Anda di halaman 1dari 10

DESKRIPSI PEMBUATAN BATIK TULIS

TAPLAK MEJA DENGAN MOTIF KEMBENG MLETHEK


Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keterampilan Membatik
Dosen Pengampu: Dra. Tri Saptuti S., M.Pd

Disusun Oleh:
Kelompok 7/ Kelas VII B
1. Riska Purwoko (K7114149/ 5)
2. Siti Asiyah (K71141
3. Tri Anah Agustin (K7114180/ 18)
4. Laksmi Evasufi Widi F (K7114507/ 30)

PROGRAM STUDI S1 PGSD KAMPUS VI KEBUMEN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2018
DESKRIPSI PEMBUATAN BATIK TULIS
TAPLAK MEJA DENGAN MOTIF KEMBANG MLETHEK

A. Pendahuluan
Kata “batik” berasal dari gabungan dua kata bahasa Jawa: “amba”,
yang bermakna “menulis” dan “titik” yang bermakna “titik”. Batik Tulis
adalah salah satu jenis hasil produksi batik yang teknis pembuatan
motifnya langsung ditulis secara manual dengan menorehkan cairan
malam melalui canting tulis.
Proses membatik secara tradisonal dari dahulu tidak mengalami
banyak perubahan sampai sekarang. Melihat dari bentuk dan fungsinya
peralatan batik ini cukup tradisional dan unik, sesuai dengan caranya yang
masih tradisional. Peralatan batik tradisional ini merupakan bagian dari
batik tradisional itu sendiri karena bila dilakukan perubahan dengan
menggunakan alat/mesin yang lebih modern maka akan merubah nama
batik tradisonal menjadi kain motif batik. Hal ini menunjukkan bahwa cara
membatik ini memiliki sifat yang khusus dengan hasil seni batik
tradisional. Bila dilihat dari segi waktu dan jumlah yang dihasilkan yang
sangat terbatas serta hasil seni dari coretan canting pada kain mori akan
menghasilkan seni batik yang bernilai tinggi dan harga yang relatif mahal.

B. Alat dan Bahan


1. Alat
a. Pensil, kertas, d. Korek h. Baskom
penggaris,
penghapus
b. Canting e. Kompor gas i. Kompor minyak

c. Wajan kecil f. Kuas j. Penjemur kain

d. Bejana g.Pengaduk

2. Bahan
a. Kain e. Pewarna kain/ remasol
b. Malam/lilin e. Soda api

f. Water glass f. Garam

C. Langkah Pembuatan
1. Persiapan
a. Menyiapkan alat dan bahan

b. Mencuci kain dengan air bersih kemudian dijemur


c. Membuat motif pada kertas

2. Pelaksanaan
a. Pelaksanaan dan pewarnaan membatik
1) Memindahkan motif pada kertas ke kain

2) Memanaskan malam atau lilin dengan kompor dan wajan kecil

3) Membuat motif dengan menggunakan canting berisi malam


yang dipanaskan. Dilakukan pada seluruh pola kain
4) Jika saat membatik pada kain terkena tetesan malam, maka
dapat dilakukan pengejosan dengan menggunakan air panas
dan deterjen

5) Mewarnai pola batik dengan pewarna kain atau remasol

6) Mengangin-anginkan kain hingga pewarna kain kering


7) Menutup pola yang diwarnai atau pola yang ingin
dipertahankan dengan mengaplikasikan water glass
menggunakan kuas
8) Mengangin-anginkan kain hingga water glass kering
9) Mengeblok batik dengan malam atau menutupi bagian motif
batik yang akan dipertahankan warnanya dengan menggunakan
kuas dan malam yang telah dipanaskan

10) Melarutkan pembangkit warna dan pewarna pada gelas

11) Menuangkan satu takaran (sepertiga gelas) pembangkit warna


pada baskom yang telah terisi air kemudian diaduk
12) Mencelupkan kain pada baskom kemudian dijemur,(usahakan
terhindar dari sinar matahari langsung dan tetesan air diampung
untuk dimasukkan lagi ke dalam baskom)

13) Menuangkan satu takaran (sepertiga gelas) pewarna biru


dongker pada baskom yang telah terisi air. Mengaduk baskom
tersebut kemudian celupkan kain yang telah dijemur tadi
14) Ulangi langkah 11 hingga 13 dengan menambahkan satu
takaran lagi (sepertiga ukuran gelas) pembangkit warna dan
pewarna. Pengulangan ini dilakukan dua kali sehingga kain
dicelupkan ke larutan pembangkit warna dan pewarna masing-
masing sebanyak tiga kali.
15) Membuka kain batik yang telah dicelup kemudian menganin-
anginkannya

b. Penglorotan
1) Merebus air pada panci besar

2) Melarutkan dua sendok soda api dan dua sendok kanji pada
segelas air
3) Memasukkan larutan soda api dan kanji serta garam ke dalam
air mendidih kemudian di aduk
4) Memasukkan kain yang akan dilorot ke dalam bejana yang
berisi air mendidih
5) Membolak-balikkan kain sampai malam yang terdapat pada
kain lepas
6) Mengurangi malam yang sudah lepas dengan koran agar tidak
kembali menempel pada kain
7) Mengangkat kain yang sudah dilorot untuk dibersihkan dari
sisa-sisa malam
8) Membersihkan kain dengan air dan menyikatnya agar sisa-sisa
malam hilang dari kain

9) Menjemur kain dengan mengangin-anginkannya. Dalam hal ini


tidak boleh terkena sinar matahari secara langsung
10) Hasil penglorodan.
3. Penyelesaian
a. Merapikan kain dengan cara mengesum/ menjahit/ mewolsum
b. Menyetrika kain dengan menggunakan kertas sebagai pelindung
c. Hasil akhir batik tulis kelompok 7

Anda mungkin juga menyukai