Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Secara historis, batik berasal dari zaman nenek moyang dan dikenal sejak
abad ke 17. Pada saat itu, motif dari batik didominasi oleh bentuk binatang serta
tanaman. Akan tetapi, kemudian motif batik pun berkembang dan beralih pada
motif-motif yang menyerupai awan maupun relief candi.

Batik Indonesia sebagai warisan budaya dunia. Selain menjadi warisan


budaya yang termashur batik juga harus bisa menjadi leverage ekonomi
kerakyatan. Apalagi banyak daerah yang mulai mengembangkan industri Batik
dengan motif khas daerahnya termasuk di Sumatera Utara.

Karena belum ada bukti pasti darimana teknik batik tulis ini pertama kali
dikembangkan ribuan tahun yang lalu. Berdasarkan catatan sejarah, menghias kain
dan membuat pola menggunakan lilin atau malam yang ditempelkan ke kain
ditemukan di Mesir pada abad ke 4 sebelum masehi.

Maka dari itu kami ingin membuat batik dan mengembangkan batik tulis
agar masyarakat tahu bawah batik tulis harus dilestarikan. Kedepannya dengan
adanya teknologi canggih maka batik tulis akan sangat minim jumlahnya.
B. Tujuan Penyusunan Proposal

1. Permohonan untuk pengadaan alat-alat dan bahan membatik.


2. Belajar untuk mandiri untuk membuat batik dan melestarikan batik
tulis.
3. Memperkenalkan Batik tulis kepada masyarakat untuk mengetahui
indahnya batik tulis karena membutuhkan keahlian dan ketelitian
khusus.
BAB II
JENIS PRODUK DAN PROSES PENGERJAAN

A. Jenis Produk

Sesuai dengan Judul Proposal untuk membuat sebuah usaha di


bidang kriya batik dengan motif khas Sumatera Utara. Maka jenis
produk yang akan di produksi adalah Batik.

B. Proses Pembuatan Batik

1. Alat dan Bahan


Dalam proses pembuatan batik maka di butuhkan alat dan bahan,
diantaralain :

Alat : 9. Ember

1. Pensil Bahan :
2. Penghapus
3. Penggaris (30cm) 1. Lilin Malam
4. Penggaris (1m) 2. Kain Premis
5. Canting (kencana)
6. Kompor 3. TRO
7. Wajan 4. Pewarna Naptol
8. Gunting 5. Larutan Pelorotan
malam
2. Proses Pengerjaan

 Langkah pertama adalah membuat desain batik yang biasa


disebut molani. Ya itu proses pembuatan motif atau pola awal di
kain menggunakan pensil dengan motif-motif khas sumatera
utara.

 Setelah selesai melakukan molani, langkah kedua adalah melukis


dengan (lilin) malam menggunakan canting
(dikandangi/dicantangi) dengan mengikuti pola tersebut

 Tahap selanjutnya, menutupi dengan lilin malam bagian-bagian


yang akan  tetap berwarna putih (tidak berwarna). Canting untuk
bagian halus, atau kuas untuk bagian berukuran besar. Tujuannya
adalah supaya saat pencelupan bahan kedalam larutan pewarna,
bagian yang diberi lapisan lilin tidak terkena.

 Tahap berikutnya, proses pewarnaan pertama pada bagian yang


tidak tertutup oleh lilin dengan mencelupkan kain tersebut pada
warna tertentu .

 Setelah dicelupkan, kain tersebut di jemur dan dikeringkan

 Setelah kering, kembali melakukan proses pembatikan yaitu


melukis dengan lilin malam menggunakan canting untuk
menutup bagian yang akan tetap dipertahankan pada pewarnaan
yang pertama.

 Kemudian, dilanjutkan dengan proses pencelupan warna yang


kedua.

 Proses berikutnya, menghilangkan lilin malam dari kain tersebut


dengan cara meletakkan kain tersebut dengan air panas diatas
tungku.

 Setelah kain bersih dari lilin dan kering, dapat dilakukan kembali
proses pembatikan dengan penutupan lilin (menggunakan alat
canting)untuk menahan warna pertama dan kedua.

 Proses membuka dan menutup lilin malam dapat dilakukan


berulangkali sesuai dengan banyaknya warna dan kompleksitas
motif yang diinginkan.
 Proses selanjutnya adalah nglorot, dimana kain yang telah
berubah warna direbus air panas. Tujuannya adalah untuk
menghilangkan lapisan lilin, sehingga motif yang telah digambar
sebelumnya terlihat jelas. Anda tidak perlu kuatir, pencelupan ini
tidak akan membuat motif yang telah Anda gambar terkena
warna, karena bagian atas kain tersebut masih diselimuti lapisan
tipis (lilin tidak sepenuhnya luntur). Setelah selesai, maka
batiktersebut telah siap untuk digunakan.

 Proses terakhir adalah mencuci kain batik tersebut dan kemudian


mengeringkannya dengan menjemurnya sebelum dapat
digunakan 
BAB III
ANGGARAN PELATIHAN DAN PENGADAAN ALAT DAN
BAHAN BATIK

A. Alat dan Bahan


1. Alat
No Nama Alat Jumlah Harga Satuan Total Harga
1 Canting 1 set Rp. 8.000,- Rp. 8.000,-
2 Kompor, Wajan 2 set Rp. 150.000,- Rp. 300.000,-
3 Gunting Kain 1 buah Rp. 21.000,- Rp. 21.000,-
4 Ember 1 buah - -
TOTAL Rp. 1.851.000,-
2. Bahan
No Nama Bahan Jumlah Harga Satuan Total Harga
1 Kain Premis (G1) 20 meter Rp. 35.000,- Rp. 700.000,-
2 Lilin Malam 30 buah Rp. 10.000,- Rp. 300.000,-
3 TRO/Detergen 3 Bks Rp. 15.000,- Rp. 45.000,-
4 Pewarna Naptol 10 Bks Rp. 25.000,- Rp. 250.000,-
5 Cairan Pelorot 15 Bks Rp. 7.000,- Rp. 105.000,-
TOTAL Rp. 1.400.000,-

Anda mungkin juga menyukai