Proses Gerinda
Tim Dosen
Universitas Indraprasta PGRI
PROSES PENGGERINDAAN
Proses penggerindaan adalah proses pelepasan material dengan
menggunakan partikel abrasif yang disatukan dengan pengikat menjadi
struktur roda gerinda, dan bekerja dengan kecepatan permukaan yang
sangat tinggi.
Roda gerinda
Roda gerinda terdiri dari partikel abrasif dan material pengikat; material
pengikat memegang partikel-partikel agar tetap pada tempatnya,
membentuk ketajaman dan struktur roda.
Friabilitas adalah sifat khusus yang harus dimiliki oleh material abrasif,
yaitu sifat yang menunjukkan kemampuan pecah material abrasif bila sudut
potong butir menjadi tumpul, sehingga menghasilkan sudut potong yang
baru.
Material abrasif yang biasa digunakan untuk
membuat roda gerinda adalah :
•
Oksida aluminium (Al2O3); merupakan material abrasif yang paling
banyak digunakan, terutama untuk menggerinda baja dan logam besi
yang lain, serta logam-logam paduan yang memiliki kekuatan tinggi;
• Nitrida boron kubik (cubic boron nitride / CBN); dikenal dengan nama
dagang borazon, banyak digunakan untuk menggerinda material yang
keras seperti baja perkakas yang dikeraskan dan logam paduan untuk
pesawat terbang;
• Intan (diamond); dapat berupa intan alam atau intan sintetis, digunakan
untuk menggerinda material abrasif yang keras seperti keramik, karbida
sementit, dan gelas.
Bina Nusantara
Ukuran Butir
Ukuran butir partikel abrasif merupakan parameter penting dalam
menentukan kehalusan permukaan akhir dan laju pelepasan material.
Struktur rapat : bila Vp relatif kecil danVg relatif besar yang berarti terdapat
lebih banyak butir per unit volume dan lebih sedikit pori-pori dalam roda,
digunakan bila diperlukan penyelesaian permukaan dan pengendalian
dimensi yang lebih baik.
Pecah ikatan, terjadi bila butir-butir abrasif terlepas dari material pengikat.
Pecah ikatan biasanya terjadi karena butir telah menjadi tumpul sehingga
gaya potong meningkat dan menyebabkan butir terlepas dari struktur
ikatannya. Butir yang tajam memotong lebih efisien dengan gaya potong
yang lebih rendah, sehingga tetap melekat pada struktur ikatan.
Kurve volume keausan roda gerinda sebagai fungsi dari
volume pelepasan material benda kerja, yang dipengaruhi
oleh ketiga mekanisme keausan :
• Daerah pertama, butir yang
semula tajam, mengalami
keausan dengan aselerasi tinggi
karena butir pecah ;
a makan-melintang (tra-
verce feed), dan
b potong-benam
(plunge-cut).