Anda di halaman 1dari 22

Unsur Unsur Seni Rupa

apa fungsi dari unsur tersebut ? Unsur ini berfungsi sebagai salah satu media yang
memudahkan indra kita untuk menikmati keindahanya, serta mandapatkan kesan
dari karya seni tersebut. Berikut ini penjelasan lengkap terkait unsur-unsur seni rupa:

1. Titik
Unsur yang pertama dalam sebuah karya seni ini
adalah titik. Titik adalah salah satu elemen atau zat
yang bisa di istilahkan paling dasar dalam seni rupa.
Dalam pembuatan unsur titik ini bisa dilakukan dengan
variasi jarak yang berbeda yaitu jarak sempit atau
dengan jarak lebar dari titik itu sendiri. Dari perpaduan unsur titik dan dengan
berbagai variasi warna. Dari penggabungan tersebut bisa menjadikan sebuah karya
seni yang elok dan bagus. Basanya teknik pengqunaan titik dan perpaduan warna ini
disebut dengan teknik Pointilisme.

2. Warna
Kita sudah mengetahui bahwa peran serta warna
dalam seni merupakan hal yang mempengaruhi
keindahan, serta memberikan sebuah kesan
terhadap seorang penikmat seni. Bukan hanya itu
saja warna sendiri juga membawakan bentuk
pesan ekspresif sang seniman kepada para penikmat karya seni, serta menjadikan
karya seni dari seorang seniman tersebut lebih hidup.

3. Bentuk
Bentuk merupakan salah satu perwujudan nyata dari
sebuah karya, asal mulanya bentuk atau karya ini
adalah pergabungan antara beberapa bidang menjadi
satu. Dalam seni rupa sendiri unsur bentuk di bagi
menjadi2 yaitu form dan shape. objek alam seperti
manusia, hewan, serta tumbuhan.

4. Garis

Penjelasan selanjutnya terkait unsur garis pada


sebuah karya seni rupa. Jika di atas tadi
menjelaskan tentang penggabungan titik menjadi
sebuah seni sama halnya juga jika titik di
gabungkan dengan searah akan membentuk
sebuah pola garis. Dari garis sendiri memiliki banyak jenis seperti lurus, panjang,
pendek, vertikal, horizontal, dan masih banyak lagi yang lainya.

1|SBK US 2024
5. Bidang
Sedikit penjelasan terkait unsur bidang, bila mana
tadi di atas menjelasakan sedikit terkait unsur
bentuk. Bidang sendiri merupakan sebuah hasil
dari pertemuanya dari ujung beberapa kali.

6. Tekstur
Tekstur merupakan sebuah sifat dari permukaan benda atau sebuah bidang yang
dapat diraba serta dilihat. Sifat dari tekstur ini
terksesan kusam, licin, kasar, halus, dan sebagainya.
Jika dibagi dari jenisnya tekstur memiliki 2 jenis yaitu
nyata dan semu. Tekstur nyata ialah dimana sifat dari
permukaan dari benda tersebut menunjukan sebuah
kesan yang nyata jika dilihat dan diraba Berbeda
dengan tekstur semu, tekstur semu ini bisa diartikan sebagei taketr tidak nyata, atau
bisa dikatakan Kesan dar permukaanya bisa berbeda ketike dilibot dan diraba.
Tekstur ini berguna untuk memberikan sebuah kesan atau karakter tertentu pada
sebuah benda maupun bidang yang pada bagian permukaanya bisa menghasilkan
sebuah nilai estetika.

7. Ruang
Ruang adalah suatu unsur seni rupa yang tersusun dari sebuah dimensi yang terdiri
atas panjang, lebar, dan tinggi serta memiliki 2 sifat.
Dalam unsur ruang ini memiliki sifat tak nyata atau semu
jika dalam seni rupa bisa dikatakan seperti bentuk dari
seni rupa 2 dimensi yang hanya bisa di lihat dari
beberapa arah saja atau juga seperti ruangan yang
terkesan indah karena bentuk, Sedangkan ruang yang
bersifat nyata dalam seni rupa merupakan seperti seni rupa dari seni rupa. 3 dimensi,
contohnya ruangan kamar, ruang pameran patung, & masih banyak
lagi yang lainya.

8. Gelap – Terang
Gelap – terang adalah intensitas cahaya yang
memiliki tujuan agar seolah olah memperdaram
makna sebuah karya seni tersebut serta
membuat objek dari karya seni rupa itu terkesan
lebih nyata.

2|SBK US 2024
A. Macam – macam Batik Betawi

Menerapkan Ragam Hias.

1. Penerapan Ragam Hlas Pada BahanTekstil


Penerapan ragam hias flora, fauna, dan geometris pada bahan tekstil banyak
dijumpai di berbagai daerah di Indonesia. Penerapan ragam hias pada bahan tekstil dapat
dilakukan dengan cara membatik, menenun, membordir, menyulam, dan melukis. Bahan
tekstil dibuat dengan menjalin benang pakan dan lungsi dengan berbagai pola jalinan.
Membuat bahan tekstil bisa dilakukan baik dengan alat tenun tradisional maupun modern.

2. Jenis dan Sifat Bahan Tekstil


Jenis tekstil dapat diketahui dari perbedaan jenis benang dan permukaan teksturnya.
Benang dibuat dari bahan alam atau bahan buatan. Benang katun dibuat dari kapas. Benang
sutera dlbuat dari serat yang berasal dari kepompong ulat sutera. Kain wol dibuat dari bulu
domba. Bahan benang buatan, misalnya dakron, polyester dan nilon, digunakan untuk
membuat tekstil dengan jenis tertentu. Bahan benang yang lain misalnya serat agel dan
serat rami, digunakan untuk produk tekstil lain, seperti tas dan makrame. Jenis-jenis bahan
tekstil ini memiliki sifat yang berbeda-beda sebagai berikut:

 Katun : dapat menyerap air, mudah kusut, lentur dan dapat disetrika dalam
temperatur panas yang tinggi.
 Wol : sangat lentur, tidak mudah kusut, dapat menahan panas, apabila dipanaskan
menjadi lebih lunak.
 Sutera : lembut, licin, berkilap, lentur, dan kuat. Bahan sutera banyak menyerap air
dan memiliki rasa sejuk apabila digunakan.
 Tekstil dari bahan polyester dan nilon : tidak tahan panas, tidak mudah kusut, tidak
perlu disetrika, kuat, dan jika dicuci cepat kering.

3|SBK US 2024
3. Jenis dan Bahan Pewarna Tekstil
Bahan tekstil dapat diberi warna baik dari pewarna alami maupun buatan. Masing-
masing bahan pewarna ini memiliki sifat dan jenis yang erbeda-beda. Pewarna alam
dihasilkan dari ekstrak akar-akaran,daun, buah, kulit kayu, dan kayu. Pewarna alami,
misalnya soga dan kesumba. Pewarna buatan (sintetis) dibuat dari bahan limia,
misalnyamnaptol dan indigosoi. Jenis pewarna naptol digunakan dengan teknik celup,
sedangkan pewarna indigosol dapat digunakan dengan teknik celup ataupun colet (lukis).
Bahan pewarna buatan memiliki sifat tidak mudah luntur dan tahan terhadap sinar
matahari. Sebaliknya, pewarna alami memiliki sifat mudah luntur dan mudah pudar karena
tidak tahan terhadap sinar matahari.

4. Teknik Menggambar Ragam Hias pada Bahan Tekstil


Penerapan ragam hias pada bahan tekstil dilakukan dengan teknik yang berbeda-
beda, misalnya sulam, batik, sablon tenun ikat, bordir, dan songket. Penerapan ragam hias
pada bahan tekstil misalnya dilakukan pada kaos oblong. Kaos oblong dibuat dari bahan
yang menyerap cat. Bahan pewarnaan yang digunakan, misalnya cat tekstil atau cat sablon
dengan alat kuas.

Berikut ini penerapan ragam hias pada kaos oblong

 Siapkan gambar rancangan ragam hias diatas kertas.


 Siapkan kaos oblong berwarna putih dan berilah alas karton atau tripleks
 Pindah garmbar rancangan ragam hias ke permukaan kaos den gan pensil.
 Selesa kan gambar rancangan dengan menerapan warna-warna yang menartk
 Keringkan hasil gambar ragam hias dengan hair dryer atau dijemur.

Bentuk ragam hias dapat diaplikasikan pada media tekstil, salah satunya adalah dengan
menggunakarn teknik menggambar.menggambar pada bahan tekstil kaos menjdi pilihan yang bisa
dilakukan. Pewarnaan bisa dilakukan dengan menggunakan cat tekstil atau cat sablon. Proses
pembuatanya dapat menggunakan kuas dan diberi campuran beraneka ragam

Menggarnbar dengan bahan tekstil (kaos) meliputi beberapa tahapan berikut.

 Buatiah sketsa ragam hias yang sudah dipilih


 Gunakan kayu triplek atau karton tebal sebagai alas kaos dan letakkan didaiamny
 Berilah warna pada ragam hias
 Keringkan hasil gambar pada sinar matahari / mengunakan pengering

4|SBK US 2024
Penerapan Ragam Hias pada Bahan Kayu
Sejak masa lampau, kayu digunakan untuk membuat perabot rumah tangga (misalnya kursi,lemari,
dan peti) dan bagian bangunan tersebut diberi sentuhan ragam hias. Motif hias yang digunakan
merupakan motif tumbuhan, binatang, figuratif, dan geometris atau gabungan dari motif-motif
tersebut. Penerapan ragam hias pada bahan kayu dilakukan dengan teknik mengukir atau
menggambar (melukis) atau gabungan keduanya.

Selain digunakan sebagai hiasan, ada ragam hias pada benda-benda tersebut yang juga memiliki nilai
simbolis, terkait dengan kepercayaan atau agama. Beberapa daerah di Indonesila seperti
Jawa,Sumatra, Kalimantan,Sulawesi,Bali,dan Papua memiliki ragamyang khas pada bahan kayu.

A. Contoh Penerapan Ragam Hias

Ragam hias diterapkan pada permukaan bahan kayu yang berbentuk bidang dua dan tiga dimensi.
Penerapan ragam hias ini dilakukan dengan mengukir atau menggambar. Penerapan ini dapat
dilakukan pada benda-benda seni kerajinan daerah seperti topeng dan tameng. Ragam hias ini
dikerjakan dengan cara digambar kemudian diberi warna.

Teknik Penerapan Ragam Hias pada Kayu


1. Alat untuk mengukir ragam hias diatas bahan kayu

a. Pemahat Pahat Kuku (Pahat Penguku)


 Digunakan untuk mengerjakan bagian yang lengkung,melingkar,membentuk cembung,
cekung,ikaal, dan pecahan aris maupun pecahan cawen.
 Pahat Lurus (Pahat Penyilat) Digunakan untuk mengerjakan bagian yang lurus atau
rata. Pahat ini juga digunakan untuk membuat dasaran dan membuat siku-siku tepi
ukiran dengan dasaran.
 Pahat Lengkung Setengah Bulatan (Pahat Kol) Digunakan untuk mengerjakan bagian-
bagian cekung yang tidak dapat dikerjakan dengan pahat kuku.
 Pahat Miring (Pahat Pengot) Untuk membersihkan pada sudut sela-sela ukiran dan
meraut bagian-bagian yang diperlukan.

b. Permukul
Alat pemukul yang digunakan dalam kegiatan mengukir umumnya terbuat dari kayu
meskipun ada juga yang menggunakan palu besi atau b

5|SBK US 2024
Pengertian Menggambar ilustrasi
Menggambar ilustrasi bisa dikatakan sebagai kegiatan yang bertujuan untuk memperjelas
ide cerita atau narasi, di mana tujuan/ fungsi utamanya untuk memperjelas, memperkuat,
mempertegas dan memperindah cerita tersebut baik dari berita maupun dari pesan. Ilustrasi berasal
dari bahasa Belanda (ilustratie) yang artinya hiasan dengan gambar atau pembuatan sesuatu yang
jelas. Rata-rata penggunaan ilustrasi ini berupa buku dalam bentuk gambar kartun. Ilustrasi sebagai
elemen yang paling tinggi sebagai daya tarik dalam perancangan sebuah buku. Dengan adanya
sebuah ilustrasi, akan membantu pembaca berimajinasi sewaktu membaca sebuah buku. Dengan
kata lain, makna atau pesan yang ada di dalam buku diharapkan bisa lebih mudah tersampaikan.

Sementara itu, menurut KBBI, ilustrasi adalah sebuah gambar untuk membantu memperjelas
sebuah buku, karangan dan lain-lain. Kemudian, ilustrasi juga sebagai sebuah gambar, desain atau
diagram penghias. Selain itu, dalam KBBI juga mengatakan bahwa ilustrasi adalah sebuah penjelasan
tambahan untuk menjelaskan sebuah paparan. Gambar ilustrasi juga sebagai gambar yang
memberikan penjelasan atau menceritakan pada cerita tersebut atau naskah tertulis, sehingga
ilustrasi tidak hanya digunakan sebagai sarana pendukung cerita, tetapi juga dapat menghiasi ruang
kosong.

B. Macam jenis Raam Hias pada Kayu

Flora Fauna Pola

Geometris Figurastif

6|SBK US 2024
Seni Rupa / Lukis
Teknik Transparan
Teknik menggambar model alam yang satu ini. Untuk melakukan teknik
transparan, kamu membutuhkan cat air yang disapukan dengan tipis dan
transparan di atas kertas khusus. Semakin banyaknya campuran air pada cat
air maka hasil sapuan warna yang dihasilkan juga akan semakin transparan.

Tata cara menggambar Model

Metode 1

a. Menyiapkan Alat dan Bahan


b. Menentukan Teknik Menggambar
c. Membuat Sketsa
d. Penyelesaian Gambar dengan Pemberian Gelap dan Terang
e. Finishing

Metode 2

a. Menentukan Objek
b. Menentukan Pencahayaan
c. Menentukan Alat dan Bahan
d. Membuat Sketsa
e. Membuat Warna Dasar
f. Membuat Unsur Gelap Terang
g. Membuat Efek Lighting
h. Finishing

Prosedur membuat Komik

1. Menentukan cerita
2. Membuat jalan cerita (storyline)
3. Membuat karakter tokoh
4. Membuat sketsa tata letak panel, ilustrasi, dan balon teks
5. Membuat outline pada ilustrasi
6. Membuat dan mengisi balon teks
7. Pembuatan sampul muka
8. Menyusun tata letak halaman

7|SBK US 2024
Prosedur penyelengaraan Pameran Seni Rupa
1. Menentukan Tujuan : misalnya untuk menggalang dana, komersial, atau lainnya.
2. Menentukan Tema Pameran.
3. Menentukan Kepanitiaan
 Ketua panitia
 Sekretariss
 Bendahara
 Seksi publikasi
 Seksi perlengkapan
 Seksi konsumsi
 Seksi P3k.
 Seksi dokumentasi.
 Seksi keamanan;
4. Menetapkan waktu pameran.
5. Menentukan lokasi pameran
6. Menyusun agenda kegiatan

8|SBK US 2024
Lukisan
Bentuk seni rupa yang telah menghiasi sejarah manusia sepanjang masa. Lukisan adalah ekspresi
visual yang memungkinkan seniman untuk menggambarkan dunia mereka melalui penggunaan
warna, garis, dan bentuk. Dalam konteks ini, lukisan adalah medium kreatif yang memungkinkan
seniman untuk menyampaikan perasaan, pemikiran, dan pandangan mereka terhadap kehidupan.

Representatif

Pengertian representatif disini adalah perwujudan gaya seni rupa menggunakan keadaan nyata pada
kehidupan masyarakat dan gaya alam. Gaya seni rupa yang termasuk dalam

 Naturalisme,= penggambarannya alami atau sesuai dengan keadaan alam. Contoh: lukisan
gunung, pepohonan, sungai, sawah, dll.
 Realisme, = memandang dunia ini apa adanya tanpa menambah atau mengurangi objek.
Contoh: lukisan keadaan pelabuhan, keadaan pasar, dll.
 Romantik, = bersifat imajiner, melukiskan peristiwa romantis dan dramatis. Contoh: Lukisan
pasangan romantis atau kemarahan seseorang.
 Impressionisme,= penggambarannya sesuai dengan kesan saat obyek tersebut dilukis.
Contohnya adalh sepert! ketika sesorang minta dilukis, atau keadaan alam, dan sebagainya.
 Surealisme, = menggunakan bentuk dan warna seperti didalam mimpi. Jadi, si pelukis
menggunakan daya khayal dan imajinasinya untuk melukis.

Nonrepresentatf

Pengertian nonrepresentatif adalah perwujudan aliran seni lukis yang menekankan pada unsur-
unsur formal; struktur, unsur rupa, dan prinsip estetik

Tema dalam Seni Lukis

1. Manusia dengan diriya sendiri


2. Manusia dengan manusia lain
3. Manusia dengan alam sekitarnya
4. Manusia dengan alam benda
5. Manusia dengan aktivitasnya
6. Manusia dengan alam khayal

9|SBK US 2024
Seni Patung
 Mikke Susanto (2011: 296) = Seni patung adalah tipe karya 3D yang bentuknya dibuat
dengan metode subtraktif (mengurangi bahan seperti memotong, menatah) atau aditif
(membuat model lebih dulu seperti mengecor dan mencetak)
 Soenarso dan Soeroto (1996: 6) = Seni patung adalah semua karya dalam bentuk meruang.
 Menurut KBBI = Patung adalah benda tiruan, bentuk manusia dan hewan yang cara
pembuatannya dengan dipahat.
 B.S Myers (1958: 131-132) = Seni patung adalah karya tiga dimensi yang tidak terikat pada
latar belakang apa pun atau bidang mana pun pada suatu bangunan.

Teknik Membuat Seni Patung

1) Pahat, = mengurangi bahan menggunakan alat pahat. Misalnya, membuat patung dan relief
dengan bahan dasar kayu dan batu. Alat yang digunakan adalah pahat dan palu.
2) Butsir, = membentuk benda dengan mengurangi dan menambah bahan. Misalnya, saat
membuat keramik dengan bahan dasar tanah liat, alat yang digunakan adalah sudip.
3) Cor/Cetak = membuat karya seni dengan membuat alat cetakan, kemudian dituangkan
adonan berupa semen, gips, dan sebagainya sehingga menghasilkan bentuk yang diinginkan.
Bisa dengan bahan dasar tanah liat dan semen.
4) Assembling (merakit) = membuat sebuah komposisi/sambungan dari material seperti besi,
logam, tembaga, atau berbagai macam material seperti benda/found objek, kertas, kayu,
dan tekstil.

Bahan dan Alat yang Digunakan

1. Bahan

a. Bahan lunak = tanah liat, lilin, sabun, plastisin, dan bahan yang mudah dibentuk lainnya.
b. Bahan sedang = bahan itu tidak lunak dan tidak keras. Contoh: kayu waru, kayu sengon, kayu
randu, dan kayu mahoni.
c. Bahan keras = Bahan keras dapat berupa kayu atau batu-batuan. Contoh: kayu jati, kayu
sonokeling, dan kayu ulin. batu padas, batu granit, batu andesit, dan batu pualam (marmer).
d. Bahan cor/cetak = semen, pasir, gips, logam, timah, perak, emas, dan juga beberapa bahan
kimia seperti fiber atau resin.
e. Bahan bahan lain = kertas.

10 | S B K U S 2 0 2 4
2. Alat

a. Butsir : alat bantu untuk membuat patung dari kayu dan kawat.
b. Meja putar : meja bulat yang bisa berputar, fungsinya untuk memudahkan dalam mengontrol
bentuk dari berbagai arah.
c. Pahat : alat untuk memahat, mengurangi, atau membentuk bahan batu dan kayu, atau bahan
keras lainnya.
d. Sendok adukan : untuk mengambil adonan dan menempelkannya pada kerangka
e. Alat las karbit/listrik.

Fungsi Patung

 Patung Religi
 Patung Monumen
 Patung Dekorasi
 Patung Kerajinan
 Patung Seni Murni
 Patung Arsitektur.

11 | S B K U S 2 0 2 4
Seni Grafis
Seni Grafis termasuk karya seni rupa dwimatra yang dibuat untuk mencurahkan ide/gagasan
dan emosi seseorang dengan menggunakan teknik cetak, sehingga memungkinkan pelipat gandaan
karyanya. Istilah Seni Grafis disebut/dikenal juga dengan Seni Mencetak. Cetakan yang dimaksud
disini adalah berupa negatif film yang bisa menciptakan bentuk, gaya, warna, ataupun ragamnya
yang sama. Karya seni grafis umumnya dibuat diatas kertas, pada teknik monotype, prosesnya
mampu menciptakan salinan karya yang sama dalam jumlah banyak, ini yang disebut dengan proses
cetak.
Pengertian Seni grafis adalah sebuah ungkapan visual ke dalam bidang dua dimensi, sebagai
salah satu cara dalam menciptakan karya seni rupa dengan memanfaatkan media cetak mencetak,
yang dilakukan dengan menggunakan media cetak, dan sebuah karya diharapkan dapat direproduksi
atau dilipatgandakan dalam jumlah tertentu tanpa mengubah/ menghilangkan orisinalitasnya.

Seni grafis diciptakan diatas permukaan yang disebut dengan plat (medium cetak), plat yang
dijadikan sebagai media ini meliputi papan kayu, loga, lembaran kaca akrilik, lembaran linoleum atau
batu litografi. Dewasa ini, tidak semua kegiatan mencetak termasuk dalam kategori seni grafis.
Sebab, pada zaman sekarang ini kegiatan mencetak hanya memproduksi gambar/tulisan
secara massal yang sering disebut offset. Seni grafis di Indonesia awalnya merupakan media
alternatif bagi seniman yang telah mengerjakan bidang lainnya seperti melukis atau mematung.
Secara kronologis, seni grafis muncul sekitar tahun 1950 oleh beberapa tokohnya.

Prosedur membuat cetak tinggi

1. Membuat Sketsa Gambar

2. Memiliki Bahan

3. Mengukir Gambar pada Bahan yang akan Digunakan

4. Mengoleskan Tinta di Permukaan yang Diukir

5. Proses Cetak

6. Finishing

Alat Cetak Saring

a. Meja, fungsi: Dirancang khusus untuk proses penyinaran screen. Untuk membuat pola pada
screen. Untuk menyangga screen, sehingga kain yang hendak disablon dapat menghasilkan kualitas
yang baik.
b. Kain saring, fungsi: Menyaring tinta dan memungkinkan hanya bagian tertentu menerima tinta.
Menentukan tingkat ketebalan cetakan.
c. Screen dari kain kasa berbingkai kayu atau alumunium, fungsi: Menyediakan media untuk
menempatkan kain saring. Memandu proses penekanan tinta melalui kain saring ke permukaan
cetakan.

12 | S B K U S 2 0 2 4
d. Alat penyaput screen atau rakel yang terbuat dari karet, alumunium atau kayu. Fungsi:
Menyebar tinta secara merata di atas kain saring. Memastikan tinta menutupi area cetakan dengan
baik.
e. Busa kecil, = Mencegah tinta mencapai area yang tidak diinginkan pada permukaan yang akan
dicetak.

f. Tempat zat warna atau emulsi seperti mangkok, botol, maupun gelas ukur. Fungsi:
g. Hair dryer:
h. Sendok
i. Air,

. Bahan Cetak Saring

a. Emulsi atau obat afdruk, fungsi: Untuk menutupi lubang atau pori-pori dari kain screen.
Menahan cairan (permeable). Membuat emulsi menjadi cairan yang tepat untuk menghalangi cat
warna yang dipakai saat proses sablon agar tak melebar dan menyebar kemana-mana.
b. Cat warna Kain yang menggunakan tinta berbahan dasar karet, fungsi: Karena memiliki tekstur
yang elastis serta padat maka jenis tinta ini sangat baik untuk diaplikasikan ke dalam berbagai jenis
kaos.
c. Larutan pengencer atau solvent, fungsi: Sebagai larutan penguat.

13 | S B K U S 2 0 2 4
Musik & Vocal
Artikulasi Vokal

sangat penting ketika kita berbicara atau menyanyi. Karena artikulasi memengaruhi kejelasan kata
yang diucapkan. Umumnya, artikulasi akan dikatakan baik jika susunan kata dan kalimat yang
dilafalkan terdengar jelas dan jernih, meski diucapkan sangat cepat. Apa itu artikulasi? Pengertian
artikulasi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), artikulasi merupakan lafal atau pengucapan
kata. Artikulasi adalah perubahan rongga dan ruang dalam saluran suara untuk menghasilkan bunyi
bahasa. Sederhananya, artikulasi adalah cara kita berbicara atau melafalkan kata dan kalimat.
Dengan memperhatikan artikulasi, pengucapan dan pelafalan kata akan lebih mudah dimengerti
orang lain.

Dalam teknik vokal, ada sejumlah istilah yang umum digunakan. Dengan mengetahui arti dari istilah-
istilah tersebut akan lebih mudah bagi kamu untuk memelajari teknik vokal dengan benar.

Artikulasi : teknik pelafalan kata dengan jelas, lancar, dan baik pada saat disimak. Tujuan dari
artikulasi adalah agar pendengar dapat menangkap kata yang diucapkan oleh si penyanyi dan lebih
mudah memahami pesan lagu.

Phrasering : disebut juga dengan frasering, ini adalah aturan pemenggalan kalimat dalam bernyanyi
yang baik dan benar sehingga mudah dimengerti oleh pendengar dan sesuai dengan aturan yang
berlaku. Frasering yang salah akan membuat pendengar salah mengartikan lirik lagu..

Perbedaan Vokal Grup dan Paduan Suara


1. Pengertian
Vokal grup adalah kumpulan beberapa penyanyi yang bernyanyi bersama dalam rentang vokal yang
berbeda seperti sopran, alto, bass, dan tenor. Soprano dan alto adalah suara wanita, sedangkan jenis
suara yang bass dan tenor adalah suara laki-laki.
Paduan suara adalah gabungan sejumlah penyanyi yang mengkombinasikan beragam jenis suara ke
dalam suatu harmoni.

2. Jumlah Anggota
Vokal grup biasanya terdiri dari kurang lebih 5-10 orang dengan 1-2 pemusik. Dengan kata lain
anggotanya lebih sedikit dari paduan suara.
Paduan suara bisa terdiri lebih dari 20 orang.

3. Pembagian Suara
Pada vokal grup, suara dibagi menjadi suara Alto, Mezzo-sopran, Sopran, Tenor, Baritone, dan Bass
sesuai kemampuan dan kecocokan suara masing-masing.
Pada paduan suara, pembagian suara digolongkan menjadi 4 suaraberdasarkan frekuensi suara
penyanyi yaitu Sopran, Alto, Tenor, dan Bass. Terkadang malah hanya dalam satu suara saja
(unisono).

14 | S B K U S 2 0 2 4
4. Pimpinan Suara
Paduan suara biasnaya dipimpin oleh seorang dirigen yang merangkap sebagai pelatih.
Pada vokal grup tidak ada dirigen.

5. Aransemen Lagu
Vokal Grup aransemennya lebih bebas. Vocal Group tidak hanya memakai alat musik akustik saja
tetapi juga boleh menggunakan alat musik elektrik.
Paduan suara biasanya hanya menggunakan iringan piano. Meskipun, seiring perkembangan jaman,
alat musik pengiring paduan suara sudah mulai bebas.

6. Peluang Sukses
Perbedaan vokap grup dan paduan suara yang terakhir ini bukannya untuk saling menjatuhkan.
Namun, berdasarkan realita, vokal grup memang terlihat memiliki peluang yang lebih besar untuk
bersinar dibanding paduan suara. Bahkan potensi untuk menjadi bintang juga sangat tinggi.

Cara memainkan alat musik Sasando


Teknik memainkan sasando

Alat musik sasando berasal dari kabupaten Rotedau di Nusa Tenggara Timur. Musik sasando
sekarang sudah dimodiikasi sehingga dapat digunakan untuk mengiringi orang bernyanyi. Baca juga:
8 Alat Musik Daerah NTT Alat musik sasando mempunyai wilayah nada dari nada G besar sampai
dengan nada e3. Selain itu, dapat digunakan dalam dua nada dasar mayor yaitu nada dasar C dan
nada dasar G. Sasando termasuk alat musik kordofon, yaitu alat musik dengan sumber bunyi senar.

Cara memainkan musik sasando dipetik, tangan kiri memainkan akor tangan kanan
memainkan melodi. Urutan nada untuk tangan kiri dalam nada dasar C = do adalah do, so, so, fa, i,
la, ti, do, re, mi, fa, i. Untuk melodinya dimainkan tangan kanan, nadanya so, la, ti, do, re, mi, fa, so,
la, mi, re, do, ti, la, so, fa, mi.

 Gendang merupakan alat musik dalam instrumen Gamelan Jawa. Fungsi gendang
adalah sebagai musik pengiring tari, terutama untuk mengatur tempo.
 Fungsi sepasang simbal keseluruhan pada drumset adalah untuk menekankan aksen musik
yang penting. Selain itu, simbal juga dapat berfungsi sebagai instrumen pengiring ritme atau
tempo ritme pada sebuah instrumen musik dan sebagai instrumen pengiring ritme yang
tenang, misalnya bersama dengan bass drum.
 Marakas berfungsi untuk memberikan ritme terutama untuk musik dengan ketukan Latin.
Alat musik ini biasanya dimainkan berpasangan, yakni satu suara yang lebih tinggi dan satu
nada lebih rendah sebagai pengiring pengaturan tempo dan membantu memberi ketukan
pada lagu.
 sebagai pengiring, namun dapat ditampilkan secara tunggal. Drum pada awalnya digunakan
untuk perang, ritual keagamaan dan tanda peringatan bahaya, namun seiring
berkembangnya zaman, instrumen drum memililki fungsi lain yang berperan dalam musik.

15 | S B K U S 2 0 2 4
Kunci keberhasilan dalam bermain musik ansambel yang harus dikuasai oleh seluruh pemainnya
adalah kekompakan dan kerjasama yang baik, kedisiplinan, lancar membaca notasi, dan terampil
memainkan alat musik.

Ciri Khas Lagu Daerah Beserta Keunikannya


 Memiliki Sifat Informal. Ciri khas lagu daerah yang pertama adalah memiliki sifat informal
 Menggunakan Syair Lagu Bahasa Daerah.
 Melibatkan Alat Musik Daerah.
 Bagian dari Budaya Masyarakat
 Dipelajari Secara Lisan
 Tidak Memiliki Notasi
 Tidak Terspesialisasi.( Orang yang memainkan lagu daerah biasanya berasal dari daerah asal lagu
daerah tersebut.)

1. Dalam Karawitan Betawi gaya / musical style yang digunakan adalah dengan istilah Liaw
2. Style yang digunakan di Kalimantan selatan oleh orang banjar dalam bernyanyi adalah Madihin
atau biasanya melontarkan syair
3. Orang orang dari sumatra Utara terutama Suku Karo menggunakan style nyanyian perkolong
kolong, dinyanyikan oleh pasangan pada acara gendang guro guro aron
4. Di jawa orang biasa menggunakan Sinden seperti yang kita tau

Perbedaan nada Pelong & Slendro


Berdasarkan pemaparan tersebut dapat disimpulkan bahwa perbedaan tangga nada pelog dan
slendro terletak pada jarak nadanya. Tangga nada slendro memiliki 5 nada per oktaf, yaitu 1 2 3 5 6
(C- D E+ G A) dengan perbedaan interval kecil.
Sedangkan tangga nada pelog memiliki 7 nada per oktaf, yaitu 1 2 3 4 5 6 7 (C+ D E- F# G# A B)
dengan perbedaan interval yang besar. Tangga nada pelog dan slendro umumnya digunakan dalam
seni musik tradisional dan pertunjukan musik tradisional.
Slendro memiliki 5 nada per oktaf, yaitu 1 2 3 5 6 [C- D E+ G A] dengan perbedaan interval
kecil. Pelog memiliki 7 nada per oktaf, yaitu 1 2 3 4 5 6 7 [C+ D E- F# G# A B]
dengan perbedaan interval yang besar.

Kolintang

Alat musik asambel yang berasal dari minahasa, sulawesi Utara

Bagian bagian lagu yang dapat di impruvisasi

16 | S B K U S 2 0 2 4
improvisasi lagu secara solo atau tunggal adalah melakukan sesuatu tanpa persiapan. Dalam teknik
bernyanyi, improvisasi menjadi langkah pengembangan ornamentasi pada sebuah lagu yang
bertujuan agar lagu tidak terdengar membosankan dan membuatnya lebih menarik.
Meski sebenarnya hampir setiap lagu bisa diimprovisasi oleh para penyanyi Namun, ada beberapa
bagian yang paling sering diimprovisasi. Adapun tiga bagian lagu yang dianggap dapat diimprovisasi
antara lain adalah intro lagu, chorus atau refrain lagu, dan juga outro lagu.

Improvisasi pada umumnya terjadi dalam tahap aransemen atau gubahan lagu. Lagu yang sudah ada
diaransemen sedemikian rupa sehingga memiliki keunikan yang membuatnya terasa berbeda dan
istimewa dari lagu aslinya, tanpa menghilangkan pokok-pokok dari lagu tersebut. Ada berbagai
macam teknik improvisasi yang dapat diterapkan dalam tahap ini, seperti glisando, arpegio, motion,
dan sebagainya.

Improvisasi tahap aransemen pada umumnya diterapkan pada permainan lagu secara vokal grup,
yaitu teknik bernyanyi secara berkelompok oleh tiga sampai sepuluh orang.

Selain pada tahap aransemen, improvisasi juga dapat dilakukan secara langsung pada saat lagu
dimainkan. Biasanya, improvisasi pada saat permainan ini terjadi ketika lagu sedang berada pada
tahap solo instrumen, intro, maupun outro.

Improvisasi secara spontan saat bermain ini biasanya diterapkan pada permainan lagu dengan genre
musik jazz. Meskipun permainannya benar-benar spontan, para pemain musik jazz biasanya
melakukan kesepakatan terlebih dahulu di awal mengenai waktu dan kesempatan masing-masing
pemain untuk melakukan improvisasi pada instrumen mereka.

Ciri ciri suara wanita dewasa sopran

Sopran adalah jenis suara tinggi dengan wilayah nada c' - a”. Jenis suara ini adalah jenis suara wanita
dewasa yang paling tinggi dan ketinggian nada bisa mencapai a”. Namun, biasanya pencapaian nada
ini tidak dilakukan dengan suara murni, tetapi menggunakan suara kopstem (suara palsu).1

Sopran merupakan jenis suara tertinggi untuk perempuan dewasa. Jenis suara ini bisa menjangkau
nada C4 hingga nada G5. Karakter suara sopran yang dimiliki perempuan dewasa, sering diklasifikasi
berdasarkan warna vokal, timbre, rentang suara dan ketangkasan suara.

Biasanya untuk dramatic soprano memiliki karakter suara yang bertenaga. Lyric soprano memiliki
karakter suara yang lebih ringan. Sedangkan untuk coloratura soprano memiliki jangkauan yang
tinggi dan ketangkasan suara yang ekstrim.

Ciri-Ciri Tangga Nada Mayor


Terdapat beberapa ciri-ciri yang dapat kamu lihat untuk mengenali tangga nada mayor dalam
sebuah lagu. Dikutip dari situs lee.k12.al.us, berikut adalah ciri-ciri dari tangga nada mayor.

Biasanya lagu akan memberi kesan riang dan gembira


Nada dari lagu biasanya mencerminkan rasa semangat

17 | S B K U S 2 0 2 4
Mempunyai interval nada dari tangga nada mayor adalah 1-1-1⁄2-1-1-1-1⁄2
Menghasilkan melodi yang bersifat mayor kuat
Tangga nada ini dapat diawali dengan nada Sol, Mi, atau Do
Lagu biasanya diawali dan diakhiri dengan nada Do
Sering kali ditemukan dalam lagu-lagu perjuangan atau nasional dan lagu daerah
Melodi dan notnya digunakan pada semua chord mayor yang ada pada alat musik.

Akord ialah kumpulan tiga nada atau lebih yang bila dimainkan secara bersamaan terdengar
harmonis. Akord bisa dimainkan secara terputus-putus ataupun secara bersamaan. Akord ini
digunakan untuk mengiringi suatu lagu. Contoh alat musik lainnya yang bisa memainkan akord
adalah gitar (akustik dan listrik), organ, electone. Akord yang memiliki nama berbeda namun bila
dimainkan bersuara sama disebut Akord Enharmonis. Contohnya: akord Cb (Ces mayor) dengan B
(B mayor).

Akord terdiri atas berbagai macam. Antara lain akord mayor, akord minor, akord dominan septim,
akord diminished, akord augmented, akord minor 6, akord mayor 7, akord suspended dan masih
banyak yang lainnya. Akord yang paling sering dipakai dalam suatu lagu yang sederhana adalah
akord mayor, akord minor dan akord dominan septim. Akord lainnya digunakan untuk
memperindah atau mengubah kualitas suatu lagu. Penyisipan akord yang berbeda akan
memberikan efek rasa yang berbeda dalam iringan suatu lagu.

Tangga nada natural adalah tangga nada yang tidak menaikkan atau menurunkan jarak antar-
nadanya. Dalam tangga nada mayor sering di istilahkan dengan nada dasar C=Do sedangkan untuk
minor adalah A=La. Terdapat 7 tingkatan akord pada tangga nada natural, yaitu:

Akor tingkat I : c' - e' - g' (C) tonika

Akor tingkat II : d' - f' - a' (Dm) supertonika

Akor tingkat III : e' - g' - b' (Em) median

Akor tingkat IV : f' - a' - c'' (F) sub dominan

Akor tingkat V : g' - b' - d'' (G) dominan

Akor tingkat VI : a' - c' - e'' (Am) sub median

Akor tingkat VII : b' - d' - f'' (Bdim) Introduktor/leading not

Ciri-ciri musik populer (pop)


 Sangat mudah diterima oleh masyarakat luas dan selalu didengarkan
 Mengutamakan kebebasan berekspresi dan kebebasan irama serta jenis instrumen. Melodi
dan harmoninya sederhana
 Sifat musik ini lebih temporer, sementara dan tidak bertahan lama

18 | S B K U S 2 0 2 4
 Tujuan musik ini untuk hiburan yang bersifat komersial dan ada keinginan untuk menarik
massa

Perbedaan Musik Klasik dan Musik Populer

a. Sifat, musik klasik memiliki sifat yang berbeda dengan musik populer karena musik klasik bersifat
statis sementara musik populer bersifat dinamis dan atraktif

b. Tempat Pertunjukan, pertunjukan musik klasik diselenggarakan di dalam ruangan atau indoor
sementara pada pertunjukan musik populer tidak pasti berada di dalam atau luar ruangan karena
pertunjukan ini bersifat besar, bebas, dan heterogen

c. Panggung, panggung pada pertunjukan musik klasik umumnya kecil sedangkan pada pertunjukan
musik populer lebih besar

d. Tata Suara, pada pertunjukan musik klasik tata suara dibuat lembut sementara pada pertunjukan
musik populer dibuat keras agar semua audiens dapat menikmati suasananya.

e. Penampilan dan Kostum, pada pertunjukan musik klasik kostum beserta penampilan dibuat
formal sedangkan pada pertunjukan musik populer kostum dibuat bebas menyesuaikan dengan
masing-masing karakter grup.

f. Pendistribusian musik, musik klasik disebarluaskan secara akademis, penonton lokal atau secara
oral dengan lingkup lebih kecil. Sementara musik populer didistribusikan secara komersial ke
khalayak serta bagian industri musik dan memiliki daya tarik luas bagi masyarakat umum

ESSAY

A. Ragam Hias

 Ragam hias Flora


Ragam hias flora berarti ragam hias dengan inspirasi objek gambar alam flora atau
tumbuhan. Ragam hias dengan motif flora (vegetal) mudah dijumpai pada barang-barang
seni, seperti batik, ukiran, kain sulam, kain tenun, dan bordir.

a. Ragam Hias Fauna


Ragam hias fauna (animal) berarti ragam hias dengan inspirasi objek gambar fauna atau
binatang. Pada umumnya telah mengalami perubahan bentuk atau gaya/deformasi, namun
tidak meninggalkan bentuk aslinya.

b. Ragam Hias Geometris


Motif hias geometris merupakan ragam hias yang tertua yang ditemukan sejak zaman
prasejarah. Kelompok motif hias geometris sering disebut juga ragam hias ilmu ukur karena
pada pembuatan motif-motifnya menggunakan elemen-elemen geometris (yang terukur).
Pola ragam hias geometris dapat dilihat pada bentuknya seperti segitiga, segiempat, garis
silang, lingkaran, dan zigzag. Bentuk elemen itu disusun secara berulang (repetisi), berseling

19 | S B K U S 2 0 2 4
(interval), bergradasi, berkombinasi dan lain-lain.

c. Ragam Hias Figuratif / manusia


Terdapat banyak ragam perhiasan Indonesia yang tidak mengambil unsur alam maupun
unsur bentuk-bentuk geometris. Ragam hias dekoratif atau figuratif ini banyak
menyuguhkan bentuk distorsi dari objek dan juga banyak memanfaatkan unsur pokok dari
dasar gambar.

B. Langkah-langkah dan Teknik Membuat Poster


1Tentukan Topik dan Tujuan
Pertama-tama, perlu untuk mengidentifikasi subjek yang akan diangkat dalam poster tersebut,
apakah itu tentang produk kecantikan, kegiatan sosial, atau mungkin sebuah film animasi.

Selain itu, tentukan dengan jelas alasan di balik pembuatan poster ini. Apakah tujuannya adalah
untuk mempromosikan sesuatu, mengundang orang untuk datang ke suatu acara, atau hanya
untuk menyebarkan informasi?

Tentu saja, poster yang bertujuan untuk promosi memerlukan penelitian yang lebih serius dalam
hal konten visual, pesan yang disampaikan, dan tata letak dibandingkan dengan poster yang
bertujuan untuk mengedukasi atau menyebarkan program.

2. Rumuskan Pesan yang Ingin Disampaikan


Setelah menetapkan tujuan dan tema/topik poster, maka selanjutnya merumuskan pesan yang
tepat.

Merumuskan pesan bertujuan agar tahu apa hasil yang ingin dicapai ketika orang membaca
poster yang dibuat.

3. Buat Kalimat Singkat, Menarik dan Bersifat Menyugesti


Poster umumnya hanya dilihat dengan sekilas oleh orang yang lewat. Sedikit orang yang akan
menghentikan langkah mereka hanya untuk membaca poster. Oleh karena itu, penting untuk
merumuskan kalimat yang singkat namun dapat langsung menggugah perhatian. Dalam
beberapa detik singkat, kalimat tersebut harus mampu menyampaikan pesan yang dimaksud
oleh pembuat poster.

Tetapi, perlu diingat bahwa kalimat-kalimat tersebut haruslah jelas dan tidak membingungkan.
Gunakan kata-kata yang tegas dan memiliki efek sugesti, namun juga jangan terlalu kaku dan
formal.

Gunakan bahasa sehari-hari sesuai target pembaca, bahasa yang persuasif atau mengajak,
utamanya jika poster yang dibuat adalah untuk tujuan promosi produk atau layanan.

4. Gunakan Gambar
Gambar memiliki kekuatan untuk menyampaikan pesan dengan cara yang paling menarik. Inilah
sebabnya mengapa banyak poster saat ini lebih memprioritaskan penggunaan gambar
dibandingkan teks.

20 | S B K U S 2 0 2 4
Gambar-gambar dengan warna yang mencolok akan sangat efektif untuk menarik perhatian
pengamat. Terutama dalam konteks ini, pilihlah gambar dengan warna-warna yang mencolok
untuk menarik lebih banyak perhatian dari pengunjung.

Proses ini menuntut skill dari pembuat poster atau desainer grafis. Hal ini lantaran penentuan
warna, pembuatan gambar, penggunaaan grid, highlight, negative space serta tata letak desain
tak bisa dilakukan sembarangan.

4. Memilih Media yang Tepat


Setelah itu bisa ditentukan apakah poster bisa dicetak pada kertas atau kain. Sebaiknya
menggunakan bahan yang tidak cepat rusak.

Selain memilih media pencetakan poster, perlu dipikirkan juga di media apa poster akan
diletakkan: dinding, seng, atau papan. Hal ini bisa dikonsultasikan dengan orang-orang di
percetakan.

Lokasi pemasangan poster juga akan memengaruhi seberapa banyak orang yang melihat poster.
Jika poster dipasang di tempat-tempat ramai seperti pasar, halte, persimpangan jalan
kemungkinan lebih banyak orang akan melihatnya dibandingkan jika ditempatkan di lingkungan
perumahan. Atau kini media digital bisa menjadi media penyebaran poster, seperti di web atau
di media sosial yang tentu lebih luas menjangkau audiens.

C. Perbedaan kanon dan akapela


Dalam lagu akapela dan lagu kanon, perbedaan yang tampak adalah:

 Lagu kanon adalah cara membawakan lagu yang menghasilkan melodi yang terdengar saling
bersahut-sahutan, sedangkan lagu akapela tidak harus terdengar bersahut-sahutan.
 Lagu akapela adalah cara membawakan lagu tanpa instrumen musik apapun, sedangkan lagu kanon
bisa menggunakan instrumen musik.

Posisi Bermain Gitar yang Perlu Diperhatikan

a. Mengambil posisi duduk yang tegak.


b. Tinggi tempat duduk sebaiknya setinggi lutut.
c. Memastikan lutut lebih tinggi daripada paha kaki dengan memosisikan kaki kiri berpijak pada
standar kaki.
d. Memangku pinggang gitar pada paha kaki.
e. Memosisikan gitar melintang miring ke atas dengan tangan kiri dan muka gitar menghadap ke
depan.
f. Merapatkan badan gitar bagian belakang ke perut.
g. Pangkal hasta kanan bersandar ke pinggul gitar.
h. Memastikan siku tangan kanan tidak menyentuh perut gitar.
i. Memastikan tinggi titik tengah kepala gitar setinggi bahu.

21 | S B K U S 2 0 2 4
j. Memastikan gitar memiliki tempat yang leluasa dengan memposisikan lutut kanan menjauhi
lutut kiri.

1. Sebaiknya gitar dimainkan dalam posisi duduk


Kenapa harus posisi duduk? Posisi duduk merupakan posisi yang lebih mudah dan kokoh
dibandingkan berdiri. Hal ini sangat disarankan, terutama ketika kamu bermain solo gitar klasik, yang
memainkan melodi, rythm, dan bass secara sekaligus.

2. Letakkan body gitar pada pangkal paha kiri


Bagian bawah body gitar disangga kaki kiri, sementara bagian atas body gitar disangga lengan untuk
mendapatkan posisi yang kokoh.

3. Posisi akan lebih kokoh jika kaki kita disangga footstool (pijakan kaki)
Posisi ini hanya tambahan saja agar gitar lebih kokoh ketika dimainkan, terutama apabila kamu
bermain gitar klasik.

4. Posisi gitar bisa miring atau lurus


Pemilihan posisi bergantung pada masing-masing gitaris. Posisi yang paling cocok antara satu gitaris
dengan lainnya bisa saja berbeda.

5. Usahakan lengan kanan jangan sampai menutupi lubang resonansi


Jika lengan kanan kita menutupi sound hole atau lubang resonansi, suara yang keluar akan tertutup
dan kurang jelas.

6. Pelajari lagu baru setiap saat untuk menghafalkan kunci gitar dan agar terbiasa berpindah-pindah
dari satu kunci ke kunci lainnya.

22 | S B K U S 2 0 2 4

Anda mungkin juga menyukai