Anda di halaman 1dari 40

Sulaman dan Batik

Anggota Kelompok :

 Agnes Dara Dinanti


 Marina Yuliani
 N Syifa Nurul I
 Rekha Fitrah Amalia
 Rikit Carolin
Sulaman

Pengertian Sulaman

Bordir atau sulaman adalah hiasan yang dibuat di atas kain atau bahan-
bahan lain dengan jarum jahit dan benang. Selain benang, hiasan untuk
sulaman atau bordir dapat menggunakan bahan-bahan seperti
potongan logam, mutiara, manik-manik, bulu burung, dan payet
Sulaman
Hasil akhir Sulaman

 Sulam datar:
hasil sulaman rata dengan permukaan kain
 Sulam terawang (kerawang):
hasil sulaman berlubang-lubang, misalnya untuk taplak meja dan
pinggiran kebaya
 Sulam timbul:
hasil sulaman membentuk gelombang di permukaan kain sesuai lekuk gambar.
Sulaman
Jenis – jenis Sulaman

 Sulam bebas atau sulam benang


 Sulam hitung jahitan
 Sulaman Fantasi
 Sulaman Perancis
 Merubah Corak
 Smock
 Terawang (openhadiwerk)
 Sulaman dengan menggunakan Tusuk Silang
Sulaman

 Terawang (openhadiwerk)
 Sulaman dengan menggunakan Tusuk Silang
 Sulaman Inkrustasi
 Melekatkan Benang

Keterangan
Sulaman
Jenis Benang untuk Sulaman

 benang wool,
 kinlon,
 linen (benang logam),
 Katun.

Ket :
Akan tetapi benang yang bagus digunakan adalah benang wool.
Sulaman
Jenis Tusuk Tapestry
 tusuk silang (trussed stiches/cross stitches)
 tusuk lurus (straight stitches)
 tusuk diagonal (diagonal stitches)
 tusuk ikal (looped stitch)
 tusuk bintang (star stitches)
Batik
Pengertian Batik

Menurut bahasa Jawa, kata batik diambil dari kata “ambatik” yaitu kata
“amba” yang berarti menuis dan akhiran “tik” yang berarti titik kecil, tetesan,
atau membuat titik. Jadi, batik mempunyai arti menulis atau melukis titik.
Tetapi secara esensial, batik diartikan sebagai sebuah proses atau teknik
menahan warna dengan menggunakan lilin malam. Artinya, batik adalah
sebuah proses menahan warna dengan memakai lilin malam secara
berulang-ulang diatas kain.
Batik
Proses Pembuatan Batik

 Pemberian malam (lilin) pada kain


 Pewarnaan
 Pelepasan malam (lilin) pada kain

Keterangan
Batik
Alat – alat untuk Membatik

 Kain Mori
 Canting
 Gawangan
 Lilin
 Wajan
 Bandul
 Anglo
 Tepas
 Taplak
 Saringan Malam
 Dingklik
Keterangan
Batik
Jenis – jenis Batik

 Berdasarkan proses pembuatannya


1. Batik Tulis : Pengertian , Tahap – tahap proses pembuatan
2. Batik Cap : Pengertian , Tahap – tahap proses pembuatan
3. Batik Printing : Pengertian , Tahap – Tahap proses pembuatan
4. Kombinasi antara batik Tulis dan batik Cap : Pengertian
5. Batik cabut / Batik bordir : Pengertian
Batik
Beragam batik di daerah Indonesia

 Batik Keraton

 Batik Pesisir
Batik
Motif – motif Batik

 Mega Mendung dari Cirebon


 Motif batik Sidumukti dari Solo
 Motif batik Sidoluruh dari Solo
 Motif Parang dari Yogyakarta
 Motif Geometri dari Yogyakarta
 Motif Padang
Sekian
Terima kasih
Batik
Proses pembuatan batik
Secara umum proses pembuatan batik melalui 3 tahapan yaitu pewarnaan,
pemberiaan malam (lilin) pada kain dan pelepasan lilin dari kain. Kain putih yang akan dibatik
dapat diberi warna dasar sesuai keinginan atau tetap bewarna putih sebelum kemudian
diberi malam.
Proses pemberian malam ini dapat menggunakan proses batik tulis dengan canting
tangan aatau dengan proses cap. Pada bagian kain yang diberi malam, pewarnaan pada
batik tidak dapat masuk karena tertutup oleh malam (waxresist).
Setelah diberi malam, batik dicelup dengan warna. Proses pewarnaan ini dapat
dilakukan beberapa kali sesuai keinginan dengan beberapa warna yang diinginkan.
Jika proses pewarnaan dan pemberian malam selesai, maka malam dilunturkan dengan
proses pemanasan. Batik yang telah menjadi leleh dan terlepas dari air. Proses perebuasan ini
dilakukan dua kali, yang terakhir dengan larutan soda ash untuk mematikan warna yang
menempel pada batik dan menghindari kelunturan. Setelah perebusan selesai, batik
direndam dengan air dingin lalu dijemur.

Back
Batik
Alat – alat membatik

 . Kain Mori
Kain mori adalah bahan baku batik yang bias terbuat dari katun, sutera, polyster, rayon dan bahan sintesis yang lainnya.
Warna kain mori adalah putih. Kualitas kain ini beragam, dan setiap kualitasnya sangat menentukan baik buruknya kain batik
yang dihasilkan. Kain mori yang akan dipakai sebelummnya dipilih (dijahit pada bekas potongan) terlebih dahulu supaya
benang pakan tidak terlepas. Setelah dipilit, lalu kain dicuci dengan air tawar hingga bersih.
 Canting
Canting adalah untuk membatik, yang terabuat dari bahan tembaga dan bamboo. Canting dipakai untuk menyendok
lilin cair yang panas, yang dipakai sebagai bahan penutup atau pelindung terhadap zat warna. Canting dipergunakan untuk
menulis atau membuat motif-motif batik yang diinginkan.
Canting terdiri dari cucuk (saluran kecil) nyamplungan dan gagang terong. Lubang cucuk bermacam-macam, ada
yang besar dan kecil. Banyaknya cucukpun beragam ada yang satu cucuk, dua cucuk, tiga cucuk.
 Gawangan
Gawangan adalah alay untuk menyangkutkan dan membentangkan kain mori sewaktu dibatik. Gawangan terbuat dari
kayu atau bamboo. Gawangan ini harus dibuat sedemikian rupa agar mudah dipindah-pindahkan, kuat dan ringan.
 Lilin
Lilin adalah bahan yang dipergunakan untuk membatik. Penggunakan lilin untuk membatik berbeda dengan lilin yang
biasa. Lilin untuk membatik bersifat cepat menyerap pada kain tetapi dapat dengan mudah lepas ketika proses pelorotan.
Batik
Alat – alat Membatik

 Wajan
Wajan adalah alat untuk mencairkan lilin atau malam. Wajan terbuat dari logam baja
atau tanah liat. Wajan sebaiknya bertangkai supaya mudah diangkat dan diturunkan dari
perapian tanpa menggunakan alat lain. Wajan yang terbuat dari tanah liat, tangkainya tidak
mudah panas, tapi agak lambat memanaskan malam. Sedangkan wajan yang terbuat dari
logam, tangkainya mudah panas, tetapi cepat memanaskan malam.
 Bandul
Bandul dibuat dari timah, kayu, atau batu yang dikantongi. Fungsi pokok bandul adalah
untuk menahan kain mori yang baru dibattik agar tidak mudah bergeser tertiup angin, atau
ketarik si pembatik secara tidak sengaja
 Anglo
Anglo adalah perapian yang terbuat dari tanah liat sebagai pemanas malam. Bahan
bakarnya adalah arang kayu. Selain menggunakan anglo, kompor juga bias digunakan untuk
memanaskan malam, bahan bakar kompor adalah minyak.
Batik
Alat – alat Membatik

 Tepas
Tepas adalah alat untuk membesarkan api, yang terbuat darin bambu. Selain tepas,
dapat menggunakan kipas angin untuk membesarkan api
 Taplak
Taplak adalah kain untuk menutup paha sipembatik supaya tidak kena tetesan malam
panas sewaktu canting ditiup, atau waktu membatik. Taplak biasanya terbuat dari kain
bekas.
 Saringan Malam
Saringan adalah alat untuk menyaring malam panas yang banyak kotorannya. Jika
malam disaring, maka kotoran dapat dibuang, sehingga tidak menganggu jalnnya malam
pada cucuk canting sewaktu dipergunakan untuk membatik.
 Dingklik
Dingklik adalah tempat duduk untuk pembatik
Back
Batik
Jenis – jenis Batik
 Pengertian Batik tulis
Batik tulis adalah suatu teknik melukis diatas kain, dimana kain tersebut
akan dihias dengan tekstur dan corak batik dengan menggunakan tangan.
Dalam pembuatan abtik tulis digunakan alat yang dinamakan canting. Batik
tulis merupaakan batik yang didalam pembuatannya diperlukan keahlian,
pengalaman, ketelitian, kesabaran dan juga waktu yang lama untuk
menyelesaikan batik tulis.
Batik
Jenis – jenis Batik

 Tahap – tahap proses pembuatan :


1. Tahap pertama atau disebut juga proses pebatikan pertama, yaitu
pembuatan pola dan motif yang dikehendaki ditas kain putih (sutera)
dilukis dengan pensil.
2. Tahap kedua, yaitu melukis dengan lilin malam menggunakan canting
dengan mengikuti pola yang telah ada pada kedua sisi (bolak-balik)
3. Tahap ketiga, yaitu menutupi dengan lilin malam bagian-bagian yang
akan tetap bewarna putih (tidak bewarna)
4. Tahap keempat, yaitu proses pewarnaan pertama pada bagian yang
tidak tertutup oleh lilin dengan mencelupkan kain tersebut pada warna
tertentu
5. Tahap kelima, setelah dicelupkan, kain tersebut dijemur dan dikeringkan
Batik
Jenis – jenis Batik

6. Tahap keenam, setelah kering, kembali melakukan proses pembatikan yaitu


dengan lilin malam menggunakan canting untuk menutupi bagian yang akan
tetap dipertahankan pada pewarnaan yang pertama
7. Kemudian dilanjutkan dengan proses pencelupan warna yang kedua proses
berikutnya, menghilangkan lilin malam dari kain tersebut dengan cara
meletakan kain tersebut dengan air panas diatas tungku
8. Setelah kain bersih dari lilin dan kering, dapat dilakukan kembali proses
pembatikan dengan penutup lilin (menggunakan alat canting untuk menahan
warna pertama kedua )
9. Proses membauka dan menutup lilin malam dapat dilakukan berulang kali
sesuai dengan banyaknya warna dan kompelksitas motif yang diinginkan.
10. Proses terakhir adalah mencuci kain batik tersebut kemudian mengeringkannya
dengan cara menjemurnya sebelum dapat digunakan dan dipakai.
Back
Batik
Jenis – jenis Batik

 Pengetian Batik Cap


Batik cap adalah suatu teknik membatik yang menghiasi kain dengan
teksture dan corak batik yang dibentuk dengan suatu alat yaitu berupa cap,
atau alat cetak atau stempel yang terbuat dari tembaga dan pada cap
tersebut telah berpola batik. Sehingga proses pembatikan cetak (cap) dapat
jauh lebih cepat dan mudah untuk pengerjaan batik ini dapat diproduksi
secara banyak dan juga tidak membutuhkan waktu yang lama, karena
dalam proses pembuatannya tidaklah menuntut keahlian si pembatik
Batik
Jenis – jenis Batik

 Tahap – tahap proses pembuatan


1. Pembuatan pola dan motif yang dikehendaki diatas kain putih (sutera)
dengan dicap / dicetak dengan menggunakan alat cap tersebut ke lilin
panas dan kemudian ditekan pada kain.
2. Proses pewarnaan pertama pada bagian yang tidak tertutup oleh lilin
dengan mencelupkan kain tersebut pada warna tertentu.
3. Setelah dicelupkan, kain tersebut dijemur dan dikeringkan
4. Setelah kering, kembali melakukan proses pembarikan yaitu melukis
dengan lilin malam menggunakan canting untuk menutup bagian yang
akan tetap dipertahankan pada pewaranaan yang pertama
5. Kemudian, dilanjutkan dengan proses pencelupan warna yang kedua
Batik
Jenis – jenis Batik

6. Proses berikutnya, menghilangkan lilin malam dari kain tersebut dengan


cara meletakan kain tersebut dengan air panas diatas tungku
7. Setelah kain bersih dari lilin dan kering, dapat dilakukan kembali proses
pembatikan dengan penutupan lilin (menggunakan alat canting) untuk
menahan warna pertama dan kedua
8. Proses membuka dan mentutup lilin malam dapat dilakukan berulang kali
sesuai dengan banyaknya warna kompleksitas motif yang diinginkan
9. Proses terkahir adalah mencuci kain batik tersebut dan kemudian
mengeringkannya dan dengan menjermurnya sebelum dapat digunakan
dan dipakai.
 Back
Batik
Jenis – jenis Batik

 Pengertian batik Printing


Batik printing disebut juga denbgan batik sablon, karena proses
pembatikan ini sangat menyerupai proses penyablonan. Motif batiknya telah
dibuat dan didesain atau diprint diatas alat offset/sablon (plangkan),
sehingga dapat sangat memudahkan pengerjakan batik ini khususnya
pewarnaan dapat langsung dilakukan dengan alat tersebut. Hanya untuk
pembatikan dan pewarnaan yang lebih komplek digunakan lilin malam
dengan alat canting. Kemudian jenis batik ini mula menggeser keberadaan
batik tulis dan cetak, sehingga mengalami perdebatan diantara seniman dan
pengrajin batik; sehingga batik printing ini disebut dengan kain bermotif batik.
Pembuatan batik ini tidak serumit dan selama pengerjaan pada batik tulis.
Namun, kekurangan pada batik printing ini yaitu gambarnya hanya berada
pada satu sisi (sisi di atas kain), karena warnya tidak mersep ke seluruh serat
kain, sehingga dibalik kain masih terlihat sedikit bewarna putih.
Batik
Jenis – jenis Batik

 Tahap – tahap proses pembuatan :


1. Pembuatan pola dan motif yang diinginkan diatas kain putih (sutera) dengan
disablon / diprint menggunakan alat cetak sablon (plankon)
2. Tahapn selanjutnya seperti proses pertama untuk pewarnaan kedua dan juga
sebagai kombinasi motif batik, proses ini dapat dilakukan berulang kali sesuai
batik yang diinginkan
3. Lalu dilanjutkan dengan menjemur atau mengerinkan kain tersebut dibawah
terik matahari jika ada atau dapat juga dengan diletakan diatas tungku / oven
khusus
4. Setelah kering kain tersebut dicuci untuk melekatkan dan menguatkan warna
pada kain, kemudian dijemur kembali. Proses pembalikan dapat selesai sampai
tahap ini, tetapi untuk batik yang lebih rumit dan kompleks dapat melakukan
tahap selanjutnya
Batik
Jenis – jenis Batik

5. Kembali melakukan proses pembatikan yaitu melukis dengan lilin malam


menggunakan canting untuk menutup bagian yang akan tetap
dipertahankan pada proses pencelupan warna
6. Kemudian dilanjutkan dengan proses pencelupan warna
7. Proses berikutnya, menghilangkan lilin malam kain tersebut dengan cara
meletakan kain tersebut dengan air panas diatas tungku
8. Proses terakhir adalah mencuci kain batik tersebut dan kemudian
mengeringkannya dengan menjemurnya sebelum dapat digunakan dan
dipakai.
Back
Batik
Jenis – jenis Batik

 Pengertian Batik Kombinasi antara Batik Tulis dan Batik Cap


Batik jenis ini merupakan hasil dari proses pembuatan batik tulis dan batik
cap. Batik ini tetap mempertahankan factor seni dan keindahannya karena
dikombinasikan dengan batik tulis. Cara pengerjaan dari batik jenis ini yaitu
dengan menggunakan alat cap untuk membuat motif secara
keseluruhannya lalu dilanjutkan dengan proses batik tulis.

Back
Batik
Jenis – jenis Batik

 Pengertian Batik Cabut atau Bordir


Batik cabut adalah batik kombinasi antara batik tulis dan batik printing.
Proses pengerjaan batik jenis ini yaitu dengan mengkombinasikan proses
printing dengan proses canting. Biasanya proses pewarnaan pertama
menggunakan printing, namun proses pewarnaan ke-2 dan seterusnya serta
pembuatan motif yang lebih rumit menggunakan canting dan malam

Back
Batik
Batik daerah Indonesia

 Batik Keraton
Batik jenis ini banyak mengandung arti filosofi, budaya jawa, nilai-nilai
spriritual dan pemurnian diri, serta memandang manusia didalam hidupnya
berjalan dalam konteks harmonis semesta dan yang tertib, serasi, dan
seimbang. Motif batik keratin cenderung bernuansa tertib, simetris, rumit atau
halus,d an bewarna terbatas pada coklat soga dan biru nila.
Motif kuno keratin yaitu seperti pola panji, grinsing, kawung, parang, serta
anyaman. Yang termasuk kedalam batik kraton adalah batik Solo dan
Yogyakarta

Back
Batik
Batik daerah Indonesia

 Batik Pesisir
Batik jenis ini terdapat di luar benteng kraton. Batik ini awalnya dibuat
sebagai kerja sambilan para wanita didalam rumah tangganya. Batik jenis ini
tidak terpaku pada nilai religi magis, coraknya spontan, kasar dan bebas.
Batik pesisir menyerap berbagai pengaruh dari luar, seperti para pedagang
asing dan para penjajah. Misalnya warna merah didapat oleh orang
Tionghoa, warna biru didapat dari penjajah Eropa. Motif batik pesisir banyak
yang berupa tanaman, binatang dan cirri khas lingkungannya. Yang termasuk
kedalam batik jenis pesisir yaitu derah disekitar pesisir utara Pulau Jawa,
diantaranya adalah daerah Pekalongan dan Cirebon.

Back
Keterangan Jenis Sulaman

 Sulam bebas atau sulam benang


Dalam sulam benang, benang dijahit di atas kain dengan mengabaikan
pola tenun kain. Teknik sulam seperti ini dipakai dalam sulam wol seperti bordir
tradisional Cina dan Jepang.
 Sulam hitung jahitan
Sulaman dibuat sambil menghitung jumlah jahitan yang dibuat. Sulaman
dilakukan di atas kain tenunan sejajar seperti kain kanvas,kain aida,
kain strimin, dan kain linen. Jenis sulaman yang termasuk sulam hitung jahitan
adalah kruistik, sulam Assisi, needlepoint, dan blackwork.
Jenis Sulaman

 Sulaman Fantasi
Sulaman fantasi adalah sulaman yang menerapkan bermacam-macam
tusuk hias dengan aneka warna benang. Motif hias yang akan dibuat
dikerjakan dengan bermacam-macam tusuk hias paling sedikit tiga macam
tusuk hias. Pemakaian tusuk hias harus sesuai dengan bentuk ragam hias.
Motif hias dapat berbentuk bunga, pemandangan atau geometris.
Biasanya sulaman fantasi ini dikerjakan pada kain polos misalnya : kain
tetoron, poplin, berkolin, mori, harmonis dan kontras, sehingga sulaman atau
hiasan terlihat lebih menonjol, menarik dan rapih
Jenis Sulaman

 Sulaman Perancis
Sulaman Perancis merupakan sulaman yang timbul (relief) karena motif-
motif diisi dengan tusuk rantai sebagai pengisi atau penebal. Tepi motif
dijelujur halus dua kali penyelesaian motif dengan tusuk pipih. Untuk membuat
garis yang merupakan tangkai daun digunakan tusuk jelujur yang diselesaikan
dengan tusuk balut. Sulaman ini banyak dipergunakan untuk monogram
ataupun simbol-simbol, selain itu juga dapat diterapkan pada blus, kemeja
maupun pakaian anak-anak.
Jenis Sulaman

 Merubah Corak
Menyulam dengan merubah corak dikerjakan pada kain yang bercorak
seperti bergaris, berkotak, berbintik. Tusuk-tusuk yang dapat digunakan
adalah tusuk jelujur, tusuk silang, tusuk rantai terbuka, tusuk biku dan lain-lain.
Pada jarak tertentu sesuai desain, kotak, garis atau bulatan diubah atau
ditambah dengan jahitan sehingga terdapat variasi dan hiasan pada kain
tersebut. Gunakan warna benang yang sama dengan warna corak kain.
Mengubah corak dapat diterapkan pada gaun, blus, rok, bantal kursi, taplak
dan lain-lain.
Jenis Sulaman

 Smock
Teknik menghias yang disebut dengan smock dikenal pada sulaman
diatas kain yang dikerut rata. Sulaman tersebut dapat dikerjakan pada kain
yang dapat dibagi, yaitu kain bersalur, bergaris, berkotak atau berbintik. Bila
smock itu dikerjakan pada kain polos, maka pada kain tersebut harus diberi
tanda-tnda titik atau garis. Pekerjaan smock sifatnya elastis, kecuali pada
bagian tertentu yang dikehendaki tidak elastis. Benda yang dapat di smock
yaitu gaun, blus, rok, bebe anak, bantal hias dan lain-lain.
Jenis Sulaman

 Terawang (openhadiwerk)
Dengan menarik satu helai benang atau lebih dari tenunan, maka akan
terdapat benang lepas. Bila yang dicabut benang lungsin maka akan
terdapat sejajaran benang pakan yang lepas. Bila dicabut baik lungsin
maupun pakan, maka akan terdapat lubang pada titik persilangan benang
yang dicabut. Benang lepas tersebut diikat dengan tusuk terawang sehingga
terdapat hiasan terawang.
 Sulaman dengan menggunakan Tusuk Silang
Tusuk silang (Kruissteek) Teknik tusuk silang dikenal pada sulaman dengan
cara mengisi kotak tenunan dengan tusuk silang. Sulaman tusuk silang harus
dikerjakan pada kain yang jelas tenunannya, dimana tenunan itu membentuk
kotak-kotak kecil seperti pada kain strimin.
Jenis Sulaman

 Sulaman Holbein dikenal pada sulaman yang menggunakan tusuk jelujur/lurus


membentuk segi-segi dan biku-biku. Bentuk tersebut diperoleh dengan dua kali
jalan. Teknik ini dikerjakan pada kain yang dapat dihitung benangnya. Pada
bagian baik dan buruk garis motif sama.
 Sulaman Asisi
Sulaman Asisi merupakan antara tusuk silang dengan tusuk holbein. Ciri khas
dari sulaman asisi ini adalah pada batas motif dikerjakan dengan tusuk holbein.
Dengan demikian pada sulaman asisi menggunakan dua tusuk hias yaitu tusuk
silang dengan tusuk holbein. Warna benang yang digunakan hanya dua warna
yang merupakan kombinasi warna tua dan muda dari satu warna. Warna muda
untuk tusuk silangnya dan warna tua untuk tusuk holbeinnya atau kebalikannya.
Bahkan kadang-kadang digunakan warna kontras antara tusuk silang dengan
tusuk holbeinnya. Pada asisi ini motif hiasnya dikosongkan dan tepinya dikerjakan
dengan tusuk holbein. Diluar holbein tersebut (diluar motif) dikerjakan dengan
tusuk silang sampai batas tertentu. Motif hiasan asisi pada umumnya sama
dengan motif untuk hiasan kruisteek.
Jenis Sulaman

 Sulaman Inkrustasi
Menghias kain dengan cara inkrustasi adalah melekatkan bahan pada
bahan yang lain, pada tempat lekapan itu bahan dasar dihilangkan. Bila
pada aplikasi bahan pelekap diletakan diatas, maka pada inkrustasi bahan
pelekap diletakan dibawah.
 Melekatkan Benang
Melekatkan benang adalah teknik menghias kain yang menggunakan
benang tebal untuk membuat hiasan berbentuk garis yang bersambung.
Untuk menjahitkan benang tebal digunakan tusuk balut.
Back

Anda mungkin juga menyukai