Anda di halaman 1dari 17

Apa Pengertian Bioteknologi

Learniseasy.com – Apa itu Bioteknologi dan definisinya | Bioteknologi sederhananya adalah


penggunaan teknologi kepada makhluk hidup dan menggunakan makhluk hidup sebagai
teknologi.

Menurut KBBI, pengertian bioteknologi adalah pemanfaatan teknik rekayasa kepada


makhluk hidup, sistem, atau proses biologis untuk menghasilkan ataupun meningkatkan
potensi makhluk hidup maupun menghasilkan jasa bagi kehidupan manusia.

Sebelum terlalu jauh, perlu kita sadari bahwa terdapat dua macam bioteknologi. Pertama
adalah biotenologi konvensional dan bioteknologi modern.

Pengertian bioteknologi konvensional secara lugas dapat diartikan sebagai proses yang
menggunakan mikroba dan agen biologis lainnya untuk membuat berbagai produk yang
dibutuhkan manusia.

Sedangkan pengertian bioteknologi modern dari Mirriam-Webster adalah manipulasi


makhluk hidup (melalui teknik rekayasa gen) ataupun komponen komponennya sehingga
lebih efisien dan efektif, untuk memproduksi produk khususnya produk komersial.

Pengertian bioteknologi modern yang lebih kritis adalah eksploitasi proses biologis untuk
kepentingan industri dan tujuan lainnya, khususnya merekayasa genetik mikroorganisme
untuk produksi produk seperti antibiotik, hormon dan banyak lagi.

Itulah diatas dua pengertian bioteknologi yaitu pengertian bioteknologi konvensional dan
pengertian biologi modern.

Contoh Bioteknologi Konvensional dan Modern

Seperti dijelaskan pada definisinya, biologi konvesional memang merupakan ilmu yang
sudah lama, sedangkan sekarang ini digunakan bioteknologi modern. Akan tetapi, untuk
produk produk tertentu dalam kehidupan kita, masih banyak yang menggunakan bioteknologi
konvensional.

Contoh Bioteknologi Konvesional

Contoh Bioteknologi Konvensional

Contoh bioteknologi konvensional dapat anda temukan di rumah anda, di dapur anda bahkan
di makanan anda.

Contohnya berupa Yogurt yang menggunakan bakteri Streptococcus termophillus dan


Lactobacillus bulgaricus. Yogurt adalah susu yang difermentasi menggunakan bakteri diatas
sehingga dihasilkan susu masam yang cukup kental dinamakan yogurt.

Contoh bioteknologi konvensional adalah keju. Keju juga merupakan produk dari susu.
Difermentasi menggunakan bakteri Lactobacillus bulgaricus, Lactobacillus lactis, dan
Propioni bacterium. Selain bakteri tersebut, banyak yang menggunakan bakteri lain untuk
menghasilkan jenis jenis keju yang berbeda.
Kemudian, contoh bioteknologi konvesional adalah kecap. Kecap merupakan hasil fermentasi
kedelai (pada umumnya). Kecap pada umumnya difermentasi menggunakan jenis fungi /
jamur yaitu Aspergillus soyae dan Aspergillus wentii.

Selanjutnya, contoh lain bioteknologi konvensional adalah tempe. Tempe termasuk produk
bioteknologi yang menggunakan kedelai. Tempe diolah menggunakan jamur / fungi
Rhizopus oligosporus dan Rhizopous stolonifer.

Kalian tau, mentega juga termasuk contoh produk bioteknolog konvensional. Mentega
dihasilkan menggunakan bakteri streptococcus lactis dan susu sebagai bahan utama.

Tape tape. Ini merupakan cemilan saya waktu kecil. Tape juga merupakan contoh produk
bioteknologi konvensional. Diproduksi menggunakan bahan utama ubi kayu yang sudah
dimasak dan jamur / fungi Saccharomyces cereviseae

Oncom juga merupakan produk bioteknologi konvensional. Oncom diolah menggunakan


jamur Neurospora crassa.

Contoh Bioteknologi Modern

Contoh Bioteknologi Modern

Bioteknologi modern akan sering anda jumpai apabila anda tinggal di pedesaan ataupun di
negara tertinggal dan berkembang. Bioteknologi modern memang membutuhkan biaya awal
yang besar untuk mewujudkannya.

Akan tetapi, dalam skala industri, bioteknologi modern adalah kuncinya.

Contoh bioteknologi modern seperti kultur jaringan pada hewan dan kultur jaringan pada
tumbuhan. Ini merupakan teknik perbanyakan yang paling efektif dan efisien untuk skala
besar karena dapat memperbanyak bibit dari satu individu tumbuhan yang sangat unggul.
Bahkan satu daunnya dapat diperbanyak menjadi 10 ribu tumbuhan.

Contoh produk bioteknologi modern adalah Pengobatan insulin bagi penderita diabetes
melitus. Dulu seseorang harus mengorbankan banyak hewan untuk diambil insulinnya yang
kemudian dimasukkan kedalam tubuh penderita diabetes

Sekarang, setelah ditemukannya teknik rekayasa gen, bioteknologi menjadi modern. Bakteri
E.coli ditanami gen penghasil insulin pada plasmidnya. Sehingga setiap E. coli tersebut
membelah, maka insulin tersebut akan bertambah banyak.

Selanjutnya, contoh produk bioteknologi modern adalah pertanian yang dimodifikasi genetik.
Contohnya pada kapas tahan hama sehingga produksi kapas tidak terganggu. Kapas tersebut
dimodifikasi secara genetik sehingga dalam tubuhnya atau sel selnya mengandung protein
yang tidak disukai oleh hama serangga yang sering merusak ladang kapas. Dan banyak
tumbuhan lain yang sekarang sudah dimodifikasi untuk produksi massal yang efektif.

Kemudian, contoh bioteknologi modern adalah teknik bayi tabung. Ini merupakan jawaban
bagi orang tua yang kesulitan memiliki anak
Selanjutnya adalah teknik cloning. Teknik ini sebenarnya sama dengan kultur jaringan, akan
tetapi lebih spesifik pada hewan. Dengan adanya teknik cloning, kita dapat memperbanyak
diri sendiri. Akan tetapi tentu saja itu melanggar kode etik.

Contoh bioteknologi modern kloning domba dolly


Gambar: Ilustrasi Proses Kloning Domba Dolly – Bioteknologi
Masih banyak lagi contoh produk bioteknologi modern, kalian tinggal search saja di google
menggunakan keyword “latest biotecnology”.

Atau dengan keyword seperti ini bioteknologi yang dapat digunakan untuk melestarikan
tanaman langka bioteknologi yakult bioteknologi yang menggunakan mikroorganisme secara
langsung adalah bioteknologi yang menerapkan teknik rekayasa genetika disebut
bioteknologi bioteknologi yang dapat meningkatkan produksi pangan
bioteknologi yang dapat digunakan untuk membantu penderita diabetes mellitus adalah
bioteknologi yang dapat meningkatkan produk pangan adalah bioteknologi yoghurt
bioteknologi yang berperan dalam perbaikan kualitas lingkungan adalah

Gambar contoh contoh bioteknologi modern: Klik untuk memperbesar


Perbedaan Bioteknologi Konvesional dan Modern

Kalian sudah membaca contoh contoh dan definisi diatas bukan. Berikut beberapa
kesimpulan tentang perbedaan kedua jenis bioteknologi ini:

Bioteknologi konvensional tidak memodifikasi agen biologis yang digunakan sedangkan


bioteknologi modern sering memodifikasi agen biologis yang digunakan
Hasil yang diperoleh pada bioteknologi konvensional lebih sedikit (kurang efisien)
dibandingkan modern.
Biaya yang dibutuhkan untuk menjalankan bioteknologi konvensioanal lebih sedikit
dibandingkan bioteknologi modern.
Bioteknologi modern sering berhubungan dengan tahap analisis gen dan DNA serta
rekombinasi gen dan DNA sedangkan bioteknologi konvensional tidak.
Bioteknologi modern identik dengan menciptakan hal yang tidak ada di alam sedangkan
bioteknologi konvensional hanya membuat bahan yang sesungguhnya sudah ada di alam
walaupun dalam jumlah sedikit.
Itulah diatas beberapa perbedaan bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern.

Prinsip Dasar Bioteknologi

Prinsip dasar bioteknologi merupakan rangkaian proses dalam tingkatan bioteknologi itu
sendiri.

Proses tersebut yaitu (1) Fermentasi (fermentation), (2) Seleksi dan persilangan (selection and
cross breed), (3) Analisis genetik (genetic analysis), (4) Kultur jaringan (tissue culture), (5)
Rekombinasi DNA (DNA recombination), dan (6) Analisis DNA (DNA analysis).

 Prinsip Dasar Bioteknologi: Fermentasi


 Prinsip Dasar Bioteknologi: Seleksi dan Persilangan
 Prinsip Dasar Bioteknologi: Analisis Genetik
 Prinsip Dasar Bioteknologi: Kultur Jaringan
 Prinsip Dasar Bioteknologi: Rekombinasi DNA
 Prinsip Dasar Bioteknologi: Analisis DNA

Prinsip Dasar Bioteknologi: Fermentasi


Prinsip dasar Bioteknologi: Fermentasi

Fermentasi adalah proses mengubah bahan kompleks menjadi lebih sederhana menggunakan
bantuan mikroorganisme (kadang dengan katalisator tertentu), dalam kondisi lingkungan
anaerobik (tanpa oksigen) atau parsial anaerobik (sedikit oksigen).

Jadi akseptor elektron eksternal yaitu Oksigen ditiadakan pada proses fermentasi. Proses
fermentesi menghasilkan produk yogurt dan banyak lagi produk bioteknologi konvensional
lainnya.

Pengertian Bioteknologi Dan Contohnya Dilengkapi Manfaatnya


SORA N 19/08/2016

Ringkasan definisi atau pengertian bioteknologi dan contohnya dilengkapi


manfaatnya. Ada yang tau, apa itu Bioteknologi? Bagi kalian yang belum
mengetahuinya, maka pada pembahasan kali ini kami akan memberikan materi
tentang bioteknologi yang dapat kalian baca dibawah ini:

A. Penjelasan Tentang Bioteknologi

Yang dimaksud dengan Bioteknologi adalah metode yang melibatkan makhluk hidup
atau organisme hidup untuk menghasilkan produk baru sehingga dapat bermanfaat
bagi manusia. Atau dapat dikatakan juga bioteknologi merupakan suatu cabang ilmu
yang mempelajari cara memanfaatkan organisme hidup dalam melakukan proses
produksi untuk menghasilkan barang maupun jasa yang bermanfaat bagi manusia.

Bioteknologi berasal dari dua kata yaitu kata Bio dan kata Teknologi. Kata Bio dapat
diartikan kehidupan sedangkan kata Teknologi diartikan sebagai suatu metode ilmiah
yang digunakan untuk mencapai tujuan secara praktis. Jaman sekarang Bioteknologi
tidak hanya berdasarkan biologi saja, tetapi dari berbagai macam ilmu terapan juga,
seperti dari biokimia, biologi molekuler, genetika, mikrobiologi, komputer dan lain-
lain. Dapat di definisikan juga bioteknologi yaitu ilmu terapan yang menggabungkan
berbagai macam cabang ilmu dalam memproses barang atau jasa yang bisa
bermanfaat bagi manusia.

Adapun ciri-ciri utama dari bioteknologi, diantaranya: Terdapat benda biologi


misalnya berupa mikroorganisme, tumbuhan maupun hewan, adanya
pendayagunaan secara teknologi maupun secara industri dan produk atau jasa yang
dihasilkan merupakan hasil dari ekstraksi maupun pemurnian.
Apa yang dimaksud bioteknologi?

B. Manfaat bioteknologi

Bioteknologi memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia, apa lagi saat ini
bioteknologi semakin berkembang. Alat-alat untuk membantu perkembangan
bioteknologi-pun semakin banyak salah satu contohnya yaitu mikroskop yang
digunakan untuk melihat organisme-organisme kecil yang tidak kasat mata. Manfaat
dari bioteknologi misalnya:

a. Dapat menghasilkan obat

Bioteknologi dapat menghasilkan obat yang lebih murah dan efektif misalnya seperti
pembuatan hormon insulin yang berasal dari gen bakteri E. Coli.

b. Menghasilkan antibiotik

Dapat menghasilkan antibiotik untuk membunuh berbagai penyakit yang


berbahaya. Pada saat ini sudah banyak sekali antibiotik yang terdapat di apotik-
apotik yang harganya murah dan efektif untuk pengobatan.

c. Dapat mengurangi pencemaran lingkungan

Bioteknologi juga dapat membantu mengurangi pencemaran, misalnya ada beberapa


bakteri yang dapat membantu daur ulang untuk menghancurkan sampah-sampah
organik dan juga membersihkan tumpahan minyak yang tercecer di laut.

d. Dapat meningkatkan hasil produksi pertanian dari tanaman transgenik

Tanaman transgenik memiliki daya tahan yang cukup baik terhadap berbagai kondisi
lingkungan ekstrim dan tidak mudah terserang hama.

Baca juga penjelasan: Pengertian IPTEK atau ilmu pengetahuan dan teknologi
lengkap.
C. Dampak negatif bioteknologi

Akan tetapi bioteknologi-pun memiliki sisi negatifnya, dampak negatif ini


membahayakan terutama bagi orang yang kurang paham terhadap lingkungan.
Terdapat peraturan ataupun etika-etika yang perlu dilakukan dalam
mengembangkan produk bioteknologi. Berikut secara umum dampak negatif dari
bioteknologi, diantaranya:

a. Rusaknya ekosistem

Dapat menurunkan jumlah spesies tanaman yang ada di alam akibat adanya
teknologi rekayasa genetik yang berlebihan.

b. Hilangnya beberapa jenis hewan dan tumbuhan tertentu

Jika berlebihan melakukan rekayasa teknologi genetika, maka hewan dan tumbuhan
dengan kualitas kurang baik atau kualitas alaminya akan mengalami kepunahan.

c. Dapat menyebabkan alergi

Tidak semua orang cocok dengan Gen asing yang dimasukkan kedalam tubuhnya.
Jadi harus berhati-hati saat akan mengkonsumsi produk yang dihasilkan oleh
bioteknologi.

d. Terjadinya pencemaran biologis

Hal seperti ini terjadi akibat tidak terkendalinya penyebaran organisme transgenerik.

D. Jenis-Jenis Bioteknologi

A. Bioteknologi Konvensional atau Tradisional

Yang dimaksud bioteknologi konvensional adalah cara penerapan ilmu bioteknologi


dengan memanfaatkan organisme hidup secara langsung untuk mengubah
kandungan gizi yang terdapat pada suatu produk. Bioteknologi jenis ini sering
dilakukan di rumah-rumah karena proses atau cara untuk melakukannya cukup
mudah dan bahan yang diperlukannya-pun mudah di dapatkan. Adapun beberapa
contoh dari bioteknologi konvensional, misalnya seperti:

a. Pengolahan pada produk makanan

Bioteknologi konvensional merupakan bioteknologi yang menggunakan mikro


organisme untuk melakukan produksi khususnya pada makanan misalnya seperti
tempe, tape, oncom, kecap dll. Mikroorganisme dapat mengubah bahan-bahan
pangan atau yang lainnya menjadi bahan makanan yang lebih baik dan lebih
bermanfaat.
Produk makanan pada bioteknologi yang dibantu mikroorganisme misalnya seperti
proses fermentasi pada kedelai, yang bisa diubah menjadi tempe, kecap, tape dan
lain-lain termasuk susu yang diubah menjadi keju dan yoghurt. Proses seperti
bioteknologi tersebut disebut dengan bioteknologi konvensional/tradisional karena
dianggap sebagai bioteknologi yang sudah ada sejak dahulu kala. Ciri utama pada
bioteknologi konvensional yaitu adanya penggunaan mikroorganisme secara
langsung dan belum mengetahui adanya penggunaan enzim. Contohnya yang lebih
jelas, misalnya seperti:

Pada Olahan Susu:

a. Yoghurt

Dalam pembuatan yoghurt terlebih dahulu susu dipasteurisasi, lalu sebagian lemak
dibuang. Dan jenis mikroorganisme yang berperan pada pembuatan
yoghurt namanya yaitu Lactobacillus bulgaricus dan juga Streptococus thermophillus .

b. Keju

Pembuatan keju menggunakan bakteri asam laktat, jenis mikroorganismenya yaitu


Lactobacillus dan juga Streptococcus. Bakteri atau mikroorganisme tersebut fungsinya
untuk menfermentasikan laktosa dalam susu menjadi asam laktat.

c. Mentega

Dalam membuat mentega menggunakan jenis mikroorganismenya yaitu


Streptococcus lactis dan Lectonosto ceremoris. Mikroorganisme tersebut akan
membentuk proses pengasaman. Lalu susu diberi cita rasa tertentu dan lemak
mentega dipisahkan.

Pada Olahan Kacang:

a. Kecap dan tauco

Kecap terbuat dari kacang kedelai yang ditambahkan dengan mikroorganisme/jamur


yang bernama Aspergilus soyae dan Aspergilus wentii. Sedangkan pada tauco terbuat
dari kacang kedelai yang ditambahkan mikroorganisme bernama Aspergilus oryzae,
mikroorganisme ini akan mengubah protein kompleks pada kacang kedelai menjadi
asam amino yang nantinya dapat dengan mudah dicerna tubuh manusia.

b. Tempe dan oncom

Dalam pembuatan tempe dilakukan fermentasi kedelai menggunakan


mikroorganisme Rhizopus sp. Yang dapat mengubah protein kompleks pada kacang
kedelai menjadi asam amino. Sedangkan oncom dibuat dengan cara dilakukan
fermentasi bungkil kacang tanah menggunakan mikroorganisme bernama Rhizopus
oligosporus.
Bioteknologi bidang pertanian
a. Penanaman tanaman secara hidroponik

Biasanya manusia menanam tanaman menggunakan media tanah tetapi dalam


hidroponik tidak menggunakan tanah sebagai medianya, dibutuhkan air yang
ditambah dengan nutrisi sebagai sumber makanan bagi tanaman yang ditanam.
Dapat dikatakan dalam menanam tanaman dengan metode hidroponik salah satu
bukti bahwa tanah tidak selalu menjadi media utama dalam bercocok tanam.

Hidroponik dapat dilakukan dengan berbagai macam metode, hal ini tergantung
media apa yang digunakan. Beberapa metode yang dilakukan dalam menanam
tanaman secara hidroponik diantaranya menggunakan metode kultur pasir, kultur
air, hingga menggunakan media seperti kerikil, pecahan batu bata atau disebut
dengan metode porus.

Beberapa jenis tanaman yang banyak ditanam menggunakan metode hidroponik dari
golongan sayuran misalnya seperti tomat, paprika, mentimun, sawi, kangkung,
selada, bayam dan lain-lain. Sedangkan pada tanaman buah-buahan misalnya
seperti jambu air, belimbing, melon dan lain-lain. Adapun beberapa keuntungan jika
bercocok tanam dengan metode hidroponik, diantaranya:

 Tanaman dapat di budidayakan di berbagai tempat.


 Mengurangi resiko tanaman rusak.
 Mengurangi resiko tanaman kekurangan air.
 Terhindar dari erosi.
 Tidak memerlukan lahan atau tempat yang terlalu luas.
 Tanaman lebih cepat tumbuh.
 Dapat terbebas dari hama.
 Biaya perawatan cukup yang cukup rendah.
 Hasil yang dipanen memiliki kualitas yang baik.

b. Penanaman tanaman secara aeropik

Metode aeropik merupakan salah satu tipe dari hidroponik. Air yang mengandung
unsur hara disemburkan yang menyerupai kabut akan mengenai akar dari tanaman.
Akar tanaman yang ditanam menggantung dan akan menyerap larutan unsur hara
yang terdapat pada air yang disemprotkan. Umumnya penanaman secara aeropik
helaian styrofoam diberi lubang-lubang tanam yang jaraknya sekitar 15 centimeter.
Lalu menggunakan ganjal yang terbuat dari busa atau rockwool, benih sayuran
ditancapkan pada lubang untuk tanaman. Lalu akar tanaman akan menggantung
atau terurai ke bagian bawah, di bawah helai sterofoam terdapat pengabut atau
spirinkler yang akan menyemburkan kabut yang mengandung unsur hara sehingga
mengenai akar tanaman.

A. Bioteknologi Modern

Karena semakin berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan, banyak ahli yang
mengembangkan bioteknologi dengan memanfaatkan prinsip-prinsip ilmiah melalui
berbagai penelitian dan juga upaya-upaya untuk menghasilkan produk secara lebih
efektif dan efesien yang tentunya dapat bermanfaat bagi manusia. Bioteknologi
bukan hanya dimanfaatkan pada produk-produk makanan saja akan tetapi saat ini
bioteknologi juga telah mencangkup berbagai macam bidang misalnya seperti
bidang rekayasa genetika, penciptaan sumber energi baru dan lain-lain.

Dengan adanya penelitian dan semakin berkembangnya teknologi, maka


bioteknologi semakin digali lagi manfaatnya supaya bisa digunakan oleh manusia
dan keperluan lainnya. Dapat dikatakan juga bioteknologi modern merupakan suatu
jenis bioteknologi yang menggunakan alat-alat modern yang sifatnya kecil dan sulit
sekali untuk dilakukan di rumah-rumah. Contoh penerapan bioteknologi modern,
misalnya:

a. Rekayasa genetika

Yang dimaksud dengan rekayasa genetika adalah suatu cara memanipulasikan Gen
untuk menghasilkan makhluk hidup yang baru dengan sifat-sifat yang di inginkan.
Rekayasa genetika biasanya disebut dengan sebutan rekombinasi DNA /
pencangkokan Gen. Pada rekayasa genetika digunakan DNA untuk menggabungkan
sifat-sifat yang dimiliki makhluk hidup, karena DNA dari setiap makhluk hidup
memiliki struktur yang sama, hal inilah mengapa DNA bisa direkombinasikan. Lalu
DNA tersebut akan mengatur sifat-sifat makhluk hidup secara turun-temurun. Untuk
mengubah DNA sel yang dapat dilakukan melalui berbagai macam cara misalnya
dengan cara transplantasi inti, teknologi plasmid, rekombinasi DNA dan fusi sel. Tapi
hanya para ahli saja yang dapat melakukannya.

b. Pembuatan Antibiotik

Antibiotik merupakan suatu zat yang dihasilkan dari organisme-organisme tertentu


dan memiliki fungsi untuk menghambat pertumbuhan organisme lain yang
terdapat di sekitarnya. Antibiotik dapat diperoleh dari mikroorganisme yang telah di
proses menggunakan cara-cara tertentu.

c. Dalam pembuatan Vaksin

Vaksin dapat digunakan untuk mencegah tubuh dari serangan virus atau
mikroorganisme yang berbahaya.

d. Pembuatan hormon

Dengan rekayasa DNA, yang telah menggunakan mikroorganisme untuk


menproduksi hormon. Adapun hormon yang telah berhasil di produksi misalnya
seperti hormon pertumbuhan, insulin, kortison dan tertosteron.

d. Bioteknologi bidang peternakan

Bioteknologipun dapat berguna untuk mengembangkan berbagai produk pada


peternakan. Misalnya seperti hormon untuk pertumbuhan hewan ternak. Dengan
rekayasa genetika dapat terciptanya hormon buatan untuk pertumbuhan hewan atau
disebut Bovin Somatotropin Hormon. Hormon tersebut dibuat dari
bakteri/mikroorganisme yang telah di rekayasa.

e. Bioteknologi bahan bakar masa depan

Alternatif bahan bakar masa depan untuk menggantikan minyak misalnya biogas dan
gasohol. Biogas terbuat dari fase anearob dalam fermentasi limbah makhluk hidup,
sedangkan pada anarob akan dihasilkan gas metana yang bisa digunakan untuk
bahan bakar.

Biogas dapat menjadi energi alternatif untuk pengganti minyak bumi, biogas
dihasilkan melalui fermentasi kotoran ternak dan bahan-bahan organik lainnya.
Melalui proses fermentasi ini, maka bahan-bahan tersebut diubah menjadi gas
metana yang dapat berfungsi sebagai energi mirip seperti gas LPG, tapi lebih ramah
lingkungan dan cukup aman. Baca juga: Pengertian biogas dan biodiesel dilengkapi
manfaatnya.

f. Bioteknologi pengolahan limbah

Bahan-bahan yang dibuang dan sudah tidak terpakai disebut dengan


limbah/sampah. Biasanya limbah dihasilkan dari aktivitas, rumah tangga, pertanian
dan perindustrian. Saat ini keberadaan sampah sangat mengancam lingkungan
hidup, jadi harus ada upaya-upaya untuk menanganinya. Cara menanganinya
misalnya dengan cara dibakar atau di daur ulang. Tapi yang lebih aman yaitu
dengan cara di daur ulang, dan salah satu contoh daur ulang sampah yang telah
diuji misalnya seperti Pirolisis. Pirolisis yaitu proses dekomposisi dari bahan-bahan
sampah dengan menggunakan suhu yang tinggi pada kondisi tanpa oksigen. Dengan
menggunakan cara ini sampah atau limbah dapat diubah menjadi arang, gas metana
dan bahan organik lainnya. Hasil bahan-bahan tersebut dapat digunakan sebagai
bahan bakar. Keunggulan bahan bakar yang dihasilkan dari proses ini yaitu
rendahnya kandungan sulfur, jadi dapat mengurangi tingkat pencemaran.

Sedangkan kompos merupakan hasil perubahan dari zat-zat makroorganik misalnya


dari hewan dan tumbuhan. Diubah secara biologis dan kimiawi dengan
menggunakan bantuan mikroorganisme. Pada pembuatan kompos memerlukan
mikroorganisme. Jenis mikroorganisme tersebut tergantung kepada bahan-bahan
organik yang digunakan serta proses yang berlangsung, misalnya seperti proses
aerob/anaerob.

Demikian penjelasan tentang pengertian bioteknologi yang dapat kami berikan.


Sebenarnya bioteknologi sudah dilakukan oleh manusia sejak jaman dahulu kala,
tapi baru saat ini disadari bahwa manusia telah bertahun-tahun/sejak dahulu kala
menggunakan mikroorganisme untuk membuat makanan misalnya seperti tempe
dan oncom. Sekian dan semoga pembahasan ini dapat bermanfaat.
Tempe adalah salah satu jenis makanan yang banyak difavoritkan oleh
masyarakat Indonesia. Mengapa? Selain rasanya yang gurih, tempe ternyata
mengandung banyak protein nabati yang sangat baik untuk metabolisme
tubuh. Apalagi dewasa ini bermunculan ide masak yang terbuat dari tempe ini
salah satunya adalah steak yang pasti tak kalah enaknya dari steak daging.
Nah, bagi anda yang penasaran bagaimana sih cara membuat tempe, simak
terus ya artikel ini.

Pada artikel cara membuat tempe ini, penulis akan mencoba berbagi tips
tentang alat dan bahan yang anda perlukan serta langkah-langkah membuat
tempe yang benar. Satu hal yang perlu anda ketahui, setiap langkah dari
pembuatan tempe ini harus terukur karena alih-alih mendapat tempe yang
gurih, dengan cara pembuatan yang berantakan akan membuat tempe anda
tidak enak atau bahkan gagal produksi.

Selain bisa mengetahui bagaimana cara mengolah kedelai menjadi tempe


yang benar, anda juga bisa memastikan kebersihan makanan yang akan anda
konsumsi terjaga dengan benar.

Cara Membuat Tempe

Alat dan Bahan Membuat Tempe :

o Baskom
o Saringan
o Dandang
o Kipas angin
o Sotel kayu
o Tampah
o Kompor
o Kacang Kedelai
o Ragi tempe
o Daun pisang/kantong plastik
Langkah-langkah Cara membuat tempe :

1. Cuci bersih semua peralatan terlebih dahulu. Keringkan.


2. Cuci bersih kacang kedelai.
3. Rendamlah kacang kedelai kurang lebih selama 13-18 jam.
4. Jika sudah lunak, kelupas kulitnya.
5. Bilas menggunakan air.
6. Rebus kembali biji kedelai yang sudah dibilas air tadi.
7. Tiriskan pada tampah. Kipasi menggunakan kipas angin hingga
tidak terlalu panas.
8. Masukkan ragi tempe ke biji kedelai secara merata, aduk rata.
9. Masukkan biji kedelai yang sudah diberi ragi pada daun pisang
atau kantong plastik. Untuk tebal tipisnya sesuai dengan selera
anda.
10. Untuk mendapatkan tempe yang baik, waktu yang
dibutuhkan untuk proses fermentasi adalah 2 hari dengan suhu
kamar. Usahakan kacang kedelai anda sudah tertutupi jamurnya.

Bagaimana, cukup mudah bukan? Tahukah anda bahwa selain protein,


ternyata tempe juga mengandung kalsium yang sangat dibutuhkan tubuh
untuk membantu kinerjanya lebih maksimal. Bunda tentunya menginginkan
buah hatinya mendapatkan makanan yang menyehatkan bukan?.

responsive

Dengan mengetahui cara membuat tempe ini, jika bunda merasa tidak puas
dengan tempe yang dijual di pasaran, bunda bisa membuatnya sendiri sesuai
yang diinginkan dan sekali lagi kebersihannya pasti terjamin. Bagaimanapun,
makanan sehat tidak selalu mahal kan bunda?.

Dengan bahan-bahan yang mudah dan cenderung murah di pasaran, bunda


bisa menciptakan makanan untuk menunjang kesehatan orang-orang
terkasih. Semoga artikel tips mengolah tempe yang baik ini berguna ya
bunda. Selamat mencoba.
Proses Fermentasi Yoghurt

Susu terfermentasi dapat dibuat melalui beberapa cara yaitu menambahkan enzim-
enzim untuk proses fermentasinya atau menambahkan mikrobia yang dapat
melakukan proses fermentasi susu, cara yang pertama sangat mahal karena enzim-
enzim yang harus ditambahkan jumlahnya lebih dari satu dan harus diberikan dalam
kondisi tingkat kemurnian tinggi. Oleh sebab itu cara penambahan mikrobia yang
dipilih, karena mikrobia tersebut secara alami terdapat pada susu, kita hanya tinggal
mengisolasinya menjadi biakan murni untuk selanjutnya diperbanyak dan
ditambahkan pada susu yang difermentasi. (Septia,2010)

Yogurt dibuat dengan bantuan dua jenis bakteri menguntungkan, satu dari keluarga
lactobacillus yang berbentuk batang (Lactobacillus bulgaricus) dan lainnya dari
keluarga streptococcus yang berbentuk bulat (Streptococcus thermophilus). Kedua
bakteri yogurt ini merupakan bakteri penghasil asam laktat yang penting peranannya
dalam pengaturan mikroflora usus. Saat bertumbuh di usus, Lactobacillus bulgaricus
dan S. thermophilus mampu menciptakan keadaan asam yang menghambat bakteri
lain. Bakteri penyebab penyakit yang umumnya tak tahan asam tak mampu bertahan
di lingkungan bakteri yogurt. Sementara bakteri lain yang memang seharusnya
melimpah dirangsang untuk bertumbuh. Sehingga mikroflora dalam usus didorong
mendekati keadaan seimbang yang normal. Banyak penelitian menunjukkan bahwa
bakteri dalam yogurt dan susu fermentasi ulain memberi ekstra manfaat bagi tubuh.
Bakteri yogurt membutuhkan kondisi pertumbuhan yang cocok terutama suhu yang
tepat. Umumnya bakteri tumbuh baik pada keadaan hangat. Bakteri yogurt S.
thermophilus dan L. bulgaricus paling cepat tumbuh di sekitar suhu 40– 44°C
(bergantung pada galurnya). Jika suhu terlalu rendah bakteri akan berkembang biak
lambat atau tidak sama sekali. Sementara jika suhu terlampau panas bakteri bisa
rusak dan mati. Bahaya lain, yaitu merajalelanya mikroba lain yang kondisi
optimumnya di suhu lebih tinggi atau rendah. Karena lebih cepat berkembang biak di
suhu tersebut, jumlah mikroba penyusup tadi dapat menyusul bahkan menyisihkan
bakteri yogurt semula. (Widodo,2002)

Adapun tahap – tahap pembuatan yogurt adalah seperti berikut ini (Septia, 2010):

1. Susu segar dipanaskan sampai suhu 90 °C dan selalu diaduk supaya proteinnya
tidak mengalami koagulasi. Pada suhu tersebut dipertahankan selama 1 jam.
Apabila dilakukan pasteurisasi maka suhu pemanasannya adalah 70 – 75 °C . Jika
hal ini yang dilakukan, maka pemanasan dilakukan sebanyak dua kali.

2. Setelah dipanaskan, selanjutnya dilakukan pendinginan sampai suhunya 37- 45


°C. Pendinginan tersebut dilakukan dalam wadah tertutup.

3. Setelah suhu mencapai 37-45 °C maka dilakukan inokulasi / penambahan bakteri


ke dalam susu tersebut sejumlah 50 – 60 ml/liter susu. Penambahan bakteri
dilakukan dengan teknik aseptic (di dekat api).

4. Setelah ditambah bakteri, selanjutnya diperam pada ruangan hangat (30-40 °C),
dalam keadaan tertutup rapat selama 3 hari.
5. Tahap selanjutnya adalah filtrasi. Hal ini dilakukan untuk memisahkan bagian
yang padat / gel dengan bagian yang cair. Pada waktu pemisahan ini diusahakan
dilakukan di dekat api sehingga bagian yang cair (sebagai stater berikutnya)
terhindar dari kontaminasi. Bagian yang padat inilah yang siap dikonsumsi (yoghurt).
Bagian yang cair berisi bakteri Lactobacillus sp yang dapat digunakan untuk
menginokulasi susu yang segar.

6. Supaya yogurt lebih lezat rasanya dapat ditambah dengan potongan buah –
buahan yang segar, cocktail, nata de coco atau dibekukan menjadi es, dapat pula
dicampur dengan berbagai buah-buahan untuk dibuat juice (minuman segar).

Sebagian besar senyawa alam terdegradasi oleh beberapa jenis mikroba dan
bahkan banyak senyawa buatan manusia juga diserang oleh bakteri. Terjadi dalam
lingkungan tanpa oksigen (atau kondisi untuk reaksi redoks yang cocok), degradasi
ini mengakibatkan terjadinya fermentasi.

Meskipun banyak metode yang menggunakan bakteri untuk melakukan fermentasi


terhadap senyawa organik, tetapi pada dasarnya yang terjadi pada semua
fermentasi adalah NAD+ hampir selalu direduksi menjadi NADH.

Metabolisme yang melibatkan oksidasi substrat, elektron dari molekul organik akan
paling sering diberikan ke NAD. (Hal ini berlaku baik dalam fermentasi dan
respirasi). Di bawah ini ditampilkan contoh pengurangan NAD

– oksidasi gliseraldehida-3-fosfat untuk 1,3 bisphosphoglycerate. Elektron


akan dihapus dari karbon dilambangkan dengan warna merah dan
disumbangkan ke NAD +.

Fermentasi menghasilkan banyak NADH. Akumulasi NADH menyebabkan masalah


pad areaksi anaerob. NADH yang terlalu banyak akan mencegah oksidasi lebih
lanjut dari substrat karena kurangnya + NAD untuk menerima elektron. Dalam jalur
fermentasi banyak, langkah-langkah setelah produksi energi dilakukan sebagian
untuk menyingkirkan NADH tersebut. Piruvat sebagai perantara penting Banyak
reaksi yang pada akhirnya menghasilkan piruvat. Piruvat adalah perantara yang
berharga karena dapat digunakan untuk sintesis sel dan enzim yang berbeda dapat
bertindak di atasnya. Ini memberikan fleksibilitas mikroba.

Energi berasal dari Substrat-Tingkat Fosforilasi (SLP) Substrat diubah menjadi


senyawa terfosforilasi dan dalam reaksi selanjutnya fosfat energi tinggi ditransfer ke
ATP.
Fermentasi dapat melibatkan setiap molekul yang dapat mengalami oksidasi.
Substrat umum termasuk gula (seperti glukosa) dan asam amino. Produk khas
tergantung pada substrat tetapi bisa termasuk asam-asam organik (asam laktat,
asam asetat), alkohol (etanol, metanol, butanol), keton (aseton) dan gas (H2 dan
CO2)

Preparasi Pembuatan Yoghurt

Selain dibuat dari susu segar, yoghurt juga dapat dibuat dari susu skim (susu tanpa
lemak) yang dilarutkan dalam air dengan perbandingan tertentu, tergantung kepada
kekentalan produk yang diinginkan. Selain dari susu hewani, belakangan ini yoghurt
juga dapat dibuat dari campuran susu skim dengan susu nabati (susu kacang-
kacangan). Sebagai contoh, yoghurt dapat dibuat dari kacang kedelai, yang sangat
populer dengan sebutan “soyghurt”. Yoghurt juga dapat dibuat dari santan kelapa,
yaitu yang disebut dengan “miyoghurt”.

Prinsip pembuatan yoghurt adalah fermentasi susu dengan menggunakan bakteri


Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus. Kedua macam bakteri
tersebut akan menguraikan laktosa (gula susu) menjadi asam laktat dan berbagai
komponen aroma dan citarasa. Lactobacillus bulgaricus lebih berperan pada
pembentukan aroma, sedangkan Streptococcus thermophilus lebih berperan pada
pembentukan citarasa yoghurt. Yoghurt yang baik mempunyai total asam laktat
sekitar 0,85-0,95%. Sedangkan derajat keasaman (pH) yang sebaiknya dicapai oleh
yoghurt adalah sekitar 4,5.

Langkah-langkah dalam pembuatan yogurt dapat diterangkan dari yang paling


mudah dan sederhana hingga yang menyerupai produk komersial. Cara yang paling
sederhana untuk pembuatan yogurt, bahan yang diperlukan hanyalah susu dan bibit
yogurt, serta peralatan dapur sederhana seperti panci dan sendok. Segala macam
jenis susu dapat digunakan untuk pembuatan yogurt, mulai dari susu sapi dan
kambing, kuda dan unta, susu nabati dari kedelai, kecipir, almond, kacang tanah,
santan, dan sebagainya. Variasi susu yang digunakan dapat berupa susu segar,
susu cair dalam botol/karton, susu krim, susu skim, atau susu bubuk yang telah
dicampur kembali dengan air. Meski demikian, sebaiknya tidak menggunakan susu
kental manis karena terlalu banyak mengandung gula. Juga perlu diperhatikan
bahwa ada produk susu cair dan bubuk yang mengandung pengawet, sehingga
menghambat pertumbuhan bakteri yogurt. Jenis susu seperti demikian tidak dapat
dijadikan yogurt.

Secara prinsip cara pembuatan yogurt dari susu nabati seperti susu kedelai sama
saja seperti pembuatan yogurt lain, yaitu dengan menambahkan sejumlah bibit
yogurt pada susu. Hanya saja, karena yogurt kedelai yang sudah jadi lebih sukar
diperoleh, untuk pembuatan pertama terpaksa digunakan bibit yogurt dari susu sapi.
Yogurt kedelai sedikit lebih encer daripada yogurt susu sapi. Pembuatan yogurt
memerlukan suhu fermentasi yang kurang lebih konstan. Karena suhu ruangan
tempat menyimpan yogurt lebih dingin (25°C) dibandingkan suhu fermentasi yang
seharusnya (40–44°C), maka susu akan menjadi dingin. Suhu konstan dapat
dilakukan dengan beberapa cara seperti alat pembuat yogurt listrik, menggunakan
bola lampu dan kotak kardus atau menggunakan baskom dan air hangat. Cara yang
paling praktis adalah yang pertama, karena di dalam alat tersebut terdapat pengukur
suhu dan pemanas otomatis untuk menjaga suhu.

Apabila tidak ada alat pembuat yogurt, dapat digunakan cara yang kedua yaitu
menggunakan bola lampu dan kotak kardus. Tempat yang berisi susu hangat yang
telah diberi bibit yogurt dimasukkan ke dalam kotak kardus. Kemudian digantung
sebuah bola lampu 60 watt di dekat wadah untuk menghangatkan susu. Suhu di
dalam kotak kardus harus selalu diperiksa dengan termometer. Suhu optimum harus
berada sekitar 42–45°C, yaitu 1–2°C lebih tinggi dari suhu fermentasi. Jika terlalu
panas atau dingin, letak bola lampu dapat diatur (atau diganti ukuran wattnya). Jika
cara pertama dan kedua tidak memungkinkan, dapat digunakan air penghangat.
Susu hangat yang telah diberi bibit diletakkan dalam panci logam. Panci dimasukkan
ke baskom atau ember yang lebih besar. Kemudian air hangat (42–45°C) dituangkan
di sekeliling panci hingga mencapai tepian. Air yang digunakan dijaga jangan sampai
masuk ke susu. Sekitar setengah jam sekali, air yang telah dingin dihangatkan
kembali dengan menambahkan sedikit air panas. Suhu air selalu diukur dan diatur
agar berkisar 42–45°C kembali. Kegiatan ini selalu diulangi dengan jangka waktu
setengah jam kemudian hingga yogurt jadi. Penggunaan bibit serbuk diperlukan
untuk memulai (starter) jika tidak tersedia yogurt jadi. Selanjutnya untuk beberapa
kali pembuatan, dapat mengambil bibit dari yogurt hasil sebelumnya. Saat kualitas
yogurt mulai menurun barulah kembali menggunakan bibit serbuk. Yogurt
menggumpal disebabkan selain butiran lemak dan air, susu juga terdiri dari bola-
bola protein kecil yang disebut misel. Letaknya berjarakan satu dengan yang lain.
Jika suasana susu tidak asam, bertabrakan pun misel-misel ini berpantulan dan
memisah kembali. Tapi saat susu menjadi asam oleh asam laktat dari bakteri yogurt,
misel seolah-olah lengket dan ketika bertabrakan terbentuklah jaring-jaring yang
memerangkap air. Dalam pengamatan, susu nampak menggumpal.

Secara umum ada dua jenis yogurt yang bisa dibuat yaitu setengah padat dan cair.
Yogurt setengah padat bentuknya seperti tahu dan tidak diaduk. Untuk pembuatan
yogurt setengah padat ini dibutuhkan susu yang kental, yang kandungan
padatannya banyak, biasanya dengan menambahkan sejumlah susu skim padat ke
dalam susu murni atau dengan membiarkan sebagian air dari susu menguap saat
dipanaskan. Sedangkan yogurt cair, bentuknya encer dan dapat diminum karena
kandungan padatan susunya lebih rendah. Malah yogurt cair ini dapat lebih encer
dibandingkan susu murni.

Anda mungkin juga menyukai