Anda di halaman 1dari 9

Cara Membuat Batik Dengan Teknik Celup

Kali ini mamang mau menulis tentang Cara Membuat Batik Dengan Teknik Ikat Celup
batik yang pembuatannya dilakukan dengan cara mengikat kencang di beberapa
bagian kain kemudian dicelupkan pada pewarna. Ini mamang dapat dari pelajaran seni
Rupa waktu duduk di bangku sekolah SMP * duduk doang sambil melamun heheeh*

Kegiatan ini menjadi media bagi siswa untuk berekspresi dan berkreasi pada mata
pelajaran seni rupa sekaligus untuk mengasah ketrampilan dibidang tekstil.

Adapun persiapan dan tahapan mereka dalam mempraktekkan pembuatan Batik ikat celup
adalah sebagai berikut ..... mareee :

Bahan-bahan yang harus disiapkan :


1. Kain atau karung terigu juga boleh ehehe ( untuk bahan yang mau dibuat batik celup
)
2. Dua sendok Garam dan Cuka secukupnya
3. Dua liter Air untuk satu kemasan warna;
4. Pewarna dan penguatnya dalam satu kemasan (Wenter ataupun Wantex).
Alat-alat yang digunakan:
1. Karet gelang;
2. Kelereng, Uang koin, Batu
3. Kompor atau tungku pakai kayu bakar heheheh
4. Bejana (Panci) dapet kriditan juga ngga apa apa hehehe
5. Sendok kayu sebagai alat pengaduk ( Centong Pangarihan )

6. Ember.

Cara Membuat Batik Teknik Ikat Celup


1. Pastikan kain dalam kondisi bersih bila perlu di cuci terlebih dahulu
2. Membuat bentuk/desain motif dengan mengikat Kelereng, Uang koin, atau
Batu pada beberapa bagian kain menggunakan karet secara kencang dan
bervariatif, karet bisa diganti dengan tali, yang penting ikatannya harus
kencang
3. Rebus air menggunakan Bejana (Panci) hingga mendidih, setelah mendidih,
campurkan pewarna dan penguat yang berada dalam satu kemasan Wenter
ataupun Wantex, Gunakan satu wadah panci untuk satu warna saja

4. Tambahkan garam dua sendok makan dan cuka secukupnya disertai dengan
mengaduk larutan hingga merata, garam dan cuka digunakan sebagai
tambahan penguat agar warna tidak mudah luntur
5. Basahi kain yang telah diikati dan dibuat motif dengan air bersih
6. Celupkan kain tersebut pada cairan warna. Bila menginginkan satu warna,
celupkan seluruh bagian kain dalam larutan pewarna yang mendidih.
7. Aduk dalam waktu 10-30 menit agar warna merata dan merekat kuat;
8. Bila menginginkan warna lain, langkah pada no. 7 hanya mencelupkan
sebagian pada cairan pewarna pertama dan mencelupkan kain yang belum
terkena warna pada cairan pewarna lainnya.
9. Celupkan berkali-kali sesuai jumlah warna yang dikehendaki;
10. Apabila proses pencelupan warna selesai, kain diangkat dan dibilas
menggunakan air dingin yang bersih;
11. Kemudian sumua ikatan dilepas, kain ditiris dan dikeringkan;
12. Setelah kering, rapikan dengan menyetrika kain tersebut
Untuk Cara Membuat Batik Dengan Teknik Ikat Celup ini dapat dibuat dengan kreasi
sendiri dengan beberapa ikatan, tidak terpaku pada satu ikatan saja, serta bisa di
praktekan pencelupan pada baju atau kaus yang sudah jadi tetapi masih warna polos.

Kalau mamang dulu dibuat Baju dan Tas sekolah atau buat hadiah Ulang Tahun Pacar
hehehe......

Proses Membuat Batik Cap dan Tulis


Beda cara atau teknik, beda kualitas

Hingga kini dikenal tiga proses pembuatan batik, yaitu batik tulis, cap, dan print. Namun
batik print oleh para seniman batik dan pengrajin batik lebih suka disebut kain bermotif batik.
Hal ini lantaran minimnya usaha yang dilakukan dan begitu massalnya produk yang bisa
dihasilkan. Sementara itu, batik tulis dan cap dianggap orisinal karena penggunaan lilin atau
malam sebagai media perintang warna, hingga hampir seluruh prosesnya dengan tangan
manusia.
Batik tulis dan cap juga hanya diterapkan pada bahan dari serat alami, seperti katun, sutra dan
wol.
(Lihat Note di Page Batik Bloom : Beberapa Jenis Bahan/Kain Untuk Batik)

Secara umum proses pembuatan batik melalui 3 tahapan yaitu pemberian malam(lilin) pada
kain, pewarnaan, dan pelepasan lilin dari kain.

Kain putih yang akan dibatik dapat diberi warna dasar sesuai selera kita atau tetap berwarna
putih sebelum kemudian di beri malam. Proses pemberian malam ini dapat menggunakan
proses batik tulis dengan canting tangan atau dengan proses cap.
Pada bagian kain yang diberi malam maka proses pewarnaan pada batik tidak dapat masuk
karena tertutup oleh malam (wax resist).
Setelah diberi malam, batik dicelup dengan warna. Proses pewarnaan ini dapat dilakukan
beberapa kali sesuai keinginan,tergantung berapa warna yang diinginkan.

Jika proses pewarnaan dan pemberian malam selesai maka malam dilunturkan dengan proses
pemanasan.
Proses perebusan ini dilakukan dua kali, yang terakhir dengan larutan soda ash untuk
mematikan warna yang menempel pada batik, dan menghindari kelunturan. Setelah
perebusan selesai, batik direndam air dingin dan dijemur.

Alat- alat yang diperlukan:


Canting atau cap --> canting adalah alat untuk membatik , biasanya terbuat dari bahan
tembaga yang ujungnya menyerupai paruh burung sedangkan cap adalah alat semacam
stempel besar yang terbuat dari tembaga.

Gawangan --> adalah tempat untuk meletakkan kain yang akan dibatik jika prosesnya adalah
batik tulis. Gawangan dapat terbuat dari kayu atau bambu
Wajan --> berupa wajan kecil untuk mencairkan malam atau lilin. Wajan ini bisa terbuat dari
tembaga atau tanah liat (untuk batik tulis)
Anglo / kompor kecil--> digunakan untuk memanaskan wajan (untuk batik tulis)
Malam/lilin --> malam batik terbuat dari campuran berbagai jenis bahan yang berupa
gondorukem, lemak minyak kelapa, dan parafin
Bahan pewarna --> Pewarna bisa menggunakan pewarna kimia/buatan atau dengan Pewarna
alami (diambil dari kulit kayu soga, daun indigo dsb )

PROSES MENDETAIL

BATIK CAP
Tidak seperti batik tulis yang proses pembuatannya menggunakan canting, pada proses
pembuatan batik cap alat yang digunakan yaitu cap (semacam stempel besar yang terbuat dari
tembaga) yang sudah didesain dengan motif tertentu dengan dimensi 20cm X 20cm.

Proses Pembuatan batik cap adalah sebagai berikut :

Kain mori diletakkan di atas meja datar yang telah dilapisi dengan bahan yang empuk

Malam direbus hingga mencair dan dijaga agar suhu cairan malam ini tetap dalam
kondiri 60 s/d 70 derajat Celcius

Cap lalu dimasukkan kedalam cairan malam tadi (kurang lebih yang tercelup cairan
malam adalah 2 cm bagian bawah cap )

Cap kemudian di-cap-kan (di-stempel-kan) dengan tekanan yang cukup di atas kain
mori yang telah disiapkan tadi.

Cairan malam akan meresap ke dalam pori-pori kain mori hingga tembus ke sisi lain
permukaan kain mori.

Setelah proses penge-cap-an selesai , kain mori selanjutnya akan akan masuk ke
proses pewarnaan, dengan cara mencelupkan kain mori ini ke dalam tangki yang
berisi warna yang sudah dipilih.

Kain mori yang permukaannya telah diresapi oleh cairan malam, tidak akan terkena dalam
proses pewarnaan ini.

Setelah proses pewarnaan, proses berikutnya adalah penghilangan berkas motif cairan
malam melalui proses penggodogan atau ngelorot.

sehingga akan nampak 2 warna, yaitu warna dasar asli kain mori yang tadi tertutup malam,
dan warna setelah proses pewarnaan tadi.
Jika akan diberikan kombinasi pewarnaan lagi, maka harus dimulai lagi dari proses pengecap-an cairan malam - pewarnaan - penggodogan lagi.Sehingga diperlukan proses berulang
untuk setiap warna.
Hal yang menarik dari batik cap adalah pada proses perkawinan warna, karena permukaan
kain mori yang telah diwarna sebelumnya akan diwarna lagi pada proses pewarnaan
berikutnya, sehingga perlu keahlian khusus dalam proses pemilihan & perkawinan warna.

Proses terakhir dari pembuatan batik cap adalah proses pembersihan dan pencerahan
warna dengan soda.

Selanjutnya dikeringkan dan disetrika.

Contoh-contoh alat cap :

Langkah Pembuatan Batik Tulis Beserta Gambarnya


Pengertian batik tulis

Alat untuk menulisnya atau yang biasa disebut canting terbuat dari tembaga dengan gagang
dari bambu. Ujung dari canting atau biasa disebut cucuk, mempunyai lubang yang bervariasi,
sehingga bisa menentukan besar kecilnya motif. Sedangkan bak penampung canting disebut
sebagai nyamplung. Nyamplung ini bisa berisi cairan malam

Teknik batik tulis dilakukan dengan menorehkan cairan malam melalui canting tulis. Proses
pembuatan batik tulis malam mirip seperti batik cap. . Cairan malam tetap terjaga kondisi
suhunya pada 70 derajat celcius. Canting tulis mengambil cairan malam melalui nyamplung.
Kemudian cucuk canting harus berlubang, sehingga perlu ditiup agar membran cairan
terbuka. Setelah itu cairan malam baru dioleskan sesuai motif yang telah digambar di kain
mori dengan pensil.

- Pada kesempatan kali ini kami akan berbagi indormasi mengenai " cara dan langkah
pembuatan batik tulis ". Sebelum memulai proses pembuatan batik tulis maka terlebih dahulu
yang perlu kita siapkan adalah dengan menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk
proses pembuatan batik tulis. Alat dan bahan yang perlu disiapkan adalah sebagai berikut :

1. Pertama adalah menyiapkan kain mori ( kain mori bisa terbuat dari katun atau sutra)
2. Kedua adalah Canting, Canting berfungsi sebagai alat untuk membentuk motif batik
nantinya.
3. Ketiga adalah gawangan yaitu tempat untuk menyampirkan kain nanti
4. Keempat adalah lilin malam yang dicairkan
5. Keempat adlaah menyiapkan panci dan juga kompor yang berfungsi untuk memanaskan
6. Kemudian yang terakhir adalah menyiapkan larutan pewarna
Nah setelah semua bahan dan juga alat telah siap maka langkap selanjutnya adalah langsung
masuk ke dalam proses pembuatannya. Langsung saja berikut ini adalah langkah
pembuatan batik tulis beserta gambarnya :

1. Langkah yang pertama adalah dengan membuat Molani/ dikenal dengan membuat desain
batik. Untuk motif batik sendiri sangat banyak dan bermacam-macam. Setiap orang pasti
memiliki selera yang berbeda beda. Ada yang suka mengikuti trend perkembanga, namun
adapula yang suka dengan membuat motif/ pola sendiri. Di Indonesia sendiri motif batik
secara umum terbagi menjadi 2 bagian yaitu motif batikdan motif pesisiran.

2. Setelah selesai membuat molani atau motif batik maka langkah selanjutnya adalah dengan
melukis dengan menggunakan lilin malam yang telah dicairkan menggunakan canting
(dikandangi/dicantangi) dengan mengikuti pola tersebut.
3. Langkah selanjutnya adalah dengan menutupi bagian putih yang tidak berwarna dengan
menggunakan lilin malam.Canting digunakan untuk bagian yang halus, sedangkan kuas
digunakan untuk bagian berukuran besar. Tujuan ini adalah untuk supaya saat pencelupan
bahan kedalam larutan pewarna, bagian yang diberi lapisan lilin tidak terkena.

4. Langkah selanjutnya adalah proses pewarnaan batik tulis pertama dibagian yang tidak
tertutup oleh lilin dengan cara mencelupkan kain tersebut pada warna tertentu . Kemudian
bila telah selesai dicelupkan maka kain akan dikeringkan dengan cara dijemur.

5. Setelah selesai dikeringkan maka langkah selanjutnya adalah dengan kembali melukisnya
menggunakan canting. Hal ini bertujuan agar untuk menutup bagian yang akan tetap
dipertahankan pada pewarnaan yang pertama. Setelah selesai maka akan dilanjutkan kembali
dengan proses pencelupan pada tahap kedua.

6. Setelah proses pencelupan pada tahap kedua selesai maka langkah selanjutnya adalah
dengan menghilangkan lilin pada kain yang masih menempel, dilakukan dengan cara
meletakkan kain tersebut pada air panas yang sudah dipanaskan di atas tungku.
7. Setelah kain bersih dari lilin dan kering, dapat dilakukan kembali proses pembatikan
dengan penutupan lilin (menggunakan alat canting)untuk menahan warna pertama dan kedua.
Proses membuka dan menutup lilin malam dapat dilakukan berulang kali sesuai banyaknya
warna dan kompleksitas motif yang diinginkan.
8. Langkap selanjutnya adalah adalah nglorot, yaitu kain yang telah berubah warna direbus
dengan menggunakan air panas. Tujuannya merebus dengan air panas disini adalah untuk
supaya menghilangkan lapisan lilin, sehingga motif yang telah digambar sebelumnya terlihat
jelas. Anda tidak perlu kuatir, pencelupan ini tidak akan membuat motif yang telah Anda
gambar terkena warna, karena bagian atas kain tersebut masih diselimuti lapisan tipis. Setelah
selesai, maka batik tersebut telah siap untuk digunakan.
9. Terakhir adalah mencuci kain batik dan mengeringkan dengan menjemur sebelum dapat
digunakan dan dipakai.
Itulah tadi artikel dari kami mengenai " langkah Pembuatan Batik Tulis Beserta Gambarnya ".
semoga bisa bermanfaat bagi anda, dan terima kasih telah berkunjung ke blog kami ini.

Batik Printing/Sablon

Atau yang bisa juga disebut sebagai kain tekstil bermotif batik. Muncul di Indonesia tahun
1970-an seiring penetapan batik sebagai pakaian nasional. Kain tekstil bermotif batik ini
awalnya diproduksi oleh industri tekstil lokal, namun karena permintaan yang semakin
banyak akhirnya batik print ini juga diproduksi oleh pabrik luar negeri inilah yang
kemudian dikhawatirkan akan mematikan industri kerajinan batik lokal.
Berikut ciri-ciri batik printing yaitu :

Pengerjaannya dengan menggunakan mesin. Tidak menggunakan teknik batik. Tidak


menggunakan malam sebagai bahan perintang warna.

Teknik yang digunakan, teknik cetak layaknya industri tekstil. Tidak jarang
menggunakan mesin cetak yang komputerise.

Ornamen bisa sama, bisa tidak, karena tergantung desain batik yang akan ditiru.

Batik printing biasanya meniru motif batik yang sudah ada. Serta memiliki motif yang
sangat detail dan rapi, sangat rapi bahkan.

Warnanya cerah dan sangat menarik

Bagian belakang berwarna putih, dengan sedikit tembusan-tembusan warna dari


bagian mukanya. Karena proses pengerjaannya satu muka saja.

Waktu pengerjaannya lebih cepat. Merupakan industri massal, sehingga tidak


memiliki nilai eksklusifitas sama sekali.

Harga lebih murah daripada batik tulis dan batik cetak.

Biasanya dijual meteran

Proses batik printing ;


Proses pembuatan batik sablon printin adalah sebagai berikut :

Siapkan desain dalam ukuran satu bahan, kurang lebih ukuran 2 x 1 meter

Cetak film desain dalam plankan (plankan yang digunakan untuk batik, poriporinya lebih besar dibandingkan dengan plankan yang biasa digunakan untuk
spanduk atau kaos).

Jumlah plankan yang dibutuhkan adalah sesuai dengan jumlah warna yang akan
digunakan.

Siapkan kain mori dasar yang akan disablon, dengan posisi kain mori yang
kencang.

Letakkan plankan di atas kain, lalu tuangkan pewarna dan tarik pewarna dari
ujung plankan ke ujung plankan lainnya dengan valet.

Keringkan kain mori yang telah diberikan warna.

Ulangi langkah di atas, untuk setiap perbedaan warna dan desain.


Ciri-ciri batik sablon printing adalah :

Motif bisa tidak berulang

Desain bisa lebih detail

Warna pada kain hanya tebal di salah satu sisi

Anda mungkin juga menyukai