Dina salsabila Ridwan Nur Hasan Zahra Ismi fauziah
A. DEFINISI ASPEK LEGAL KEPERAWATAN Aspek legal keperawatan adalah aspek peraturan perawatan dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai lingkup wewenang dan tanggung jawabnya pada berbagai tatanan pelayanan, termasuk hak dan kewajibannya yang di atur dalam undang undang keperawatan.
Aspek legal profesi keperawatan meliputi kewenangan berkaitan dengan izin
melaksanakan praktek profesi. Kewenangan memiliki 2 aspek yaitu kewenangan material dan kewenangan formal. Kewenangan seseorang di peroleh sejak seseorang memiliki kompetensi dan kemudian teregristasi (registered nurse) yang di sebut SURAT IJIN PERAWAT (SIP). B. LARANGAN PERAWAT DALAM MELAKUKAN PRAKTIK 1) Praktek di larang menjalankan praktek selain yang tercantum dalam izin dan melakukan perbuatan yang bertentangan dengan standar profesi. 2) Bagi perawat yang memberikan pertolongan dalam keadaan darurat atau menjalankan tugas di daerah terpencil yang tidak ada tenaga kesehatan lain, di kecualikan dari larangan ini. 3) Kepala dinas atau organisasi profesi dapat memberikan peringatan lisan atau tertulis kepada perawat yang melakukan pelanggaran. 4) Peringatan tertulis paling banyak dilakukan 3 kali, apabila tidak di indahkan SIK dan SIPP dapat di cabut. 5) Sebelum SIK dan SIPP di cabut kepala dinas kesehatan terlebih dahulu mendengar pertimbangan dari MDTK dan MP2EM. C. SANKSI PERAWAT a. Pasal 58 Setiap orang yang melanggar ketentuan akan mendapatkan pasal 18 ayat (1), pasal 21 dan 24 ayat (1), pasal 27 ayat (1)
dikenakan sanksi administratif
b. Sanksi administarasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa : • Teguran lisan • Peringatan tertulis • Denda administratif •Pencabutan izin D. HAK DAN KEWAJIBAN PERAWAT 1. Hak perawat dalam menjalankan tugas Hak perawat dalam melaksanakan praktik keperawatan ada dalam pasal 36, salah satunya yaitu Perawat berhak mendapatkan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas sesuai profesinya. 2. Kewajiban perawat a) Perawat wajib mematuhi semua peraturan institusi yang bersangkutan. b) Wajib memberikan pelayanan kesehatan / asuhan keperawatan sesuai standart profesi. c) Wajib menghormati hak-hak pasien / klien. d) Wajibmembuatdokumentasiaskepsecaraakurat,berkesinambungan. e) Wajib berkolaborasi dengan tenaga medis/ tenaga kesehatan terkait lainnya dalam memberikan pelayanan kesehatan dan keperawatan kepada pasien atau klien. f) Menaati semua peraturan perundang-undangan. E. ASPEK ETIK KEPERAWATAN Prinsip etika keperawatan dalam memberikan layanan keperawatan kepada individu, kelompok atau keluarga dan masyarakat, yaitu : 1. Otonomi (Autonomi) 2. Beneficience (Berbuat Baik) 3. Justice (Keadilan) 4. Nonmaleficince (tidak merugikan) 5. Veracity (Kejujuran) 6. Fidelity (Menepati janji) 7. Confidentiality (Kerahasiaan) 8. Accountability (Akuntabilitasi) G. UNDANG - UNDANG KEPERAWATAN Tidak adanya Undang - Undang perlindungan bagi perawat menyebabkan perawat secara penuh belum dapat bertanggungjawab terhadap pelayanan yang mereka lakukan. UU dan peraturan lainnya yang ada di Indonesia yang berkaitan dengan praktek keperawatan :
1. UU No. 9 tahun 1960, tentang pokok-pokok kesehatan.
2. UU No. 6 tahun 1963 tentang tenaga kesehatan. 3. UU kesehatan No. 14 tahun 1964, tentang wajib keja paramedis. 4. SK Menkes No. 262/per/VII/1979 tahun 1979. 5. UU kesehatan No. 23 tahun 1992 H. ASPEK LEGAL PERAWATAN LUKA Aspek legal praktik mandiri bagi perawat telah diatur dalam Undang- Undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan Bab IV Pasal 19 tentang izin praktik. Perawat yang ingin membuka praktik mandiri harus memasang papan nama praktik di tempat praktik mandirinya, dan pendidikan perawat minimal profesi ners. Perawat yang membuka praktik keperawatan mandiri mempunyai wewenang untuk memberikan asuhan keperawatan perorangan, memberikan konseling untuk klien dan melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagai perawat. I. ALUR PENGURUSAN PRAKTIK MANDIRI Berikut adalah alur pengurusan praktik mandiri perawat: 1. Pastikan bahwa Anda telah memenuhi persyaratan umum, yaitu memiliki pendidikan minimal profesi ners dan Surat Izin Praktik Perawat (SIPP). 2. Siapkan dokumen-dokumen yang diperlukan, seperti fotokopi KTP, STR, ijazah, surat keterangan sehat, surat pernyataan memiliki tempat praktik, dan rekomendasi dari organisasi profesi keperawatan (PPNI). 3. Ajukan permohonan SIPP ke Dinas Kesehatan setempat dengan melampirkan dokumen-dokumen yang telah disiapkan. 4. Setelah permohonan disetujui, perawat dapat memasang papan nama praktik di tempat praktik mandiri dan melengkapi peralatan untuk digunakan saat praktik. 5. Perawat juga diperbolehkan untuk menyimpan obat bebas, bebas terbatas, dan bahan habis pakai di tempat praktik. 6. Perawat harus memperhatikan aspek etik keperawatan dalam praktik mandiri, seperti mematuhi kode etik, standar pelayanan, standar profesi, dan standar prosedur. 7. Perawat juga harus memperhatikan aspek legal praktik mandiri, seperti memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan oleh pemerintah dan mematuhi peraturan yang berlaku Keperawatan Komplementer woundcare
any question ? Kelompok 11 ( Dina Salsabila, Ridwan Nur Hasan, Zahra Ismi Fauziah )