Anda di halaman 1dari 36

Apa itu bioteknologi?

Bioteknologi didefinisikan sebagai “penggunaan sistem himpunan, organisme, atau bagian dari
organisme untuk memanipulasi proses alami untuk mengembangkan produk, sistem, atau
lingkungan untuk mendapat manfaat orang-orang".

a) Apayangterkandungdaridefinisidiatas?

b) Selamainibioteknologidikenaldenganbioteknologikonvensionaldanmodern? apakah

masihrelevan?

c) Prinsipapayangtidakterbantahkandalammenjelaskanpegertianbioteknologi?

(2)

Bioteknologi tradisional

Penggunaan bioteknologi dalam produksi pangan bukanlah hal baru. Telah digunakan untuk ribuan

tahun.

Contoh awal bioteknologi meliputi domestikasi hewan, penanaman tanaman dan penggunaan
mikroorganisme untuk membuat keju, yogurt, roti, bir, dan anggur.

Nahternyatamasihdigunakan.Jelaskan?

(3)

Bioteknologi modern

Bioteknologi modern melibatkan pembuatan produk yang bermanfaat dari seluruh organisme atau
bagian

organisme, seperti molekul, sel, jaringan dan organ.

Bioteknologi memiliki peran penting dalam memenuhi kebutuhan dan tuntutan manusia dalam:

• obat-obatan;

• pertanian;

• forensik;

• bioremediasi;

• biokontrol

Tanpabermaksudmembenturkanmasing
Bioteknologi Modern dan Konvensional – Seperti yang kita ketahui bersama, pengertian Bioteknologi
adalah sebuah cabang ilmu pengetahuan yang menggunakan dan melibatkan makhluk hidup dalam
proses produksi barang ataupun jasa. Makhluk hidup yang digunakan dalam bioteknologi bisa
merupakan organisme ataupun produk dari organisme tersebut. Organisme yang digunakan pun bisa
bermacam-macam, dari yang berukuran besar seperti hewan ataupun tumbuhan, hingga
mikroorganisme seperti jamur, bakteri, ataupun virus.

Jasa bioteknologi sangatlah besar bagi peradaban manusia karena menyediakan berbagai barang
dan jasa yang bermanfaat bagi manusia dari mulai era bioteknologi konvensional. Saat ini
bioteknologi telah berkembang hingga era bioteknologi modern yang menggunakan teknologi tinggi
untuk menghasilkan barang dan jasa yang lebih canggih, beragam, dan bermanfaat.

bioteknologi modern dan konvensional

Pengertian, Perbedaan, dan Contoh Bioteknologi Konvensional dan Modern

Bioteknologi dapat dibagi menjadi dua jenis, yakni konvensional dan modern. Masing-masing
memiliki karakteristiknya tersendiri, perbedaannya dapat dilihat dari teknologi yang digunakan serta
produk yang dihasilkan. Berikut adalah pengertian bioteknologi, perbedaan, serta contoh dari kedua
jenis bioteknologi tersebut.

Bioteknologi konvensional adalah jenis penerapan bioteknologi yang masih menggunakan metode-
metode tradisional dalam prosesnya, sehingga disebut juga sebagai bioteknologi tradisional.
Teknologi tersebut masih terbatas dalam skala kecil dan teknologi yang masih sederhana. Jenis
bioteknologi ini telah digunakan sejak awal perkembangan bioteknologi, seperti misalnya fermentasi
skala kecil dengan proses yang sederhana. Produk dari jenis bioteknologi ini pun masih sederhana,
seperti produk pangan berupa tempe atau tahu, yang hanya melibatkan proses fermentasi dan
mikroorganisme kapang yang sederhana.

Bioteknologi modern bisa dibilang adalah perkembangan dari bioteknologi tradisional atau
konvensional. Hal tersebut karena secara prinsip, teknologi yang digunakan serta produk yang
dihasilkan lebih canggih dan maju dibandingkan bioteknologi yang masih tradisional atau
konvensional. Selain menggunakan teknologi yang maju dan canggih, biasanya dalam bioteknologi
ini juga lingkungan kerja ataupun proses bersifat bersih dan steril, karena sedikit kontaminan
mikroorganisme bisa mempengaruhi hasil.
Jenis bioteknologi ini menggunakan teknologi yang lebih maju, misalkan rekayasa genetik, organisme
transgenik, dan lain sebagainya, yang bermain pada tingkat susunan genetik sebuah organisme.
Produk yang dihasilkan pun sifatnya lebih seragam, lebih baik, dan kuantitasnya lebih banyak.
Sehingga secara umum, perbedaan kedua jenis bioteknologi tersebut adalah dari segi teknologi yang
digunakan, yang juga berefek kepada produk yang dihasilkan.

Untuk menambah pemahaman mengenai bioteknologi, akan diberikan beberapa contoh dari
bioteknologi. Salah satu produk dari bioteknologi adalah salmon transgenik. Salmon yang dihasilkan
melalui proses rekayasa genetik ini memiliki hormon pertumbuhan yang berlebih, sehingga mampu
tumbuh sangat pesat dalam waktu yang singkat. Contoh lainnya adalah pada bidang medis, yakni
pembuatan vaksin yang melibatkan virus dalam proses pembuatannya.

Baca juga : Pencemaran Udara

Contoh bioteknologi lainnya adalah pada bidang energi, seperti pembuatan biogas dari kotoran
ternak. Kotoran ternak yang telah dikumpulkan kemudian difermentasikan dengan menggunakan
bakteri sehingga menghasilkan gas yang bisa menggantikan gas LPG untuk memasak. Hasil
sampingnya yang berupa sludge pun bisa dimanfaatkan sebagai pupuk untuk tanaman. Bahkan
dalam bidang pertambangan, manipulasi mikroorganisme pun berperan dalam proses pelindian
minyak dan mineral yang keluar dari dalam bumi.

Berikut adalah pengertian, perbedaan, dan contoh dari bioteknologi konvensional dan bioteknologi
modern dalam kehidupan sehari-hari. Bioteknologi memang memiliki banyak manfaat bagi
kehidupan manusia. Namun, perlu diawasi juga karena memiliki banyak pertentangan dalam hal
etika terutama bioteknologi modern seperti dalam hal kloning ataupun rekayasa genetik makhluk
hidup.

Pengertian Bioteknologi Konvensional Dan


Modern Serta Contoh Produknya
By Tewguth Yueornro di 06:55
Advertisement

Perkembangan ilmu pengetahuan yang begitu pesat telah membuat penerapan bioteknologi
dalam kehidupan sehari-hari semakin gencar dilakukan. Pemanfaatan teknologi
mikroorganisme bukan hanya berlangsung secara konvensional, melainkan telah
menggunakan peralatan modern yang canggih untuk menghasilkan produk yang lebih banyak
guna memenuhi kebutuhan hidup manusia yang tak terbatas. Pada artikel kali ini kita akan
membahas seputar pengertian bioteknologi serta jenis dan contoh-contoh penerapannya,
mulai dari penerapan bioteknologi konvensional hingga penerapan bioteknologi modern.
Silakan disimak!

Pengertian Bioteknologi
Secara harfiah, pengertian bioteknologi terdiri atas 2 kata yaitu bio (yang berarti hidup) dan
teknologi (yang berarti ilmu terapan). Dari 2 asal kata tersebut, pengertian bioteknologi dapat
diartikan sebagai suatu ilmu terapan atau teknologi yang menggunakan atau memanfaatkan
mahluk hidup sebagai komponen utama dalam pembuatan produk baik dalam bentuk barang
maupun jasa yang berguna bagi kehidupan manusia.
Advertisement
Sejalan dengan pengertian di atas, bioteknologi menurut Wikipedia juga diartikan sebagai
salah satu cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang pemanfaatan makhluk hidup (virus,
fungi, bakteri, dan lain-lain) atau produk yang dihasilkan dari makhluk hidup (seperti enzim
maupun alkohol) dalam kegiatan produksi barang dan jasa yang dibutuhkan manusia.

Adapun dalam kehidupan sehari-hari, kita sebetulnya juga telah akrab dengan penggunaan
bioteknologi. Tempe dan oncom, tape, keju, yogurt, dan kecap merupakan beberapa contoh
penerapan bioteknologi tradisional yang sering kita temui selama ini. Terlepas dari contoh
tersebut, ternyata masih banyak contoh-contoh penerapan bioteknologi yang mungkin belum
kita ketahui. Contoh-contoh penerapan bioteknologi tersebut terbagi menjadi 2 macam, yaitu
contoh penerapan bioteknologi konvensional (tradisional) serta penerapan bioteknologi
modern.

Advertisement
Pengertian Bioteknologi Konvensional dan Contohnya

Bioteknologi konvensional atau biasa juga disebut bioteknologi tradisional adalah suatu
penerapan bioteknologi yang telah digunakan sejak ilmu pengetahuan masih belum
berkembang pesat, penggunaannya terbatas pada peran organisme melalui teknik fermentasi
yang terjadi dalam skala kecil, dan prosesnya masih sangat sederhana. Adapun beberapa
contoh penerapan bioteknologi konvensional dapat kita temui dalam proses pembuatan bahan
pangan yang menerapkan teknik fermentasi seperti tape, anggur, tempe, oncom, kecap, tauco,
dan lain sebagainya. Untuk contoh bioteknologi konvensional secara lebih lengkap, Anda
dapat mengunjungi artikel ini.

Pengertian Bioteknologi Modern dan Contohnya


Berbeda dengan bioteknologi konvensional atau tradisional yang umumnya masih
menggunakan alat dan cara kerja yang sederhana, pengertian bioteknologi modern dianggap
sebagai suatu terobosan baru dalam perkembangan ilmu biologi. Bioteknologi modern adalah
penerapan bioteknologi yang telah menggunakan alat dan cara kerja yang canggih, dilakukan
dalam keadaan bersih dan steril, kualitas produk lebih baik, dan kuantitas hasil produk yang
dibuat lebih banyak.

Adapun dalam jenis bioteknologi ini, penerapan tidak hanya mengandalkan kerja mikroba
melalui fermentasi, melainkan sudah bermain di ranah manipulasi terhadap susunan genetis
mikroba yang digunakan, misalnya melalui penyusupan gen. Beberapa contoh penerapan
bioteknologi modern antara lain kultur jaringan, pemuliaan tanaman melalui rekayasa
transgenik, produksi obat-obatan antibiotik, dan lain sebagainya. Bagi Anda yang ingin
mengetahui lebih banyak contoh bioteknologi modern, kami sarankan untuk mengunjungi
artikel ini.
Nah, demikianlah pemaparan sekilas mengenai pengertian bioteknologi konvensional dan
modern beserta beberapa contoh penunjangnya. Semoga bisa menjadi bahan bacaan yang
bermanfaat untuk kita semua. Salam.

Bioteknologi: Konvensional dan Modern

By admin | February 17, 2018

0 Comments

Bioteknologi adalah kegiatan teknologi yang memanfaatkan organisme (makhluk hidup) untuk
menghasilkan suatu produk yang bermanfaat bagi manusia. Terdapat dua jenis bioteknologi, yaitu
bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern. Ulasan materi yang akan dibahas meliputi
pengertian bioteknologi modern, pengertian bioteknologi konvensional, karakteristik bioteknologi
modern, karakteristik bioteknoli konvensional, dan dampak rekayasa genetikan yang merupakan
hasil dari perkembangan bioteknologi.

Kata bioteknologi tersusun dari 2 kata yaitu bio dan teknologi. Kata bio memiliki arti hidu, sedangkan
teknologi merupakan. Sehingga, pengertian bioteknologi dapat juga diartikan sebagai suatu ilmu
terapan yang menggunakan atau memanfaatkan mahluk hidup sebagai komponen utama. Tujuan
dari kegiatan bioteknologi adalah membuat produk baru, baik dalam bentuk barang maupun jasa,
yang bermanfaat bagi kehidupan manusia.

Hasil dari bioteknologi dapat dimanfatkan dalam berbagai bidang, seperti bidang pertanian,
peternakan, kesehatan, industri, pertambangan, dan lain sebagainya.

Dalam bidang pertanian dan peternakan, bioteknologi dimanfaatkan untuk menciptakan bibit-bibit
unggul yang dapat menghasilkan produk bermutu tinggi secara kualitas dan kuantitasnya

Dalam bidang kesehatan, bioteknologi dapat menghasilkan berbagai produk obat untuk suatu
penyakit.

Bioteknologi dalam bidang industri dapat menghasilkan pemberantas hama secara biologis, tanaman
tahan hama, dan masih banyak lagi.
Pembahasan selanjutnya akan diberikan lebih detail melalui uraian-uraian di bawah. Untuk ulasan
pertama yang akan dibahas adalah pengertian bioteknologi konvensional, karakteristik bioteknologi
konvensional, dan contoh kegiatan yang menggunakan bioteknologi konvensional.

Bioteknologi Konvensional

Bioteknologi konvensional sering disebut juga dengan bioteknologi tradisional. Pengertian


bioteknologi konvensional dapat diartikan sebagai suatu penerapan bioteknologi menggunakan cara-
cara dan peralatan sederhana. Biasanya, kegiatan bioteknologi konvensional hanya memanfaatkan
organisme dalam proses fermentasi. Bioteknologi konvensional dilakukan saat ilmu pengetahuan
masih belum berkembang pesat.

pengertian bioteknologi konvensional

Karakteristik Bioteknologi Konvensional:

Memanfaatkan mikro organisme untuk menghasilkan produk baru dengan peralatan sederhana.

Peralatan yang digunakan sangat sederhana.

Biasanya hanya sebatas memanfaatkan mikro organisme dalam proses fermentasi.

Teknik dan penerapan ilmu yang digunakan masih sangat tradisional.

Contoh kegiatan yang memanfaatkan bioteknologi konvensional:

Pengunaan Aspergilus oryzae untuk membuat tauco.

Pembuatan kecap menggunakan mikro organisme Aspergilus soyae.

Pembuatan kecap dengan bantuan Rhizopus oligosporus.

Pembuatan oncom dengan bantuan Monilia sitophilia.


Pembuatan yoghurt menggunakan mikro organisme Streptococus thermophilus dan Lactobacillus
vulgaris.

Pembahasan selanjutnya adalah pengertan bioteknologi modernn, karakteristik bioteknologi


modern, dan contoh kegiatan yang memanfaatkan bioteknologi modern.

Bioteknologi Modern

Lain halnya dengan bioteknologi konvensional, bioteknologi modern menggunakan peralatan,


teknologi, dan cara yang sangat canggih. Tidak semua orang bisa melakukan kegiatan bioteknologi
modern. Selain menggunakan peralatan dan teknologi yang canggih, dibutuhkan keterampilan dan
ilmu khusus untuk menjalankan jenis kegiatan bioteknologi ini.

pengertian bioteknologi modern

Karakteristik Bioteknologi Modern:

Menggunakan teknik rekayasa genetik

Mmembutuhkan keahlian khusus

Menggunakan peralatan yang canggih

Contoh kegiatan bioteknologi modern adalah sebagai berikut.

Kloning: metode reproduksi secara aseksual yang menggunakan sel tubuh.

Kultur jaringan: memperbanyak tumbuhan dengan mengambil sel atau jaringan tumbuhan.

Transgenic: menyisipkan gen untuk mendapat sifat baru.

Hibridiasi: menyilangkan tanaman yang memiliki bibit unggul.


Kegiatan bioteknologi modern memanfaatkan rekayasa genetika untuk menciptakan produk baru.
Meskipun banyak berperan dalam menghasilkan produk baru untuk meningkatkan kualitas hidup
manusia, namun bioteknologi modern juga mempunyai dampak negatif. Berikut ini adalah daftar
dampak postif dan dampak negatif dari kegiatan rekayasa genetika dalam bioteknologi modern.

Dampak positif:

Mampu menciptakan bibit unggul.

Meningkatkan kemakmuran manusia.

Meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi.

Dampak negatif:

Merugikan sekelompok masyarakat yang masih bergantung pada produksi secara konvensional.

Mengganggu proses seleksi alam.

Sekian ulasan materi tentang pengertian bioteknologi modern, pengertian bioteknologi


konvensional, karakteristik bioteknologi modern, dan karakteristik bioteknologi konvensional.
Terimakasih sudah mengunjungi idschool(dot)net, semoga bermanfaat.

Posts tagged ‘BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL DAN


MODERN’
Bioteknologi

A. PENGERTIAN BIOTEKNOLOGI

Bioteknologi adalah pemanfaatan prinsip-prinsip ilmiah yang

menggunakan makhluk hidup untuk menghasilkan produk dan jasa


guna kepentingan manusia. Ilmu-ilmu pendukung dalam bioteknologi

meliputi mikrobiologi, biokimia, genetika, biologi sel, teknik

kimia, dan enzimologi. Dalam bioteknologi biasanya digunakan

mikroorganisme atau bagian-bagiannya untuk meningkatkan nilai

tambah suatu bahan

B. BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL DAN MODERN

Bioteknologi dapat digolongkan menjadi bioteknologi konvensional/

tradisional dan modern. Bioteknologi konvensional merupakan

bioteknologi yang memanfaatkan mikroorganisme untuk

memproduksi alkohol, asam asetat, gula, atau bahan makanan,

seperti tempe, tape, oncom, dan kecap.

Mikroorganisme dapat mengubah bahan pangan. Proses

yang dibantu mikroorganisme, misalnya dengan fermentasi, hasilnya

antara lain tempe, tape, kecap, dan sebagainya termasuk keju

dan yoghurt. Proses tersebut dianggap sebagai bioteknologi masa

lalu. Ciri khas yang tampak pada bioteknologi konvensional, yaitu

adanya penggunaan makhluk hidup secara langsung dan belum tahu

adanya penggunaan enzim

1. Pengolahan Bahan Makanan

a. Pengolahan produk susu

Susu dapat diolah menjadi bentuk-bentuk baru, seperti

yoghurt, keju, dan mentega.

1) Yoghurt
Untuk membuat yoghurt, susu dipasteurisasi terlebih dahulu,

selanjutnya sebagian besar lemak dibuang. Mikroorganisme

yang berperan dalam pembuatan yoghurt, yaitu Lactobacillus

bulgaricusdan Streptococcus thermophillus. Kedua bakteri tersebut

ditambahkan pada susu dengan jumlah yang seimbang, selanjutnya

disimpan selama ± 5 jam pada temperatur 45oC. Selama penyimpanan

tersebut pH akan turun menjadi 4,0 sebagai akibat dari kegiatan

bakteri asam laktat. Selanjutnya susu didinginkan dan dapat

diberi cita rasa.

2) Keju

Dalam pembuatan keju digunakan bakteri asam laktat, yaitu

Lactobacillus dan Streptococcus. Bakteri tersebut berfungsi

memfermentasikan laktosa dalam susu menjadi asam laktat.

Proses pembuatan keju diawali dengan pemanasan susu

dengan suhu 90oC atau dipasteurisasi, kemudian didinginkan sampai

30oC. Selanjutnya bakteri asam laktat dicampurkan. Akibat dari

kegiatan bakteri tersebut pH menurun dan susu terpisah menjadi

cairan whey dan dadih padat, kemudian ditambahkan enzim renin

dari lambung sapi muda untuk mengumpulkan dadih. Enzim renin

dewasa ini telah digantikan dengan enzim buatan, yaitu klimosin.

Dadih yang terbentuk selanjutnya dipanaskan pada temperatur

32oC – 420oC dan ditambah garam, kemudian ditekan untuk

membuang air dan disimpan agar matang. Adapun whey yang

terbentuk diperas lalu digunakan untuk makanan sapi.


 

3) Mentega

Pembuatan mentega menggunakan mikroorganisme Streptococcus

lactis dan Lectonostoceremoris. Bakteri-bakteri tersebut

membentuk proses pengasaman. Selanjutnya, susu diberi cita rasa

tertentu dan lemak mentega dipisahkan. Kemudian lemak mentega

diaduk untuk menghasilkan mentega yang siap dimakan.

b. Produk makanan nonsusu

1) Kecap

Dalam pembuatan kecap, jamur, Aspergillus oryzae dibiakkan

pada kulit gandum terlebih dahulu. Jamur Aspergillus oryzae

bersama-sama dengan bakteri asam laktat yang tumbuh pada kedelai

yang telah dimasak menghancurkan campuran gandum.

Setelah proses fermentasi karbohidrat berlangsung cukup lama

akhirnya akan dihasilkan produk kecap.

2) Tempe

Tempe kadang-kadang dianggap sebagai bahan makanan

masyarakat golongan menengah ke bawah, sehingga masyarakat

merasa gengsi memasukkan tempe sebgai salah satu menu makanannya.

Akan tetapi, setelah diketahui manfaatnya bagi kesehatan,

tempe mulai banyak dicari dan digemari masyarakat dalam

maupun luar negeri. Jenis tempe sebenarnya sangat beragam, bergantung

pada bahan dasarnya, namun yang paling luas penyebarannya

adalah tempe kedelai.


Tempe mempunyai nilai gizi yang baik. Di samping itu tempe

mempunyai beberapa khasiat, seperti dapat mencegah dan mengendalikan

diare, mempercepat proses penyembuhan duodenitis, memperlancar

pencernaan, dapat menurunkan kadar kolesterol, dapat

mengurangi toksisitas, meningkatkan vitalitas, mencegah anemia,

menghambat ketuaan, serta mampu menghambat resiko jantung

koroner, penyakit gula, dan kanker.

Untuk membuat tempe, selain diperlukan bahan dasar kedelai

juga diperlukan ragi. Ragi merupakan kumpulan spora mikroorganisme,

dalam hal ini kapang. Dalam proses pembuatan tempe

paling sedikit diperlukan empat jenis kapang dari genus Rhizopus,

yaitu Rhyzopus oligosporus, Rhyzopus stolonifer, Rhyzopus

arrhizus, dan Rhyzopus oryzae. Miselium dari kapang tersebut akan

mengikat keping-keping biji kedelai dan memfermentasikannya

menjadi produk tempe. Proses fermentasi tersebut menyebabkan

terjadinya perubahan kimia pada protein, lemak, dan karbohidrat.

Perubahan tersebut meningkatkan kadar protein tempe sampai

sembilan kali lipat.

c) Tape

Tape dibuat dari bahan dasar ketela pohon dengan

menggunakan sel-sel ragi. Ragi menghasilkan enzim yang dapat

mengubah zat tepung menjadi produk yang berupa gula dan

alkohol. Masyarakat kita membuat tape tersebut berdasarkan

pengalaman.

2. Bioteknologi Bidang Pertanian


a. Penanaman secara hidroponik

Hidroponik berasal dari kata bahasa Yunani hydro yang berarti

air dan ponos yang berarti bekerja. Jadi, hidroponik artinya

pengerjaan air atau bekerja dengan air. Dalam praktiknya hidroponik

dilakukan dengan berbagai metode, tergantung media yang digunakan.

Adapun metode yang digunakan dalam hidroponik, antara

lain metode kultur air (menggunakan media air), metode kultur pasir

(menggunakan media pasir), dan metode porus (menggunakan

media kerikil, pecahan batu bata, dan lain-lain). Metode yang tergolong

berhasil dan mudah diterapkan adalah metode pasir.

Pada umumnya orang bertanam dengan menggunakan tanah.

Namun, dalam hidroponik tidak lagi digunakan tanah, hanya

dibutuhkan air yang ditambah nutrien sebagai sumber makanan bagi

tanaman. Apakah cukup dengan air dan nutrien? Bahan dasar yang

dibutuhkan tanaman adalah air, mineral, cahaya, dan CO2. 

Cahayatelah terpenuhi oleh cahaya matahari. Demikian pula CO2 sudah

cukup melimpah di udara. Sementara itu kebutuhan air dan mineral

dapat diberikan dengan sistem hidroponik, artinya keberadaan tanah

sebenarnya bukanlah hal yang utama.

Beberapa keuntungan bercocok tanam dengan hidroponik,

antara lain tanaman dapat dibudidayakan di segala tempat; risiko

kerusakan tanaman karena banjir, kurang air, dan erosi tidak ada;

tidak perlu lahan yang terlalu luas; pertumbuhan tanaman lebih

cepat; bebas dari hama; hasilnya berkualitas dan berkuantitas tinggi;

hemat biaya perawatan.


Jenis tanaman yang telah banyak dihidroponikkan dari

golongan tanaman hias antara lain Philodendron, Dracaena, Aglonema,

dan Spatyphilum. Golongan sayuran yang dapat dihidroponikkan,

antara lain tomat, paprika, mentimun, selada, sawi, kangkung,

dan bayam. Adapun jenis tanaman buah yang dapat dihidroponikkan,

antara lain jambu air, melon, kedondong bangkok, dan

belimbing.

b. Penanaman secara aeroponik

Aeroponik berasal dari kata aero yang berarti udara dan

ponos yang berarti daya. Jadi, aeroponik adalah pemberdayaan

udara. Sebenarnya aeroponik merupakan tipe hidroponik (memberdayakan

air), karena air yang berisi larutan unsur hara disemburkan

dalam bentuk kabut hingga mengenai akar tanaman. Akar

tanaman yang ditanam menggantung akan menyerap larutan hara

tersebut.

Prinsip dari aeroponik adalah sebagai berikut. Helaian

styrofoam diberi lubang-lubang tanam dengan jarak 15 cm. Dengan

menggunakan ganjal busa atau rockwool, anak semai sayuran

ditancapkan pada lubang tanam. Akar tanaman akan menjuntai

bebas ke bawah. Di bawah helaian styrofoam terdapat sprinkler

(pengabut) yang memancarkan kabut larutan hara ke atas hingga

mengenai akar.

3. Bioteknologi Modern

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, para ahli

telah mulai lagi mengembangkan bioteknologi dengan memanfaatkan


prinsip-prinsip ilmiah melalui penelitian. Dalam bioteknologi

modern orang berupaya dapat menghasilkan produk secara efektif

dan efisien.

Dewasa ini, bioteknologi tidak hanya dimanfaatkan dalam

industri makanan tetapi telah mencakup berbagai bidang, seperti

rekayasa genetika, penanganan polusi, penciptaan sumber energi,

dan sebagainya. Dengan adanya berbagai penelitian serta perkembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi, maka bioteknologi makin

besar manfaatnya untuk masa-masa yang akan datang. Beberapa

penerapan bioteknologi modern sebagai berikut.

a. Rekayasa genetika

Rekayasa genetika merupakan suatu cara memanipulasikan

gen untuk menghasilkan makhluk hidup baru dengan sifat yang

diinginkan. Rekayasa genetika disebut juga pencangkokan gen atau

rekombinasi DNA.

Dalam rekayasa genetika digunakan DNA untuk menggabungkan

sifat makhluk hidup. Hal itu karena DNA dari setiap

makhluk hidup mempunyai struktur yang sama, sehingga dapat

direkomendasikan. Selanjutnya DNA tersebut akan mengatur sifatsifat

makhluk hidup secara turun-temurun.

Untuk mengubah DNA sel dapat dilakukan melalui banyak

cara, misalnya melalui transplantasi inti, fusi sel, teknologi plasmid,

dan rekombinasi DNA.

1) Transplantasi inti
Transplantasi inti adalah pemindahan inti dari suatu sel ke sel

yang lain agar didapatkan individu baru dengan sifat sesuai dengan

inti yang diterimanya. Transplantasi inti pernah dilakukan terhadap

sel katak. Inti sel yang dipindahkan adalah inti dari sel-sel usus katak

yang bersifat diploid. Inti sel tersebut dimasukkan ke dalam ovum

tanpa inti, sehingga terbentuk ovum dengan inti diploid. Setelah

diberi inti baru, ovum membelah secara mitosis berkali-kali

sehingga terbentuklah morula yang berkembang menjadi blastula.

Blastula tersebut selanjutnya dipotong-potong menjadi banyak sel

dan diambil intinya. Kemudian inti-inti tersebut dimasukkan ke

dalam ovum tanpa inti yang lain. Pada akhirnya terbentuk ovum

berinti diploid dalam jumlah banyak. Masing-masing ovum akan

berkembang menjadi individu baru dengan sifat dan jenis kelamin

yang sama.

2) Fusi sel

Fusi sel adalah peleburan dua sel baik dari spesies yang sama

maupun berbeda supaya terbentuk sel bastar atau hibridoma. Fusi

sel diawali oleh pelebaran membran dua sel serta diikuti oleh

peleburan sitoplasma (plasmogami) dan peleburan inti sel (kariogami).

Manfaat fusi sel, antara lain untuk pemetaan kromosom,

membuat antibodi monoklonal, dan membentuk spesies baru. Di

dalam fusi sel diperlukan adanya:

a) sel sumber gen (sumber sifat ideal);

b) sel wadah (sel yang mampu membelah cepat);

c) fusigen (zat-zat yang mempercepat fusi sel).


3) Teknologi plasmid

Plasmid adalah lingkaran DNA kecil yang terdapat di dalam

sel bakteri atau ragi di luar kromosomnya. Sifat-sifat plasmid, antara

lain:

a) merupakan molekul DNA yang mengandung gen tertentu;

b) dapat beraplikasi diri;

c) dapat berpindah ke sel bakteri lain;

d) sifat plasmid pada keturunan bakteri sama dengan plasmid induk.

Karena sifat-sifat tersebut di atas plasmid digunakan sebagai

vektor atau pemindah gen ke dalam sel target.

4) Rekombinasi DNA

Rekombinasi DNA adalah proses penggabungan DNA-DNA

dari sumber yang berbeda. Tujuannya adalah untuk menyambungkan

gen yang ada di dalamnya. Oleh karena itu, rekombinasi

DNA disebut juga rekombinasi gen.

Rekombinasi DNA dapat dilakukan karena alasan-alasan

sebagai berikut.

1) Struktur DNA setiap spesies makhluk hidup sama.

2) DNA dapat disambungkan

b. Bioteknologi bidang kedokteran

Bioteknologi mempunyai peran penting dalam bidang kedokteran,

misalnya dalam pembuatan antibodi monoklonal, vaksin,

antibiotika dan hormon.

1) Pembuatan antibodi monoklonal

Antibodi monoklonal adalah antibodi yang diperoleh dari


suatu sumber tunggal. Manfaat antibodi monoklonal, antara lain:

a) untuk mendeteksi kandungan hormon korionik gonadotropin dalam

urine wanita hamil;

b) mengikat racun dan menonaktifkannya;

c) mencegah penolakan tubuh terhadap hasil transplantasi jaringan

lain.

2) Pembuatan vaksin

Vaksin digunakan untuk mencegah serangan penyakit terhadap

tubuh yang berasal dari mikroorganisme. Vaksin didapat dari

virus dan bakteri yang telah dilemahkan atau racun yang diambil

dari mikroorganisme tersebut.

3) Pembuatan antibiotika

Antibiotika adalah suatu zat yang dihasilkan oleh organisme

tertentu dan berfungsi untuk menghambat pertumbuhan organisme

lain yang ada di sekitarnya. Antibiotika dapat diperoleh dari jamur

atau bakteri yang diproses dengan cara tertentu.

Zat antibiotika telah mulai diproduksi secara besar-besaran

pada Perang Dunia II oleh para ahli dari Amerika Serikat dan

Inggris.

4) Pembuatan hormon

Dengan rekayasa DNA, dewasa ini telah digunakan mikroorganisme

untuk memproduksi hormon. Hormon-hormon yang

telah diproduksi, misalnya insulin, hormon pertumbuhan, kortison,

dan testosteron.

 
c. Bioteknologi bidang pertanian

Dewasa ini perkembangan industri maju dengan pesat.

Akibatnya, banyak lahan pertanian yang tergeser, lebih-lebih di

daerah sekitar perkotaan. Di sisi lain kebutuhan akan hasil pertanian

harus ditingkatkan seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk.

Untuk mendukung hal tersebut, dewasa ini telah dikembangkan

bioteknologi di bidang pertanian. Beberapa penerapan bioteknologi

pertanian sebagai berikut.

1) Pembuatan tumbuhan yang mampu mengikat nitrogen

Nitrogen (N2) merupakan unsur esensial dari protein DNA

dan RNA. Pada tumbuhan polong-polongan sering ditemukan nodul

pada akarnya. Di dalam nodul tersebut terdapat bakteri Rhizobium

yang dapat mengikat nitrogen bebas dari udara, sehingga tumbuhan

polong-polongan dapat mencukupi kebutuhan nitrogennya sendiri.

Dengan bioteknologi, para peneliti mencoba mengembangkan

agar bakteri Rhizobium dapat hidup di dalam akar selain tumbuhan

polong-polongan. Di samping, itu juga berupaya meningkatkan

kemampuan bakteri dalam mengikat nitrogen dengan teknik

rekombinasi gen.

Kedua upaya di atas dilakukan untuk mengurangi atau meniadakan

penggunaan pupuk nitrogen yang dewasa ini banyak

digunakan di lahan pertanian dan menimbulkan efek samping yang

merugikan.

2) Pembuatan tumbuhan tahan hama

Tanaman yang tahan hama dapat dibuat melalui rekayasa


genetika dengan rekombinasi gen dan kultur sel. Contohnya, untuk

mendapatkan tanaman kentang yang kebal penyakit maka diperlukan

gen yang menentukan sifat kebal penyakit. Gen tersebut, kemudian

disisipkan pada sel tanaman kentang. Sel tanaman kentang

tersebut, kemudian ditumbuhkan menjadi tanaman kentang yang

tahan penyakit. Selanjutnya tanaman kentang tersebut dapat diperbanyak

dan disebarluaskan.

d. Bioteknologi bidang peternakan

Dengan bioteknologi dapat dikembangkan produk-produk

peternakan. Produk tersebut, misalnya berupa hormon pertumbuhan

yang dapat merangsang pertumbuhan hewan ternak. Dengan

rekayasa genetika dapat diciptakan hormon pertumbuhan hewan

buatan atau BST (Bovin Somatotropin Hormon). Hormon tersebut

direkayasa dari bakteri yang, jika diinfeksikan pada hewan dapat

mendorong pertumbuhan dan menaikkan produksi susu sampai

20%.

e. Bioteknologi bahan bakar masa depan

Kamu sudah mengetahui bahwa bahan bakar minyak

termasuk sumber daya yang tidak bisa diperbarui. Oleh karena itu,

suatu saat akan habis. Hal itu merupakan tantangan bagi para

ilmuwan untuk menemukan bahan bakar pengganti yang diproduksi

melalui bioteknologi.

Saat ini telah ditemukan dua jenis bahan bakar yang diproduksi
dari fermentasi limbah, yaitu gasbio (metana) dan gasahol

(alkohol).

Alternatif bahan bakar masa depan untuk menggantikan

minyak, antara lain adalah biogas dan gasohol. Biogas dibuat dalam

fase anaerob dalam fermentasi limbah kotoran makhluk hidup. Pada

fase anaerob akan dihasilkan gas metana yang dibakar dan digunakan

untuk bahan bakar.

Di negara Cina, dan India terdapat beberapa kelompok masyarakat

yang hidup di desa yang telah menerapkan teknologi

fermenter gasbio untuk menghasilkan metana. Bahan baku teknologi

fermenter tersebut adalah feses hewan, daun-daunan, kertas,

dan lain-lain yang akan diuraikan oleh bakteri dalam fermenter.

Sedangkan teknologi gasohol telah dikembangkan oleh

negara Brazil sejak harga minyak meningkat sekitar tahun 1970.

Gasohol dihasilkan dari fermentasi kapang terhadap gula tebu yang

melimpah. Gasohol bersifat murah, dapat diperbarui dan tidak

menimbulkan polusi.

f. Bioteknologi pengolahan limbah

Kaleng, kertas bekas, dan sisa makanan, sisa aktivitas

pertanian atau industri merupakan bahan yang biasanya sudah tak

dikehendaki oleh manusia. Bahan-bahan tersebut dinamakan limbah

atau sampah. Keberadaan limbah sangat mengancam lingkungan.

Oleh karena itu, harus ada upaya untuk menanganinya. Penanganan

sampah dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya dengan


ditimbun, dibakar, atau didaur ulang. Di antara semua cara tersebut

yang paling baik adalah dengan daur ulang.

Salah satu contoh proses daur ulang sampah yang telah diuji

pada beberapa sampah tumbuhan adalah proses pirolisis. Proses

pirolisis yaitu proses dekomposisi bahan-bahan sampah dengan

suhu tinggi pada kondisi tanpa oksigen. Dengan cara ini sampah

dapat diubah menjadi arang, gas (misal: metana) dan bahan

anorganik.

Bahan-bahan tersebut dapat dimanfaatkan kembali sebagai

bahan bakar. Kelebihan bahan bakar hasil proses ini adalah

rendahnya kandungan sulfur, sehingga cukup mengurangi tingkat

pencemaran. Bahan hasil perombakan zat-zat makroorganik (dari

hewan, tumbuhan, manusia ataupun gabungannya) secara biologiskimiawi

dengan bantuan mikroorganisme (misalnya bakteri, jamur)

serta oleh hewan-hewan kecil disebut kompos.

Dalam pembuatan kompos, sangat diperlukan mikroorganisme.

Jenis mikroorganisme yang diperlukan dalam pembuatan kompos

bergantung pada bahan organik yang digunakan serta proses

yang berlangsung (misalnya proses itu secara aerob atau anaerob).

Selama proses pengomposan terjadilah penguraian, misalnya

selulosa, pembentukan asam organik terutama asam humat yang

penting dalam pembuatan humus. Hasil pengomposan bermanfaat

sebagai pupuk.

Bioteknologi dapat diterapkan dalam pengolahan limbah,

misalnya menguraikan minyak, air limbah, dan plastik. Cara lain


dalam mengatasi polusi minyak, yaitu dengan menggunakan

pengemulsi yang menyebabkan minyak bercampur dengan air

sehingga dapat dipecah oleh mikroba. Salah satu zat pengemulsi,

yaitu polisakarida yang disebut emulsan, diproduksi oleh bakteri

Acinetobacter calcoaceticus. Dengan bioteknologi, pengolahan

limbah menjadi terkontrol dan efektif. Pengolahan limbah secara

bioteknologi melibatkan kerja bakteri-bakteri aerob dan anaerob.

Pembahasan Lengkap Bioteknologi Konvensional dan Modern !

by Shafira Nurlita

Bioteknologi Konvensional dan Modern – Bioteknologi mungkin sudah tidak asing di telinga
masyarakat saat ini. Meskipun istilah ini di kalangan orang awam mungkin baru saja di kanal, namun
tidak dapat di pungkiri jika proses bioteknologi sudah di lakukan sejak dahulu.

Meskipun penerapan tersebut masih terbatas pada bioteknologi yang masih sangat sederhana saja.

Kini bioteknologi sudah sangat berkembang dengan cukup pesat. Bahkan, dalam beberapa aspek
pemenuhan kebutuahn hidup, bioteknologi menjadi serangkaian proses yang sangatlah penting.
Dalam hal ini manfaat bioteknologi untuk kehidupan manusia di zaman yang serba modern sudah
tidak bisa di pungkiri lagi.

Selanjutnya, perlu Anda ketahui bahwasanya pembahasan mengenai bioteknologi memang cukup
menarik sehingga banyak perhatian yang tersorotkan padanya. Oleh karena itu, jika Anda masih
belum banyak mengenal berbagai aspek tentang istilah ini, sebaiknya segera mulai menyelaminya.
Sedangkan ulasan lebih lanjut terkiat bioteknologi, bisa di simak dalam ulasan berikut.
Berikut ini ulasan lengkap seputar bioteknologi. Mulai dari Pengertian bioteknologi, bioteknologi
modern, contoh bioteknologi modern, bioteknologi konvensional, contoh bioteknologi konvensional,
manfaat bioteknologi, dampak bioteknologi, dan prinsip dasar bioteknologi.

DAFTAR ISI

Pengertian Bioteknologi

Bioteknologi Modern Dan Contohnya

Bioteknologi Konvensional Dan Contohnya

Perbedaan Bioteknologi konvensional dan Modern

Manfaat Bioteknologi

Dampak Bioteknologi

Prinsip Dasar Bioteknologi

Pengertian Bioteknologi

Pengertian Bioteknologi

Pengertian Bioteknologi

Dalama mempelajari tentang bioteknologi, hal pertama yang apaling penting untuk di ketahui tidak
lain adalah pengertiannya. Biasanya bioteknologi ini jarang di ketahui definisi tepatnya sehingga
Anda harus mengenalnya terlebih dahulu. Dan kali ini akan di bahas secara singkat tentang apa yang
di maksud dengan bioteknologi sekaligus jenis-jenisnya.

Berkaitan dengan pengertiannya, dalam hal ini KBBI mengartikan bioteknologi sebagai pemanfaatan
rekayasa pada beberapa aspek kehidupan, seperti makhluk hidup, sistem, maupun proses biologis.
Tujuannya adalah untuk menghasilkan dan meningkatkan potensi makhluk hidup. Bioteknologi
sendiri, dirancang untuk mempermudah memenuhi kebutuhan manusia.

Mengenal lebih jauh tentang bioteknlogi, dalam hal ini perlu Anda ketahui bahwasanya ada dua jenis
proses tersebut. Yang pertama adalah bioteknologi secara konvensional dan bioteknologi secara
modern. Dalam hal ini bioteknologi secara modern tentu saja lebih rumit. Sedangkan untuk yang
konvensional masih biasa-biasa saja.
Bioteknologi Modern Dan Contohnya

Bioteknologi Modern Dan Contohnya

Bioteknologi Modern Dan Contohnya

Sebelum mengenal bioteknologi konvensional terlebih dahulu akan di bahas mengenai bioteknologi
modern. Jenis yang satu ini adalah yang banyak di gunakan saat ini. Sedangkan dua aspek penting
yang harus Anda ketahui tentangnya adalah apa pengertiannya dan apa saja contoh sederhananya.

Apa itu bioteknologi modern?

Bioteknologi modern adalah bioteknologi yang saat ini banyak di terapkan. Meng sejauh ini tidak
semua menggunakan bioteknologi modern. Akan tetapi, mengingat kecanggihan teknologi, untuk
kelas pabrik-pabrik besar, tentu saja sudah menggunakannya. Namun, tidak dapat di pungkiri juga
bahwa modal awal untuk jenis bioteknologi ini cukup besar.

Biasanya yang banyak menggunakan bioteknologi modern adalah kawasan yang masih pedesaan
atau negara berkembang. Dalam hal ini, jika Anda cukup mahir teknologi, memilih bioteknologi
modern tentu saja akan lebih baik. Alasannya adalah, meski modalnya besar, penggunaan jenis ini
akan menghadsilkan keuntungan tinggi di dunia industri.

Contoh bioteknologi modern

Salah satu contoh dari bioteknologi modern ini adalah kultur jaringan pada hewan maupun
tumbuhan. Untuk skala besar, penggunaan teknik ini sangat efektif dan cepat. Bahkan hasilnya pun
juga akan sangat maksimal mengingat yang di perbanyak sejak awalnya adalah bibit yang tingkat
keunggulannya tinggi. Bahkan kuantitas akhirnya bisa berlipat dalam jumalh ribuan.

Selain kultur jaringan, contoh lain dari bioteknologi modern ini adalah pengobatan insulin. Teknik ini
membuat pengobatan lebih cepat dan lebih mudah. Jika dulu untuk mendapatkan insulin harus
mengorbankan banyak hewan, setelah di temukannya rekayasa gen dalam bioteknologi, maka
penderita diabetes bisa mendapatkan insulin untuk pengobatannya dengan sangat mudah.

Bioteknologi Konvensional Dan Contohnya

Bioteknologi Konvensional Dan Contohnya


Bioteknologi Konvensional Dan Contohnya

Setelah mengetahui berbagai aspek tentang bioteknologi modern, kini saatnya beralih pada
pembahasan mengenai bioteknologi konvensional. Yang akan di bahas di sini masih sama dengan
jenis sebelumnya. Yakni mencakup apa itu bioteknologi konvensional dan contoh sederhananya.

Apa itu bioteknologi konvensional?

Sesuai dengan namanya, bioteknologi konvensional tidak lain adalah rekasayasa dalam proses
bioteknologi yang masih tradisional. Dalam hal ini proses tersebut memanfaatkan mikroba dan agen
biologis lainnya untuk pemenuhan berbagai kebutuhan manusia. Saat ini bioteknologi jenis ini masih
digunakan untuk beberapa aspek. Namun, banyak juga yang sudah di gantikan dengan yang modern.

Contoh bioteknologi konvensional

Ada banyak sekali contoh untuk bioteknologi konvensional ini. Bahkan, berbagai produk tersebut
banyak yang bisa di temukan di dapur rumah Anda. Salah satunya adalah yoghurt yang merupakan
hasil fermentasi dari susu dengan memanfaatkan bakteri streptococcus termophilus dan
lactobacillus bulgaricus. Nah, jika susu sudah kental dan masam, maka jadilah yoghurt.

Contoh bioteknologi konvensional selanjutnya tidak lain adalah keju. Masih sama dengan yoghurt,
dalam hal ini keju juga berasal dari susu. Sedangkan untuk fermentasinya, keju menggunakan
beberapa bakteri berupa lactobacillus bulgaricus, lactobacillus lactis, dan propioni bacterium.
Namun jenis bakteri ini bukanlah patokan karena banyak bakteri lain yang juga sering di gunakan
untuk keju.

Selain kedua contoh di atas, ternyata kecap juga merupakan salah satu contoh dari bioteknologi
konvensional. Pada umumnya, kecap berasal dari hasil fermentasi kedelai. Namun tentu saja
berbeda dengan tempe. Dalam hal ini fermentasi kedelai untuk di jadikan kecap memanfaatkan
jamur atau fungi dengan jenis Rizhopus oligosporus dan rhizopus stolonifer.

Pengertian bioteknologi, bioteknologi modern, contoh bioteknologi modern, bioteknologi


konvensional, contoh bioteknologi konvensional, manfaat bioteknologi, dampak bioteknologi, dan
prinsip dasar bioteknologi.

Perbedaan Bioteknologi konvensional dan Modern

Perbedaan Bioteknologi konvensional dan Modern


Perbedaan Bioteknologi konvensional dan Modern

Setelah membaca beberapa ulasan tentang kedua jenis bioteknologi yakni yang konvensional
maupun yang modern, tentu saja sudah terlihat bahwa keduanya memang berbeda. Namun, di
mana letak perbedaan kedua jenis biotekniologi ini? Perbedaan tersebut terletak dalam proses yang
di gunakan untuk menghasilkan produk bioteknologi sendiri. Selain itu, hasil dan biayanya juga
berbeda.

Beberapa perbedaannya adalah kalau bioteknologi konvensional tidak melakukan modifikasi agen
biologis, sedangkan dalam bioteknologi modern modifikasi ini di lakukan. Selain itu, berdasarkan
hasil yang di peroleh masing-masing, bioteknologi modern lebih efektif dan banyak. Namun
sebagaimana di sebutkan sebelumnya, bioteknologi modern memang memerlukan waktu yang lebih
lama.

Pengertian bioteknologi, bioteknologi modern, contoh bioteknologi modern, bioteknologi


konvensional, contoh bioteknologi konvensional, manfaat bioteknologi, dampak bioteknologi, dan
prinsip dasar bioteknologi.

Manfaat Bioteknologi

Manfaat Bioteknologi

Manfaat Bioteknologi

Adanya bioteknologi yang di rancang untuk memenuhi kebutuhan manusia tentu saja akan
memberikan manfaat yang tinggi dalam berbagai aspek. Nah, untuk mengenal betapa bergunanya
bioteknologi dalam kehidupan, maka Anda harus tahu apa saja manfaatnya. Sedangkan uuntuk
pembahasan lebih lanjutnya adalah sebagai berikut.

Manfaat bioteknologi secara umum

Sebelum mengenal manfaatnya secara khusus, kali ini terlebih dahulu Anda harus mempelajari apa
yang bisa di dapatkan dari bioteknologi secara umum. Dalam hal ini bioteknologi sengaja di
kembangkan dengan tujuan langsung pda kesejahteraan manusia. Dengan bioteknologi, kebutuhan
manusia bisa di peroleh dengan cepat, namun, resiko negatifnya sangatlah minimal.

Manfaat bioteknologi di bidang pertanian


Secaa khusus, dalam pembahasan manfaat bioteknologi yang pertama akan di bahas adalah manfaat
di bidang pertanian. Dalam hal ini, ada beberapa manfaat yang masuk dalam daftar. Yang pertama
adalah tumbuhan yang tumbuh bisa tahan hama, serangga perusak tanaman bisa di kendalikan
dengan mudah, produksi bibit bisa lebih cepat dengan kualitas yang sama dan lain sebagainya.

Manfaat bioteknologi di bidang kesehatan

Di bidang kesehatan, bioteknologi juga sangat berperan penting. Dalam hal ini beberapa produk
yang banyak di manfaatkan di bidang tersebut di ciptakan dengan dasar bioteknologi. Katakan saja
seperti obat-obatan, vaksin, antibodi dan lain sebagainya. faktanya, produk-produk yang di hasilkan
dari bioteknologi ini kini memang sangat bermanfaat dan bisa di andalkan dalam kehidupan.

Manfaat bioteknologi di bidang lingkungan

Yang terakhir, ternyata bioteknologi juga tidak kalah bermanfaat di bidang lingkungan hidup.
Diantara perannya yanga sangat menarik adalah mampu menciptakan bahan bakar yang ramah
lingkungan. Katakan saja seperti etanol dan bio gas / gas metana. Selain itu, bioteknologi juga
berperan dalam pengolahan berbagai macam limbah sehingga tidak lagi berbahaya untuk tanah
maupun air.

Pengertian bioteknologi, bioteknologi modern, contoh bioteknologi modern, bioteknologi


konvensional, contoh bioteknologi konvensional, manfaat bioteknologi, dampak bioteknologi, dan
prinsip dasar bioteknologi.

Dampak Bioteknologi

Dampak Bioteknologi

Dampak Bioteknologi

Meskipun bioteknologi memberikan banyak manfaat, namun tidak dapat di pungkiri jika program ini
bisa menghasilkan berbagai dampak. Diantara dampak dari bioteknologi ini adalah pada aspek
sisoal-ekonomi, aspek moral atau etika, aspek kesehatan dan aspek lingkungan hidup. Sedangkan
untuk mengenal lebih jauh tenatng beberapa dampak terebut, penjabarannya ada di bawah ini.

Dampak sosial-ekonomi

Salah satu aspek kehidupan yang sangat penting untuk menjadi perhatian khusus tidak lain adalah
masalah sosial ekonomi. Namun, dalam hal ini dampak sosial ekonomi dari bioteknologi memang
cukup merugikan orang-orang kecil. Di sini petani kecil tidak bisa mengadakan bibit sendiri sehingga
tertinggal masalah ekonomi dan produk dari rekayasa genetika bisa memusanahkan plasma nutfah

Dampak dalam aspek moral

Selain aspek sosial ekonomi, aspek moral juga menjadi salah satu dampak bioteknologi. Diantaranya
adalah, penyisipan gen antar makhluk hidup di anggap melanggar hukum alam. Selain itu, ada resiko
berbahaya juga seperti penyisipan gen babi dalam buah semangka bagi para penganut agama yang
haram mengkonsumsi babi. Selain itu, kloning manusia juga salah satu hal yang di persilisihkan.

Dampak untuk kesehatan

Meskipun penciptaan obat-obatan sangat di perlukan, namun tidak dapat di pungkiri jika beberapa
penerapan bioteknologi sudah berdampak buruk bagi kesehatan. Diantaranya seperti meninggalnya
31 orang inggris karena isulin, adanya kecurigaan kandungan bahan kimia dalam susu sapi yang di
suntik hormon, dan masih banyak lagi kasus-kasus lainnya.

Dampak lingkungan hidup

Selain beberapa dampak di atas, untuk lingkungan hidup pun ternyata bioteknologi juga memiliki
dampak khusus. Dalam hal ini salah satunya adalah akibat pada pencemaran biologi. Hal ini bisa
terjadi pada makhluk transgenetik yang kawin dengan makhluk biasa. Selain itu bisa menjadi
penyalahgunaan hak pribadi mengingat rekayasa genetik tidak berjalan secara alami.

Prinsip Dasar Bioteknologi

Prinsip Dasar Bioteknologi

Prinsip Dasar Bioteknologi

Dalam bioteknologi ada yang di sebut dengan beberapa prinsip dasar yang juga penting untuk Anda
ketahui. Sedangkan yang di maksud dengan prinsip dasar ini tidak lain adalah rangakain proses
dalam bioteknologi tersebut. Nah, beberapa prinsip tersebut adalah fermentasi, seleksi dan
persilangan, analisis genetik, kultur jaringan, rekomendasi genetik serta analisis DNA.

Fermentasi

Salah satu prisip dasar bioteknologi yang sangat banyak di gunakan dan paling umum di temui
adalah fermentasi. Fermentasi ini juga tidak rumit, bahkan sangatlah sederhana untuk di terapkan.
Dalam proses bioteknologi konvensional, fermentasi banyak di aplikasikan. Sedangkan untuk
pengolahannya, fermentasI memanfaatkan bantuan dari mikoorganisme.

Secara singkat, fermentasi bisa di katakan sebagai proses pengubahan bahan yang masih kompleks
menjadi lebih sederhana. Dalam hal ini, proses fermentasi menggunakan sistem tanpa oksigen, atau
bisa juga dengan hanya sedikit oksigen yang di sebut dengan kondisi lingkungan parsial anaerobik.
Sedangkan produk yang di hasilkannya adalah seperti yoghurt, keju, susu, tempe, dan sebagainya.

Seleksi dan persilangan

Dalam fermentasi, tidak ada yang namanya rekayasa. Namun jika sudah masuk pada pembahasan
prinsip persilangan, dalam hal ini lebih pada manipulasi genetik. Namun, manipulasi ini masih sesuai
dengan hukum alam yang seharusnya. Dalam proses ini teorinya di terapkan pada organisme yang
masih satu spesies. Setelah itu akan di lakukan seleksi kemudian di silangkan.

Tujuan dari penyilangan ini adalah menghasilkan spesies baru dengan jenis atau ras yang paling
efektif, dan sesuai kebutuhan. Biasanya, hasil seleksi di beri istilah baru dan di sebut dengan bibit
unggul. Nah, biasanya beberapa produk yang banyak menggunakan prinsip ini adalah pada pertanian
padi, dan jagung. Sedangkan untuk hewan, banyak di lakukan pada sapi maupun ayam.

Analisis genetik

Jika kedua prinsip yang telah di bahas sebelumnya tergolong dalam bioteknologi konvesional,
analisis genetik adalah awal dari bioteknologi yang sudah modern. Dalam proses ini, inti sel mulai di
bongkar berbagai rahasianya. Gen-gen pun mulai di amati dengan baik dengan metode biokimia dan
analisis fisiologi. Namun, ada juga pengamatan yang di lakukan secara langsung.

Kultur jaringan

Untuk kultur jaringan ini juga merupakan salah satu metode biotekonogi yang sudah modern. Dalam
hal ini, ada salah datu prinsip dasar yang di terapkan di dalamnya. Prinsip tersebut adalah dengan
menggunakan bagian kecil makhluk hidup, baik tumbuhan maupun hewan, untuk memperbanyak
kuantitasnya. Sedangkan anakan yang di hasilkan akan sama persis dengan induknya.

Rekomendasi DNA

Melihat seberapa bagus teori bioteknologi ini, tentu saja bisa di akui bahwasanya manusia memang
salah satu makhluk yang sangat kreatif. Rekomendasi DNA menjadi salah satu bukti nyata dalam hal
ini. Rekomendasi DNA ini di lakukan ketika seleksi dan persilangan tidak dapat di lakukan. Dalam
istilahnya, rekomendasi DNA bisa di sebut juga dengan penggabungan DNA.

Salah satu contoh dalan rekomendasi DNA ini adalah, ketika seseorang ingin mendapatkan tomat
yang tahan lama dan tahan terhadap dingin, maka tomat di rekomendasikan DNA nya dengan gen
yang biasa membuat ikan tetap segar dan tahan dingin. Nah, keberhasilan rekomendasi DNA ini
tidak lepas dari penemuan tehadap beberapa hal seperti enzin restriksi, mikroskop dan penemuan
lainnya.

Analisis DNA

Prinsip yang terakhir adalah analisis DNA. Dalam hal ini analisis DNA masuk dalam salah satu
pencapaian yang masih ingin di hasilkan dalam bioteknologi modern. Dalam analisis DNA ini ada
yang di sebut dengan pemetaan dan analisis setiap bagian DNA makhluk hidup. Tujuannya adalah
agar perkembangan teknologi biologis bisa masuk dalam tahap selanjutnya.

Setelah menyimak seluruh ulasan yang ada, tentu saja kini Anda sudah mmemahami apa itu
bioteknologi, jenis-jenisnya, maupun prosesnya. Dalam hal ini tidak dapat di pungkiri memang
bahwasanya bioteknologi bisa mengakibatkan beberapa dampak serius. Namun, untuk
perkembangan zaman, manfaat yang di hasilkan dari bioteknologi sendiri sangatlah tinggi.

Pengertian bioteknologi, bioteknologi modern, contoh bioteknologi modern, bioteknologi


konvensional, contoh bioteknologi konvensional, manfaat bioteknologi, dampak bioteknologi, dan
prinsip dasar bioteknologi.

Boleh copy paste, tapi jangan lupa cantumkan sumber. Terimakasih

Bioteknologi Konvensional dan Modern

Share is care :

FacebookWhatsAppTwitterGooglePinterest

Like this:

Loading...
Related

Macam Macam Metabolisme Lengkap dengan Pengertian dan Prosesnya !

Macam Macam Metabolisme Lengkap dengan Pengertian dan Prosesnya !

24 July 2018

In "Lingkungan"

Penyebab Pencemaran Udara Beserta Solusi untuk Mengatasinya !

Penyebab Pencemaran Udara Beserta Solusi untuk Mengatasinya !

16 July 2018

In "Lingkungan"

Macam Macam Zat Adiktif Lengkap dengan Contoh dan Dampaknya !

Macam Macam Zat Adiktif Lengkap dengan Contoh dan Dampaknya !

23 July 2018

In "Lingkungan"

Categories LingkunganTags Bioteknologi

Post navigation

Macam Macam Polusi Lengkap dengan Penyebab dan Dampaknya !

Macam Macam Zat Adiktif Lengkap dengan Contoh dan Dampaknya !

1 thought on “Pembahasan Lengkap Bioteknologi Konvensional dan Modern !”

Pingback: Pengertian Keanekaragaman Hayati | Manfaat, Tingkatan, Contoh [LENGKAP]


Leave a Comment

Comment

Name

Email

Website

Notify me of follow-up comments by email.

Notify me of new posts by email.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Search for:

TERPOPULER

30 Rekomendasi Film Horor Terbaik (2019) yang Wajib Kamu Tonton

30 Rekomendasi Film Indonesia Terbaik (2019) yang Wajib Kamu Lihat

35 Rekomendasi Game Android Terbaik (2019) yang Wajib Kamu Install

37 Rekomendasi Game PSP Terbaik (2019) yang Wajib Kamu Install

CSR PERUSAHAAN : Pengertian, Fungsi, Contoh Program, Strategi, Dll

Anda mungkin juga menyukai