Anda di halaman 1dari 2

Febiana Laluur

Contoh kasus etik dalam pelayanan kebidanan


Mei 03, 2017
CONTOH KASUS

1. Seorang bidan menangani seorang Ibu Ny. G primipara berusia 35 tahun. Bida tersebut
menggali informasi mulai dari riwayat kesehatan masa lalu, sekarang dan riwayat kesehatan
keluarganya. Kehamilan Ny. G berusia 14 minggu dan ini merupakan kehamilan yang diinginkan.
Pada akhir pertemuan Ny. G tersebut mengeluarkan pendapat tentang rencana persalinannya. Ny.
G menyatakan tentang persalinan SC sebagai pilihannya. Bidan menjelaskan bahwa persalianan
SC untuk kasus komplikasi. Bidan tersebut tidak melanjutkan diskusinya karena takut
memberikan informasi yang salah dan terjadi konflik. Ada beberapa pertanyaan untuk bidan
pertimbangan:
a. Haruskah bidan tersebut meneruskan diskusi tentang persalinan SC sebagai pilihan? Berikan
penjelasannya
b. Menurut anda bagaimana seharusnya tindakan bidan yang sesuai dengan perannya?

2. Datang seorang wanita Nn. D umur 18 tahun hamil 12 minggu, ia mengatakan ingin mengakhiri
kehamilannya, karena kehamilannya tidak diinginkan. Ia mengaku pernah berhubungan seks
dengan pacarnya. Nn. D mau membayar berapapun, jika kehamilannya diakhiri. Setelah dilakukan
pemeriksaan didapatkan hasil TD: 110/70, N: 80x/m, RR: 20x/m, TFU: 2 jari diatas sympisis, DJJ:
123x/m. Bidan menerima tawaran Nn. D, dan melakukan tindakan aborsi dihari itu juga.
a. Termasuk prinsip kode etik profesi apakah yang telah dilakukan bidan pada kasus diatas?
b. Hukuman apa yang pantas untuk bidan dalam kasus diatas? Jelaskan menurut UU Kesehatan!
c. Apa tindakan bidan yang seharusnya dilakukan pada kasus diatas?

1. Jawaban kasus 1
a. Sebagai seorang bidan harusnya kita memberikan/ meneruskan penjelasan kepada klien tentang
persalinan SC, karena pasien juga harus mengetahui dampak postif dan negativ dari persalinan
SC. Dan pasien bisa mengantisipasi kehamilannya jika suatu waktu terjadi sesuatu, pasien akan
memilih tindakan yang benar menurut dirinya.
b. Bidan tetap harus menjelaskan tentang persalinan SC secara terperinci kepada pasien, agar tidak
terjadi kesalahpahaman antara bidan dengan pasien. Dan agar pasien mengetahui tentang
kehamilannya.

2. Jawaban kasus 2
a. Kasus diatas termasuk prinsip kode etik profesi bidan yaitu Mencegah tindakan yang dapat
merugikan
b. Hukuman yang pantas untuk bidan jika melakukan tindakan aborsi menurut UU Kesehatan
pasal 194 “Setiap orang yang dengan melakukan aborsi tidak sesuai dengan ketentuan sebagaimna
dimaksud dalam pasal 75 ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 tahun dan denda
paling banyak Rp. 1 miliar”
c. Tindakan yang seharusnya dilakukan sebagai seoarng bidan yaitu dengan melakukan
pendekatan, memberikan dukungan dan juga konseling pada klien tentang bahaya aborsi yaitu bisa
terjadi kematian karena perdarahan hebat maupun infeksi disekitar kandungan dan juga dapat
menyebabkan wanita tidak dapat hamil lagi.

Anda mungkin juga menyukai