Anda di halaman 1dari 4

halodoc-banner

Diabetes
Jantung
Stroke
Kehamilan
Kolesterol
Hipertensi
Anemia
Kanker
Reproduksi
Selengkapnya
×
Pemeriksaan Fisik
Ditinjau oleh: Redaksi Halodoc
22 Oktober 2019
Apa Itu Pemeriksaan Fisik?
Pemeriksaan fisik adalah proses medis yang harus dijalani saat diagnosis penyakit. Hasilnya
dicatat dalam rekam medis yang digunakan untuk menegakkan diagnosis dan merencanakan
perawatan lanjutan. Pemeriksaan fisik akan dilakukan secara sistematis, mulai dari kepala hingga
kaki (head to toe) yang dilakukan dengan empat cara (inspeksi, palpasi, auskultasi, dan perkusi).

Ruang lingkup pemeriksaan fisik ini akan terdiri dari pemeriksaan tanda vital (suhu, denyut nadi,
kecepatan pernapasan, dan tekanan darah), pemeriksaan fisik head to toe, dan pemeriksaan fisik
per sistem tubuh (seperti sistem kardiovaskuler, pencernaan, muskuloskeletal, pernapasan,
endokrin, integumen, neurologi, reproduksi, dan perkemihan).

Baca juga: Ini Jenis Medical Check Up yang Tepat untuk Wanita

Kenapa Pemeriksaan Fisik Dilakukan?


Pemeriksaan ini memiliki tujuan untuk pengecekan kondisi tubuh dan diagnosis penyakit. Berikut
empat cara yang akan dijalankan pada tiap pemeriksaan fisik yang dilakukan:

1. Inspeksi

Tujuannya melihat bagian tubuh dan menentukan apakah seseorang mengalami kondisi tubuh
normal atau abnormal. Itu sebabnya pemeriksa perlu mengetahui karakteristik normal dan
abnormal tiap usia. Kondisi tubuh abnormal pada orang dewasa muda adalah kulit keriput dan
tidak elastis karena kondisi ini umumnya dimiliki orang lanjut usia.

Inspeksi bisa dilakukan secara langsung (seperti penglihatan, pendengaran, dan penciuman) dan
tidak langsung (dengan alat bantu). Saat palpasi dilakukan, tubuh akan diperiksa secara mendetail
dan masing-masing sisi tubuh dibandingkan guna mendeteksi potensi kelainan. Ikuti instruksi
dokter untuk memudahkan proses inspeksi.

2. Palpasi
Pemeriksaan fisik lanjutan dengan menyentuh tubuh dan dilakukan bersamaan dengan inspeksi.
Palpasi dilakukan hanya mengandalkan telapak tangan, jari, dan ujung jari. Tujuannya untuk
mengecek kelembutan, kekakuan, massa, suhu, posisi, ukuran, kecepatan, dan kualitas nadi perifer
pada tubuh.

Saat palpasi dilakukan, posisi harus rileks dan nyaman untuk mencegah ketegangan otot. Dokter
menjelaskan apa yang akan dilakukan, alasan, dan apa yang dirasakan. Kamu juga diminta
menghela napas agar lebih rileks dan berhenti jika merasakan nyeri saat pemeriksaan berlangsung.

3. Auskultasi

Proses mendengarkan suara yang dihasilkan tubuh untuk membedakan suara normal dan abnormal
menggunakan alat bantu stetoskop. Suara yang didengarkan berasal dari sistem kardiovaskuler,
respirasi, dan gastrointestinal.

4. Perkusi
Bertujuan mengetahui bentuk, lokasi, dan struktur di bawa kulit. Perkusi bisa dilakukan secara
langsung dan tidak langsung. Perkusi secara langsung dilakukan dengan mengetukkan jari tangan
langsung pada permukaan tubuh.

Sementara perkusi secara tidak langsung dilakukan dengan menempatkan jari tengah tangan non-
dominan (biasanya tangan kiri) di permukaan tubuh yang akan diperkusi, kemudian jaringan
tengah tangan dominan (biasanya tangan kanan) diketuk-ketuk di atas jari tengah tangan non-
dominan untuk menghasilkan suara.

Terdapat lima jenis suara yang dihasilkan (pekak, redup, sonor, hipersonor, dan timpani) dan
keseluruhannya menggambarkan kondisi organ tubuh bagian dalam.

Baca juga: Ketahui Medical Check Up yang Tepat untuk Pria

Bagaimana Prosedur Pelaksanaan Pemeriksaan Fisik?


Pemeriksaan fisik perlu disiapkan dengan baik untuk meminimalisir potensi kesalahan dan temuan
yang kurang lengkap. Hal ini bisa berdampak pada kesalahan diagnosis dan perencanaan
perawatan. Pemeriksaan fisik dilakukan secara privat, sehingga saat melakukannya di ruang
perawatan, akan dipasangkan tirai pembatas agar tidak ada orang lain yang melihat.

Pastikan untuk mengikuti tiap instruksi dokter dan berbicara jujur tentang apa yang dirasakan
untuk memaksimalkan hasil pemeriksaan. Hal pertama yang diperiksa adalah tanda vital atau
pemeriksaan suhu, denyut jantung, dan tekanan darah.
Baca juga: Sebelum Dicek, 5 Tes Laboratorium Ini Mewajibkan Puasa

Di Mana Pemeriksaan Fisik Dilakukan?


Pemeriksaan fisik dilakukan di klinik, puskesmas, maupun rumah sakit. Segera lakukan
pemeriksaan fisik jika mengalami keluhan kesehatan.

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2019. Physical Examination.
Web MD. Diakses pada 2019. Annual Physical Examinations.
Diperbarui pada 13 September 2019

ARTIKEL TERKAIT
Apakah Aman Sering Terkena Paparan X-ray?
Kapan Waktu Tepat untuk Medical Check Up?
Harus Sehat Fisik dan Mental, Ini Tes Kesehatan untuk Calon Menteri
Viral Asal Usul DNA Najwa Shihab, Ini 6 Manfaat Tes DNA
Tak Hanya Dewasa, Anak Pun Butuh Medical Check-up
Sebelum Dicek, 5 Tes Laboratorium Ini Mewajibkan Puasa
Mengenal Lebih Dekat Tes Kadar Zat Besi
Benarkah Teknologi Pemindaian Berbasis Nuklir Lebih Akurat?
5 Jenis Kanker yang Bisa Dideteksi dengan Teknologi Nuklir
Pentingnya Medical Check Up untuk Investasi Masa Depan
halodoc-banner
Gedung Halodoc

Jl. H. R. Rasuna Said No.Kav 32-33, RW.7, Kuningan, Karet Kuningan, Setia Budi, Kota Jakarta
Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta - 12920

+6285574677403

help@halodoc.com
FAQ

Blog

Syarat & Ketentuan


Promo

Karir

Security

Media

Are You a Doctor?


©HALODOC, 2020. ALL RIGHTS RESERVED

Ask Doctor
https://www.halodoc.com/kesehatan/pemeriksaan-fisik
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pemeriksaan_fisik

Anda mungkin juga menyukai