Menurut Pak Dedi seorang teknokrat Indonesia yang paling sukses dalam menapaki pengetahuan
dan perjalanan hidup yang panjang sampai mencapai puncak kesempurnaan diri sebagai seorang
manusia adalah Baharudin Jusuf Habibie. Seluruh kebijakan yang sesungguhnya ia memiliki
kecintaan yang luar biasa pada negeri dipatahkan oleh atmosfer politik yang tidak menunjang
untuk Pak Habibie untuk menunjang rasa cintanya terhadap bangsa Indonesia dan akhirnya caci
maki datang pada setiap waktu ketika beliau menjadi presiden. Kemudian Pak Dedi menjelaskan
tentang kisah cintanya Ainun dan Habibie, muncul atmosfer cintanya pada saat itu. Orang dapat
memahami Pak Habibie secara utuh bagaimana dia mencintai Ainun tetapi dibalik itu ada sebuah
cerita penting dalam pemahaman kerangka berpikir logis yang biasa digunakan oleh kaum
teknokrat bahwa puncak dari logika itu adalah budi pekerti dan puncak dari intelektualitas adalah
kehalusan rasa. Ketika seseorang sudah sampai pada puncak kehalusan rasa nalar dan
intelektualitas itu hanya sekedar tanda.
Kemerdekaan berfikir memiliki tujuan untuk memahami alam, untuk memahami alam terdapat
dua hal dalam diri kita yaitu alam pikiran dan alam rasa. Alam pikiran dan alam rasa
dikembangkan oleh leluhur kita dalam sebuah piranti peradaban yang cukup.