Anda di halaman 1dari 10

REFLEKSI, ROTASI, DAN DILATASI

Nama : Alfaqih Syaputra Gunawan


Kelas : XI RPL 1
1. Refleksi (Pencerminan)

Pembahasan berikutnya adalah pencerminan atau yang lebih sering disebut dengan
refleksi. Seperti halnya bayangan benda yang terbentuk dari sebuah cermin. Sebuah
objek yang mengalami refleksi akan memiliki bayangan benda yang dihasilkan oleh
sebuah cermin. Hasil dari refleksi dalam bidang kartesius tergantung sumbu yang
menjadi cerminnya. Pembahasan materi refleksi yang akan diberikan ada tujuh jenis.
Jenis-jenis tersebut antara lain adalah refleksi terhadap sumbu x, sumbu y, garis y =
x, garis y = -x, titik O (0,0), garis x = h, dan garis y = k. Berikut ini adalah
ringkasan daftar matriks transformasi pada refleksi/pencerminan.
Selanjutnya, mari perhatikan uraian matriks transformasi untuk setiap
jenisnya.

A. Pencerminan terhadap sumbu x

B. Pencerminan Terhadap Sumbu y

C. Pencerminan terhadap Garis y = x


D. Pencerminan terhadap Garis y = – x 

E. Pencerminan terhadap Titik Asal O(0,0)

F. Pencerminan terhadap Garis x = h


G. Pencerminan terhadap Garis y = k
2. Dilatasi

Dilatasi disebut juga dengan perbesaran atau pengecilan suatu objek. Jika
transformasi pada translasi, refleksi, dan rotasi hanya mengubah posisi benda, maka
dilatasi melakukan transformasi geometri dengan merubah ukuran benda. Ukuran
benda dapat menjadi lebih besar atau lebih kecil. Perubahan ini bergantung pada skala
yang menjadi faktor pengalinya. Rumus dalam dilatasi ada dua, yang dibedakan
berdasarkan pusatnya. Selanjutnya perhatikan uraian rumus untuk transformasi
geometri pada dilatasi di bawah.

a) Dilatasi titik A(a,b) terhadap pusat O(0,0) dengan faktor skala m

b) Dilatasi titik A(a,b) terhadap pusat P(k,l) dengan faktor skala m


3. Rotasi (Perputaran)
Rotasi atau perputaran adalah sautu perubahan kedudukan atau posisi objek dengan
cara diputar lewat suatu pusat dan sudut tertentu.

Besarnya rotasi dalam transformasi geometri sebesar α yang telah disepakati untuk
arah yang berlawanan dengan arah jalan jarum jam.

Apabila arah perputaran rotasi pada sebuah benda searah dengan jarum jam, maka
sudut yang dibentuk yaitu -α.

Hasil dari rotasi sebuah objek tergantung dari pusat serta besar sudut rotasi.
Perhatikan perubahan letak kedudukan segitiga yang diputar sebesar 135° dengan
pusat o(0,0) pada gambar di bawah ini.
Di kehidupan nyata, bianglala yang sering kita lihat di tempat rekreasi merupakan
salah satu contoh dari rotasi dalam transformasi geometri lho. 

Prinsip yang digunakan sama dengan rotasi dalam transformasi geometri, dimana
memutar pada sudut serta titik pusat tertentu yang mempunyai jarak sama dengan
setiap titik yang diputar.

Adapun rumus yang digunakan dalam rotasi transformasi geometri, antara lain:

 Rotasi sebesar 90° dengan pusat (a,b) : (x,y) → (-y + a+b, x -a + b)


 Rotasi sebesar 180° dengan pusat (a,b) : (x,y) → (-x + 2a+b, -y + 2b)
 Rotasi sebesar -90° dengan pusat (a,b) : (x,y) → (y – b + a, -x + a + b)
 Rotasi sebesar 90° dengan pusat (0,0) : (x,y) → (-y, x)
 Rotasi sebesar 180° dengan pusat (0,0) : (x,y) → (-x, -y)
 Rotasi sebesar -90° dengan pusat (0,0) : (x,y) → (y, -x)

Memperoleh hasil rotasi dengan cara menggambarnya terlebih dulu akan sangat tidak
efektif.

Maka dari itu kita harus menggunakan metode lain yang bisa digunakan untuk
menentukan hasil objek hasil rotasi. Solusinya adalah dengan cara memakai rumus
transformasi geometri untuk rotasi.

Simak lebih lanjut rumusnya pada pembahasan di bawah ini.

Rotasi dengan Pusat o(0,0) sebesar α


Rotasi dengan Pusat (m,n) sebesar α

Rotasi dengan pusat (0,0) sebesar α kemudian sebesar β


Rotasi dengan pusat P(m,n) sebesar α kemudian sebesar β

Anda mungkin juga menyukai