Anda di halaman 1dari 4

Alat dan Bahan Membuat Batik Tulis

1. Kain Mori

Kain yang biasa digunakan untuk membuat batik adalah kain mori. Tapi, sekarang ini juga banyak yang
menggunakan kain katun maupun kain sutra. Tinggal pilih saja kamu mau menggunakan kain jenis apa
untuk membuat batik tulis.

Tapi, lebih baik menggunakan kain mori terlebih dahulu jika kamu belum terbiasa membuat batik tulis.
Selain harganya yang lebih murah dibanding kain jenis lainnya, kain mori ini juga lebih mudah didapat.

2. Canting

Pernah mendengar nama canting? Canting adalah alat yang digunakan untuk mengambil lilin di dalam
wadah untuk membuat motif pada kain. Canting tradisional biasanya terbuat dari bahan tembaga dan
gagangnya berbahan bambu.

3. Gawangan

Gawangan merupakan alat yang digunakan untuk menyampirkan atau menjemur kain batik.

4. Lilin

Lilin ini yang digunakan untuk membuat motif pada kain. Lilin ini cara mengaplikasikannya adalah
dengan dicairkan terlebih dahulu, baru kemudian di lukiskan ke kain menggunakan canting.
5. Panci dan Kompor

Panci digunakan untuk wadah lilin ketika dicairkan, sedangkan kompor berfungsi untuk memanaskan
lilin agar bentuknya menjadi cairan.

6. Laurtan Pewarna

Seperti namanya, larutan pewarna ini akan digunakan untuk mewarnai kain agar nantinya motif yang
sudah kita buat pada kain terlihat dengan jelas.

Cara Membuat Batik Tulis

Setelah semua alat dan bahan yang dibutuhkan siap, kita mulai membuat batik tulisnya.

1. Membuat Desain Batik

Langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah membuat molani atau bisa disebut juga desain batik.
Kam bisa membuat berbagai macam desain batik sesuai dengan kreatifitasmu. Tapi, kalau memang mau
mengikuti desain yang sudah ada, kamu bisa membuat motif batik tradisional.

Nah, kalau kamu mau menggunakan motif tradisional yang sudah ada, ada dua jenis yang bisa kamu
gunakan. Pertama adalah motif klasik, biasanya berbentuk simbol-simbol. Kedua adalah motif pesisiran,
motif ini biasanya berbentuk seperti bunga atau kupu-kupu.

Membuat molani ini biasanya menggunakan pensil yang langsung di gambar di atas kain.

2. Melukis di Kain
Selanjutnya, setelah kamu membuat molani, tebalkan motif tersebut dengan menggunakan lilin yang
sudah dicairkan. Nah, pada tahapan ini, kamu akan menggunakan canting, istilahnya dikandangi atau
dicantangi.

3. Menutupi Bagian Putih

Tahap selanjutnya adalah menutupi bagian putih menggunakan lilin. maksud bagian putih adalah,
bagian yang nantinya tidak akan kita warnai dengan pewarna.

Canting yang digunakan pada tahapan ini adalah canting yang halus. Sedangkan untuk bagian yang
besar, digunakan canting kuas.

Tujuan dari proses ini adalah agar saat dilakukan pewarnaan menggunakan pewarna, lapisan yang diberi
lilin tidak terkena warnanya.

4. Pewarnaan Kain

Proses pewarnaan pertama ini dilakukan pada bagian yang tidak tertutup oleh lilin. Celupkan kain yang
sudah diberi lilin ke dalam pewarna tertentu. Setelah itu, keringkan dengan cara dijemur.

5. Melukis Kembali dengan Canting

Setelah kain kering kembali, langkah selanjutnya adalah melukis kembali kain menggunakan canting.
Tujuan dari tahapan ini adalah agar mempertahankan warna pada tahap pewarnaan pertama. Setelah
itu, celupkan ke pewarna kedua, atau tahap pewarnaan kedua.
6. Menghilangkan Lilin

Setelah pewarnaan kedua selesai, kamu bisa mulai menghilangkan lilin yang menempel pada kain.
Caranya adalah dengan mencelupkan kain pada air yang sudah dipanaskan di atas tungku.

7. Membatik Lagi

Setelah kain bersih dari lilin dan sudah kering, kamu dapat melakukan lagi proses membatik
menggunakan lilin. Tujuannya agar mempertahankan warna pada pewarnaan pertama dan kedua.

Proses melelehkan atau membuka dan menutup lilin ini bisa kamu lakukan berulang kali, tergantung
seberapa banyak warna yang ada di kain batik nantinya.

Anda mungkin juga menyukai