Status
Latar Belakang
Pertimbangan sebagai latar belakang lahirnya Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2019 tentang
Kebidanan adalah:
a. bahwa setiap orang berhak memperoleh pelayanan kesehatan agar dapat hidup sejahtera
lahir dan batin, sehingga mampu membangun masyarakat, bangsa, dan negara
sebagaimana diamanatkan dalam Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945;
b. bahwa pelayanan kesehatan kepada masyarakat khususnya perempuan, bayi, dan anak
yang dilaksanakan oleh bidan secara bertanggungjawab, akuntabel, bermutu, aman, dan
berkesinambungan, masih dihadapkan pada kendala profesionalitas, kompetensi, dan
kewenangan;
c. bahwa pengaturan mengenai pelayanan kesehatan oleh bidan maupun pengakuan
terhadap profesi dan praktik kebidanan belum diatur secara komprehensif sebagaimana
profesi kesehatan lain, sehingga belum memberikan pelindungan dan kepastian hukum
bagi bidan dalam melaksanakan pelayanan kesehatan kepada masyarakat;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan
huruf c, perlu membentuk Undang-Undang tentang Kebidanan;
Dasar Hukum
Dasar hukum sebagai landasan yuridis lahirnya Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2019 tentang
Kebidanan adalah Pasal 20, Pasal 21, Pasal 28C, dan Pasal 28H ayat (1) Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Pemenuhan pelayanan kesehatan merupakan hak setiap orang yang dijamin secara konstitusional
dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Hal ini merupakan tujuan
nasional bangsa Indonesia yaitu untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, serta keadilan
sosial.
Dalam rangka mencapai tujuan pembangunan kesehatan dilakukan berbagai upaya kesehatan,
salah satunya dalam bentuk pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan bertujuan untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit, serta
memulihkan kesehatan perorangan, kelompok dan masyarakat. Pelayanan Kebidanan, yang
merupakan salah satu bentuk pelayanan kesehatan ditujukan khusus kepada perempuan, bayi
baru lahir, bayi, balita, dan anak prasekolah termasuk kesehatan reproduksi perempuan dan
keluarga berencana. Pelayanan Kebidanan harus diberikan secara bertanggung jawab, akuntabel,
bermutu, dan aman.
Profesi Bidan di Indonesia masih dihadapkan oleh berbagai macam kendala seperti persebaran
Bidan yang belum merata dan menjangkau seluruh wilayah terpencil di Indonesia, serta
pendidikan Kebidanan yang sampai saat ini sebagian besar masih pada jenis pendidikan vokasi
yang menyebabkan pengembangan profesi Bidan berjalan sangat lambat. Dalam hal praktik
Kebidanan, masih terdapat ketidaksesuaian antara kewenangan dan kompetensi yang dimiliki
oleh Bidan. Selain itu, Bidan sebagai pemberi Pelayanan Kebidanan perlu dipersiapkan
kemampuannya untuk mengatasi perkembangan permasalahan kesehatan dalam masyarakat.
Ketentuan mengenai profesi Bidan masih tersebar dalam berbagai peraturan perundang-
undangan dan belum menampung kebutuhan hukum dari profesi Bidan maupun masyarakat. Hal
ini mengakibatkan belum adanya kepastian hukum bagi Bidan dalam menjalankan praktik
profesinya, sehingga belum memberikan pemerataan pelayanan, pelindungan, dan kepastian
hukum bagi Bidan sebagai pemberi Pelayanan Kebidanan dan masyarakat sebagai penerima
Pelayanan Kebidanan. Pengaturan Kebidanan bertujuan untuk meningkatkan mutu Bidan, mutu
pendidikan dan Pelayanan Kebidanan, memberikan pelindungan dan kepastian hukum kepada
Bidan dan Klien, serta meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Undang-Undang ini mcngatur mengenai pendidikan Kebidanan, Registrasi dan izin praktik,
Bidan warga negara Indonesia lulusan luar negeri, Bidan Warga Negara Asing, Praktik
Kebidanan, hak dan kewajiban, Organisasi Profesi Bidan, pendayagunaan Bidan, serta
pembinaan dan pengawasan.
Berikut adalah isi Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2019 tentang Kebidanan, tidak dalam format
asli:
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
1. Kebidanan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan bidan dalam memberikan
pelayanan kebidanan kepada perempuan selama masa sebelum hamil, masa kehamilan,
persalinan, pascapersalinan, masa nifas, bayi baru lahir, bayi, balita, dan anak prasekolah,
termasuk kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana sesuai dengan tugas
dan wewenangnya.
2. Pelayanan Kebidanan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian
integral dari sistem pelayanan kesehatan yang diberikan oleh bidct.n secara mandiri,
kolaborasi, dan/atau rujukan.
3. Bidan adalah seorang perempuan yang telah menyelesaikan program pendidikan
Kebidanan baik di dalam negeri maupun di luar negeri yang diakui secara sah oleh
Pemerintah Pusat dan telah memenuhi persyaratan untuk melakukan praktik Kebidanan.
4. Praktik Kebidanan adalah kegiatan pemberian pelayanan yang dilakukan oleh Bidan
dalam bentuk asuhan kebidanan.
5. Asuhan Kebidanan adalah rangkaian kegiatan yang didasarkan pada proses pengambilan
keputusan dan tindakan yang dilakukan oleh Bidan sesuai dengan wewenang dan ruang
lingkup praktiknya berdasarkan ilmu dan kiat Kebidanan.
6. Kompetensi Bidan adalah kemampuan yang dimiliki oleh Bidan yang meliputi
pengetahuan, keterampilan, dan sikap untuk memberikan Pelayanan Kebidanan.
7. Uji Kompetensi adalah proses pengukuran pengetahuan, keterampilan, dan perilaku
peserta didik pada perguruan tinggi yang menyelenggarakan program studi Kebidanan.
8. Sertifikat Kompetensi adalah surat tanda pengakuan terhadap Kompetensi Bidan yang
telah lulus Uji Kompetensi untuk melakukan Praktik Kebidanan.
9. Sertifikat Profesi adalah surat tanda pengakuan untuk melakukan Praktik Kebidanan yang
diperoleh lulusan pendidikan profesi.
10. Registrasi adalah pencatatan resmi terhadap Bidan yang telah memiliki Sertifikat
Kompetensi atau Sertifikat Profesi dan telah mempunyai kualifikasi tertentu lain serta
mempunyai pengakuan secara hukum untuk menjalankan Praktik Kebidanan.
11. Surat Tanda Registrasi yang selanjutnya disingkat STR adalah bukti tertulis yang
diberikan oleh konsil Kebidanan kepada Bidan yang telah diregistrasi.
12. Surat Izin Praktik Bidan yang selanjutnya disingkat SIPB adalah bukti tertulis yang
diberikan oleh Pemerintah Daerah kabupaten/kota kepada Bidan sebagai pemberian
kewenangan untuk menjalankan Praktik Kebidanan.
13. Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah suatu alat dan/atau ternpat yang digunakan untuk
menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan baik promotif, preventif, kuratif, dan
rehabilitatif yang pelayanannya dilakukan oleh pemerintah dan/atau masyarakat.
14. Tempat Praktik Mandiri Bidan adalah Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang
diselenggarakan oleh Bidan lulusan pendidikan profesi untuk memberikan pelayanan
langsung kepada klien.
15. Bidan Warga Negara Asing adalah Bidan yang berstatus bukan Warga Negara Indonesia.
16. Klien adalah perseorangan, keluarga, atau kelompok yang melakukan konsultasi
kesehatan untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang diperlukan secara langsung
maupun tidak langsung oleh Bidan.
17. Organisasi Profesi Bidan adalah wadah yang menghimpun Bidan secara nasional dan
berbadan hukum sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
18. Konsil Kebidanan yang selanjutnya disebut Konsil adalah bagian dari Konsil Tenaga
Kesehatan Indonesia yang tugas, fungsi, wewenang, dan keanggotaannya sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
19. Wahana Pendidikan Kebidanan adalah Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang digunakan
sebagai tempat penyelenggaraan pendidikan Kebidanan.
20. Pemerintah Pusat adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan
pemerintahan negara Republik Indonesia yang dibantu oleh Wakil Presiden dan menteri
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945.
21. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan
daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
daerah otonom.
22. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
kesehatan.
Pasal 2
a. perikemanusiaan;
b. nilai ilmiah;
c. etika dan profesionalitas;
d. manfaat;
e. keadilan;
f. pelindungan; dan
g. keselamatan Klien.
Pasal 3
Pasal 4
a. pendidikan akademik;
b. pendidikan vokasi; dan
c. pendidikan profesi.
Pasal 5
Pasal 6
Pasal 7
Pendidikan profesi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf c merupakan program lanjutan
dari program pendidikan setara sarjana atau program sarjana.
Pasal 8
Lulusan pendidikan akademik, vokasi, dan profesi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4
mendapatkan gelar sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 9
Pasal 11
Pasal 12
1. Dalam rangka menjamin mutu lulusan, penyelenggara pendidikan Kebidanan hanya dapat
menerima mahasiswa sesuai dengan kuota nasional.
2. Kuota nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) didasarkan pada kebutuhan Bidan di
daerah masing masing.
3. Ketentuan mengenai kuota nasional penerimaan mahasiswa sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) diatur dengan Peraturan Menteri yang menyelenggarakan tugas pemerintahan di
bidang pendidikan tinggi setelah berkoordinasi dengan Menteri.
Pasal 13
Pasal 14
1. Dosen yang berasal dari Wahana Pendidikan Kebidanan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 13 ayat (2) huruf b melakukan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada
masyarakat, dan pelayanan kesehatan.
2. Dosen yang berasal dari Wahana Pendidikan Kebidanan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 13 ayat (2) huruf b memiliki kesetaraan, pengakuan, dan angka kredit yang
memperhitungkan kegiatan pelayanan kesehatan.
3. Ketentuan lebih lanjut mengenai kesetaraan, pengakuan, dan angka kredit dosen yang
berasal dari Wahana Pendidikan Kebidanan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur
dalam Peraturan Pemerintah.
Pasal 15
Tenaga kependidikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1) dapat berasal dari pegawai
negeri sipil atau nonpegawai negeri sipil sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 16
1. Mahasiswa Kebidanan pada akhir masa pendidikan vokasi atau pendidikan profesi harus
mengikuti Uji Kompetensi yang bersifat nasional.
2. Uji Kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan svarat kelulusan
pendidikan vokasi atau pendidikan profesi.
Pasal 17
Pasal 18
1. Standar kompetensi Bidan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (2) disusun oleh
Organisasi Profesi Bidan dan Konsil berkoordinasi dengan Konsil Tenaga Kesehatan
Indonesia.
2. Standar kompetensi Bidan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan bagian dari
standar profesi Bidan yang disahkan oleh Menteri.
Pasal 19
Pasal 20
Tata cara Uji Kompetensi dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
BAB III
REGISTRASI DAN IZIN PRAKTIK
Bagian Kesatu
Registrasi
Pasal 21
1. Setiap Bidan yang akan menjalankan Praktik Kebidanan wajib memiliki STR.
2. STR sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan oleh Konsil kepada Bidan yang
memenuhi persyaratan.
3. Persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi:
1. memiliki ijazah dari perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan
Kebidanan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan;
2. memiliki Sertifikat Kompetensi atau Sertifikat Profesi;
3. memiliki surat keterangan sehat fisik dan mental;
4. memiliki surat pernyataan telah mengucapkan sumpah/janji profesi; dan
5. membuat pernyataan tertulis untuk mematuhi dan melaksanakan ketentuan etika
profesi.
Pasal 22
1. STR berlaku selama 5 (lima) tahun dan dapat diregistrasi ulang setelah memenuhi
persyaratan.
2. Persyaratan untuk Registrasi ulang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
1. memiliki STR lama;
2. memiliki Sertifikat Kompetensi atau Sertifikat Profesi;
3. memiliki surat keterangan sehat fisik dan mental;
4. membuat pernyataan tertulis mematuhi dan melaksanakan ketentuan etika profesi;
5. telah mengabdikan diri sebagai tenaga profesi atau vokasi; dan
6. memenuhi kecukupan dalam kegiatan pelayanan, pendidikan, pelatihan, dan/atau
kegiatan ilmiah lainnya.
Pasal 23
Konsil harus menerbitkan STR paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja terhitung sejak pengajuan
STR diterima.
Pasal 24
Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara Registrasi dan Registrasi ulang sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 21 sampai dengan Pasal 23 diatur dalam Peraturan Konsil.
Bagian Kedua
Izin Praktik
Pasal 25
1. Bidan yang akan menjalankan Praktik Kebidanan wajib memiliki izin praktik.
2. Izin praktik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan dalam bentuk SIPB.
3. SIPB sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberikan oleh Pemerintah Daerah
kabupaten/kota atas rekomendasi pejabat kesehatan yang berwenang di kabupaten/kota
ternpat Bidan menjalankan praktiknya.
4. Pemerintah Daerah kabupaten/kota sebagaimana dimaksud pada ayat (3) harus
menerbitkan SIPB paling lama 15 (lima belas) hari kerja sejak pengajuan SIPB diterima.
5. Untuk mendapatkan SIPB sebagaimana dimaksud pada ayat (3), Bidan harus memiliki:
1. STR yang masih berlaku; dan
2. tempat praktik.
6. SIPB berlaku apabila:
1. STR masih berlaku; dan
2. Bidan berpraktik di tempat sebagaimana tercantum dalam SIPB.
Pasal 26
Pasal 27
1. Setiap Bidan harus menjalankan Praktik Kebidanan di tempat praktik yang sesuai dengan
SIPB.
2. Bidan yang menjalankan Praktik Kebidanan di tempat praktik yang tidak sesuai dengan
SIPB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenai sanksi administratif berupa:
1. teguran tertulis;
2. penghentian sementara kegiatan; atau
3. pencabutan izin.
Pasal 29
Ketentuan lebih lanjut mengenai izin praktik Bidan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25
sampai dengan Pasal 28 diatur dengan Peraturan Menteri.
Pasal 30
BAB IV
BIDAN WARGA NEGARA INDONESIA
LULUSAN LUAR NEGERI
Pasal 31
1. Bidan warga negara Indonesia lulusan luar negeri yang akan menjalankan Praktik
Kebidanan di Indonesia wajib memiliki STR dan SIPB.
2. STR dan SIPB sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diperoleh setelah Bidan warga
negara Indonesia lulusan luar negeri mengikuti evaluasi kompetensi.
Pasal 32
1. Evaluasi kompetensi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 ayat (2) dilakukan melalui:
1. penilaian kelengkapan administratif; dan
2. penilaian kemampuan melakukan Praktik Kebidanan.
2. Penilaian kelengkapan administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
meliputi:
1. penilaian keabsahan dan penyetaraan ijazah oleh menteri yang menyelenggarakan
tugas pemerintahan di bidang pendidikan tinggi;
2. surat ketcrangan sehat fisik dan mental; dan
3. surat pernyataan tertulis untuk mematuhi dan melaksanakan ketentuan etika
profesi.
3. Penilaian kemampuan melakukan Praktik Kebidanan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf b dilakukan melalui Uji Kompetensi sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
4. Bidan warga negara Indonesia lulusan luar negeri yang telah memenuhi penilaian
kelengkapan administratif dan lulus penilaian kemampuan melakukan Praktik Kebidanan
memperoleh surat keterangan lulus evaluasi kompetensi.
5. Bidan warga negara Indonesia lulusan luar negen yang telah memperoleh surat
keterangan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dapat rnemperoleh STR.
6. STR sebagaimana dimaksud pada ayat (5) diberikan oleh Konsil setelah memenuhi
persyaratan.
7. Ketentuan lebih lanjut mengenai evaluasi kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) sampai dengan ayat (4) diatur dengan Peraturan Menteri.
Pasal 33
1. Ketentuan mengenai tata cara Registrasi, masa berlaku STR, dan Registrasi ulang STR
bagi Bidan warga negara Indonesia lulusan luar negeri berlaku secara mutatis mutandis
sesuai Pasal 21 sampai dengan Pasal 23.
2. Ketentuan mengenai izin Praktik Kebidanan bagi Bidan warga negara Indonesia lulusan
luar negeri berlaku secara mutatis mutandis sesuai Pasal 25 sampai dengan Pasal 30.
BAB V
BIDAN WARGA NEGARA ASING
Pasal 34
Pasal 35
1. Bidan Warga Negara Asing yang akan menjalankan Praktik Kebidanan di Indonesia
wajib memiliki STR sementara dan SIPB.
2. STR sementara dan SIPB sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diperoleh setelah Bidan
Warga Negara Asing mengikuti evaluasi kompetensi.
Pasal 36
1. Evaluasi kompetensi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (2) dilakukan melalui:
1. penilaian kelengkapan administratif; dan
2. penilaian kemampuan melakukan Praktik Kebidanan.
2. Penilaian kdengkapan administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
meliputi:
1. penilaian keabsahan dan kesetaraan ijazah oleh menteri yang menyelenggarakan
tugas pemerintahan di bidang pendidikan tinggi;
2. surat keterangan sehat fisik dan mental; dan
3. surat pernyataan tertulis untuk mematuhi dan melaksanakan ketentuan etika
profesi.
3. Penilaian kemampuan melakukan Praktik Kebidanan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf b dilakukan mclalui Uji Kompetensi.
4. Bidan Warga Negara Asing yang telah memenuhi penilaian kelengkapan administratif
dan lulus penilaian kemampuan melakukan Praktik Kebidanan memperoleh surat
keterangan lulus evaluasi kompetensi.
5. Selain mengikuti evaluasi kompetensi, Bidan Warga Negara Asing harus memenuhi
persyaratan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
6. Ketentuan lebih lanjut mengenai evaluasi kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) sampai dengan ayat (4) diatur dengan Peraturan Menteri.
Pasal 37
1. Bidan yang telah memperoleh surat keterangan lulus evaluasi kompetensi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 36 ayat (4) dapat mengajukan permohonan STR sementara.
2. STR sementara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan oleh Konsil setelah
memenuhi persyaratan.
3. STR sementara sebagaimana dimaksud pada ayat (2) merupakan persyaratan untuk
memperoleh SIPB.
Pasal 38
1. STR sementara bagi Bidan Warga Negara Asing berlaku paling lama 1 (satu) tahun dan
dapat diperpanjang hanya untuk 1 (satu) tahun berikutnya.
2. SIPB bagi Bidan Warga Negara Asing berlaku paling lama 1 (satu) tahun dan dapat
diperpanjang hanya untuk 1 (satu) tahun berikutnya.
Pasal 39
1. Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara Registrasi STR sementara dan Registrasi ulang
STR sementara bagi Bidan Warga Negara Asing diatur dalam Peraturan Konsil.
2. Ketentuan lebih lanjut mengenai SIPB bagi Bidan Warga Negara Asing diatur dalam
Peraturan Menteri.
Pasal 40
BAB VI
PRAKTIK KEBIDANAN
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 41
Pasal 43
1. Bidan lulusan pendidikan diploma tiga hanya dapat melakukan Praktik Kebidanan di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
2. Bidan lulusan pendidikan profesi dapat melakukan Praktik Kebidanan di Tempat Praktik
Mandiri Bidan dan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan lainnya.
3. Praktik Mandiri Bidan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan hanya pada 1
(satu) Tempat Praktik Mandiri Bidan.
Pasal 44
1. Bidan lulusan pendidikan profesi yang menjalankan Praktik Kcbidanan di Tempat Praktik
Mandiri Bidan wajib memasang papan nama praktik.
2. Ketentuan mengena1 papan nama praktik sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
3. Bidan yang tidak memasang papan nama praktik sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dikenai sanksi administratif berupa:
1. teguran lisan;
2. peringatan tertulis;
3. denda administratif; dan/atau
4. pencabutan izin.
4. Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengenaan sanksi administratif sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) diatur dengan Peraturan Menteri.
Pasal 45
1. Bidan yang menjalankan Praktik Kebidanan di Tempat Praktik Mandiri Bidan wajib
melengkapi sarana dan prasarana pelayanan sesuai dengan standar pelayanan dan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
2. Bidan yang tidak melengkapi sarana dan prasarana pelayanan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dikenai sanksi administratif berupa:
1. teguran lisan;
2. peringatan tertulis;
3. denda administratif; dan/atau
4. pencabutan izin.
3. Ketentuan mengenai tata cara pengenaan sanksi administratif sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) diatur dengan Peraturan Menteri.
Bagian Kedua
Tugas dan Wewenang
Pasal 46
Pasal 48
Bidan dalam penyelenggaraan Praktik Kebidanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46 dan
Pasal 47, harus sesuai dengan kompetensi dan kewenangannya.
Paragraf 1
Pelayanan Kesehatan Ibu
Pasal 49
Dalam menjalankan tugas memberikan pelayanan kesehatan ibu sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 46 ayat (1) huruf a, Bidan berwenang:
Paragraf 2
Pelayanan Kesehatan Anak
Pasal 50
Dalam menjalankan tugas memberikan pelayanan kesehatan anak sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 46 ayat (1) huruf b, Bidan berwenang:
a. memberikan Asuhan Kebidanan pada bayi baru lahir, bayi, balita, dan anak prasekolah;
b. memberikan imunisasi sesuai program Pemerintah Pusat;
c. melakukan pemantauan tumbuh kembang pada bayi, balita, dan anak prasekolah serta
deteksi dini kasus penyulit, gangguan tumbuh kembang, dan rujukan; dan
d. memberikan pertolongan pertama kegawatdaruratan pada bayi baru lahir dilanjutkan
dengan rujukan.
Paragraf 3
Pelayanan Kesehatan Reproduksi Perempuan dan
Keluarga Berencana
Pasal 51
Dalam menjalankan tugas memberikan pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga
berencana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46 ayat (1) huruf c, Bidan berwenang melakukan
komunikasi, informasi, edukasi, konseling, dan memberikan pelayanan kontrasepsi sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 52
Ketentuan lebih lanjut mengenai pelayanan kesehatan ibu, pelayanan kesehatan anak, dan
pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 49 sampai dengan Pasal 51 diatur dengan Peraturan Menteri.
Paragraf 4
Pelimpahan Wewenang
Pasal 53
Pelimpahan wewenang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46 ayat (1) huruf d terdiri atas:
Pasal 54
Pasal 55
Pasal 56
Pasal 57
1. Program pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55 ayat (2) huruf b merupakan
penugasan Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah untuk melaksanakan program
pemerintah.
2. Program pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
3. Pelaksanaan program pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh
Bidan yang telah mengikuti pelatihan dengan memperhatikan Kompetensi Bidan.
4. Pelatihan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilakukan oleh Pemerintah Pusat dan/atau
Pemerintah Daerah.
5. Dalam menyelenggarakan pelatihan sebagaimana dimaksud pada ayat (4), Pemerintah
Pusat dan/atau Pemerintah Daerah dapat melibatkan Organisasi Profesi Bidan dan/atau
organisasi profesi terkait yang diselenggarakan oleh lembaga yang telah terakreditasi.
Pasal 58
Ketentuan lebih lanjut mengenai pelimpahan wewenang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 53
sampai dengan Pasal 57 diatur dengan Peraturan Menteri.
Paragraf 5
Keadaan Gawat Darurat
Pasal 59
1. Dalam keadaan gawat darurat untuk pemberian pertolongan pertama, Bidan dapat
melakukan pelayanan kesehatan di luar kewenangan sesuai dengan kompetensinya.
2. Pertolongan pertama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertujuan untuk
menyelamatkan nyawa Klien.
3. Keadaan gawat darurat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan keadaan yang
mengancam nyawa Klien.
4. Keadaan gawat darurat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Bidan sesuai
dengan hasil evaluasi berdasarkan keilmuannya.
5. Penanganan keadaan gawat darurat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sampai dengan
ayat (4) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
BAB VII
HAK DAN KEWAJIBAN
Bagian Kesatu
Hak dan Kewajiban Bidan
Pasal 60
Pasal 61
Bagian Kedua
Hak dan Kewajiban Klien
Pasal 62
a. memperoleh Pelayanan Kebidanan sesuai dengan kompetensi, kode etik, standar profesi,
standar pelayanan, dan standar operasional prosedur;
b. memperoleh informasi secara benar dan jelas mengenai kesehatan Klien, termasuk
resume isi rekam medis jika diperlukan;
c. meminta pendapat Bidan lain;
d. memberi persetujuan atau penolakan tindakan Kebidanan yang akan dilakukan; dan
e. memperoleh jaminan kerahasiaan kesehatan Klien.
Pasal 63
a. memberikan informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi kesehatannya;
b. mematuhi nasihat dan petunjuk Bidan;
c. mematuhi ketentuan yang berlaku di Fasilitas Pelayanan Kesehatan; dan
d. memberi imbalan jasa atas Pelayanan Kebidanan yang diterima.
BAB VIII
ORGANISASI PROFESI BIDAN
Pasal 65
Pasal 66
Organisasi Profesi Bidan bertujuan untuk mempersatukan, membina, dan memberdayakan Bidan
dalam rangka menunjang pembangunan kesehatan.
Pasal 67
BAB IX
PENDAYAGUNAAN BIDAN
Pasal 68
BAB X
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 69
1. Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah melakukan pembinaan dan pengawasan Bidan
dengan melibatkan Konsil dan Organisasi Profesi Bidan sesuai dengan kewenangan
masing-masing.
2. Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diarahkan untuk:
1. meningkatkan mutu Pelayanan Kebidanan;
2. melindungi masyarakat dari tindakan Bidan yang tidak sesuai standar; dan
3. memberikan kepastian hukum bagi Bidan dan masyarakat.
Pasal 70
Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69 dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
BAB XI
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 71
Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku, setiap orang yang sedang mengikuti pendidikan
Kebidanan diploma empat dapat berpraktik sebagai Bidan lulusan diploma empat di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan setelah lulus pendidikan kecuali praktik mandiri Bidan
Pasal 72
Bidan lulusan pendidikan diploma empat sebelum Undang-Undang m1 mulai berlaku dapat
berpraktik di Fasilitas Pelayanan Kesehatan kecuali praktik mandiri Bidan.
Pasal 73
STR dan SIPB yang telah dimiliki oleh Bidan sebelum Undang-Undang ini diundangkan,
dinyatakan tetap berlaku sampai jangka waktu STR dan SIPB berakhir.
Pasal 74
Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku, penerbitan STR yang masih dalam proses,
diselesaikan berdasarkan prosedur sebelum Undang-Undang ini diundangkan.
Pasal 75
Bidan lulusan pendidikan Kebidanan di bawah diploma tiga Kebidanan yang telah melakukan
Praktik Kebidanan sebelum Undang-Undang ini diundangkan masih tetap dapat melakukan
Praktik Kebidanan untuk jangka waktu paling lama Bulan Oktober Tahun 2020.
Pasal 76
1. Bidan lulusan pendidikan diploma tiga dan Bidan lulusan pendidikan diploma empat
yang telah melaksanakan Praktik Kebidanan secara mandiri di Tempat Praktik Mandiri
Bidan sebelum Undang Undang ini diundangkan, dapat melaksanakan Praktik Kebidanan
secara mandiri di Tempat Praktik Mandiri Bidan untuk jangka waktu paling lama 7
(tujuh) tahun setelah Undang-Undang ini diundangkan.
2. Dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidan lulusan pendidikan
diploma tiga yang melaksanakan praktik mandiri Bidan dapat mengikuti penyetaraan
Bidan lulusan pendidikan profesi melalui rekognisi pembelajaran lampau.
3. Rekognisi pembelajaran lampau sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 77
Pelaksanaan Registrasi ulang untuk Bidan yang lulus pendidikan sebelum Tahun 2013
melampirkan ijazah sebagai pengganti Sertifikat Kompetensi atau Sertifikat Profesi.
BAB XII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 78
Peraturan pelaksanaan dari Undang-Undang ini harus ditetapkan paling lama 2 (dua) tahun
terhitung sejak Undang-Undang ini diundangkan.
Pasal 79
Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku, semua peraturan perundang-undangan yang
mengatur mengenai Kebidanan, dinyatakan masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan
berdasarkan Undang-Undang ini.
Pasal 80
1. Bidan lulusan pendidikan Diploma Tiga hanya dapat melakukan Praktek Kebidanan di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
2. Bidan lulusan pendidikan profesi dapat melakukan praktek Kebidanan ditempat Praktek
Mandiri Bidan dan di Fasilitas kesehatan lainnya.
Undang-Undang Kewarganegaraan Republik Indonesia disahkan Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono pada tanggal 1 Agustus 2006 di Jakarta. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006
tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia mulai berlaku setelah diundangkan dalam
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 63 dan Penjelasan Atas Undang-
Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia dalam Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4634 pada tanggal 1 Agustus 2006 di Jakarta oleh
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Hamid Awaludin.
Pada saat Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia
ini mulai berlaku:
Penjelasan Umum
Warga negara merupakan salah satu unsur hakiki dan unsur pokok suatu negara. Status
kewarganegaraan menimbulkan hubungan timbal balik antara warga negara dan negaranya.
Setiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban terhadap negaranya. Sebaliknya, negara
mempunyai kewajiban memberikan perlindungan terhadap warga negaranya.
Undang-Undang Nomor 62 Tahun 1958 tersebut secara filosofis, yuridis, dan sosiologis sudah
tidak sesuai lagi dengan perkembangan masyarakat dan ketatanegaraan Republik Indonesia.
Secara filosofis, Undang-Undang tersebut masih mengandung ketentuan-ketentuan yang belum
sejalan dengan falsafah Pancasila, antara lain, karena bersifat diskriminatif, kurang menjamin
pemenuhan hak asasi dan persamaan antarwarga negara, serta kurang memberikan perlindungan
terhadap perempuan dan anak-anak.
Secara yuridis, landasan konstitusional pembentukan Undang- Undang tersebut adalah Undang-
Undang Dasar Sementara Tahun 1950 yang sudah tidak berlaku sejak Dekrit Presiden 5 Juli
1959 yang menyatakan kembali kepada Undang-Undang Dasar 1945. Dalam perkembangannya,
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 telah mengalami perubahan yang
lebih menjamin perlindungan terhadap hak asasi manusia dan hak warga negara.
Secara sosiologis, Undang-Undang tersebut sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan dan
tuntutan masyarakat Indonesia sebagai bagian dari masyarakat internasional dalam pergaulan
global, yang menghendaki adanya persamaan perlakuan dan kedudukan warga negara di hadapan
hukum serta adanya kesetaraan dan keadilan gender.
1. Asas ius sanguinis (law of the blood) adalah asas yang menentukan kewarganegaraan
seseorang berdasarkan keturunan, bukan berdasarkan negara tempat kelahiran.
2. Asas ius soli (law of the soil) secara terbatas adalah asas yang menentukan
kewarganegaraan seseorang berdasarkan negara tempat kelahiran, yang diberlakukan
terbatas bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang ini.
3. Asas kewarganegaraan tunggal adalah asas yang menentukan satu kewarganegaraan bagi
setiap orang.
4. Asas kewarganegaraan ganda terbatas adalah asas yang menentukan kewarganegaraan
ganda bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang ini.
Undang-Undang ini pada dasarnya tidak mengenal kewarganegaraan ganda (bipatride) ataupun
tanpa kewarganegaraan (apatride).
Kewarganegaraan ganda yang diberikan kepada anak dalam Undang- Undang ini merupakan
suatu pengecualian.
Selain asas tersebut di atas, beberapa asas khusus juga menjadi dasar penyusunan Undang-
Undang tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia,
Dalam Undang-Undang ini, pengaturan mengenai anak yang lahir di luar perkawinan yang sah
semata-mata hanya untuk memberikan perlindungan terhadap anak tentang status
kewarganegaraannya saja.
Latar Belakang
Dasar Hukum
Dasar hukum dari Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik
Indonesia adalah Pasal 20, Pasal 21, Pasal 26, Pasal 27, Pasal 28B ayat (2), Pasal 28D ayat (1)
dan ayat (4), Pasal 28E ayat (1), Pasal 28I ayat (2), dan Pasal 28J Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.
KOMUNIKASI DALAM KEBIDANAN
I. LATAR BELAKANG
(GBD) tahun 2000, 0! dari penyakit kardiovaskuler disebabkan oleh hipertensi. Data
dari
("#$"%&) menunjukkan bah'a dari tahun *2000, insiden hipertensi pada orang
de'asa adalah sekitar 2 *+ !, yang berarti terdapat *- juta penderita hipertensi di
$merika, dan terjadi peningkatan juta dari data "#$"%& tahun * .
#ipertensi yang tidak diketahui penyebabnya dide inisikan sebagai hipertensi esensial atau
hipertensi primer. #ipertensi esensial merupakan ! dari seluruh kasus hipertensi.
&isanya adalah hipertensi sekunder, yaitu tekanan darah tinggi yang penyebabnya dapat
diklasi ikasikan, diantaranya adalah kelainan organik seperti penyakit ginjal, kelainan
pada korteks adrenal, pemakaian obat*obatan sejenis kortikosteroid, dan lain*lain. /aktor
risiko hipertensi antara lain adalah aktor genetik, umur, jenis kelamin, etnis, stress,
obesitas, asupan garam, dan kebiasaan merokok. #ipertensi bersi at diturunkan atau
bersi at genetik. 1ndividu dengan ri'ayat keluarga hipertensi mempunyai risiko dua kali
lebih besar untuk menderita hipertensi daripada orang yang tidak mempunyai keluarga
dengan ri'ayat hipertensi. 1nsidensi hipertensi meningkat seiring dengan pertambahan usia,
dan pria memiliki risiko lebih tinggi untuk menderita hipertensi lebih a'al. #ipertensi lebih
banyak terjadi pada orang berkulit hitam daripada yang berkulit putih. besitas dapat
meningkatkan kejadian hipertensi. #al ini disebabkan lemak dapat menimbulkan sumbatan
pada pembuluh darah sehingga dapat meningkatkan tekanan darah. $supan garam yang
tinggi akan menyebabkan pengeluaran berlebihan dari hormon natriouretik yang se3ara
tidak langsung akan meningkatkan tekanan darah. 4ebiasaan merokok berpengaruh dalam
meningkatkan risiko hipertensi 'alaupun mekanisme timbulnya hipertensi belum diketahui
se3ara pasti. Berdasarkan data di atas, kami tertarik untuk melakukan promosi kesehatan
mengenai hipertensi pada penderita yang berobat di poliklinik de'asa 5uskesmas
Bangkinang.
1.2TEMPAT/WAKTU KEGIATAN/PESERTA
1.3METODE PENYULUHAN
5enyuluhan dilakukan dengan menjelaskan dan membagikan lea let yang berisi tentang
in ormasi singkat mengenai #ipertensi4egiatan 5enyuluhan "o8aktu4egiatan
5enyuluhan9esponMedia .5embukaan(+ menit)
Memberi salam
Memperkenalkan diri
Menyampaikan materi
8arga bertanya.
7ea let+.5enutup
Menja'ab salam.
Hipertensi
merupakan gangguan sistem peredaran darah yang menyebabkan kenaikan tekanan darah
di atas normal, yaitu ;0< 0 mm#g
%%&$'"(! Re)#'(
a./aktor keturunan.
4emungkinan #ipertensi jika orang tuanya adalah penderita hipertensi. b.4ebiasaan hidup.
-
&tress, Merokok, Minum alkohol, Minum obat*obatan
%%K(*+,#'$)# H#+e!"en)#
>>Cara Pencegahan
(GBD) tahun 2000, 0! dari penyakit kardiovaskuler disebabkan oleh hipertensi. Data
dari
("#$"%&) menunjukkan bah'a dari tahun *2000, insiden hipertensi pada orang
de'asa adalah sekitar 2 *+ !, yang berarti terdapat *- juta penderita hipertensi di
$merika, dan terjadi peningkatan juta dari data "#$"%& tahun * .
#ipertensi yang tidak diketahui penyebabnya dide inisikan sebagai hipertensi esensial atau
hipertensi primer. #ipertensi esensial merupakan ! dari seluruh kasus hipertensi.
&isanya adalah hipertensi sekunder, yaitu tekanan darah tinggi yang penyebabnya dapat
diklasi ikasikan, diantaranya adalah kelainan organik seperti penyakit ginjal, kelainan
pada korteks adrenal, pemakaian obat*obatan sejenis kortikosteroid, dan lain*lain. /aktor
risiko hipertensi antara lain adalah aktor genetik, umur, jenis kelamin, etnis, stress,
obesitas, asupan garam, dan kebiasaan merokok. #ipertensi bersi at diturunkan atau
bersi at genetik. 1ndividu dengan ri'ayat keluarga hipertensi mempunyai risiko dua kali
lebih besar untuk menderita hipertensi daripada orang yang tidak mempunyai keluarga
dengan ri'ayat hipertensi. 1nsidensi hipertensi meningkat seiring dengan pertambahan usia,
dan pria memiliki risiko lebih tinggi untuk menderita hipertensi lebih a'al. #ipertensi lebih
banyak terjadi pada orang berkulit hitam daripada yang berkulit putih. besitas dapat
meningkatkan kejadian hipertensi. #al ini disebabkan lemak dapat menimbulkan sumbatan
pada pembuluh darah sehingga dapat meningkatkan tekanan darah. $supan garam yang
tinggi akan menyebabkan pengeluaran berlebihan dari hormon natriouretik yang se3ara
tidak langsung akan meningkatkan tekanan darah. 4ebiasaan merokok berpengaruh dalam
meningkatkan risiko hipertensi 'alaupun mekanisme timbulnya hipertensi belum diketahui
se3ara pasti. Berdasarkan data di atas, kami tertarik untuk melakukan promosi kesehatan
mengenai hipertensi pada penderita yang berobat di poliklinik de'asa 5uskesmas
Bangkinang.
1.3METODE PENYULUHAN
5enyuluhan dilakukan dengan menjelaskan dan membagikan lea let yang berisi tentang
in ormasi singkat mengenai #ipertensi4egiatan 5enyuluhan "o8aktu4egiatan
5enyuluhan9esponMedia .5embukaan(+ menit)
Memberi salam
Memperkenalkan diri
Menyampaikan materi
8arga bertanya.
7ea let+.5enutup
•
8arga mampu menja'ab pertanyaan yang
Menja'ab salam.
Hipertensi
merupakan gangguan sistem peredaran darah yang menyebabkan kenaikan tekanan darah
di atas normal, yaitu ;0< 0 mm#g
%%&$'"(! Re)#'(
a./aktor keturunan.
4emungkinan #ipertensi jika orang tuanya adalah penderita hipertensi. b.4ebiasaan hidup.
%%K(*+,#'$)# H#+e!"en)#
>>Cara Pencegahan
Akhir Kisah Bidan Nekat Buka Praktik Kecantikan
932
Polres Cilacap mengungkap kasus malpraktek kesehatan berkedok salon kecantikan. (Foto:
Liputan6.com/Polres Cilacap/Muhamad Ridlo)
Polres Cilacap mengungkap kasus malpraktek kesehatan berkedok salon kecantikan. (Foto:
Liputan6.com/Polres Cilacap/Muhamad Ridlo)
Liputan6.com, Cilacap - Cantik dan menarik adalah dambaan tiap wanita. Tak aneh jika bisnis
salon kecantikan menjamur di mana-mana, tak terkecuali di Cilacap, Jawa Tengah.
Salah satunya Mimi Beauty Center (MBC) di Jalan Tidak Kelurahan Sidanegara, Cilacap
Tengah. Salon kecantikan ini menawarkan paket lengkap perawatan kecantikan.
Di antaranya, memutihkan atau mencerahkan warna kulit dengan cara infus, injeksi atau suntik.
Salon ini juga menyediakan jasa menghilangkan jerawat, menghilangkan tahi lalat, hingga
mengencangkan organ tubuh.
Paket lengkap ini bikin banyak wanita kepincut. Selama tiga tahun, banyak wanita menjadi klien
salon kecantikan lengkap ini.
Tetapi belakangan, beberapa pelanggan mengeluh. Ada yang tangannya membengkak usai
injeksi pemutih. Ada pula yang wajahnya bengkak dan terluka saat dilayani di salon kecantikan
MBC ini. Akhirnya beberapa korban melapor ke polisi.
"Laporan beberapa korban, ada yang mengalami pembengkakan pada tangan. Beberapa ada yang
terluka," kata Kapolres Cilacap, AKBP Djoko Julianto, Jumat, 1 Maret 2019.
Dari laporan itu, Satuan Reskrim Polres Cilacap bergerak. Polisi menangkap dua terduga pelaku
dalam dugaan malpraktek di salon kecantikan ini.
Belakangan ketahuan, praktek kesehatan berkedok salon kecantikan ini tak berizin, baik izin
usaha maupun praktek kesehatan. Polisi juga menyita beberapa obat yang dibeli secara illegal
serta beberapa alat medis yang digunakan para pelaku.
Jerat 3 Tahun Penjara bagi Pelaku Malapraktik Kesehatan
Polres Cilacap mengungkap kasus malpraktek kesehatan berkedok salon kecantikan. (Foto:
Liputan6.com/Polres Cilacap/Muhamad Ridlo)
Polres Cilacap mengungkap kasus malpraktek kesehatan berkedok salon kecantikan. (Foto:
Liputan6.com/Polres Cilacap/Muhamad Ridlo)
Yang lebih berbahaya, ternyata dua terduga pelaku tak memiliki kualifikasi sebagai penyedia
layanan kesehatan kecantikan. Si pemilik MBC, US, merupakan sarjana pendidikan.Adapun
pelaku kedua, AT adalah seorang bidan. Tentu saja, baik US maupun AT tak memiliki
kualifikasi untuk membuka praktek kesehatan kecantikan.
Namun, dua orang ini begitu nekat. US yang sarjana pendidikan kerap melayani pembersihan
karang gigi dan pemasangan behel gigi yang mestinya dilakukan oleh orang dengan kualifikasi
keahlian gigi.
Adapun AT, berpraktek layaknya dokter spesialis kulit yang menginjeksi cairan untuk
memutihkan kulit pelanggan. Pantas saja, banyak pelanggan yang menjadi korban malapraktik.
Dalam kegiatannya, MBC melakukan tindakan medis berupa penyuntikan pemutih dan infus
pemutih oleh AT," ucap dia.
Djoko mengemukakan, praktek kesehatan kecantikan yang dilakukan kedua tersangka ini sangat
berbahaya. Sebab, praktek kesehatan mesti dilakukan oleh ahlinya. Jika berhubungan dengan
kulit, maka dokter spesialis kulit yang mestinya memberi pelayanan.
Pelaku dijerat pasal Pasal 197 Jo Pasal 106 ayat (1) Undang -undang RI no 36 tahun 2009
tentang Kesehatan dan pasal 78 Jo Pasal 73 ayat (2) Undang-undang RI Nomor 29 tahun 29
tahun 2004 tentang Pratek Kedokteran Jo Pasal 56 KUHP karena dengan sengaja memproduksi
atau mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar dan menggunakan alat, metode
yang menimbulkan kesan seolah-olah dokter atau dokter gigi dengan ancaman di atas tiga tahun
penjara.
Djoko mengimbau agar masyarakat merawat kecantikan dan kesehatan di klinik atau sa on yang
berizin dan dokternya jelas-jelas memiliki izin praktek.
Keluhan : Tidak ada Tidak ada c. Pola istirahat Tidur siang Lama : 2 jam/hari 1 jam/hari
Keluhan : Tidak ada Tidak ada Tidur malam Lama : 8 jam/hari 7 jam/hari Keluhan : Tidak ada
Tidak ada d. Personal hygiene Mandi : .3 x/hari 4 x/hari Ganti pakaian : 2 x/hari 3 x/hari Gosok
gigi : 2 x/hari 3 x/hari Keramas : 3 x/minggu 4x/minggu e.Pola seksualitas Frekuensi : 2
x/minggu 1 x/minggu Keluhan : Tidak ada f
harinya yaitu sebagai ibu rumah tangga : memasak, menyapu, mengepel, mencuci pakaian Ibu
mengatakan jarang melakukan kegiatan olahraga
10.
Ibu mengatakan tidak pernah merokok Ibu mengatakan tidak pernah minum jamu
minuman beralkohol
11.
Ibu mengatakan bahwa ibu bahagia dengan kehamilan ibu Ibu mengatakan bahwa suami dan
keluarga bahagia dengan kehamilan
Ibu mengatakan suami dan keluarga selalu memberikan dukungan kepada ibu Ibu berencana
melahirkan di Bidan
12.
Ibu mengatakan sudah tahu tanda bahaya kehamilan Ibu mengatakan sudah lupa mengenai
tanda-tanda persalinan Ibu mengatakan suami sudah mempersiapkan uang untuk membayar
biaya persalinan
13.
Lingkungan yang berpengaruh ( sekitar rumah dan hewan peliharaan)
Ibu mengatakan lingkungan rumah bersih dan tidak memelihara hewan peliharaan Lingkungan
sekitar rumah ibu adalah rumah penduduk
C. DATA OBYEKTIF
Pemeriksaan umum
Keadaan umum :Baik Kesadaran :Composmentis Status emosional :Stabil Tanda vital sign :
Tekanan darah : 140/90 mmHg Nadi : 94 x/menit Pernapasan : 24 x/menit Suhu : 37,5x/menit
Berat badan : 55 kg Tinggi badan :158 cm
2. Pemeriksaan fisik
Kepala : Tidak ada benjolan, mesecephalus, kulit kepala bersih Rambut : Hitam, bersih, tidak
rontok dan tidak berketombe Muka : Tidak terdapat oedema, tidak ada kloasma gravidarum Mata
: Simetris, sklera putih, konjungtiva merah muda Hidung : Bersih, tidak ada secret, tidak ada
polip, tidak ada gerakan cuping hidung saat bernafas Mulut : Tidak stomatitis, gigi tidak
berlubang, dan lidah bersih Telinga :Simetris, tidak ada serumen Leher : Tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid,tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada pembesaran kelenjar vena
jugularis, tidak
ada pembesaran kelenjar parotis Dada : Simetris, tidak ada retraksi dinding dada,tidak ada
ronchi, tidak ada wheezing Payudara : Tidak ada benjolan abnormal, puting susu menonjol,
hiperpegmentasi aerola mamae. Abdomen : Tidak ada strie gravidarum, tidak ada linea nigra,
dan alba, tidak ada luka bekas operasi,palpasi : teraba Ballotement Palpasi Leopold Leopold I :
Teraba ballotement, TFU: 2 jari diatas simpisis Leopold II : Tidak dilakukan Leopold III :Tidak
dilakukan Leopold IV : Tidak dilakukan Osborn test : Tidak dilakukan TFU menurut Mc.
Donald : - cm, TBJ : - Auskultasi DJJ : - Ekstremitas atas : Simetris , gerakan aktif, tidak ada
odema dan kelebihan jari Ekstremitas
bawah
: Simetris, gerakan aktif, tidak ada varises, dan odema. Genetalia luar : Vulva bersih, tidak ada
pembesaran kelenjar bartholini,dan tidak ada varises Anus : Bersih dan tidak ada haemoroid
Pemeriksaan panggul (bila perlu) : Tidak dilakukan
3. Pemeriksaan Penunjang
Tanggal : 6 - 03- 2013 /Pukul 10.15 WIB Pemeriksaan Protein Urine (-)
I. INTERPRETASI DATA
A. Diagnosa Kebidanan
P
0
AH
DS: Ibu mengatakan berumur 25 tahun Ibu mengatakan ini kehamilan pertamanya dan belum
pernah keguguran Ibu mengatakan HPHT Ibu mengatakan sering pusing dan pandangan
kabur,bisa hilang dengan istirahat. Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit hipertensi
sebelumnya. DO: Keadaan umum :Baik Kesadaran :Composmentis Status emosional :Stabil
Tanda vital sign : Tekanan darah : 140/90 mmHg Nadi : 94 x/menit Pernapasan : 24 x/menit
Suhu : 37,5
B. Masalah
Pre Eklamsi
a.
Mandiri -
V. PERENCANAAN
VI. PELAKSANAAN
1.
Memberitahu ibu hasil pemeriksaan yaitu: keadaan umum:baik, kesadaran: composmentis, TD:
140/90 mmHg, N: 94 x/menit R:24 x/menit S: 37,5
Memberitahu ibu tentang ketidaknyamanan TM I seperti mual muntah di pagi hari, sering
kencing, dan ngidam ini merupakan hal yang wajar dialami ibu hamil karena pengaruh hormon
kehamilan 3.
Memberitahu ibu pusing yang dialaminya disebakan karena tekanan darah ibu yang meningkat
saat hamil. Jika tekanan darah ibu terus meningkat maka kemungkinan akan terjadi preeklamsi.
cara meringankannya yaitu dengan istirahat yang cukup dan mengkonsumsi makanan rendah
garam untuk mengurangi peningkatan tekanan darah. 4.
Memberitahu ibu KIE tentang gizi yang baik untuk ibu hamil yaitu menganjurkan ibu
mengkonsumsi makanan seperti Nasi, tempe,tahu,telur,daging,buah
–
buahan, dan sayuran. 5.
Memberitahu ibu tentang tanda bahaya TM I seperti Mual dan muntah lebih dari 10 kali yang
bisa menyebabkan hiperemesis gravidarum, Nyeri kepala yang hebat bisa menyebabkan Eklamsi,
Perdarahan dari jalan lahir berupa darah segar bisa menyebabkan Abortus. Jika ibu mengalami
hal seperti itu segera beritahu ibu agar pergi ke tanaga kesehatan 6.
VII.EVALUASI
1.
2.
Ibu sudah mengetahui dan mengerti pusing yang dialaminya dan cara meringankannya 4.
Ibu sudah mengetahui dan bisa mengulang kembali tanda bahaya pada TM I 6.
109
A.
MUAL MUNTAH PADA PAG
I HARI.
Mual muntah terjadi
pada 50% wanita hamil.
Mual
kadang
-
kadang sampai muntah yang
terjadi pada ibu hamil biasanya terjadi pada pagi hari sehingga
disebut morning sickness
meskipun bisa juga terjadi pada siang atau sore hari. Mual muntah ini
lebih sering terjadi pada
saat lamb
ung dalam keadaan kosong sehingga lebih sering terjadi pada pagi
hari.
Sampai saat ini penyebab secara pasti belum dapat dijelaskan namun
ada beberapa anggapan
bahwa mual muntah dapat disebabkan oleh beberapa hal diantaranya
:
1.
Perubahan hormonal
2.
Ada
ptasi psikologia/faktor emosional
3.
Faktor neurologis
4.
Gula darah rendah mungkin tidak makan dalam beberapa jam
5.
Kelebihan asam lambung
6.
Peristaltik lambat
Upaya yang dilaku
kan untuk meringankan atau mencegah dengan melakukan beberapa
hal, pada pag
i hari sebelum ban
gun dari tempat tidur,makan bisk
uit atau crackers dan minum
segelas air. Ibu hamil juga harus menghindari makanan pedas dan
berbau tajam. Ibu hamil
dianjurkan untuk makan sedikit tapi sering, cara ini dapat
mempertahankan kadar gula darah
.
Makan 2 jam sekali sedikit
-
sedikit lebih baik daripada makan tiga kali sehari dalam jumlah
banyak.
Saat makan jangan lupa minum air, atau diantara waktu makan dapat
membantu
mempertahankan hidrasi tubuh. Ibu hamil sangat dianjurkan makan
permen atau mi
num
manis (minum jus buah) atau minum susu sebelum tidur atau pada
saat bangun ti
dur dapat
mencegah hipoglikemi.
Upayakan mengurangi diet lemak, diet tinggi lemak dapat
memperparah mual muntah, hindari makanan yang digoreng. Saat
bangun pagi atau sore hari
secara perlahan bangun dari tempat tidur, dan hindari gerakan
mendadak.
B.
SERING BAK
Ibuhamil trimester I seringmengalami
keluhan
sering
Buang Air Kecil (BAK). Apabila
sering
BAK ini
terjadi
pada
malam
hari
akan
mengganggu
tidur
sehingga
ibu
hamil
tid
ak
dapat
tidur
dengan
nyenyak, sebentar
–
sebentar
terbangun
karena
merasa
ingin BAK.
FaktorPenyebab :
1.
Uterus membesar
sehingga
menekan
kandung
kemih.
2.
Ekskresi sodium (Natrium) yang meningkat.
3.
Perubahan fisiologis ginjal sehingga produksi urine me
ningkat.
Cara meringankan
atau
mencegah, upayakan untuk tidak
menahan BAK, kosongkan
kandung
kencing
pada
saat
terasa
ingin BAK. Perbanyak
minum
pada
siang
hari
untuk
menjaga
keseimbangan
hidrasi.
Apabila BAK pada
malam
hari
tidak
mengganggu
tidur
maka
ti
dak
dianjurkan
mengurangi
minum
dimalam
hari. Ibu hamil dianjurkan untuk membatasi
minum
yang mengandung
diuretiksepertiteh, kopi, cola dengan
coffeine
. Saat tidur posisi
berbaring
110
miring kekiri
dengan kaki ditinggikan
adalah lebih baik. Ibu hamil harus se
cara rutin
membersihkan
dan
mengeringkan
alat
kelamin
setiap
selesai BAK untuk
mencegah
infeksi
saluran
kemih.
C.
GATAL DAN KAKU PADA
JARI.
Faktor penyebab :
1.
Penyebab gatal
–
gatal ini belum diketahui secara pasti, kemungkinan penyebabnya
adalah hypers
ensitive terhadap antigen placenta.
2.
Perubahan gaya berat yang disebabkan karena pembesaran rahim
membuat
berubahnya postur wanita dimana posisi bahu dan kepala lebih
kebelakang. Hal ini untuk
menyeimbangkan lengkungan punggung dan berat tubuh yang cend
erung condong ke
depan.
Hal ini dapat menekan syarat di lengan sehingga mengakibatkan rasa
gatal dan
kaku pada jari.
Cara meringankan/mencegah :
1.
Kompres dingin atau mandi berendam atau dengan shower.
2.
Posisi tubuh yang baik pada saat berdiri, duduk m
aupun ketika mengambil sesuatu
jangan dengan membungkuk tetapi tulang belakang tetap diusahakan
dalam posisi
tegak.
3.
Sering berbaring apabila merasa lelah.
D.
HIDUNG TERSUMBAT ATA
U BERDARAH.
Wanita hamil sering mengalami hidung tersumbat seperti gejal
a pilek sehingga
menyebabkan sulit bernapas, ada juga yang mengalami
epistaksis/hidung berdarah (mimisan)
sehingga sering menimbulkan kekawatiran pada ibu hamil. Beberapa
faktor penyebab hidung
tersumbat pada ibu hamil ad
alah, peningkatan kadar hormon
est
rogen pada kehamilan yang
mengakibatkan kongesti mukosa hidung, hidung mengeluarkan cairan
berlebihan. Edema
mukosa menyebabkan hidung tersumbat, mengeluarkan cairan dan
terjadi obstruksi.
Hiperemia yang terjadi pada kapiler hidung, ditambah seringnya
memb
uang cairan hidung
dapat menyebabkan epistaksis/mimisan/perdarahan hidung.
Untuk meringankan atau mencegah dapat dil
a
kukan dengan meneteskan cairan salin pada
hidung, dan tidak boleh lebih dari 3 hari. Dapat juga dilakukan
penguapan atau pengembunan
uda
ra dingin, hal ini dapat mengurangi sumbatan pada hidung.
E.
PICA ATAU NGIDAM.
Pica
atau
ngidam
sering
terjadi
pada
ibu
hamil
trimester I tetapi
bisa
juga
dialami
oleh
ibu
hamil
sampai
akhir
kehamilan. Ibu
hamil
sering
menginginkan
makanan yang aneh
–
a
neh,
misalnya yang asam
–
asam, pedas
–
pedas.
Keinginan
ibu
hamil
seperti
keinginan yang harus
111
dipenuhi, kalau
tidak
dapat
dipenuhi, ibu
hamil
merasa
sangat
kecewa, kadang
–
kadang
sampai
menangis.
FaktorPenyebab :
1.
Mengidam
b
erkaitan
dengan
persepsi
at
au
anggapan
individu
wanita
hamil
tentang
sesuatu yang menurutny
a
bisa
mengurangi rasa mua
l
dan
muntah. Jadi
keinginan
ibu
hamil yang satu
dengan yang lain bisa
berbeda
–
beda.
2.
Pada
ibu
hamil
indra
pengecap
menjadi
lebih
tumpul
atau
kurang
perasa
sehing
ga
selalu
mencari
–
cari
makanan yang merangsang.
Cara meringankan
atau
mencegah :
1.
Menjelaskan
tentang
bahaya
makan
makanan yang tidak
sehat.
2.
Mengatakan
pada
ibu
hamil, tidak
perlu
khawatir
apabila
makanan yang diinginkan
adalah
makanan yang bergizi
.
F.
KELELAHAN ATAU FATIQ
UE.
Ibu hamil seringkali merasakan cepat lelah sehingga kadang
-
kadang menggan
ggu
aktifitas sehari
–
hari. Kelel
ahan sering terjadi pada ibu hamil trimester I, penyebab yang pasti
sampai saat ini belum diketahui. Diduga hal ini be
rkaitan dengan faktor metabolism
e yang
rata
-
rata menuru
n pada ibu hamil. Sangat dianjurkan makan makanan yang seimbang,
tidur
dan istirahat yang cukup, lakukan tidur siang. Ibu hamil harus
mengatur aktifitas sehari
-
hari
untuk mendapatkan istirahat ekstra.
Ibu hamil juga dianjurkan untuk melakukan olahraga atau
senam secara teratur. Menyediakan waktu untuk istirahat pada saat
tubuh membutuhkan.
Pada saat duduk posisi dengan kaki diangkat setiap saat ketika ada
kesempatan. Hindari
istirahat yang berlebihan.
G.
KEPUTIHAN / LEUKORRE
A.
Ibu hamil sering mengeluh mengeluarkan lendir dari vagina yang lebih
banyak sehingga
membuat perasaan tidak nyaman karena celana dalam sering menjadi
basah sehingga harus
sering ganti celana dalam.
Kejadian keputihan ini bisa t
erjadi pada ibu hamil trimester
pertama, kedua maupun ketiga.
Penyebab utama adalah meningkatnya kadar hormon estrogen pada
ibu hamil trimester I
dapat menimbulkan produksi lendir servix meningkat.Pada ibu hamil
terjadi hyperplasia pada
mukosa vagina.
Car
a meringankan dan mencegah :
1.
Jaga kebersihan dengan mandi setiap hari.
2.
Bersihan alat kelamin dan keringkan setiap sehabis BAB atau BAK
3.
Membersihkan alat kelamin (cebok) dari arah depan ke belakang.
4.
Ganti celana dalam apabila basah.
5.
Pakai
celana dalam yang terbuat dari katun sehingga menyerap keringat
dan mebuat
sirkulasi udara yang baik.
113
K.
SAKIT KEPALA.
Ibu hamil sering mengeluh sakit kepala, keluhan ini bisa dirasakan ibu
hamil baik
trimester I, trimester II maupun trimester III. Faktor yang menjadi
penyebab :
1.
Kelelahan atau keletihan.
2.
Spasme / ketegangan
otot
3.
Ketegangan pada otot mata
4.
Kongesti (akumulasi abnormal / berlebihan cairan tubuh).
5.
Dinamika cairan syaraf yang berubah.
Cara meringankan atau mencegah :
1.
Relaksasi untuk meringankan ketegangan/spasme.
2.
Massase leher dan otot bahu
3.
Ti
dur cukup pada malam hari dan istirahat cukup pada siang hari.
4.
Mandi air hanyat
5.
Jangan pergi dalam periode lama tanpa makan.
6.
Penuhi kebutuhan cairan minimal 10 gelas per hari.
7.
Hindari hal dapat menyebabkan sakit kepala (mata tegang, ruangan
sum
pek, asap rokok,
lingkungan sibuk).
8.
Lakukan jalan santai di udara segar.
9.
Istirahat pada tempat yang tenang dan rileks
10.
Lakukan meditasi atau yoga.
L.
SPIDER NEVI/SPIDER H
EMANGIOMA
Spider nevi disebut juga spider hemangioma adalah noda ke
merahan seperti api
berpusat dari pusat tubuh dan menjalar ke kaki
yang terjadi pada ibu hamil. Hal ini lebih
kelihatan pada ibu hamil yang mempunyai kulit terang, pada ibu hamil
yang kulitnya gelap
kurang kelihatan. Sebagai faktor penyebabnya adalah:
1.
S
irkulasi hormon estrogen yang meningkat.
2.
Aliran darak ke kulit meningkat.
Cara meringankan atau mencegah :
1.
Gunakan krim kosmetik untuk menutupi.
2.
Jelaskan pada ibu bahwa hal ini akan segera hilang persalinan.
Latihan
Sekarang
Anda
telah
selesai
mempelajari
Topik 1
tentang
ketidaknyamanan ibu hamil
trimester I. Supaya Anda lebih menguasai
materi ini
, maka Anda diharapkan mengerjakan
latihan dibawah ini secara kelompok
114
1)
Buatlah catatan ringkasan tentang ketidaknyamanan pada ibu hamil
trimester
I yang
sudah Anda pelajari.
2)
Carilah teman yang tempat tinggalnya atau tempat kerjanya dekat
dengan Anda.
3)
Buatlah kelompok terdiri dari 3 mahasiswa.
4)
Masing
–
masing mahasiswa mencari satu ibu hamil trimester I.
5)
Kaji tentang keluhan apa saja yang
pernah dirasakan, cocokan dengan materi yang sudah
Anda pelajari.
6)
Tanyakan kepada ibu hamil kira
–
kira kebiasaan apa yang dilakukan selama ini yang
dapat mengakibatkan keluhan tersebut, pandu dengan materi yang
sudah Anda pelajari.
7)
Diskusikan hasil
wawancara dengan ibu hamil bersama ketiga teman Anda kemudin
cocokkan dengan teori yang sudah Anda pelajari.
8)
Hasil diskusi supaya dibuat satu ringkasan sehingga mudah untuk
Anda pelajari.
9)
Selamat berdiskusi, selamat belajar semoga sukses selalu.
Pe
tunjuk Jawaban L
atihan.
1)
Pelajarilah materi
ini.
2)
Untuk menambah wawasan sebagai bahan mengerjakan latihan
diatas, silahkan Anda
membaca juga buku
–
buku yang membahas ketidaknyamanan ibu hamil trimester I.
3)
Buatlah ringkasan materi sesuai tugas yan
g harus Anda kerjakan.
4)
Diskusikan dengan kelompok hasil tugas yang sudah dikerjakan
masing
–
masing
mahasiswa.
5)
Buatlah catatan
-
catatan penting yang perlu Anda ingat dan pahami.
6)
Hasil diskusi supaya dibuat laporan sehingga mudah untuk Anda
pelajari
Ringkasan
Selamat Anda telah menyelesaikan
Topik
I yaitu tentang Ketidaknyamanan Ibu Hamil
Trimester I.
Dengan demikian Anda sebagai bidan sudah dapat memahami
tentang
Ketidak
nyamanan Ibu Hamil trimester I.
Hal
–
hal penting yang telah Anda pelajari pada
Topik
I ini adalah : Mual muntah pada pagi hari, Sering BAK, Gatal dan kaku
pada jari, Hidung
tersumbat atau berdara
h
, Pica atau ngidam, Kelelahan atau fatique, Keputihan, Keringat
bertambah, Palpitasi,
Ptyalism (sekresi air ludah yang berlebihan)
, Saki
t kepala,
Spider nevi
.
Anda dapat membaca literatur lain yang dapat mendukung untuk
dapat lebih memahami
Topik
1 ini.
119
1.
Pembesaran uterus pada ibu hamil mengakibatkan tekanan pada
vena pelvik seh
ingga
menimbulkan gangguan sirkulasi. Hal ini terjadi terutama pada waktu
ibu hamil duduk
atau berdiri dalam waktu yang lama.
2.
Tekanan pada vena cava inferior pada saat ibu berbaring terlentang.
3.
Kongesti sirkulasi pada ekstremitas bawah
4.
Kadar sodiu
m(Natrium) meningkat karena pengaruh dari hormonal. Natrium
bersifat
retensi cairan.
5.
Pakaian ketat.
Untuk
meringankan atau mencegah
dapat
dilakuakn beberapa cara antara lain:
:
1.
Hindari pakaian ketat.
2.
Hindari makanan yang berkadar garam tinggi
3.
Hindari duduk/berdiri dalam jangka waktu lama
4.
Makan makanan tinggi protein
5.
Istirahat dan naikkan tungkai selama 20 menit berulang
–
ulang.
6.
Berbaring atau duduk dengan kaki ditinggikan
7.
Hindari berbaring terlentang
8.
Hindari kaos kaki yang ketat
.
B.
GATAL DAN KAKU PADA
JARI.
Gatal
–
gatal dapat terjadi pada ibu hamil sepanjang kehamilan artinya bisa
terjadi pada
kehamilan trimester I, trimester II maupun trimester III. Hal ini
menimbulkan
ketidaknyamanan pada ibu hamil sehingga bisa menggangg
u istirahat d
an aktifitas ibu sehari
–
hari. Beberapa f
aktor penyebab
nya adalah
:
1.
Penyebab gatal
–
gatal ini belum diketahui secara pasti, kemungkinan penyebabnya
adalah hypersensitive terhadap antigen placenta.
2.
Perubahan gaya berat yang disebabkan
karena pembesaran rahim membuat
berubahnya postur wanita dimana posisi bahu dan kepala lebih
kebelakang. Hal ini untuk
menyeimbangkan lengkungan punggung dan berat tubuh yang
cenderung condong ke
depan.Hal ini dapat menekan syarat di lengan sehingga mengak
ibatkan rasa gatal dan
kaku pada jari.
Cara meringankan/
mencegah
:
1.
Kompres dingin atau mandi berendam atau dengan shower.
2.
Posisi tubuh yang baik pada saat berdiri, duduk maupun ketika
mengambil sesuatu
jangan dengan membungkuk tetapi tulang belakang
tetap diusahakan dalam posisi
tegak.
3.
Sering berbaring apabila merasa lelah.
120
C.
GUSI BERDARAH.
Pada ibu hamil sering terjadi gusi bengkak yang disebut epulis
kehamilan. Gusi yang
hiperemik dan lunak cenderung menimbulkan gusi menjadi mudah
berdarah
terutama pada
saat menuikat gigi. Gusi berdarah ini paling parah terjad
i pada kehamilan trimester II.
Beberapa f
aktor penyebab
gusi berdarah adalah
:
1.
Estrogen berpengaruh terhadap peningkatan aliran darah ke rongga
mulut dan
pergantian sel
–
sel pelapis
ephitel gusi lebih cepat.
2.
Terjadi hipervaskularisasi pada gusi dan penyebaran pembuluh darah
halus sangat
tinggi.
3.
Ketebalan permukaan epithelial berkurang sehingga mengakibatkan
jaringan gusi
menjadi rapuh dan mudah berdarah.
Cara mengurangi atau
m
encegah
:
1.
Minum suplemen vit C dapat mengurangi incident gusi berdarah.
2.
Berkumur dengan air hangat, air garam.
3.
Jaga kebersihan gigi.
4.
Periksa ke doketr gigi secara teratur.
D.
HAEMORROID
Haemorroid biasa disebut wasir biasa terjadi pada ibu ha
mil trimester
II dan trimester III.
Beberapa f
aktor
yang dapat me
nyebab
kannya adalah
:
1.
Konstipasi.
2.
Progesteron menyebabkan pristaltik usus lambat.
3.
Vena haemorroid tertekan karena pembesaran uterus.
Cara meringankan atau mencegah
dengan
:
1.
Hindar
i hal yang menyebabkan konstipasi.
2.
Hindari mengejan pada saat defikasi
3.
Buat kebiasaab defikasi yang baik
4.
Jangan duduk terlalu lama di toilet
5.
Lakukan senam Kegel secara teratur.
6.
Duduk pada bak yang diisi air hanyat selama 15
–
20 menit sebany
ak 3 sampai 4 x sehari.
E.
INSOMNIA (SULIT TIDU
R).
Insomnia dapat terjadi pada wanita hamil maupun wanita yang tidak
hamil. Insomnia ini
biasanya dapat terjadi mulai pada pertengahan masa kehamilan.
Insomnia dapat disebabkan oleh perubahan
fisik yaitu
pembesaran uterus, dapat juga
disebabkan oleh karena
perubahan psikologis misalnya perasaan takut, gelisah atau khawat
ir
121
karena menghadapi kelahiran. Adakalanya ditambahin oleh s
ering BAK dimalam hari /
nochturia
Cara meringankan atau
mencegah
:
1.
Mandi
air hangat sebelum tidur
2.
Minum minuman hangat (susu hangat, the hangat) sebelum tidur.
3.
Sebelum tidur jangan melakukan aktifitas yang dapat membuat susah
tidur.
4.
Tidur dengan posisi relaks, lakukan relaksasi
F.
KEPUTIHAN / LEUKORHE
A.
Ibu hamil se
ring mengeluh mengeluarkan lendir dari vagina yang lebih banyak
sehingga
membuat perasaan tidak nyaman karena celana dalam sering menjadi
basah sehingga harus
sering ganti celana dalam.Kejadian keputihan ini bisa terjadi pada ibu
hamil trimeste
r pertama,
k
edua maupun ketiga.
Faktor penyebab :
1.
Meningkatnya kadar hormon estrogen pada ibu hamil trimester I dapat
menimbulkan
produksi lendir servix meningkat.
2.
Pada ibu hamil terjadi hyperplasia pada mukosa vagina.
Cara meringankan dan mencegah :
1.
Jaga ke
bersihan dengan mandi setiap hari.
2.
Bersihan alat kelamin dan keringkan setiap sehabis BAB atau BAK
3.
Membersihkan alat kelamin (cebok) dari arah depan ke belakang.
4.
Ganti celana dalam apabila basah.
5.
Pakai celana dalam yang terbuat dari k
atun sehin
gga menyerap keringat
dan mebuat
sirkulasi udara yang baik.
6.
Tidak dianjurkan memakai semprot atau douch.
G.
KERINGAT BERTAMBAH.
Ibu hamil seringkali mengeluh kepanasan, mengeluarkan keringat
yang banyak. Keringat
yang banyak menyebabkan rasa tidak ny
aman, kadang
–
kadang mengganggu tidur sehingga
ibu hamil merasa
lelah karena kurang istirahat.
Faktor penyebab
yang umum ditemukan pada
ibu hamil antara lain
:
1.
Karena perubahan hormone pada kehamilan sehingga meningkatkan
aktifitas kelenjar
keringat.
2.
Aktifitas kelenjar sebasea ( kelenjar minyak) dan folikel rambut
meningkat.
3.
Penambahan Berat Badan dan meningkatnya metabolism pada ibu
hamil
Cara meringankan atau mencegah :
1.
Mandi / berendam secara teratur.
2.
Memakai pakaian yang longgar dan tipi
s, terbuat dari katun supaya menyerap keringat.
122
3.
Perbanyak minum cairan untuk menjaga hidrasi.
H.
MATI RASA (BAAL), RA
SA PERIH PADA JARI T
ANGAN ATAU KAKI.
Mati rasa ini dapat terjadi pada kehamilan trimest
er II dan trimester III. Mati rasa
(baal
) dap
at disebabkan oleh karena terjadinya p
embesaran uterus membuat sikap/postur ibu
hamil mengalami perubahan pada titik pusat gaya berat sehingga
karena postur ters
ebut
dapat menekan syaraf ulna. Di samping itu h
yperventilasi dapat juga menjadi penyebab rasa
baal pada jari
, namun hal ini jarang terjadi.
Untuk meringankan atau mencegah
, ibu ha
m
il
dapat dianjurkan untuk tidur berbaring miring kekiri, postur tubuh yang
benar saat duduk atau
berdiri.
I.
NAFAS SESAK.
Sesak nafas ini biasanya mulai terjadi pada
awal trimester
II sampai pada akhir
kehamilan. Ibu hamil dapat terserang nafas sesak oleh karenap
embesaran uterus dan
pe
rgeseran organ
–
organ abdomen.
Pembesaran uterus membuat pergeser
an diafragma naik
sekitar 4 cm. Ada kalanya terjadi peningkatan hormon
proge
sterone membuat hyperventilasi.
Untuk meringankan atau mencegah bidan dapat m
enj
elaskan penyebab fisiologisnya. Bidan
juga dapat m
elatih ibu hamil untuk membia
sakan dengan pernapasan normal
.
Ibu hamil juga
harus tetap mengatur s
ikap tubuh yang baik
,
saat b
erdiri tegak dengan kedua tangan
direntangkan diatas kepala
kemudian menarik nafas panjang.
J.
NYERI LIGAMENTUM ROT
UNDUM.
Nyeri ligamentum rotundum ini biasa terjadi pada trimester kedua dan
ketiga.
Faktor penyebab :
1.
Selama kehamilan terjadi hy
pertropi dan peregangan pada ligamentum.
2.
Pada kehamilan terjadi penekanan pada ligamentum karena uterus
yang membesar.
Cara meringankan atau mencegah :
1.
Menekuk lutut kearah abdomen.
2.
Memiringkan panggul
3.
Mandi dengan air hangat.
4.
Menggunak
an korset
5.
Tidur berbaring miring ke kiri dengan menaruh bantal dibawah perut
dan lutut
K.
NYERI ULU HATI ( HEA
RT BURN).
Nyeri ulu
hati
biasanya mulai terasa pada kehamilan trimester II dan semakin
bertambah
umur kehamilan biasanya semakin bertambah
pula nyeri ulu hati.
123
Hal ini dapat terjadi karena
produksi
progesterone yang meningkat, p
ergeseran la
mbung
karena pembesaran uterus, dan a
pendiks bergeser kearah lateral dan keatas sehingga
menimbulkan refluks lambung yang dapat mengakibatkan rasa nyeri
pa
da ulu hati.
Cara
meringankan
atau mencegah :
1.
Hindari makanan berminyak/digoreng
2.
Hindari makanan yang berbumbu merangsang
3.
Sering makan makanan ringan
4.
Hindari kopi dan rokok
5.
Minum air 6
–
8 gelas sehari.
6.
Kunyah permen karet
L.
PERUT KE
MBUNG.
Tidak jarang ibu hamil mengeluh perut terasa
kembung, hal ini sering terjadi
pada
kehamilan trimester kedua dan ketiga.
Faktor penyebab
nya adalah
:
1.
Penin
gkatan hormon
progesterone membuat motilitas usus turun sehingga
pengosongan usus lambat.
2.
Uterus yang membesar menekan usus besar.
Cara meringankan atau
mencegah
:
1.
Menghindari makan makanan yang mengandung gas.
2.
Mengunyah makanan secara sempurna.
3.
Lakukan senam secara teratur.
4.
Biasakan BAB teratur.
5.
Tekuk lutut kedada untuk mengur
angi rasa tidak nyaman.
M.
PTYALISM (AIR LUDAH
BERLEBIHAN).
Ibu hamil sering merasakan saliva keluar lebih ba
nyak dari biasa, hal ini kadang
–
kadang
dapat menimbulkan rasa mual sehingga ibu hamil merasa tidak
nyaman. Ptyalism biasanya
dirasakan ibu hami
l mulai 2 sampai 3 minggu usia kehamilan dan berhenti pada akhir
kehamilan.
Faktor
penyebab
:
1.
Meningkatnya keasaman mulut atau meningkatnya asupan pati
sehingga menstimulasi
(merangsang) kelenjar saliva (kelenjar ludah) untuk meningkatkan
sekresi.
2.
I
bu hamil mengurangi makan dengan maksud untuk mengurangi mual
dapat
menyebabkan peningkatan jumlah saliva di mulut.
Cara meringankan atau mencegah :
1.
Kurangi makan yang banyak mengandung karbohidrat.
2.
Kunyah permen karet atau permen keras.
3.
Jaga keb
ersihan mulut.
124
N.
PUSING
, SYNCOPE (PINGSAN).
Rasa pusing sering menjadikan keluhan ibu hamil trimester II dan
trimester III. Perasaan
sangat mengganggu ketidaknyamanan ibu hamil, kalau tidak
penyebabnya tidak segera
ditangani maka dapat mengakibatkan t
ekanan darah rendah dan sampai meninggal.
Faktor penyebab :
1.
Ibu hamil tidur posisi berbaring terlentang, karena penambahan berat
badan dan
pembesaran uterus maka menyebabkan menekan pada vena cava
inferior sehingga
menghambat dan mengurangi jumlah dara
h yang menuju ke hati dan jantung.
2.
Kemungkinan disebabkan karena hypoglycemia.
Cara meringankan atau mencegah :
1.
Bangun tidur secara perlahan
–
lahan.
2.
Hindari berdiri terlalu lama dalam lingkunagn yang hangat dan sesak.
3.
Hindari berbaring dalam
posisi terlentang.
O.
SAKIT KEPALA.
Ibu hamil sering mengeluh sakit kepala, keluhan ini bisa dirasakan ibu
hamil baik
trimester I, trimester II maupun trimester III.Faktor penyebab :
1.
Kelelahan atau keletihan.
2.
Spasme / ketegangan otot
3.
Keteganga
n pada otot mata
4.
Kongesti (akumulasi abnormal / berlebihan cairan tubuh).
5.
Dinamika cairan syaraf yang berubah.
Cara meringankan atau mencegah :
1.
Relaksasi untuk meringankan ketegangan/spasme.
2.
Massase leher dan otot bahu
3.
Tidur cukup pada mala
m hari dan istirahat cukup pada siang hari.
4.
Mandi air hanyat
5.
Jangan pergi dalam periode lama tanpa makan.
6.
Penuhi kebutuhan cairan minimal 10 gelas per hari.
7.
Hindari hal dapat menyebabkan sakit kepala (mata tegang, ruangan
sumpek, asap rokok,
li
ngkungan sibuk).
8.
Lakukan jalan santai di udara segar.
9.
Istirahat pada tempat yang tenang dan rileks
10.
Lakukan meditasi atau yoga.
125
P.
SAKIT PUNGGUNG ATAS
DAN BAWAH.
Sakit punggung pada ibu hamil terjadi pada ibu hamil trimester II dan
III.
Fakto
r penyebab :
1.
Pembesaran payudara dapat berakibat ketegangan otot.
2.
Keletihan
3.
Posisi tubuh membungkuk ketika mengangkat barang.
4.
Kadar hormon yang meningkat menyebabkan cartilage pada sendi
besar menjadi
lembek.
5.
Posisi tulang belakang hiperlord
osis.
Cara meringankan atau mencegah :
1.
Memakai BH yang menopang dan ukuran yang tepat.
2.
Hindari sikap hiperlordosis, jangan memakai sepatu atau sandal hak
tinggi.
3.
Tidur dengan kasur yang keras.
4.
Pertahankan postur yang baik, hindari sikap membun
gkuk,tekuk lutut saat mengangkat
barang.
5.
Lakukan olah raga secara teratur, senam hamil atau yoga.
6.
Pertahankan penambahan berat badan secara normal.
7.
Lakukan gosok atau pijat punggung.
Q.
VARISES PADA KAKI AT
AU VULVA.
Varises pada kaki menyebabkan
perasaan tidak nyaman pada ibu hamil, biasa terjadi pada
kehamilan trimester II dan Trimester III.
Faktor penyebab :
1.
Cenderung karena bawaan keluarga.
2.
Peningkatan hormon estrogen berakibat jaringan elastic menjadi
rapuh.
3.
Jumlah darah pada vena ba
gian bawah yang meningkat.
Cara meringankan atau mencegah :
1.
Lakukan olahraga secara teratur.
2.
Hindari duduk atau berdiri dalam jangka waktu lama.
3.
Pakai sepatu dengan telapak yang berisi bantalan.
4.
Hindari memakai pakaian ketat
5.
Berbaring denga
n kaki ditinggikan.
6.
Berbaring dengan kaki bersandar di dinding
R.
KONSTIPASI ATAU SEMB
ELIT.
Konstipasiadalah BAB keras atau susah BAB biasa terjadi pada ibu
hamil trimester II dan III.
126
Faktor penyebab :
1.
Peristaltik usus lambat disebabkan meningka
tnya hormon progesterone.
2.
Motilitas usus besar lambat sehingga menyebabkan penyerapan air
pada usus
meningkat.
3.
Suplemen zat besi
4.
Tekanan uterus yang membesar pada usus.
Cara meringankan atau mencegah ;
1.
Olah raga secara teratur.
2.
Tingkatkan
asupan cairan minimal 8 gelas sehari.
3.
Minum cairan panas atau sangat dingin pada saat perut kosong
4.
Makan sayur segar, makan bekatul 3 sendok makan sehari, nasi
beras merah.
5.
Membiasakan BAB secara teratur.
6.
Jangan menahan BAB, segera BAB ketika a
da dorongan.
7.
Perlu diperhatikan : apel segar dan kopi dapat meningkatkan
konstipasi.
S.
KRAM PADA KAKI.
Kram pada kaki biasanya timbul pada ibu hamil mulai kehamilan 24
minggu. Kram ini
dirasakan oleh ibu hamil sangat sakit. Kadang
–
kadang masih t
erjadi pada saat persalinan
sehingga sangat mengganggu ibu dalam proses persalinan.
Faktor penyebab :
Penyebab pasti belum jelas, namun ada beberapa kemungkinan
penyebab diantaranya
adalah:
1.
Kadar kalsium dalam darah rendah.
2.
Uterus membesar sehingga
menekan pebuluh darah pelvic
3.
Keletihan
4.
Sirkulasi darah ke tungkai bagian bawah kurang.
Cara untuk meringankan atau mencegah :
1.
Penuhi asuhan kasium yang cukup ( susu, sayuran berwarna hijau
gelap).
2.
Olahraga secara teratur.
3.
Jaga kaki selalu
dalam keadaan hangat
4.
Mandi air hangat sebelum tidur
5.
Meluruskan kaki dan lutut (dorsofleksi)
6.
Duduk dengan meluruskan kaki, tarik jari kaki kearah lutut.
7.
Pijat otot
–
otot yang kram
8.
Rendam kaki yang kram dalam air hangat atau gunakan bantal pe
manas
Asuhan Kebidanan Kehamilan
127
T.
PALPITASI.
Palpitasi atau rasa berdebar
–
debar sering dirasakan oleh ibu hamil pada awal kehamilan.
Pada ibu hamil terjadi peningkatan kerja jantung
,
jantung mempunyai 50 % darah tambahan
yang harus dipompakan melalui aorta setiap menit. Pen
ingkatan curah jantung ini mencapai
puncaknya pada akhir trimester II dan menurun kembali seperti
sebelum hamil beberapa
minggu sebelum melah
irkan. Palpitasi dapat terjadi oleh karena faktor p
eningkata
n curah
jantung pada ibu hamil
, dan adanya g
angg
uan pad
a si
stem syaraf simpati. Dapat di
ringankan
atau
di
cegah
dengan
memjelaskan pada ibu hamil bahwa
hal ini normal terjadi pada
kehamilan dan akan menghilang pada akhir kehamilan
.
Pada ibu hamil yang tidak mempunyai
keluhan jantung, hal ini tidak perlu dikawa
tirkan.
(6) Kelelahan/fatique
(7) Keputihan
(9) Palpitasi
(11) Sakitkepala
mencapai
tujuan
tersebut, pokok
pokok
Anda
pelajari
meliputi:
1.
Mual
muntah
pada
pagi
hari
2.
Sering BAK
3.
Gatal
dan
kaku
pada
jari.
4.
Hidung
tersumbat
atau
berdarah
5.
Pica atau
ngid
am
6.
Kelelahan
atau
fatique
7.
Keputihan
8.
Keringat
bertambah
9.
Palpitasi
10.
11.
Sakit
kepala
12.
Spider nevi
ibu
hamil
membuat
tubuh
beradaptasi, apabila
tubuh
tidak
mampu
be
radaptasi
maka
akan
menimbulkan
suatu
masalah. Supaya
ibu
hamil
dapat
beradaptasi
terhadap
maka
ibu
hamil
perlu
memahami
apa
penyebab
terjadi
dan
bagaimana
cara
mencegah
atau
menanggulanginya. U
ntuk
membantu
ibu
hamil
memahami
hal
tersebut
maka
Anda
sebagai
bidan
harus
mampu
menjelaskan
kepada
ibu
hamil
sehingga
diharapkan
ibu
hamil
dapat
beradaptasi
terhadap
pada
dirinya. Apakah
Anda
sudah
tahu
mengapa
ibu
hamil trim
ester I mengeluh
penyebabnya? Bagaimanakah
cara
mengurangi
keluhan
tersebut
Diskusikan
dengan
teman
Anda
apa
saja
ketidaknyamanan yang dirasakan
ibu
penyebabnya
dan
bagaimana
cara
menanggulanginya ? Untuk
mencari
jawaban
pertanyaan
pertanyaan
tadi
silahkan
Anda
diskusikan
dengan
teman
Anda
Tuliskan
hasil
diskusi
Anda
pada
kertas cacatan.
Sekarang
cocokkan
hasil
diskusi
Anda
dengan
uraian
materi
di
bawah
ini.
109
A.
I HARI.
Mual
kadang
terjadi pada ibu hamil biasanya terjadi pada pagi hari sehingga disebut morning sickness
meskipun bisa juga terjadi pada siang atau sore hari. Mual muntah ini lebih sering terjadi pada
saat lamb
ung dalam keadaan kosong sehingga lebih sering terjadi pada pagi hari.
Sampai saat ini penyebab secara pasti belum dapat dijelaskan namun ada beberapa anggapan
1.
Perubahan hormonal
2.
Ada
3.
Faktor neurologis
4.
Gula darah rendah mungkin tidak makan dalam beberapa jam
5.
6.
Peristaltik lambat
segelas air. Ibu hamil juga harus menghindari makanan pedas dan berbau tajam. Ibu hamil
dianjurkan untuk makan sedikit tapi sering, cara ini dapat mempertahankan kadar gula darah
sedikit lebih baik daripada makan tiga kali sehari dalam jumlah
banyak.
Saat makan jangan lupa minum air, atau diantara waktu makan dapat membantu
mempertahankan hidrasi tubuh. Ibu hamil sangat dianjurkan makan permen atau mi
num
manis (minum jus buah) atau minum susu sebelum tidur atau pada saat bangun ti
dur dapat
mencegah hipoglikemi.
memperparah mual muntah, hindari makanan yang digoreng. Saat bangun pagi atau sore hari
secara perlahan bangun dari tempat tidur, dan hindari gerakan mendadak.
B.
SERING BAK
keluhan
sering
sering
BAK ini
terjadi
pada
malam
hari
akan
mengganggu
tidur
sehingga
ibu
hamil
tid
ak
dapat
tidur
dengan
nyenyak, sebentar
sebentar
terbangun
karena
merasa
ingin BAK.
FaktorPenyebab :
1.
Uterus membesar
sehingga
menekan
kandung
kemih.
2.
3.
Cara meringankan
atau
kandung
kencing
pada
saat
terasa
minum
pada
siang
hari
untuk
menjaga
keseimbangan
hidrasi.
malam
hari
tidak
mengganggu
tidur
maka
ti
dak
dianjurkan
mengurangi
minum
dimalam
minum
yang mengandung
coffeine
berbaring
ilan
110
miring kekiri
cara rutin
membersihkan
dan
mengeringkan
alat
kelamin
setiap
mencegah
infeksi
saluran
kemih.
C.
JARI.
Faktor penyebab :
1.
Penyebab gatal
–
adalah hypers
2.
berubahnya postur wanita dimana posisi bahu dan kepala lebih kebelakang. Hal ini untuk
erung condong ke
depan.
Hal ini dapat menekan syarat di lengan sehingga mengakibatkan rasa gatal dan
Cara meringankan/mencegah :
1.
2.
jangan dengan membungkuk tetapi tulang belakang tetap diusahakan dalam posisi
tegak.
3.
D.
U BERDARAH.
a pilek sehingga
menyebabkan sulit bernapas, ada juga yang mengalami epistaksis/hidung berdarah (mimisan)
sehingga sering menimbulkan kekawatiran pada ibu hamil. Beberapa faktor penyebab hidung
est
hidung, dan tidak boleh lebih dari 3 hari. Dapat juga dilakukan penguapan atau pengembunan
uda
E.
Pica
atau
ngidam
sering
terjadi
pada
ibu
hamil
trimester I tetapi
bisa
juga
dialami
oleh
ibu
hamil
sampai
akhir
kehamilan. Ibu
hamil
sering
menginginkan
neh,
asam, pedas
pedas.
Keinginan
ibu
hamil
seperti
111
dipenuhi, kalau
tidak
dapat
dipenuhi, ibu
hamil
merasa
sangat
kecewa, kadang
kadang
sampai
menangis.
FaktorPenyebab :
1.
Mengidam
erkaitan
dengan
persepsi
at
au
anggapan
individu
wanita
hamil
tentang
bisa
dan
muntah. Jadi
keinginan
ibu
berbeda
beda.
2.
Pada
ibu
hamil
indra
pengecap
menjadi
lebih
tumpul
atau
kurang
perasa
sehing
ga
selalu
mencari
cari
Cara meringankan
atau
mencegah :
1.
Menjelaskan
tentang
bahaya
makan
sehat.
2.
Mengatakan
pada
ibu
hamil, tidak
perlu
khawatir
apabila
adalah
F.
KELELAHAN ATAU FATIQ
UE.
kadang menggan
ggu
aktifitas sehari
hari. Kelel
ahan sering terjadi pada ibu hamil trimester I, penyebab yang pasti
e yang
rata
rata menuru
n pada ibu hamil. Sangat dianjurkan makan makanan yang seimbang, tidur
dan istirahat yang cukup, lakukan tidur siang. Ibu hamil harus mengatur aktifitas sehari
hari
senam secara teratur. Menyediakan waktu untuk istirahat pada saat tubuh membutuhkan.
Pada saat duduk posisi dengan kaki diangkat setiap saat ketika ada kesempatan. Hindari
G.
KEPUTIHAN / LEUKORRE
A.
Ibu hamil sering mengeluh mengeluarkan lendir dari vagina yang lebih banyak sehingga
membuat perasaan tidak nyaman karena celana dalam sering menjadi basah sehingga harus
dapat menimbulkan produksi lendir servix meningkat.Pada ibu hamil terjadi hyperplasia pada
mukosa vagina.
Car
1.
2.
Bersihan alat kelamin dan keringkan setiap sehabis BAB atau BAK
3.
4.
5.
Pakai
celana dalam yang terbuat dari katun sehingga menyerap keringat dan mebuat
113
K.
SAKIT KEPALA.
Ibu hamil sering mengeluh sakit kepala, keluhan ini bisa dirasakan ibu hamil baik
1.
2.
Spasme / ketegangan
otot
3.
Ketegangan pada otot mata
4.
5.
1.
2.
3.
Ti
dur cukup pada malam hari dan istirahat cukup pada siang hari.
4.
5.
6.
7.
Hindari hal dapat menyebabkan sakit kepala (mata tegang, ruangan sum
lingkungan sibuk).
8.
9.
10.
L.
SPIDER NEVI/SPIDER H
EMANGIOMA
kelihatan pada ibu hamil yang mempunyai kulit terang, pada ibu hamil yang kulitnya gelap
1.
2.
1.
2.
Jelaskan pada ibu bahwa hal ini akan segera hilang persalinan.
Latihan
Sekarang
Anda
telah
selesai
mempelajari
Topik 1
tentang
materi ini
ilan
114
1)
I yang
2)
Carilah teman yang tempat tinggalnya atau tempat kerjanya dekat dengan Anda.
3)
4)
Masing
5)
Anda pelajari.
6)
dapat mengakibatkan keluhan tersebut, pandu dengan materi yang sudah Anda pelajari.
7)
Diskusikan hasil
8)
Hasil diskusi supaya dibuat satu ringkasan sehingga mudah untuk Anda pelajari.
9)
Pe
tunjuk Jawaban L
atihan.
1)
Pelajarilah materi
ini.
2)
Untuk menambah wawasan sebagai bahan mengerjakan latihan diatas, silahkan Anda
3)
4)
masing
mahasiswa.
5)
Buatlah catatan
6)
Hasil diskusi supaya dibuat laporan sehingga mudah untuk Anda pelajari
Ringkasan
Topik
Trimester I.
Ketidak
Hal
Topik
I ini adalah : Mual muntah pada pagi hari, Sering BAK, Gatal dan kaku pada jari, Hidung
tersumbat atau berdara
bertambah, Palpitasi,
, Saki
t kepala,
Spider nevi
Anda dapat membaca literatur lain yang dapat mendukung untuk dapat lebih memahami
Topik
1 ini.
ilan
118
Topik
Topik
1, sekarang sudahk
ah
Topik
ber
Ketida
dengan benar. Adapun secara khusus Anda diharapkan dapat menjelaskan tentang
ketidaknyamanan yang
bertambah (8) Mati rasa (baal) (9) Sesak napas (10) Nyeri ligamentum rotundum (11) Nyeri ulu
hati (12) Perut kembung (13) Ptyalism (air ludah berlebihan) (14) Pusing / syncope (15) Sakit
Palpitasi.
Ibu hamil trimester II sudah mulai hilang keluhan mual dan muntah, sudah mulai merasa
lebih enak makan sehingga sudah dapat makan lebih banyak dari pada waktu trimeste
rI.
ibu hamil trimester II.Ketidaknyamanan yang dirasakan ibu hamil membuat tubuh
beradaptasi, apabila tubuh tidak mampu beradaptasi maka akan menimbulkan suatu masalah
Supaya ibu hamil dapat beradaptasi terhadap ketidaknyamanan yang dirasakan maka ibu
hamil perlu memahami apa penyebab terjadi ketidaknyamanan yang dirasakan dan
bagaimana cara mencegah atau menanggulanginya. Untuk membantu ibu hamil memahami
hal tersebut
maka Anda sebagai bidan harus mampu menjelaskan kepada ibu hamil sehingga
diharapkan ibu hamil dapat beradaptasi terhadap ketidaknyamanan yang terjadi pada dirinya.
mengeluarkan banyak lendir dari alat kelaminnya, berwarna putih, tidak gatal, tidak berbau.
Anda pernah menemui ibu hamil trimester II mengeluh seperti kasus diatas ? Apakah Anda
r II men
kira
keluhan tersebut
And
dua
, apa penyebabnya
pertanyaan
Sekarang apakah
menuliskan
ian materi di
bawah ini.
A.
EDEMA.
Kadang
edema
Faktor
Penyebab
119
1.
Pembesaran uterus pada ibu hamil mengakibatkan tekanan pada vena pelvik seh
ingga
menimbulkan gangguan sirkulasi. Hal ini terjadi terutama pada waktu ibu hamil duduk
2.
Tekanan pada vena cava inferior pada saat ibu berbaring terlentang.
3.
Kadar sodiu
retensi cairan.
5.
Pakaian ketat.
Untuk
dapat
1.
2.
3.
4.
5.
ulang.
6.
7.
8.
B.
JARI.
Gatal
–
gatal dapat terjadi pada ibu hamil sepanjang kehamilan artinya bisa terjadi pada
u istirahat d
hari. Beberapa f
aktor penyebab
nya adalah
1.
Penyebab gatal
2.
berubahnya postur wanita dimana posisi bahu dan kepala lebih kebelakang. Hal ini untuk
Cara meringankan/
mencegah
1.
2.
Posisi tubuh yang baik pada saat berdiri, duduk maupun ketika mengambil sesuatu
tegak.
3.
ilan
120
C.
GUSI BERDARAH.
Pada ibu hamil sering terjadi gusi bengkak yang disebut epulis kehamilan. Gusi yang
terutama pada
Beberapa f
aktor penyebab
1.
pergantian sel
sel pelapis
2.
Terjadi hipervaskularisasi pada gusi dan penyebaran pembuluh darah halus sangat
tinggi.
3.
encegah
1.
2.
3.
4.
D.
HAEMORROID
mil trimester
Beberapa f
aktor
yang dapat me
nyebab
kannya adalah
1.
Konstipasi.
2.
3.
dengan
1.
Hindar
3.
4.
5.
6.
20 menit sebany
ak 3 sampai 4 x sehari.
E.
R).
Insomnia dapat terjadi pada wanita hamil maupun wanita yang tidak hamil. Insomnia ini
fisik yaitu
ir
121
nochturia
Cara meringankan atau
mencegah
1.
Mandi
2.
3.
Sebelum tidur jangan melakukan aktifitas yang dapat membuat susah tidur.
4.
F.
KEPUTIHAN / LEUKORHE
A.
Ibu hamil se
ring mengeluh mengeluarkan lendir dari vagina yang lebih banyak sehingga
membuat perasaan tidak nyaman karena celana dalam sering menjadi basah sehingga harus
sering ganti celana dalam.Kejadian keputihan ini bisa terjadi pada ibu hamil trimeste
r pertama,
Faktor penyebab :
1.
Meningkatnya kadar hormon estrogen pada ibu hamil trimester I dapat menimbulkan
2.
1.
Jaga ke
2.
Bersihan alat kelamin dan keringkan setiap sehabis BAB atau BAK
3.
4.
5.
atun sehin
dan mebuat
6.
G.
KERINGAT BERTAMBAH.
Ibu hamil seringkali mengeluh kepanasan, mengeluarkan keringat yang banyak. Keringat
aman, kadang
Faktor penyebab
1.
keringat.
2.
3.
1.
Mandi / berendam secara teratur.
2.
ilan
122
3.
H.
(baal
) dap
hamil mengalami perubahan pada titik pusat gaya berat sehingga karena postur ters
ebut
, ibu ha
il
dapat dianjurkan untuk tidur berbaring miring kekiri, postur tubuh yang benar saat duduk atau
berdiri.
I.
NAFAS SESAK.
awal trimester
pe
rgeseran organ
organ abdomen.
an diafragma naik
proge
enj
juga dapat m
saat b
J.
NYERI LIGAMENTUM ROT
UNDUM.
Nyeri ligamentum rotundum ini biasa terjadi pada trimester kedua dan ketiga.
Faktor penyebab :
1.
2.
Pada kehamilan terjadi penekanan pada ligamentum karena uterus yang membesar.
1.
2.
Memiringkan panggul
3.
4.
Menggunak
an korset
5.
Tidur berbaring miring ke kiri dengan menaruh bantal dibawah perut dan lutut
K.
RT BURN).
Nyeri ulu
hati
123
produksi
ergeseran la
mbung
da ulu hati.
Cara
meringankan
atau mencegah :
1.
2.
3.
4.
5.
Minum air 6
8 gelas sehari.
6.
L.
PERUT KE
MBUNG.
pada
kehamilan trimester kedua dan ketiga.
Faktor penyebab
nya adalah
1.
Penin
gkatan hormon
2.
mencegah
1.
2.
3.
4.
5.
M.
BERLEBIHAN).
kadang
dapat menimbulkan rasa mual sehingga ibu hamil merasa tidak nyaman. Ptyalism biasanya
kehamilan.
Faktor
penyebab
1.
2.
1.
2.
3.
Jaga keb
ersihan mulut.
ilan
124
N.
PUSING
, SYNCOPE (PINGSAN).
Rasa pusing sering menjadikan keluhan ibu hamil trimester II dan trimester III. Perasaan
sangat mengganggu ketidaknyamanan ibu hamil, kalau tidak penyebabnya tidak segera
Faktor penyebab :
1.
Ibu hamil tidur posisi berbaring terlentang, karena penambahan berat badan dan
pembesaran uterus maka menyebabkan menekan pada vena cava inferior sehingga
2.
1.
lahan.
2.
Hindari berdiri terlalu lama dalam lingkunagn yang hangat dan sesak.
3.
posisi terlentang.
O.
SAKIT KEPALA.
Ibu hamil sering mengeluh sakit kepala, keluhan ini bisa dirasakan ibu hamil baik
1.
2.
3.
Keteganga
4.
5.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Hindari hal dapat menyebabkan sakit kepala (mata tegang, ruangan sumpek, asap rokok,
li
ngkungan sibuk).
8.
9.
10.
125
P.
DAN BAWAH.
Sakit punggung pada ibu hamil terjadi pada ibu hamil trimester II dan III.
Fakto
r penyebab :
1.
2.
Keletihan
3.
4.
Kadar hormon yang meningkat menyebabkan cartilage pada sendi besar menjadi
lembek.
5.
osis.
1.
2.
Hindari sikap hiperlordosis, jangan memakai sepatu atau sandal hak tinggi.
3.
4.
barang.
5.
6.
7.
Q.
Faktor penyebab :
1.
2.
3.
1.
2.
3.
4.
5.
Berbaring denga
n kaki ditinggikan.
6.
R.
ELIT.
Konstipasiadalah BAB keras atau susah BAB biasa terjadi pada ibu hamil trimester II dan III.
126
Faktor penyebab :
1.
2.
Motilitas usus besar lambat sehingga menyebabkan penyerapan air pada usus
meningkat.
3.
4.
1.
2.
Tingkatkan
3.
Minum cairan panas atau sangat dingin pada saat perut kosong
4.
Makan sayur segar, makan bekatul 3 sendok makan sehari, nasi beras merah.
5.
6.
da dorongan.
7.
S.
kadang masih t
Faktor penyebab :
Penyebab pasti belum jelas, namun ada beberapa kemungkinan penyebab diantaranya
adalah:
1.
2.
3.
Keletihan
4.
1.
Penuhi asuhan kasium yang cukup ( susu, sayuran berwarna hijau gelap).
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Pijat otot
–
8.
Rendam kaki yang kram dalam air hangat atau gunakan bantal pe
manas
127
T.
PALPITASI.
puncaknya pada akhir trimester II dan menurun kembali seperti sebelum hamil beberapa
eningkata
n curah
, dan adanya g
angg
uan pad
a si
atau
di
cegah
dengan
tirkan.