisis
dinding sel bakteri hingga pecah sehingga bakteri
mati.
(d) Pertahanan Biologis
Pertahanan secara biologi dilakukan oleh populasi
bakteri tidak berbahaya ( Flora normal ) yang
hidup di kulit dan membran mukosa. Bakteri
tersebut melindungi tubuh dengan cara
berkompetisi dengan bakteri patogen dalam
memperoleh nutrisi.
3. Peradangan
1) Definisi radang
Radang adalah reaksi protektif setempat yang ditimbulkan oleh
cidera atau kerusakan jaringan, yang berfungsi menghancurkan,
mengurangi atau mengurung (sekuester) baik agen pencidera maupun
jaringan yang cidera itu. (Dorland) Radang merupakan rangkaian
reaksi yang menyebabkan musnahnya agen yang membahayakan
jaringan atau mencegah agen ini menyebar lebih luas sehingga
mengakibatkan jaringan yang cedera diperbaharui atau di ganti dengan
jaringan baru.
2) Sel-Sel Radang
(1) Sel polimorfonukleus netrofil (mikrofag) terdiri dari leukosit
polimorfonukleus (netrofil, eosinofil, basofil) :
Netrofil : Utama untuk fagositosis. Dibantu zat-zat anti,
mempererat kontak leukosit
Basofil : Pertahanan pertama karena dapat migrasi dengan
segera dan dalam jumlah yang besar. Tidak berdaya pada
kuman-kuman tertentu seperti tuberculosis
Eosinofil : Jumlahnya bertambah dalam keadaan alergi,
asthma, hipersensitif terhadap kedatangan parasit terutama
cacing. Khemoktasis dan fagositosis lebih rendah dari netrofil
(2) Sel fagositik besar berinti bulat (makrofag)
Dalam darah : Monosit (sebagian juga dari jaringan)
Dalam jaringan : Makrofag, histiosit, sel kurrer, sel
retikuendotel, sel datia.
Sel kupffer: makrofag yang melapisi sinus-sinus pada hati,
daya fagosit sangat besar sehingga darah yang melalui hati
steril
Sel retikuendotel: sel yang melapisi sinus-sinus kelenjar
getah bening, sumsum tulang dan limpa
Sel datia: sel besar berinti banyak, perubahan dari makrofag
pada keadaan-keadaan tertentu,Beberapa sel bersatu krn
pembelahan inti yang tidak disertai pembelahan protoplasma
Limfosit: dapat menghasilkan gammaglobulin (bag protein
dari zat anti), Meningkat pada radang menahun.
Sel plasma: tidak terdapat di dalam darah, membuat gamma
globulin yang berfungsi sebagai zat anti.
3) Tanda Dan Gejala
(1) Rubor (kemerahan), merupakan tanda pertama yang ditemukan di
daerah radang, disebabkan oleh arteriol yang berdilatasi.
(2) Kalor (panas), terjadi bersamaan dengan rubor karena lebih
banyak darah (pada suhu 37oC) dialirkan dari dalam tubuh
kepermukaan daerah yang terkena dibandingkan ke daerah yang
normal.
(3) Tumor (pembengkakan), pembengkakan lokal yang disebabkan
perpindahan cairan dan sel-sel dari aliran darah kejaringan
interstisial.
(4) Dolor (nyeri), terjadi karena pembengkakan jaringan yang
meradang sehingga menimbulkan peningkatan tekanan lokal yang
dapat menyebabkan nyeri.
(5) Fungsio Laesa (perubahan fungsi), bagian yang bengkak, nyeri
disertai sirkulasi yang abnormal dan lingkungan kimiawi local
yang abnormal, akhirnya berfungsi secara abnormal
4) Penyebab Radang
(1) Agen Kuman, Parasit, Jamur,dll
(2) Benda-benda tajam
(3) Suhu
(4) Berbagai jenis sinar
(5) Listrik
(6) Zat-zat kimia
5) Patofisiologi Radang
(1) Pembagian radang berdasarkan waktunya:
Radang Akut
Radang Sub Akut
Radang Kronik
8) Respon Tubuh
(1) Radang akut
Mencerminkan pengaruh mediator yang bekerja pada
pembuluh darah. Setelah trauma mekanik / injuri panas,
perubahan permeabilitas vasa dapat timbul lebih awal dari
respons radang akut.
Dalam 30-60 menit dari injuri, granulosit neutrofil muncul.
Mula-mula granulosit neutrofil ini tampak mengelompok
sepanjang sel-sel endotel pembuluh darah pada daerah
injuri. Setelah itu, leukosit menyusup keluar pembuluh
darah dengan menyelinap keluar pembuluh darah dengan
menyelinap diantara sel-sel endotel.
Dalam beberapa menit granulosit berada ekstravaskuler dan
mulai mengelompok di daerah injuri.
Bila telah keluar dari pembuluh darah, neutrofil merupakan
garis pertahanan pertama melawan mikroorganisme yang
masuk.
Dalam empat sampai lima jam, jika respons inflamantoris
akut berjalan terus, maka sel
(2) Mononuklear (termasuk monosit & limfosit) akan muncul pada
daerah Radang kronik
Bila inflamasi terkontrol, neutrofil tidak dikerahkan lagi dan
berdegenerasi. Selanjutnya dikerahkan sel mononuklear
seperti monosit, inflamantoris, setelah keluar dari pembuluh
darah melalui cara yang sama
Monosit memperbesar pertahanan dengan menambahkan
fungsi fagosit mereka sendiri ke daerah injuri, sementara
limfosit membawa kemampuan immunologik untuk
berespons terhadap agen asing dengan fenomen humoral
dan seluler spesifik.
makrofag, limfosit dan sel plasma yang memberikan
gambaran patologik dari inflamasi kronik.
Dalam inflamasi kronik, monosit dan makrofag mempunyai
2 peranan penting sebagai berikut :
- Memakan dan mencerna mikroba
- Modulasi respon imun dan fungsi sel T melalui
presentasi antigen dan sekresi sitokin
Bila patogen persisten dalam tubuh, makrofag akan
mengalihkan respons berupa reaksi hipersensitivitas lambat
yang melibatkan limfosit penuh.
Jadi inflamasi akut ini dapat dianggap sebagai titik
membaliknya respons inflamasi ke arah respons monosit-
makrofag.
9) Akibat Radang Akut Dan Kronik
Akibat utama radang adalah perubahan jaringan, dapat berupa
degenerasi, lisis jaringan, dan proliferasi jaringan. Dipengaruhi
antara lain oleh faktor-faktor host dan faktor-faktor penyebab.
(1) Keuntungan Radang
Pengenceran toxin.
Antibodi masuk jaringan ekstravaskular.
Transportasi obat.
Pembentukan fibrin.
Penyaluran nutrien.
Stimulasi respons imun.
Lokasi jaringan yang rusak.
Persiapan untuk pemulihan jaringan.
(2) Kerugian Pada Radang
Jaringan normal dirusak.
Sembab: epiglotis, rongga.
Nyeri: gangguan fungsi.
Ruptura organ.
Fistula.
Reaksi imun kurang tepat.
Akibat penyakit: Glomerulonefritis, arthritis, bronchitis.
Fibrosis berlebihan: keloid, obstruksi usus, steril
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya, penulis dapat mengemukakan
simpulan sebagai berikut.
1. Sistem imun sangat berperan penting dalam tubuh manusia untuk
mencegah patogen yang dapat menyebabkan penyakit dalam tubuh
manusia.
2. Secara umum, imunitas merupakan respon molekul dan selular yang
mekanismenya terbagi dua yaitu kekebalan non spesifik (inate
immunity) yang didapatkan sejak lahir dan kekebalan spesifik
(adaptive immunity) yang diperoleh melalui proses adaptasi terlebih
dahulu terhadap patogen yang masuk kedalam tubuh.
3. Sistem imun sebagai sistem pertahanan pada tubuh, ternyata dapat
mengakibatkan gangguan pada orang-orang tertentu. Contoh dari
gangguan imun tersebut adalah alergi, dan autoimunitas.
4. Reaksi peradangan merupakan reaksi defensif (pertahanan diri)
sebagai respon terhadap cedera berupa reaksi vaskular yang hasilnya
merupakan pengiriman cairan, zat-zat yang terlarut dan sel-sel dari
sirkulasi darah ke jaringan-jaringan interstitial pada daerah cedera
atau nekrosis.
5. Peradangan dapat juga dimasukkan dalam suatu reaksi non spesifik
terhadap infeksi. Hasil reaksi peradangan merupakan suatu netralisasi
dan pembuangan agen penyerang, penghancuran jaringan nekrosis,
dan pembentukan keadaan yang dibutuhkan untuk perbaikan dan
pemulihan.
C. SARAN
Sejalan dengan simpulan di atas, penulis merumuskan saran sebagai
berikut.
1. Penulis dan pembaca hendaknya memahami tentang berbagai macam
peranan dari sistem imun dan peradangan yang akan melindungi tubuh
kita dari berbagai jenis penyakit.
DAFTAR PUSTAKA
http://davidd-sastra.blogspot.com/2010/04/pengertian-radang-dan-proses-
terjadinya.html
:http://kidungkawan.blogspot.com/2013/10/pengertian-fungsi-dan-mekanisme-
sistem.html. [03 Desember 2014].