0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
11 tayangan4 halaman
Dokumen tersebut merangkum tiga teknik pembatikan yaitu batik sablon malam, simbut, dan perinting warna pada kain. Batik sablon malam menggabungkan teknik batik cap dan sablon, simbut menggunakan bubur simbut untuk melukis kain, sedangkan perinting warna memanfaatkan pasta pati ganyong.
Dokumen tersebut merangkum tiga teknik pembatikan yaitu batik sablon malam, simbut, dan perinting warna pada kain. Batik sablon malam menggabungkan teknik batik cap dan sablon, simbut menggunakan bubur simbut untuk melukis kain, sedangkan perinting warna memanfaatkan pasta pati ganyong.
Dokumen tersebut merangkum tiga teknik pembatikan yaitu batik sablon malam, simbut, dan perinting warna pada kain. Batik sablon malam menggabungkan teknik batik cap dan sablon, simbut menggunakan bubur simbut untuk melukis kain, sedangkan perinting warna memanfaatkan pasta pati ganyong.
Nim : 2318177 Kelas : Pembatikan-C Tugas meringkas/meresume materi pembatikan.
1. BATIK SABLON MALAM
a. Pengertian Batik sablon malam merupakan jenis pembatikan yang menggabungkan teknik batik cap dengan teknik printing tangan atau sablon. Batik sablon malam adalah proses pelekatan malam dingin sebagai bahan periting pada media kain dengan menggunakan papan screen dan rakel sebagai alat bantunnya (sablon).Teknik ini muncul sekitar tahun 1980 an untuk menjawab sebuah dilema dimana sebuah tradisi batik tulis dan cap harus dipertahankan ditengah-tengah permintaan produksi yang tinggi. b. Secara garis besar ciri-ciri batik sablon malam adalah : - Motif tidak bisa berulang - Desain bisa lebih detail - Warna pada kain sama dikedua belah sisi warna lebih tahan lama dan mengkilap - Sepintah seperti batik tulis c. Kelebihan sablon malam - Sablon malam memiliki kwalitas yang paling baik diantara teknik sablon lainnya - Dari sisi motif, bisa sangat detail dan rapi - Dari sisi warna, bisa sangat awet dan mengkilap karena kedua sisi kain mori terkena proses pewarnaan semua - Proses produksi yang cepat d. Proses pembuatan sablon malam 1. Siapkan desain dalam ukuran satu bahan, kurang lebih ukuran 2 x 1 meter 2. Cetak film desain dalam plankan (plankan yang digunakan adalah khusus untuk cairan malam). 3. Jumlah plankan yang dibutuhkan adalah sesuai dengan jumlah warna yang akan digunakan. 4. Siapkan kain mori dasar yang akan disablon, dengan posisi kain mori yang kencang. 5. Letakkan plankan di atas kain, lalu tuangkan cairan malam dan tarik dari ujung plankan ke ujung plankan lainnya dengan valet. 6. Tunggu beberapa saat hingga malam mengeras. 7. Celup kain mori kedalam tangki pewarna. 8. Rebus kain mori untuk proses lorot yang bertujuan menghilangkan bekas malam. 9. Keringkan kain mori. Ulangi langkah di atas, untuk setiap perbedaan warna dan desain. 2. SIMBUT a. Pengertian Kata simbut dalam bahasa Sunda berarti selimut. Kain simbut merupakan salah satu kain dari suku Baduy yang dibuat melalui proses menghalagi masuknya warna ke dalam serat kain dengan menggunakan bubur simbut. Kain simbut pada masa lalu hadir dalam bentuk motif yang sederhana, begitu pula dengan pewarnaannya yang hanya terdiri dari satu warna saja. b. Alat alat - Kompor - Panci - Pengaduk - Alat pelekatan bubur :Kuas, botol cuka kecil, atau plastic segitiga - Gelas - Bak pewarnaan c. Bahan bubur simbut - 150 gr tepung beras ketan - 100 gr gula jawa - 90 gr tawas - 650 cc air bersih - 80 gr lem PVAC d. Pembuatan bubur simbut - larutkan gula merah ke dalam 300cc air, rebus hingga berubah menjadi 200 cc - campurkan tepung beras ketan, tawas dan 350 cc air, rebus hingga tercampur sempurna dan mengental - tambahkan larutan gula merah ke dalam adonan tepung beras ketan - masak dengan api kecil hingga mendidih sambil diaduk perlahan - setelah mendidih dinginkan dan biarkan selama 1 hari - setelah bubur didiamkan selama 1 hari kemudian tambahkan lem kayu yang diencerkan dengan air, aduk hingga merata, bubur siap digunakan e. Pembuatan kain simbut Persiapan kain: cutting,treatment,pola / desain, pindah desain / japlak Pelekatan lilin (bubur): lekatkan bubur seimbut yang sudah dibuat dengan menggunakan alat bantu seperti kuas, botol cuka, atau plastic segitiga mengikuti pola/ desain yang sudah ada Pengeringan : kain yang sudah terlukis oleh bubur kemudian keringkan dengan cara dijemur dibawah sinar matahari secara langsung Proses pewarnaan: dengan zat warna sintetis ataupun alam Penghilangan lilin/bubur: cuci dibawah air mengalir untuk menghilangkan bubur 3. PERINTING WARNA PADA KAIN Pati ganyong yang diolah menjadi pasta dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku perintingan pada kain. Pemilihan aplikator dan ketebalan pasta dapat mempengaruhi hasil perintingan pati ganyong. Untuk dapat merinting dengan baik pasta pati ganyong harus dalam kondisi kering sebelum proses pewarnaan. Pelekatan pasta dengan menggunakan alat paper cutting membutuhkan waktu pengeringan kurang lebih 3jam, sedangkan pengeringan kurang lebih 6jam. Waktu paling lama dihasilkan oleh botol cuka dan plastik segitiga, dengan waktu kurang lebih 12jam dibawah sinar matahari. Pasta pati ganyong yang masih basah memungkinkan terjadinya pembiasan pada saat proses pewarnaan, dan tidak dapat menembus kain dengan sempurna sehingga warna pada bagian belakang masih bisa masuk kedalam serat kain. Persamaan dan perbedaan Persamaan : semuanya mempunyai karakteristik masing-masing dalam proses pembatikan Perbedaan : terdapat pada proses pembuatannya. Kelebihannya : Sablon malam dingin : proses produknya yang tidak memakan wktu dan daya tahan wanginya sangat awet. Karena pada dasarnya sablon malam dingin memiliki motif yang detail dan warnanya pada permukaan kain tersebut sama. Simbut : dapat diminimalisir karena bubur simbut terbuat dari bahan yang aman, ramah lingkungan dan bahan baku simbut mudah didapat dan relative murah. Perinting pada warna kain : memberikan kemudahan dalam pembentukan motif dan warna atau bisa dengan mudah menduplikasi motif yang sudah ada dari satu kain ke kain lainnya. Sablon malam dingin : motif yang lebih mainstream ketimbang batik cap, karena kebanyakan motif hanya meniru dari yang sudah ada. Perinting warna : kesan motif yang kurang eksekutif. Karena proses pembuatan nya yang cepat dan bisa menduplikasikan motif dengan mudah, membuat batik perinting terkesan sebagai kain batik murah, minim nilai seni, historis maupun budaya dan warnanya yang lekas pudar.