Anda di halaman 1dari 1

Memahami Semesta dalam Pandangan Nalar dan Rasa

Pembicara : Dedi Mulyadi

Menurut Pak Dedi seorang teknokrat Indonesia yang paling sukses dalam menapaki pengetahuan
dan perjalanan hidup yang panjang sampai mencapai puncak kesempurnaan diri sebagai seorang
manusia adalah Baharudin Jusuf Habibie. Seluruh kebijakan yang sesungguhnya ia memiliki
kecintaan yang luar biasa pada negeri dipatahkan oleh atmosfer politik yang tidak menunjang
untuk Pak Habibie untuk menunjang rasa cintanya terhadap bangsa Indonesia dan akhirnya caci
maki datang pada setiap waktu ketika beliau menjadi presiden. Kemudian Pak Dedi menjelaskan
tentang kisah cintanya Ainun dan Habibie, muncul atmosfer cintanya pada saat itu. Orang dapat
memahami Pak Habibie secara utuh bagaimana dia mencintai Ainun tetapi dibalik itu ada sebuah
cerita penting dalam pemahaman kerangka berpikir logis yang biasa digunakan oleh kaum
teknokrat bahwa puncak dari logika itu adalah budi pekerti dan puncak dari intelektualitas adalah
kehalusan rasa. Ketika seseorang sudah sampai pada puncak kehalusan rasa nalar dan
intelektualitas itu hanya sekedar tanda.

Kegagapan orang Indonesia dalam sejarah peradabannya menurutnya gagal dalam


mengartikulasikan masa lalu, kenapa gagal? Karena masa lalu dianggap sebagai sebuah
ketertinggalan sejarah, masa lalu dianggap sebagai sebuah cerita yang biasa ada dalam cerita
pantun dalam khasanah Sunda. Kegagalan ini mengakibatkan loncatan yang luar biasa dalam tata
kelola berpikir dalam memahami bangsa, dampaknya yaitu adopsi pemikiran secara membabi
buta kemudian dalam menerapkannya mengalami problem. Berangkat dari falsapah sunda yaitu
cingcaringcing pageuh kancing , setsaringset pageuh iket. Cingcaringcing pageuh kancing
memiliki makna bahwa manusia indonesia seutuhnya, empat kerangka yang dimiliki yaitu papat
kalima pancer yang merupakan ajaran ideologi, bahwa manusia terbangun dari empat komponen
dasar yaitu tanah, air, udara , dan matahari. Seluruh pengetahuan dasar tentang peradaban
manusia diawali dengan empat hal tersebut. Keempat hal tersebut melahirkan ideologi yaang
melahirkan manusia indonesia seutuhnya. Dialektika rasa dalam kosmologi sunda disebutnya
cingcaringcing pageuh kancing artinya awalilah sesuatu dengan keterbukaan hati. Seluruh
pengetahuan berawal dari bagaimana hati bisa membuka cakrawala pikiran agar mau menerima
seluruh pengetahuan dari pihak lain. Egoisme seorang teknokratik akan memiliki dampak yang
luas bagi perkembangan pengetahuan apabila hatinya tidak mau menerima pendapat dari orang
lain, maka sunda melambangkan dengan cingcarincing pageuh kancing, awalilah dengan hati,
awalilah dengan cinta. Kerangka berfikir berasal dari atmosfir yang sama, energi yang sama,
kekuatan yang sama disebutlah dalam kaidah kaidah ajaran islam disebutlah fitrah.

Kemerdekaan berfikir memiliki tujuan untuk memahami alam, untuk memahami alam terdapat
dua hal dalam diri kita yaitu alam pikiran dan alam rasa. Alam pikiran dan alam rasa
dikembangkan oleh leluhur kita dalam sebuah piranti peradaban yang cukup.

Anda mungkin juga menyukai